Anda di halaman 1dari 16

LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DI

JEPANG
Anggota Kelompok :
Allifah Khusnul K (E0016037)
Nurlita (E0016)
Yeni Astutik (E0016451)
Yova Faisal (E0016459)
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik,
di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina,Korea, dan Rusia. Pulau-
pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil
di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Bentuk
pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional. Sedangkan sistem pemerintahan jepang adalah
sistem pemerintahan parlementer.
Bentuk Pemerintahan
Semenjak tahun 1889, pada masa kaisar Meiji, Jepang sudah
memiliki konstitusi yang dikenal sebagai “Konstitusi Meiji” dan
diganti dengan Konstitusi 1947 dibawah kontrol ketat sekutu (AS)
setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II.
Menurut Konstitusi Jepang 1947, bentuk negara Jepang
sendiri adalah sebuah negara yang monarki konstitusional yang
sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Dimana fungsi Kaisar
sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial belaka. Karena
kedudukan Kaisar sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar
sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar Jepang
hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengurusi segala
urusan yang berhubungan dengan diplomatik.
Kaisar
Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar.
Walaupun demikian, fungsi Kaisar sebagai kepala negara hanyalah
sebagai seremonial belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri diatur
dalam Undang-Undang Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat.
Sehingga Kaisar Jepang hanya bertindak sebagai kepala negara yang
mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan
diplomatik. Tahta Kerajaan harus (diturunkan berdasarkan) dinasti
dan sesuai dengan Hukum Rumah Tangga Kekaisaran yang disahkan
oleh Diet.
Tugas-tugas dan wewenang Kaisar :
 Kaisar akan mengangkat Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Diet. Kaisar
harus menunjuk Hakim Ketua Mahkamah Agung yang ditetapkan oleh
Kabinet.
 Kaisar, dengan saran dan persetujuan dari Kabinet, akan melakukan
tindakan-tindakan berikut dalam hal negara atas nama orang:
 Memberlakukan perubahan hukum, konstitusi, kabinet, dan perjanjian.
Menghadiri (dalam pertemuan) Diet.
 Membubarkan DPR Proklamasian (mengumumkan) pemilihan umum
anggota Diet.
Mengesahkan, mengangkat, dan memberhentikan Menteri Negara dan
pejabat lain sebagaimana diatur oleh hukum, dan kekuasaan penuh dan
kepercayaan dari Duta Besar dan Menteri.
 Mengesahkan amnesti umum dan khusus, pergantian hukuman,
penangguhan hukuman, dan pemulihan hak.
 Memberikan penghargaan Mengesahkan instrumen ratifikasi dan
dokumen diplomatik lainnya sebagaimana diatur oleh hukum.
 Menerima duta besar asing dan menteri.
 Melaksanakan kinerja fungsi seremonial.
Sistem pemerintahan

Sistem pemerintahan jepang adalah sistem pemerintahan


parlementer. Dalam sistem parlementer dibedakan serta
dilakukan pemisahan antara kepala negara dan kepala
pemerintahan. Sehingga yang biasanya bertindak sebagai kepala
negara adalah Kaisaratau Presiden sedangkan yang bertindak
sebagai kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri. Perdana
Menteri dipilih dalam pemilihan umum namun tidak secara
lansung, melainkan terpilih adalah anggota parlemen serta
menguasai mayoritas kursi parlemen. Parlemen dapat
menjatuhkan Presiden serta membubarkan kabinet yaitu dengan
cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
Selain itu sistem parlementer yang dijalanka di
pemerintahan jepang adalah pada saat kabinet harus
mengundurkan diri apabila majelis rendah (DPR)
mengeluarkan mosi tidak percaya atau menolak mosi
percayaterhadap pemerintah . Kecuai apabila majelis rendah
dibubarkan dalam waktu 10 hari setelah diterimanya mosi itu.
Saran dan persetujuan kabinet diperlukan untuk semua
tindakan kaisar. Hal itu menunjukkan bahwa masing masing
lembaga mempunyai hubunga yang erat satu sama lain.
Lembaga Negara

Badan
Pemerintah
Jepang
(Konstitusi Jepang 1947)

Legislatif Eksekutif Yudikatif


1. Legislatif
Lembaga legislatif ini dijalankan oleh Diet (Kokkai). Menurut Konstitusi
Jepang, Kokkai adalah “aparatur kekuasaan negara tertinggi” dan “satu-satunya
aparatur negara yang menciptakan undang-undang” di Jepang. Selain undang-
undang, anggota parlemen juga bertugas dalam menyetujui anggaran negara dan
meratifikasi perjanjian negara.
Parlemen Jepang terdiri dari dua majelis (dua kamar/bicameral), yaitu :
 Majelis Rendah Jepang (shugi’in/House of Representatives); dan
 Majelis Tinggi Jepang (sangi’in/House of Councillors).

Majelis Rendah merupakan majelis yang lebih kuat dibandingkan


dengan MajelisTinggi Jepang. Anggotanya dapat memilih untuk membatalkan
veto yangditetapkan majelis tinggi dengan mayoritas sebesar 2/3. Majelis
arendah dapatdibubarkan Perdana Menteri Jepang kapan saja atau melalui mosi
tidak percaya,sehingga para anggotanya sering hanya sempat bertugas sekitar
dua atau tiga tahunsaja.
Tugas dan wewenang legislatif :
 Satu-satunya aparatur negara yang menciptakan Undang-undang
di Negara Jepang
 Mengajukan usulan kebijakan
 Menetapkan dan menyetujui anggaran negara
 Meratrifikasi perjanjian negara
 Parlemen mengangkat dan menunjuk perdana mentri
 Menerima pengunduran diri kabinet( perdana mentri dan
mentri)
2. Eksekutif
Badan ini dijalankan oleh kabinet. Kabinet terdiri dari Perdana
Menteri dan para menteri. Perdana Menteri Jepang adalah salah satu
dari anggota parlemen dari partai mayoritas Majelis Rendah. Dengan
demikian, seorang Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di
antara anggota parlemen, yang pada umumnya dari anggota partai
mayoritas pada Majelis Rendah. Sedangkan menteri-menteri dalam
kabinet diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang hanya sebagai
kepala negara dalam urusan diplomatik. Kekuasaan Kaisar terbatas
pada kedudukan sebagai simbol negara dan pemersatu rakyat. Kaisar
Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan keputasan
Perlemen Jepang dan memberikan persetujuan atas pengangkatan
menteri-menteri kabinet. Dengan demikian, kekuasaan pemerintah
ada pada perdana menteri dan anggota terpilih Perlemen Jepang.
Tugas dan wewenang Eksekutif :
 Perdana menteri memiliki jabatan sebagai kepala pemerintahan,
 Perdana Menteri dan Menteri negara lain harus warga sipil.
 Kabinet, dalam menjalankan kekuasaan eksekutif, harus secara kolektif bertanggung jawab kepada
Diet.
 Perdana Menteri akan ditunjuk dari antara anggota Diet dengan resolusi Diet. Penunjukan ini akan
mendahului semua bisnis lainnya. Jika DPR dan Dewan Kanselir tidak setuju dan jika kesepakatan
tidak dapat dicapai bahkan melalui sebuah komite bersama kedua Rumah, diatur oleh hukum, atau
Rumah dewan gagal untuk membuat penunjukan dalam waktu sepuluh (10) hari, tidak termasuk
masa reses, setelah DPR (Majelis rendah ) telah membuat penetapan, keputusan DPR menjadi
keputusan Diet.
 Perdana Menteri akan menunjuk Menteri Negara. Namun, jumlah mereka mayoritas harus dipilih
dari antara anggota Diet.
 Perdana Menteri dapat menghapus Menteri Negara saat ia memilih.
 Jika DPR sahkan resolusi non-kepercayaan, atau menolak resolusi keyakinan, Kabinet harus
mengundurkan diri secara massal, kecuali DPR dibubarkan dalam waktu 10 (sepuluh) hari
berikutnya.
 Ketika ada kekosongan di jabatan Perdana Menteri, atau pada pertemuan pertama Diet setelah
pemilihan umum anggota DPR, Kabinet harus mengundurkan diri secara massal.
 Kabinet akan meneruskan fungsinya sampai waktu ketika Perdana Menteri yang baru diangkat.
 Perdana Menteri, mewakili Kabinet, menyampaikan tagihan, laporan tentang urusan nasional umum
dan hubungan luar negeri ke Diet dan latihan kontrol dan pengawasan atas cabang administratif.
3. Yudikatif
Kekuasaan yudikatif terletak di tangan Mahkamah Agung dan
pengadilan-pengadilan yang lebih rendah, seperti pengadilan
tinggi, pengadilan distrik, dan pengadilan sumir. Mahkamah Agung
terdiri dari Ketua Mahkamah Agung, dan 14 Hakim lainnya,
semuanya ditunjuk oleh kabinet. Kebayakan kasus ditangani oleh
pengadilan distrik yang bersangkutan. Selain itu, ada juga
pengadilan sumir, yang menangani kasus seperti pelanggaran lalu
lintas dan sebagainya.
Tugas dan wewenang Yudikatif
 Kekuasaan kehakiman Seluruh hak dalam Mahkamah Agung dan di pengadilan lebih
rendah seperti ditetapkan oleh hukum. Tidak ada pengadilan luar biasa harus ditetapkan,
dan tidak setiap organ atau badan Eksekutif diberikan kekuasaan kehakiman akhir.
 Semua hakim harus independen dalam melaksanakan hati nurani mereka dan harus terikat
hanya oleh Konstitusi ini dan hukum.
 Mahkamah Agung dipegang dengan kekuatan aturan-keputusan dalam yang menentukan
aturan prosedur dan praktek, dan hal yang berhubungan dengan pengacara, disiplin
internal pengadilan dan administrasi urusan peradilan. Publik (dan yang diberi kuasa)
harus tunduk pada aturan-kekuatan pembuatan Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung dapat melimpahkan wewenang untuk membuat aturan untuk
pengadilan rendah ke pengadilan tersebut.
 Hakim tidak harus dihilangkan kecuali dengan pendakwaan umum, kecuali secara hukum
dinyatakan mental atau fisik tidak kompeten untuk melakukan tugas resmi. Tidak ada
tindakan disipliner terhadap hakim harus dikelola oleh organ eksekutif atau lembaga.
Mahkamah Agung harus terdiri dari Hakim Ketua dan (beberapa) pembantunya seperti
hakim yang akan ditentukan oleh hukum; semua hakim tersebut kecuali Hakim Ketua
akan diangkat oleh Kabinet.
 Pengangkatan hakim Mahkamah Agung akan ditinjau oleh orang-orang pada pemilihan
umum pertama anggota DPR setelah pengangkatan mereka, dan akan ditinjau kembali
pada pemilihan umum pertama anggota DPR setelah selang sepuluh (10) tahun, dan
dalam cara yang sama setelahnya.
 Dalam kasus-kasus yang disebutkan dalam paragraf di atas, ketika mayoritas pemilih
nikmat pemberhentian hakim, ia akan diberhentikan. Hal yang berkaitan untuk
meninjau harus ditentukan oleh hukum. Para hakim Mahkamah Agung harus pensiun
pada pencapaian usia sebagaimana ditetapkan oleh hukum. Semua hakim tersebut akan
menerima, pada interval dinyatakan teratur, kompensasi yang layak yang tidak akan
menurun selama masa jabatan mereka kantor.
 Para hakim pengadilan rendah akan diangkat oleh Kabinet dari daftar orang-orang yang
dicalonkan oleh Mahkamah Agung. Semua hakim tersebut akan menjabat untuk jangka
waktu sepuluh (10) tahun dengan hak istimewa pengangkatan kembali, dengan
ketentuan bahwa mereka akan pensiun pada pencapaian usia sebagaimana ditetapkan
oleh hukum.
 Para hakim pengadilan rendah akan menerima, pada interval dinyatakan teratur,
kompensasi yang layak yang tidak akan menurun selama masa jabatan mereka kantor.
 Mahkamah Agung adalah pengadilan terakhir dengan kekuatan untuk menentukan
konstitusionalitas dari setiap hukum, perintah, peraturan atau tindakan resmi.
Ujian harus dilakukan dan penilaian menyatakan secara terbuka. Dimana pengadilan
bulat menentukan publisitas untuk membahayakan ketertiban umum atau moral,
pengadilan dapat dilakukan secara pribadi, tetapi pengadilan kejahatan politik,
pelanggaran yang melibatkan pers atau kasus-kasus di mana hak-hak orang sebagaimana
dijamin dalam Bab III Konstitusi ini dalam pertanyaan harus selalu dilakukan secara
terbuka.

Anda mungkin juga menyukai