Anda di halaman 1dari 6

HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

KELAS B
Anggota Kelompok:
1. Muhammad Fahry Yogaswara (02011381823342)
2. Martinus Yeremia Manik (02011381823361)
3. Adre Noufal Athallah (02011381823400)
4. Ahsanul Rizqi Ramadhan (02011381823401)
5. Muhammad Agung Lisdiawan (02011381823430)

Pembagian Tugas:
1. Muhammad Fahry Yogaswara: mendeskripsikan Lembaga² Nsgara Pada Masa Konstitusi
RIS
2. Martinus Yeremia Manik: mendeskripsikan Sistem Perwakilan
3. Adre Noufal Athallah: mendeskripsikan Struktur UUD RIS, Bentuk Negara, Daerah
Negara, Lambang dan Bahasa Negara, dan Struktur dan Hubungan Antar Lembaga Negara
4. Ahsanul Rizqi Ramadhan: mendeskripsikan Tugas dan Masing² Alat Perlengkapan Negara
5. Muhammad Agung Lisdiawan: mendeskripsikan Sistem Pemerintah Konstitusi RIS

-UUD RIS-

[Struktur UUD RIS]


1. Pembukaan (Preambule)
2. Batang Tubuh (6 Bab, 197 Pasal, dan 283 Ayat)

[Bentuk Negara]
Bentuk negara RIS adalah serikat dengan bentuj pemerintahan federasi sesuai dengan Pasal 1
pada Bab 1
[Daerah Negara]
Pada Pasal 2 dijelaskan bahwa RIS meliputi daerah² sebagai berikut
A. Negara Republik Indonesia, yg terdiri dari Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan,
Negara Djawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara Sumatera
Selatan
B. Satuan² kenegaray yang tegak sendiri, meliputi Djawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau,
Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur

[Lambang dan Bahasa Negara]


Sesuai Pasal 3 Ayat (1), bendera kebangsaan RIS adalah Sang Merah Putih
Sesuai Pasal 3 Ayat (2), lagu kebangsaan RIS adalah Indonesia Raya
Dan bahasa resmi RIS adalah Bahasa Indonesia sesuai pada Pasal 4

[Sistem Pemerintahan Konstitusi RIS]


Sistem pemerintahan yang digunakan pada masa berlakunya konstitusi RIS adalah sistem
pemerintah parlementer. Sebagaimana yang diatur dalam pasal 118 ayat 1 & 2 Konstitusi
RIS. Pada pasal 118 ayat (1) ditegaskan bahwa “Presiden tidak dapat diganggu gugat”.
Artinya Presiden tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas tugas-tugas pemerintah,
karena Presiden adalah kepala negara, bukan kepala pemerintah.

Pada pasal 118 ayat (2) ditegaskan bahwa “Mentri-Mentri bertanggungjawab atas seluruh
kebijaksanaan pemerintah baik bersama sama untuk seluruhnya maupun masing masing
untuk dirinya sendiri”. Dengan demikian, yang melaksanakan & bertanggungjawab tugas
pemerintah adalah mentri-mentri. Dalam sistem ini, kepala pemerintah adalah Perdana
Menteri, dengan sistem pemerintahan parlementer, dimana pemerintah bertanggungjawab
terhadap parlemen.

[Tugas dan Masing² Alat Perlengkapan Negara]


Presiden: memiliki kekuasaan tertinggi yang tak dapat diganggu gugat (Pasal 118 ayat (1))
Pertanggungjawaban Menteri: kepada seluruh kebijaksanaan pemerintah (Pasal 118 ayat (2))
DPR: mempunyai banyak hak hak (Pasal 120 ayat (1)
DPR: hak menyelidik (Pasal 121)
Senat berhak mendapatkan perhatian pemerintah (Pasal 123 ayat (1))
Senat memiliki hak tersendiri didengarkan pendapatnya oleh Pemerintab (Pasal 123 ayat (2)
dan (3))
Pengeculian pemerintah mendengarkan pendapat senat (Pasal 123 ayat (4))
Keputusan atas didengarkannya senat (Pasal 123 ayat (5) dan (6))

[Lembaga-Lembaga Negara Pada Masa Konstitusi RIS]


Dalam UUD RIS pada BAB III mengenai Perlengkapan Republik Indonesia Serikat, terdapat
ketentuan umum yang menyatakan bahwa Alat Perlengkapan federal Republik Indonesia
Serikat ialah :
1. Presiden
2. Menteri-menteri
3. Senat
4. Dewan Perwakilan Rakyat
5. Mahkamah Agung
6. Dewan Pengawas Keuangan

Berikut keterangan mengenai alat perlengkapan negara tersebut :

1. Presiden
Presiden ialah Kepala Negara (Pasal 69 ayat (1)). Beliau dipilih oleh orang-orang yang
dikuasakan oleh pemerintah daerah-daerah negara bagian yang tersebut dalam pasal 2.
Dalam memilih Presiden, orang-orang yang dikuasakan itu berusaha mencapai kata-sepakat
(Pasal 69 ayat (2)). Presiden harus orang Indonesia yang telah berusia 30 tahun, Beliau tidak
boleh orang yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan hak-pilih ataupun orang
yang telah dicabut haknya untuk dipilih (Pasal 69 ayat (3)).
Presiden berkedudukan ditempat-kedudukan Pemerintah (Pasal 70).
Presiden dan menteri-menteri bersama-sama merupakan pemerintah (Pasal 68 Ayat (1)). Jika
Presiden berhalangan, maka beliau memerintahkan perdana menteri menjalankan pekerjaan
jabatan sehari-hari (pasal 27 (1) Konstitusi RIS).
Pada pasal 118 ayat (1) ditegaskan bahwa 'Presiden tidak dapat diganggu gugat'. Artinya
presiden tidak dapat dimintai pertanggung jawaban atas tugas-tugas pemerintahan, karena
presiden adalah kepala negara, bukan kepala pemerintahan.
2. Menteri
Menurut pasal 73 Konstitusi RIS, yang dapat diangkat menjadi menteri ialah orang yang telah
berusia 25 tahun dan bukan orang yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan
hak pilih ataupun orang yang telah dicabut haknya untuk dipilih.
Kabinet atau dewan Menteri mempunyai tugas eksekutif, yaitu menjalankan pemerintahan
(seperti yang dijelaskan pada pasal 68 Ayat (1) Presiden dan menteri-menteri bersama-sama
merupakan pemerintah).

3. Senat
Di dalam konstitusi RIS dikenal adanya Senat. Senat tersebut mewakili Negara-negara bagian
(Pasal 80 Ayat (1)), setiap negara bagian mempunyai dua anggota dalam Senat (Pasal 80
Ayat (2)). Setiap anggota Senat mengeluarkan satu suara (Pasal 80 Ayat (3)). Jadi dengan
demikian, Senat adalah suatu badan perwakilan negara bagian, yang anggota-anggotanya
ditunjuk oleh masing-masing pemerintah negara bagian masing-masing dan memuat 3 calon
untuk tiap-tiap kursi (Pasal 81 Ayat (1)).
Yang boleh menjadi anggota Senat ialah warga-negara yang telah berusia 30 tahun dan bukan
orang Yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan hak-pilih ataupun yang
haknya untuk dipilih telah dicabut (Pasal 82).

4. Dewan Perwakilan Rakyat


Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga perwakilan yang masing-masing mewakili
seluruh rakyat Indonesia dan terdiri dari 150 anggota (pasal 98 Konstitusi RIS) dan yang
mewakili daerah-daerah bagian (pasal 80 ayat (1) konstitusi RIS) Golongan-golongan kecil
Tionghoa, Eropa dan Arab akan berwakil dalam Dewan Perwakilan Rakyat dengan berturut-
turut 9, 6 dan 3 anggota (Pasal 100 ayat (1)) Dewan perwakilan rakyat tidak dapat merangkap
anggota juga sebagai senat (Pasal 102).

5. Mahkamah Agung
Ketua, wakil ketua, dan anggota Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden setelah
mendengarkan Senat, pengangkatan itu adalah untuk seumur hidup (Pasal 114 Ayat (1)).
Mereka diberhentikan apabila mencapai usia tertentu (Pasal 114 Ayat (2)) dan dapat
diberhentikan oleh Presiden atas permintaan sendiri (Pasal 114 Ayat (4)).
6. Dewan Pengawas Keuangan
Organ dari Dewan Pengawas Keuangan dapat dipecat atau diberhentikan menurut cara dan
dalam hal ditentukan dengan undang-undang federal (Pasal 116 Ayat (3)). Mereka dapat juga
diberhentikan oleh Presiden atas permintaannya (Pasal 116 Ayat (4)).

[Sistem Perwakilan]
Sistem Perwakilan yang digunakan pada masa berlakunya Konstitusi RIS adalah sistem
perwakilan bikameral karena saat itu badan perwakilannya terdiri dari DPR dan Senat. Di
dalam konstitusi RIS dikenal adanya Senat. Senat tersebut mewakili Negara-negara bagian,
setiap negara bagian mempunyai dua anggota dalam Senat. Setiap anggota Senat
mengeluarkan satu suara. Jadi dengan demikian, Senat adalah suatu badan perwakilan negara
bagian, yang anggota-anggotanya ditunjuk oleh masing-masing pemerintah negara bagian
masing-masing (pasal 80 ayat (1), (2), (3) Konstitusi RIS ).

Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga perwakilan yang masing-masing mewakili


seluruh rakyat Indonesia dan terdiri dari 150 anggota (pasal 98 Konstitusi RIS). DPR-RIS
berwenang mengontrol pemerintah, dengan catatan presiden tidak dapat diganggu gugat,
tetapi para menteri bertanggung jawab kepada DPR atas seluruh kebijaksanaan pemerintah,
baik bersama-sama untuk seluruhnya, maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri.

[Struktur dan Hubungan Antar Lemabaga Negara]


Dalam Ketentuan Umum pada Bab III, alat² perlengkapan federal RIS adalah sebagai berikut:
1. Presiden
2. Menteri - menteri
3. Senat
4. Dewan Perwakilan Rakyat
5. Mahkamah Agung
6. Dewan Pengawas Keungan

Presiden dan menteri² bersama² merupakan pemerintah sebagai mana yang disebut dalam
Pasal 68 ayat (1)

Dalam Pasal 118 ayat (2) dapat ditelaah bahwa yang melaksanakan & bertanggungjawab
tugas pemerintah adalah menteri2. Dalam sistem ini, kepala pemerintah adalah Perdana
Menteri, dengan sistem pemerintahan parlementer, dimana pemerintah bertanggungjawab
terhadap parlemen. Namun dalam Pasal 122 DPR tidak dapat membubarkan kabinet atau
menteri yang bersangkutan yang kebijakannya tidak dapat diterima oleh DPR

DPR mempunyai hak interpelasi dan hak menanya kepada pemerintah dan menteri²
memberikan penjelasan mengenai pemerintahanannya sesuai pada Pasal 120 ayat (1) dan ayat
(2)
Senat dapat memberikan nasehat kepada pemerintah sebagaimana dalam Pasal 123

Dalam menjalankan pemerintahan, usul Pemerintah tentang UU disampaikan kepada DPR


dengan amanat Presiden sebagai mana pada Pasal 128
DPR pun juga berhak memajukan usul UU kepada Pemerintah (Pasal 128 ayat (3))

Dalam menjalankan pengadilan, Mahkamah Agung tidak dapat diganggu gugat oleh alat²
perlengkapan yang bukan kehakiman, kecuali diizinkan oleh UU (Pasal 145 ayat (1))

Anda mungkin juga menyukai