Anda di halaman 1dari 16

NAMA : REMON SAMOSIR

NPP : 31.0663
KELAS : J6
ABSEN : 14
DOSEN PENGAMPU : Drs. FLORIANUS ASER, M.Si
MATA KULIAH : SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Soal :

1. Jelaskan landasan legalistik keberadaan lembaga penyelenggara negara dan penyelenggara


pemerintahan negara tingkat Pusat, Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota menurut UUD, UU, Presiden
sebagai Regulator Pusat dan Kepala Daerah dan Kepala Desa sebagai Regulator pada level kewenanghan
masing-masing

2. Inventariasi dan kelompokkan berbagai nomenklatur dan jumlah lembaga kekuasaan negara sebagai
penyelenggara negara dan penyelenggara pemerintahan negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Pemerintahan Desa.

3. Berapa Jumlah Lembaga Penyelenggara Negara dan Lembaga Penyelenggara Pemerintahan Negara
tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten, Tingkat Kota

4. Sebutkan lembaga penyelenggara negara dan penyelenggara pemerintahan negara, Pemda Provinsi,
Pemda Kabupaten/Kota dan Pemdes di Asdaf masing-masing.

5. Sebutkan berapa jumlah Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, luas wilayah,
jumlah pulau berpenghuni dan tidak berpenghuni NKRI.

Jawaban

1. landasasan legalistic keberadaan lembaga penyelenggara negara dan penyelenggara pemerintahan


negara tingkat Pusat :
Lembaga negara baik bentuk atau nama dan wewenangnya diatur langsung oleh UUD NRI Tahun 1945
yang terdiri dari:

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (Bab II)

 Presiden dan Wakil Presiden (Bab III, Pasal 4)

 Kementerian Negara (Bab V, Pasal 17)

 Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota (Bab VI pasal 18 ayat (1))

 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota (Bab VI pasal 18 ayat (3))

 Dewan Perwakilan Rakyat (Bab VII Pasal 19)

 Dewan Perwakilan Daerah (Bab VIIA pasal 22C)

 Badan Pengawas Keuangan (Bab VIIIA, pasal 23E-23G)


 Mahkamah Agung (Bab IX pasal 24A)

 Mahkamah Konstitusi (Bab IX pasal 24C)

 Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bab XII Pasal 30 Ayat (2))

2. Lembaga negara yang bentuk atau namanya tidak ditentukan dalam UUD NRI Tahun 1945, tetapi
wewenangnya tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, antara lain:

 Dewan Pertimbangan Presiden (Pasal 16 UUD NRI Tahun 1945)

 Komisi Pemilihan Umum (Bab VIIB Pasal 22E Ayat (5) UUD NRI Tahun 1945)

3. Lembaga negara baik bentuk atau nama dan wewenangnya tidak ditentukan dalam UUD NRI Tahun
1945:

 Bank Sentral (Bab VIII Pasal 23D)

4. Lembaga-lembaga negara berdasarkan Undang-Undang sebanyak 10 lembaga, dengan nama dewan


dan komisi.:

 Komisi Hak Asasi Manusia (UU Nomor 39 Tahun 1999)

 Komisi Pemberantasan Korupsi (UU Nomor 31 Tahun 1999)

 Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (UU Nomor 5 Tahun 1999 dan KepPres No. 75/1999)

 Dewan Pers (UU Nomor 40 Tahun 1999)

 Komisi Kepolisian Nasional (UU Nomor 2 Tahun 2002)

 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (UU Nomor 23 Tahun 2002)

 Komisi Penyiaran Indonesia (UU Nomor 32 Tahun 2002)

 Dewan Pendidikan (UU Nomor 20 Tahun 2003)

 Komisi Kejaksaan (UU Nomor 16 Tahun 2004 dan PerPres Nomor 18/2005)

 Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (UU Nomor 27 Tahun 2004)

5. Lembaga-lembaga negara yang pembentukan dan kewenangannya diatur oleh keputusan Presiden
terdapat tiga komisi dan enam dewan:

 Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Keppres Nomor 181/1998)

 Dewan Riset Nasional (Keppres Nomor 94/1999)

 Dewan Pembina Industri Strategis (Keppres Nomor 40/1999)

 Dewan Buku Nasional (Keppres Nomor 110/1999)

 Dewan Ekonomi Nasional (Keppres Nomor 144/1999)

 Dewan Maritim (Keppres Nomor 161/1999)


 Dewan Pengembangan Usaha (Keppres Nomor 165/1999)

 Komisi Hukum Nasional (Keppres Nomor 15/2000)

 Komisi Ombudsman Nasional (Keppres Nomor 44/2000)

 Lembaga Nondepartemen (Keppres Nomor 2/2002)

Pencapaian pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 oleh Pemerintah Daerah baru mencapai 31% dari
seluruh wilayah di Indonesia. Dari 160 wilayah (provinsi, kabupaten dan kota), 17,5% diantaranya telah
melaksanakan pada tahun 2007, dan sebanyak 82,5%, melaksanakan PP tersebut pada tahun 2008.
Sisanya, masih terdapat 18 provinsi, 267 kabupaten dan 71 kota yang belum melaksanakan PP tersebut,
atau setidaknya belum melaporkan Perda Organisasi Perangkat Daerah mereka berdasarkan PP No. 41
Tahun 2007. Oleh karenanya Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang belum melaksanakan PP
dimaksud agar segera melaksanakan dan melaporkannya. Selanjutnya terdapat beberapa peraturan
mengenai kelembagaan pemerintah daerah (baik struktural maupun non struktural), yang
mengamanatkan tiap daerah untuk membentuk suatu instansi daerah dengan nomenklatur tertentu
untuk menjalankan urusan pemerintahan yang didelegasikan oleh kementerian lembaga terkait.

Landasan – landasan tersebut merupakan dasar dari sebuah Lembaga dan pemimpin ditingkat pusat
maupun daerah untuk melaksanakan regulator kewenangan yang telah diatur dalam setiap pasal di UUD
1945 atau Undang – undang

2. Lembaga legislatif
Lembaga legislatif adalah lembaga negara yang berwenang membuat undang-undang. Lembaga legislatif
terdiri dari: Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dewan Perwakilan
Daerah (DPD)   penjelasan singkat mengenai masing-masing lembaga legislatif di Indonesia:
MPR
MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.
DPR
DPR adalah lembaga perwakilan rakyat yang ada di pemerintahan pusat. Sedangkan lembaga perwakilan
rakyat yang ada di pemerintahan daerah disebut DPRD, meliputi DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten atau
Kota.
DPD
DPD adalah lembaga perwakilan atau utusan dari daerah. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi secara
langsung oleh rakyat melalui Pemilu.

Lembaga eksekutif Lembaga eksekutif adalah lembaga yang memegang kekuasaan melaksanakan
undang-undang, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan mempertahankan tata tertib dan
keamanan, baik di dalam maupun di luar negeri. Lembaga eksekutif terdiri dari: Presiden Wakil Presiden
Kementerian negara Pejabat setingkat menteri Lembaga pemerintah nonkementerian penjelasan
singkat mengenai masing-masing lembaga eksekutif di Indonesia:
Presiden
Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi yang memegang kekuasaan pemerintahan
menurut undang-undang dasar. Presiden Republik Indonesia mempunyai kedudukan istimewa yaitu
sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Dalam melaksanakan kewajibannya, Presiden
dibantu Wakil Presiden. Sehingga Presiden dan Wakil Presiden berada dalam satu kelembagaan, yaitu
lembaga kepresidenan. Wakil Presiden Wakil Presiden adalah pembantu Presiden. Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatan selama lima tahun. Kementerian Negara Kementerian Negara adalah perangkat
pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri negara (menter)i adalah
pembantu Presiden dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan. Para menteri bertanggung jawab
langsung pada Presiden. Pejabat setingkat menteri adalah pejabat yang berkedudukan di bawah
Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Pejabat setingkat menteri di negara Indonesia terdiri dari: Jaksa Agung Sekretaris Kabinet Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Panglima Tentara Nasional Indonesia Kepala Badan Intelijen
Negara Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengamanan dan Pengendalian Pembangunan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Lembaga pemerintah nonkementerian Lembaga pemerintah
nonkementerian dulu bernama lembaga pemerintah nondepartemen (LPND) yaitu lembaga pemerintah
pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden. Dikutip dari situs
resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, beberapa lembaga pemerintah
nonkementerian di antaranya:   Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (Perpusnas) Badan Intelijen Negara (BIN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Badan
Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Badan Narkotik Nasional (BNN) Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Badan Pusat Statistik (BPS) Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Penjelasan singkat mengenai masing-masing lembaga yudikatif di Indonesia:


Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman. Kedudukan MA sebagai
pemegang kekuasaan kehakiman ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 24 dan pasal 24A serta UU No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Dalam menyelenggarakan kekuasaan
kehakiman, Mahkamah Agung membawahi beberapa peradilan di Indonesia, yaitu peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara.
Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi secara khusus diatur dalam UUD 1945 Pasal 24C, UU No. 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi dan UU No. 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No. 24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi. Komisi Yudisial (KY) Komisi Yudisial adalah lembaga negara baru pasca
amendemen UUD 1945. Komisi Yudisial diatur secara khusus dalam pasal 24B UUD 1945.
Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
mempunyai wewenang lain dalma rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat
serta perilaku hakim. Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani Tekankan Pentingnya Reformasi Struktural
Peran Perempuan Lembaga eksaminatif Lembaga eksaminatif dalam struktur ketatanegaraan Indonesia
adalah lembaga independen. Lembaga eksaminatif adalah lembaga atau badan yang bertugas
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Di Indonesia lembaga eksaminatif adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


BPK adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Lembaga negara independen Lembaga
negara independen dibentuk dengan dasar hukum yang berbeda-beda, melalui konstitusi, undang-
undang maupun keputusan presiden. Lembaga negara independen dibentuk dengan tujuan
menciptakan pemerintahan yang bersih, memiliki kredibilitas tinggi dan bebas dari kepentingan politik
tertentu. Lembaga negara independen berdasarkan konstitusi di Indonesia antara lain: Komisi Yudisial
(KY) Bank Indonesia (BI) Komisi Pemilihan Umum (KPU) TNI dan Polri Kejaksaan Agung Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

SUSUNAN PEMERINTAHAN PROVINSI DAN KOTA

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan yang diatur
dengan undang-undang. Pemerintahan provinsi terdiri atas pemerintah provinsi dan DPRD provinsi.
Pemerintah provinsi terdiri atas kepala daerah provinsi yaitu gubernur dan perangkat daerah provinsi.
Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga
teknis daerah.

1. Gubernur
Gubernur adalah kepala daerah untuk daerah provinsi. Gubernur memiliki tugas dan wewenang
memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Gubernur
dan wakil gubernur dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat
sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada rakyat. Selain sebagai kepala daerah,
gubernur juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi yang bersangkutan. Dalam
hal ini gubernur bertanggung jawab kepada presiden. Gubernur bukanlah atasan bupati atau walikota,
tetapi hanya sebatas membina, mengawasi, dan mengoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
kabupaten/kota.

2. Bupati dan Wakil Bupati Bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan
oleh partai politik). Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD.4 Bupati sebagai kepala daerah mempunyai tugas antara lain: Mengajukan
rancangan peraturan daerah (perda). Menetapkan peraturan daerah yang telah mendapat persetujuan
bersama DPRD. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD kepada DPRD
untuk dibahas dan ditetapkan bersama. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah. Mewakili
daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan
peraturan perundang - undangan. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang - undangan. Sedangkan tugas wakil bupati adalah untuk membantu kepala daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah. Membantu kepala daerah dalam mengoordinasikan kegiatan
instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan atau temuan hasil pengawasan aparat
pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan
dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan
pemerintahan kabupaten dan atau kota bagi kepala daerah provinsi. Memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan 4 atau desa bagi wakil kepala
daerah kabupaten/kota. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam
penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan
lainnya yang diberikan oleh kepala daerah. Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila
kepala daerah berhalangan.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Dalam
menjalankan tugasnya, DPRD disebut sebagai lembaga legislatif. DPRD kabupaten/kota mempunyai
tugas mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten/ kota. Selain DPRD juga bertugas untuk membuat
peraturan daerah dan menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBD).

4. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Tugas sekretaris daerah adalah membantu kepala
daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
administrasi pemerintahan, hukum, organisasi, pengelolaan barang daerah, keuangan, kepegawaian,
umum dan memberikan pelayanan administratif kepada perangkat daerah. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi pengkoordinasian perumusan kebijaksanaan
pemerintah kabupaten; pengkoordinasian perangkat daerah; penyelenggaraan administrasi
kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, keuangan, barang daerah dan umum; dan
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretaris
Daerah membawahi 2 orang Asisten, yaitu: Asisten Bidang Pemerintahan dan Asisten Bidang Umum.
Asisten Bidang Pemerintahan membawahi 2 bagian yaitu Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian hukum
organisasi dan tatalaksana Asisten Bidang Umum membawahi 3 bagian yaitu Bagian Kepegawaian,
Bagian Keuangan dan Bagian Umum. Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan DPRD kabupaten,
yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten. Tugas 10 sekretariat DPRD antara lain:
Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan DPRD dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah.

5. Dinas Daerah Dinas Daerah,


adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas. Kepala dinas diangkat dan
diberhentikan oleh kepala daerah. Tugas pokok Dinas Daerah adalah menyelenggarakan kewenangan
daerah dan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati. Dinas yang ada di lingkungan Pemerintah
Kabupaten 12 dinas, yaitu: Dinas Pendidikan Dasar; Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan;
Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perhubungan; Kesejahteraan Sosial; Koperasi dan Tenaga Kerja,
Pendapatan Daerah, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perindustrian dan Perdagangan. Lembaga
Teknis Daerah, merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan melaksanakan
kebijakan daerah yang sifatnya spesifik yang berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah.
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur penunjang, pengkoordinasi pemerintah kabupaten yang
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan kabupaten sesuai bidang
lingkup tugasnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, lembaga teknis daerah memiliki fungsi perumusan
kebijakan teknis sesuai lingkup tugasnya dan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan
SUSUNAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN DESA

1. Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah , berwewenang
mengatur dan mengurus keperluan masyarakat. Cara pembentukan desa dengan syarat memperhatikan
asal-usul desa , keadaan sosial budaya dan masyarakat. Beberapa syarat pembentukan desa yaitu,
jumlah penduduk dan luas wilayah yang memadai dan wilayah dapat dijangkau untuk pelayanan dan
pembinaan masyarakat serta tuntutan dari masyarakat. Kepala desa dibantu oleh sekretaris desa yang
bertugas menangani surat menyurat, administrasi desa dan mengatur jadwal pertemuan desa. 11
Pemerintahan di desa dipimpin oleh seorang kepala desa, msyarakatlah yang memilih langsung. Kepala
desa bukan seorang pegawai negeri sipil, masa jabatannya selama 6 tahun. Kepala desa dilantik oleh
bupati/ walikota paling lambat 30 hari setelah terpilihnya. Kepala desa mempunyai tugas dan tanggung
jawab yaitu: - Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa - Membina perekonomian desa -
Membina kehidupan masyarakat desa - Memelihara ketentraman dan ketertiban desa - Mendamaikan
perselisihan di sekitar masyarakat desa6

2. Kecamatan
Kecamatan adalah suatu wilayah pemerintahan yang terdiri dari beberapa desa dan kelurahan,
kecamatan dipimpin oleh seorang camat, yang diangkat oleh bupati atas usul sekretaris daerah . camat
dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis tentang pemerintahan. Camat bekerja
sama dengan unsur-unsur pimpinan dikecamatan seperti, komandan rayon militer dan kepala kepolisian
sektor. Adapun tugas-tugas camat yaitu: - Mengkordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat -
Mengupayakan ketertiban dan ketentraman umum - Mengkordinasikan penerapan dan penegakan
peraturan perundang-undangan - Memelihara sarana dan fasilitas umum - Mengkordinasikan kegiatan
pemerintahan tingkat kecamatan - Mengadakan penyelenggaraan pemerintahan desa

3. Jumlah Lembaga negara Penyelenggara Negara dan Lembaga Penyelenggara Pemerintahan Negara
tingkat Pusat :

Lembaga Negara

Presiden Republik Indonesia Komisi Yudisial

Majelis Permusyawaratan Rakyat Komisi Pemilihan Umum

Dewan Perwakilan Daerah Komisi Pengawasan Persaingan Usaha

Mahkamah Konstitusi Komisi Nasional Hak Asasi Nasional

Mahkamah Agung Komisi Perlindungan Anak

Badan Pemeriksa Keuangan Komisi Ombudsman

Komisi Pemberantasan Korupsi

Kementerian

Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Dalam Negri


Kementerian Luar Negri Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar
dan Menengah
Kementerian Pertahanan
Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Hukum dan HAM
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Kementerian Keuangan
Tertinggal dan Transmigrasi
Kementerian Energi dan SDM
Kementerian Pariwisata
Kementerian Perindustrian
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kementerian Perdagangan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Kementerian Pertanian Menengah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak
Kementerian Perhubungan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Reformasi Birokrasi
Kementerian Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Nasional

Kementerian Kesehatan Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Kementerian Sosial Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Kementerian Agama Kementerian Pemuda dan Olahraga

Lembaga Pemerintah Non Kementerian

Arsip Nasional RepublikIndonesia Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan


Tenaga Kerja Indonesia
Badan Intelijen Negara
Badan Pengawasan Keuangan dan
Badan Kepegawaian Negara
Pembangunan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Nasional
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Badan Informasi Geospasial
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Badan Pertahanan Nasional
Badan Narkotik Nasional
Badan Pusat Statistik
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Badan SAR Nasional
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Badan Standarisasi Nasional
Badan Tenaga Nuklir Nasional Lembaga Ketahanan Nasional

Lembaga Administrasi Nasional Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Lembaga Sandi Negara

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia


Pemerintah

Pada Gubernur, Bupati, atau Wali Kota, dan perangkat daerah.

Pemerintah Daerah dapat berupa:

Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah, yang


meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah

yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri atas Bupati/Wali kota dan Perangkat


Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan,
dan Kelurahan.

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD Provinsi diangkat dan diberhentikan
oleh Gubernur dengan persetujuan DPRD Provinsi. Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati/Wali Kota dengan persetujuan DPRD Kabupaten/Kota.

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas
yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat
atas usul Sekretaris Daerah.

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum
daerah. Badan, kantor atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimaksud dipimpin oleh kepala
badan, kepala kantor, atau kepala rumah sakit umum daerah yang diangkat oleh kepala daerah dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah.

Kecamatan dibentuk di wilayah Kabupaten/Kota dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman pada


Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau wali kota untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah. Camat diangkat oleh Bupati/Wali Kota atas usul sekretaris daerah kabupaten/kota dari
pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman pada


Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan dari Bupati/Wali Kota. Lurah diangkat oleh Bupati/Wali Kota atas usul Camat
dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Lembaga penyelenggara negara dan penyelenggara pemerintahan negara di Provinsi Kalimantan
Timur

1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud  dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
4. Gubemur adalah Gubemur Kalimantan Timur.
5. Wakil Gubemur adalah Wakil Gubemur Kalimantan Timur.
6. Sekretariat Daerah adalah perangkat daerah yang merupakan unsur pembantu kepala daerah yang
melaksanakan fungsi penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas
daerah dan badan daerah.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
8. Staf Ahli: a; Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi  Kalimantan Timur Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi  Kalimantan  Timur adalah
jabatan  yang secara nyata dalam susunan  organisasi dan tata kerja sekretariat daerah yang
mempunyai tugas  membantu  Gubemur  untuk  memberikan telaahan  mengenai masalah
pemerintahan daerah sesuai dengan bidang tugasnya; b; Berdasarkan Peraturan Gubernur
Kalimantan Timur Nomor 73 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Eselon II.A
yang diangkat dari Pegawai  Negeri   Sipil   (PNS)   yang  mempunyai  tugas membantu
Gubernur dalam melaksanakan tugas di  luar tugas pokok perangkat daerah sesuai keahliannya.
9. Asisten adalah dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Daerah.
10. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat Sekretariat DPRD adalah
perangkat daerah yang melaksanakan fungsi pelayanan terhadap DPRD dan secara administratif
dibina oleh sekretariat daerah.
11. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat Sekretaris DPRD adalah
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
12. Inspektorat adalah perangkat daerah yang  merupakan unsur pelaksana fungsi  pengawasan.
13. Dinas  Daerah adalah perangkat daerah yang  merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
yang  menjadi kewenangan daerah.
14. Badan   Daerah   adalah   perangkat   daerah   yang    merupakan   unsur penunjang pelaksanaan 
fungsi-fungsi yang  bersifat strategis yang diperlukan  untuk  mendukung pelaksanaan urusan 
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
15. lnstansi Vertikal  adalah perangkat Kementerian dan/atau Lembaga Pemerintah  non   
Kementerian   yang   mempunyai   lingkungan   kerja  di Wilayah  Provinsi  Kalimantan Timur.
16. Unsur   penunjang   Urusan   Pemerintahan   yang    menjadi   kewenangan Daerah provinsi
adalah satuan kerja Perangkat Daerah yang  memberikan pelayanan bagi Perangkat Daerah lain, 
meliputi pelaksanaan fungsi perencanaan,  keuangan, kepegawaian, penelitian dan 
pengembangan, pendidikan  dan   pelatihan,  serta  fungsi   lain   sesuai  dengan  ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Jumlah Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, luas wilayah, jumlah pulau
berpenghuni dan tidak berpenghuni NKRI.

Aceh  Banda Aceh 57 956,00 3,02 331

Sumatera Utara  Medan 72 981,23 3,81 232

Sumatera Barat  Padang 42 012,89 2,19 211

Riau  Pekanbaru 87 023,66 4,54 161

Jambi  Jambi 50 058,16 2,61 15

Sumatera Selatan  Palembang 91 592,43 4,78 23

Bengkulu  Bengkulu 19 919,33 1,04 10

Lampung  Bandar Lampung 34 623,80 1,81 132

Kepulauan Bangka Belitung  Pangkal Pinang 16 424,06 0,86 556

Kepulauan Riau  Tanjung Pinang 8 201,72 0,43 1 994

DKI Jakarta  Jakarta 664,01 0,03 110


Jawa Barat  Bandung 35 377,76 1,85 30

Jawa Tengah  Semarang 32 800,69 1,71 72

DI Yogyakarta  Yogyakarta 3 133,15 0,16 33

Jawa Timur  Surabaya 47 803,49 2,49 431

Banten  Serang 9 662,92 0,50 81

Bali  Denpasar 5 780,06 0,30 33

Nusa Tenggara Barat  Mataram 18 572,32 0,97 407

Nusa Tenggara Timur  Kupang 48 718,10 2,54 532

Kalimantan Barat  Pontianak 147 307,00 7,68 243

Kalimantan Tengah  Palangka Raya 153 564,50 8,01 64


Kalimantan Selatan  Banjarmasin 38 744,23 2,02 172

Kalimantan Timur  Samarinda 129 066,64 6,73 419

Kalimantan Utara  Bulungan 75 467,70 3,94 34

Sulawesi Utara  Manado 13 892,47 0,72 287

Sulawesi Tengah  Palu 61 841,29 3,23 1 632

Sulawesi Selatan  Makassar 46 717,48 2,44 314

Sulawesi Tenggara  Kendari 38 067,70 1,99 527

Gorontalo  Gorontalo 11 257,07 0,59 123

Sulawesi Barat  Mamuju 16 787,18 0,88 41

Maluku  Ambon 46 914,03 2,45 1 286

Maluku Utara  Sofifi 31 982,50 1,67 856


Papua Barat  Manokwari 102 955,15 5,37 4 108

Papua  Jayapura 319 036,05 16,64 556

Jumlah kecamatan dan kabupaten dan kota di Indonesia

No Kabupate
Pulau/Kepulauan Provinsi Kota Jumlah
. n

1 Aceh 18 5 23

2 Sumatra Utara 25 8 33

3 Sumatra Barat 12 7 19

4 Riau 10 2 12

5 Kepulauan Riau 5 2 7
Sumatra
6 Jambi 9 2 11

7 Bengkulu 9 1 10

8 Sumatra Selatan 13 4 17

9 Kepulauan Bangka Belitung 6 1 7

10 Lampung 13 2 15
No Kabupate
Pulau/Kepulauan Provinsi Kota Jumlah
. n

11 Banten 4 4 8

12 Jawa Barat 18 9 27

13 DKI Jakarta 1 5 6
Jawa
14 Jawa Tengah 29 6 35

15 Jawa Timur 29 9 38

16 DI Yogyakarta 4 1 5

17 Bali 8 1 9

18 Nusa Tenggara Nusa Tenggara Barat 8 2 10

19 Nusa Tenggara Timur 21 1 22

20 Kalimantan Barat 12 2 14

21 Kalimantan Selatan 11 2 13

22 Kalimantan Kalimantan Tengah 13 1 14

23 Kalimantan Timur 7 3 10

24 Kalimantan Utara 4 1 5
No Kabupate
Pulau/Kepulauan Provinsi Kota Jumlah
. n

25 Gorontalo 5 1 6

26 Sulawesi Selatan 21 3 24

27 Sulawesi Tenggara 15 2 17
Sulawesi
28 Sulawesi Tengah 12 1 13

29 Sulawesi Utara 11 4 15

30 Sulawesi Barat 6 0 6

31 Maluku 9 2 11
Maluku
32 Maluku Utara 8 2 10

33 Papua 28 1 29
Papua
34 Papua Barat 12 1 13

Jumlah 416 98 514

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah desa di Indonesia yakni
81616 desa

Anda mungkin juga menyukai