UUD 1945
1. Sistematika Penulisan UUD
1.
Pembukaan terdiri dari 5 alinea disebutkan: maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara yang terbentuk dalam susunan Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada..
2.
UUD 1945 terdiri dari XVI bab, 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (pasal 1 ayat 1).
2.
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2).
3. Daerah Negara
1.
UUD 1945 tidak menjelaskan dengan terinci mengenai mana saja wilayah Inonesia itu.
1.
2.
Presiden,
3.
4.
5.
1. MPR terdiri atas anggota-anggota DPR, ditambah dengan utusan daerah dan golongan menurut
aturan yang ditetapkan UU, putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak, bersidang sedikitnya
sekali dalam 5 tahun di ibukota negara dan mentapkan UUD dan GBHN.
2.
Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak (pasal 6 ayat 2).
3.
Sebelum memangku jabatan, Presiden dan Wapres bersumpah menurut agama atau berjanji
dengan sunguh-sungguh dihadapan MPR atau DPR (pasal 9).
4.
5.
Menteri
6.
Tidak ada senat dalam alat kelengkapan negara berdasar UUD 1945.
7.
8.
DPA Susunan DPA ditetapkan dengan UU, dewan ini berkewajiban memberi jawaban atas
pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah.
9.
MA, Susunan keanggotaan tidak dibahas secara rinci, hanya menyebutkan susunan kekuasaan
badan-badan kehakiman itu diatur dengan UU.
10. BPK, Suatu badan yang tugasnya lebih banyak dititik beratkan kepada tindakan yang bersifat
represif.
Presiden mengangkat duta dan konsul, presiden menerima duta negara lain.
7. Konstituante
Tidak ada konstituante, tetapi mengenal MPR yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan
konstituante.
8. Penyusun
UUD 1945 rancangannya telah disetujui pada tanggal 16 Juli 1945 oleh BPUPK dan formalnya
berlaku sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 sampai tanggal 14 Desember 1945.
9. Agama
1.
2.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
2.
Presiden dengan persetuajuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain.
3.
12. Undang-undang
Konstitusi RIS batang tubuh terdiri dari 6 bab dan 197 pasal
3. Daerah Negara
1.
2.
Negara Indonesia Timur. Negara Pasundan (termasuk distrik federal Jakarta), Negara Jawa
Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur (Asahan Selatan dan labuhan Batu), Negara
Sumatera Selatan.
3.
Satuan kenegaraan yang tegak sendiri, Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau Kalimantan Barat,
Dayak Besar, Daerah banjar, Kalimantan tenggara dan Kalimantan Timur. (Pasal 2).
2.
Presiden,
3.
Menteri-menteri,
4.
Senat
5.
Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung Indonesia dan Dewan Pengawas Keuangan.
Presiden:
1.
Presiden dipilih oleh orang-orang yang dikuasakan oleh pemerintah daerah-daerah bagian
(Pasal 69 ayat 2).
2.
Presiden sebelum memangku jabatan mengangkat sumpah dihadapan orang-orang yang
dikuasakan oleh pemerintah daerah bagian.
3.
Dalam Konstitusi RIS 1949 ini antara pemerintah dengan parlemen memiliki kedudukan yang
sama-sama kuat dimana pemerintah tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen dan parlemen pula tidak
dapat dibubarkan oleh pemerintah.
Menteri :
1.
Menteri-menteri bersidang dalam dewan menteri yang dipimpin oleh perdana menteri jika
berhalangan digantikan oleh menteri yang berkedudukan khusus.
Senat
1.
Mewakili daerah-daerah bagian, setiap daerah bagian mempunyai dua anggota senat dan
setiap anggota senat mengeluarkan satu suara.
DPR :
1.
DPR mewakili seluruh rakyat Indonesia dan terdiri dari 150 anggota.
Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain hanya dilakukan oleh presiden
dengan kuasa undang-undang federal.
7. Konstituante
Konstituante dibentuk dengan jalan memperbesar DPR yang dipilih dan Senat baru yang
ditunjuk serta anggota-anggota luar biasa sebanyak jumlah anggota biasa majelis.
8. Penyusun
Konstitusi RIS rancangannya disusun oleh wakil-wakil republik Indonesia dan BFO (pertemuan
untuk musyawarah federal).
9. Agama
1.
2.
Tidak ada pasal khusus yang mengatur jaminan bagi tiap penduduk untuk memeluk dan
beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
Pemerintah tidak menyatakan perang melainkan jika itu diizinkan oleh DPR dan Senat.
3.
4.
Pemerintah jika perlu menaruh tentara dibawah seorang panglima umum, mneteri
pertahanan dapat ditunjuk merangkap jabatan itu.
Dijelaskan secara rinci mengenai aturan dari negara bagian dari alat kelengkapan, pelaksanaan
pemerintahan, hak, kewajiban, administrasi dll.
13. Undang-undang
UUDS 1950
1. Sistematika Penulisan UUD
1.
Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan: Kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara
yang berbentuk Negara Republik-Kesatuan.( alinea ke4).
2.
Batang tubuh UUDS 1950 terdiri dari 6 bab, 146 pasal dan 1 pasal penutup.
3. Daerah Negara
1.
2.
Menteri-menteri,
3.
2.
Presiden dan Wapres dipilih menurut aturan yang ditetapkan dengan UU (pasal 45 ayat 3).
3.
4.
Pemerintah dapat dijatuhkan oleh presiden (presiden berhak membubarkan DPR dengan
syarat dalam waktu 30 hari harus dilakukan pemilihan baru).
5.
Menteri-menteri bersidang dalam dewan menteri yang dipimpin oleh perdana menteri jika
berhalangan digantikan oleh menteri yang ditunjuk oleh dewan menteri.
6.
7.
DPR mewakili seluruh rakyat Indonesia dan terdiri sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan
berdasar atas perhitungan setiap 300.000 jiwa penduduk Indonesia memiliki seorang wakil.
8.
9.
10. BPK diganti dengan nama Dewan Pengawas keuangan suatu badan yang tugasnya lebih banyak
dititik beratkan kepada tindakan yang bersifat mencegah.
Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain, dilakukan oleh presiden hanya
dengan kuasa undang-undang.
7. Konstituante
Konstituante terdiri dari sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan berdasar atas
perhitungan setiap 150.000 jiwa penduduk warga negara Indonesia memiliki seorang wakil (pasal
135 ayat 1).
8. Penyusun
UUDS 1950 ini dirancang oleh panitia gabungan antara Republik Indonesia Serikat dengan
Republik Indonesia.
9. Agama
1.
2.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan beribadah menurut
agama dan kepercayaannya masing-masing.
2.
Presiden tidak menyatakan perang melainkan jika hal itu diizinkan lebih dulu oleh DPR.
3.
4.
Tidak dijelaskan secara rinci hanya disebutkan bahwa tiap-tiap daerah berhak mengurus rumah
tangganya sendiri sesuai dengan UU.
13. Undang-undang