Anda di halaman 1dari 12

HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

Deskripsi Undang – Undang Dasar


1945 Amandemen
KELAS B
Anggota Kelompok:
1. Muhammad Fahry Yogaswara (02011381823342)
2. Martinus Yeremia Manik (02011381823361)
3. Adre Noufal Athallah (02011381823400)
4. Ahsanul Rizqi Ramadhan (02011381823401)
5. Muhammad Agung Lisdiawan (02011381823430)

Pembagian Tugas:
1. Muhammad Fahry Yogaswara: Pasal 1 - 7
2. Martinus Yeremia Manik: Pasal 8 - 14
3. Adre Noufal Athallah: Pasal 15 - 21
4. Ahsanul Rizqi Ramadhan: Pasal 22 - 28
5. Muhammad Agung Lisdiawan: Pasal 29 – 37

-UUD 1945 Amandemen-

Pasal 8
(1).Presiden dapat digantikan posisinya oleh Wakil Presiden jika berhenti, diberhentikan atau
tidak bisa lagi menjalankan kewajibannya.
(2).Jika terjadi kekosongan Wakil Presiden, maka MPR melakukan sidang untuk memilih Wakil
Presiden (dua calon) yang diusulkan Presiden terlebih dahulu.

1
(3).Jika terjadi kekosongan posisi Presiden dan Wakil presiden maka akan digantikan selama
selambat-lambatnya 30 hari, setelah itu MPR akan menyelenggarakan sidang untuk memIlih dua
calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik.
Pasal 9
(1).Sumpah Presiden dan Wakil Presiden sebelum memangku jabatan dengan sungguh-sungguh
menurut agama dihadapan MPR dan DPR.
(2).Jika MPR dan DPR tidak bisa melaksanakan sidang maka Presiden dan Wakil Presiden tetap
bersumpah dihadapan MPR dan Mahakamah Agung.
Pasal 10
Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara.
Pasal 11
(1).Presiden dan DPR dapat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain.
(2).Presiden dalam membuat perjanjian internasional, perubahan atau pembentukan undang-
undang harus dengan persetujuan DPR.
(3).Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.
Pasal 12
Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan
dengan undang-undang.
Pasal 13
(1).Presiden yang mengangkat duta dan konsul.
(2).Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
(3).Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 14
(1).Pemberian grasi dan rehabilitasi oleh Presiden dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung.
(2).Pemberian amnesti dan abolisi oleh Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

2
Pasal 15
Pasa pasal ini dijelaskan bahwa Presiden mempunyai hak untuk memberikan gelar, tanda jasa,
dan tanda kehormatan sesuai dengan UU yang udah diatur.

Pasal 16
Pada pasa ini dijelaskan bahwa Presiden dapat membentuk suatu dewan pertimbangan yang akan
menjadi penasihat Presiden.

Pasal 17
Dalam pasal ini dijelaskan bahwa Presiden dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh
menteri-menteri dan Presiden mempunyai hak untuk mengangkat dan memberhentikan menteri.

Pasal 18
Dalam pasal ini dijelaskan bahwa Indonesia terdapat otonomi dserah dengan adanya pembagian
daerah-daerah untuk menjalankan pemerintahan daerah
Pemerintah daerah tersebut berhak menjalankan pemerintahannya sendiri untuk mengurus
kepentingan rumah tangga daerah, seperti berhak untuk membuat Perda.

Pasal 18A
Pada pasal ini dijelaskan bagaimana hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam hal wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan SDA dan sumber daya lainnya.

Pasal 18B
Pasa pasal ini dijelaskan bahwa pemerintah pusat mengakui dan menghormati adanya
pemerintahan daerah yang khusus dan mengakui dan menghormati adanya masyarakat hukum
adat.

Pasal 19
Pada pasal ini dijelaskan bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan
umum. Dewan Perwakilan Rakyat sedikitnya bersidang sekali dalam setahun dan susunannya
diatur di dengan UU.

3
Pasal 20
Pada pasal ini dijelaskan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak untuk membuat UU
Dalam pembentukan UU, Dewan Perwakilan Rakyat bersama Presiden membahas RUU untuk
mendapat persetujuan bersama.

Pasal 20A
Pada pasal ini dijelaskan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai fungsi legislasi, fungsi
anggran, dan fungsi pengawasan. Dewan Perwakilan Rakyat juga mempunyai hak interplasi, hak
angket, dan hak menyatakan pendapat. Selain itu mereka juga mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaiakan usul dan pendapat , serta hak imunitas.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya terkait pelaksanaan fungsi pengawasan,
DPR dibekali 3 (tiga) hak, yakni:
1. Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Hak Menyatakan Pendapat: hak DPR untuk menyatakan pendapat atas:
a. kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di
dunia internasional;
b. tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket; atau
c. dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik
berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
3. Hak Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-
undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
Sumber: http://www.dpr.go.id/tentang/hak-dpr

4
Pasal 21
Pada pasal ini dijelaskan bahwa Dewan Perwakilan Daerah berhak mengajukan rancangan
undang-undang.

Pasal 22
Penetapan peraturan Perundang-undangan yang mengharuskan presiden menetapkannya

Pasal 22 A
Tata cara pembentukan Undang-undang

Pasal 22 B
Aggota Dewan dapat di berhentikan dari jabatannya sesuai dengan Undang-undang

Pasal 22 C
Pemilihan anggota dewan perwakilan daerah melalui pemilihan umum di daerah masing-masing

Pasal 22 D
Dewan perwakilan daerah dapat mengajukan Undang-undang ke Dewan perwakilan Rakyat
tentang Otonomi daerah

Pasal 22 E
Pemilihan di laksanakan dengan Langsung,umum,bebas,rahasia,jujur,adil

Hal Keuangan
Pasal 23
Penetapan Anggaran pendapatan Negara untuk pembangunan setiap 5 tahunnya secara terbuka
dan sesuai Undang-undang

Pasal 23 A
Pajak sifatnya wajib dan memaksa

5
Pasal 23 B
Mata uang negara di tetapkan Undang-undang

Pasal 23 C
Keuangan Negara di atur oleh Undang-undang

Pasal 23 D
Negara memiliki Bank sentral yang di atur Undang-undang

Badan Pemeriksa Keuangan


Pasal 23 E
Pengelola keuangan negara harus di bentuk badan yang independen dan mandiri

Pasal 23 F
Anggota Badan pemeriksa keuangan di pilih oleh Dewan perwakilan Rakyat

Pasal 23 G
Badan pemeriksa keungan Negara berkedudukan di ibu kota Negara

Kekuasaan Kehakiman
Pasal 24
Hakim Harus merdeka untuk menegakkan keadilan

Pasal 24 A
Mahkamah Agung berwenang mengadili tingkat kasasi dan Hakim agung harus memiliki
integritas yang baik, calon hakim di usul oleh Komisi Yudisial

Pasal 24 B
Komisi Yudisial bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim agung

6
Pasal 24 C
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan Terakhir

Pasal 25
Segala ketentuan Hakim di atur oleh Undang-undang

Wilayah Negara
Pasal 25
NKRI sebuah Negara Kepulauan yang batas-batas wilayahnya di tetapkan Undang-undang

Warga Negara dan Penduduk


Pasal 26
Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia Asli yang di sahkan oleh Undang-undang

Pasal 27
Segala warga negara memiliki Hak yang sama di mata Hukum

Pasal 28
Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pikiran serta berkumpul di tetapkan oleh Undang-undang

Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan Hidupnya

Pasal 28 B
Setiap orang berhak untuk melanjutkan keturunan

Pasal 28 C
Setiap orang berhak untuk mengembangkan diri

Pasal 28 D

7
Setiap orang berhak atas pengakuan dan jaminan hukum yang se adil-adilnya

Pasal 28 E
Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya

Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan informasi di lungkungan sosialnya

Pasal 28 G
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,keluarga,kehormatan,martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaanya

Pasal 28 H
Setiap orang berhak Hidup sejahtera lahir dan batin

Pasal 28 I
Hak untuk Hidup,Hak untuk kemerdekaan pikiran dan Hati

Pasal 28 J
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat

Agama
Pasal 29
Pasal ini menjelaskan bahwa Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan
menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Pasal 30
Pasal ini menegaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. Pasal ini juga menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan

8
negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Pasal ini juga menyebutkan
susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syaratkeikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan diatur denganundang-undang.

Pasal 31
Pasal ini menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan setiap warga
negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Dalam pasal ini
ditegaskan juga bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Di dalam pasal ini juga
menegaskan negara harus memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Pemerintah juga harus
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Pasal 32
Pasal ini menyebutkan bahwa negara harus memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya, serta negara wajib menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya Nasional.

9
Pasal 33
Pasal ini menyebutkan bahwa Perekonomian Negara Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas-asas kekeluargaan. Dalam pasal ini juga menyebutkan cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak (barang tambang)
dikuasai oleh negara. Pasal ini menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Perekonomian nasional harus diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Pasal 34
Menyatakan bahwa neagra memeliharai fakir miskin dan anak-anak terlantar, dan negara harus
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat. Negara juga bertanggung
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang layak, dan
ketentuan lebih lanjut menegenai pasal ini diatur dalam Undang-undang.

Pasal 35
Pasal ini menegaskan bahwa bendera Negara Indonesia ialah sang Merah Putih.

Pasal 36
Menjelaskan bahwa Bahasa Negara Indonesia ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A
Menjelaskan bahwa lambang Negara Indonesia ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.

Pasal 36B
Menegaskan bahwa lagu Kebangsaan Indonesia ialah Indonesia Raya.

10
Pasal 36C
Menjelaskan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan diatur dalam undang-undang.

BAB XVI
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
Pasal 37
Mengenai perubahan undang-undang dasar yang membahas apabila ada usul tentang perubahan
pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan
secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan Perubahan.

ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Menegaskan segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum
diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Pasal II
Menegaskan bahwa semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar ini.

11
Pasal III
Menyebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi harus dibentuk selambat-lambatnya pada 17
Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Menegaskan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat bertugas untuk melakukan peninjauan
terhadap
materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat tahun 2003.

Pasal II
Menyatakan dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal
Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia ke-6 (lanjutan) tanggal 10 Agustus 2002 Sidang Tahunan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, dan mulai berlaku pada tanggal
Ditetapkan.

12

Anda mungkin juga menyukai