B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana praktik jual beli kelapa dengan uang panjar di desa Lingkok Dudu,
kabupaten Lombok Timur?
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik jual beli kelapa dengan uang
panjar di desa Lingkok Dudu, Kabupaten Lombok Timur?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan secara jelas praktik jual beli kelapa dengan uang
panjar di desa Lingkok Dudu, kabupaten Lombok Timur.
2. Menjelaskan mengenai pandangan Islam terhadap praktik jual beli kelapa dengan
uang panjar di desa Lingkok Dudu, Kabupaten Lombok Timur.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini di antaranya sebagai
berikut:
1. Kegunaan praktis
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai jual beli dan uang panjar pernah dilakukan sebelumnya,
hasil penelitian tersebut yakni:
1. Skripsi yang ditulis oleh Ziaul Hakim tahun 2016 berjudul “Tinjauan Hukum
Islam Terhadap Uang Muka Dalam Sewa Menyewa Mobil di Himalaya Tour and
Travel Surakarta” yang dikeluarkan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tujuan dari penulisan skripsi tersebut adalah untuk menjelaskan pandangan
hukum Islam terhadap uang muka dala sewa menyewa mobil di Himalaya Tour
and Travel. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, dengan metode
pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Perbedaan
skripsi terdahulu dengan skripsi yang akan ditulis adalah obyek penelitiannya, jika
Ziaul Hakim menggunakan transaksi sewa menyewa mobil, penelitian ini
dilakukan mengenai jual beli kelapa dengan sistem panjar.
2. Jurnal yang ditulis oleh Eko Setia Budi tahun 2013 yang berjudul “Transaksi
penjar dan kepentingan pemodal di perdesaan (suatu penelitian pada petani
kelapa di desa Bangkalan, Kecamatan Tinangkung, kabupaten Banggai
Kepulauan)” tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mendeskripsikan
praktik uang panjar dalam jual beli kelapa serta kaitannya dengan kepentingan
pemodal. Peneliti dalam jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Sampel dipilih secara purposive dengan
mengedepankan dua kategori informan, yakni petani dan pemilik modal. Jurnal ini
sama sekali tidak menghubungan dengan hukum Islam sebagaimana yang dibahas
dalam peneliti ini.
3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Maslikah tahun 2012 yang berjudul “jual beli hasil
bumi dengan sistem panjar dalam perspektif hukum Islam (studi kasus di desa
Jenarsari Gemih Kendal)” yang dikeluarkan oleh fakultas Syariah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengenai
mekanisme jual beli hasil bumi dengan menggunakan uang panjar serta hukum
Islam terkait dengan hal tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan
dengan menggunakan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data,
sedangkan metode analisisnya menggunakan deskriptif normatif. Skripsi ini
sangat berbeda dengan skripsi yang ditulis oleh Siti Muslikah praktiknya berbeda
yakni dengan memasukkan uang panjar menjadi bagian dari harga barang
setelahnya.
4. Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Kuzairi tahun 2009 berjudul “studi analisis
hukum Islam terhadap penjualan betah kumbang dengan sistem panjar di dusun
Duko desa Benangkah kecamatan Bumeh kabpaten Bengkalan” yang dikeluarkan
oleh fakultas syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Skripsi
ini bertujuan untuk mengetahui praktik jual beli betoh kumbong, pengaruhnya
bagi masyarakat desa setempat, serta hukum Islam terkait dengan transaksi
tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara, serta
dengan teknik analisis data deskriptif. Skripsi yang akan ditulis sangat berbeda
dengan penelitian ini karena memasukkan uang panjar ke dalam harga barang,
sedangkan praktik uang panjar dalam obyek penelitian ini tidak.
5. Skripsi yang ditulis oleh Endah Dwi Hastuti tahun 2007 berjudul “tinjauan hukum
Islam tentang sistem panjar jual beli tanah (studi kasus di desa karanganyar
kabupaten Sragen)” yang dikeluarkan oleh fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hukum Islam
terkait dengan jual beli tanah dengan menggunakan uang panjar atau persekot.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi, dengan menggunakan metode analisis deskriptif evaluatif serta cara
berpikir induktif dedukatif. Skripsi yang akan ditulis berbeda dengan penelitian ini
karena uang panjar dalam penelitian ini berbeda dalam praktiknya. Penelitian
terdahulu juga menggunakan metode deskriptif evaluatif sedangkan skripsi ini
menggunakan metode deskriptif normatif.
F. Kerangka Teoritik
1. Jual Beli
a. Jual beli menurut etimologi
Secara bahasa al-ba’ (menjual) berarti “mempertukarkan sesuatu dengan
sesuatu”. Dan merupakan sebuah nama yang mencakup pengertian terhadap
kebalikannya yakni al-syira’ (membeli). Demikian al-ba’ sering diterjemahkan
dengan “jual-beli”.
b. Jual beli menurut terminologi
telah banyak definisi dan istilah jual beli yang dikemukakan oleh para ulama,
diantaranya adalah:
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa jual beli ialah suatu
perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara
ridha di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan
pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang
telah dibenarkan syara’ dan disepakati.
1) Alquran
Allah Swt berfirman, “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia
(rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 198)
Mereka berkata, “sesungguhnya jual beli sama dengan riba”. Hal ini jelas
merupakan pembangkangan terhadap hukum syara’ yakni menyamakan
yang halal dan yang haram.
Kemudian firman Allah Swt, “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba”. Ibnu Katsir rh berkata tentang ayat ini bahwa
ayat ini untuk menyanggah protes yang mereka katakan, padahal mereka
mengetahui bahwa Allah membedakan antara jual beli dan riba secara
hukum. (Tafsir Ibnu Katsir)
2) As sunnah
Nabi Saw ditanya tentang mata pencaharian yang paling baik. Beliau Saw
menjawab, “Seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual beli yang
mabrur”. (HR. Bazzaar, dishahihkan oleh Hakim dari Rifa’ah ibn Rafi’)
Maksud mabrur dalam hadits di atas adalah jual beli yang terhindar dari
usaha tipu menipu dan merugikan orang lain.
Rasulullah Saw bersabda, “Jual beli harus dengan suka sama suka (saling
ridha) dan khiyar adalah sesudah transaksi, dan tidak halal bagi seorang
muslim menipu muslim lainnya”. (HR Ibnu Jarir).
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas ra,
ia berkata, “Pasar Ukadz, Mujnah dan Dzul Majaz adalah pasar-pasar yang
sudah ada sejak zaman jahiliyah. Ketika datang Islam, mereka
membencinya lalu turunlah ayat : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari
karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu…”. (Q.S. Al-Baqarah 2 :
198) dan Nabi Saw bersabda, “Penjual dan pembeli mempunyai hak khiyar
selama mereka belum berpisah”. (Muttafaq ‘alaih)
3) Ijma’
Ijma jual beli memberikan hikmah bahwa segala yang diperlukan manusia
terdapat dalam kepemilikan orang lain yang memang tidak bisa didapat
begitu saja, namun dengan usaha-usaha kompensasi.
Ialah ikatan kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum dikatakan sah
sebelum ijab dan qabul dilakukan sebab ijab qabul menunjukkan kerelaan
(keridhaan). Ijab qabul boleh dilakukan dengan lisan dan tulisan. Ijab
qabul dalam bentuk perkataan dan/atau dalam bentuk perbuatan yaitu
saling memberi (penyerahan barang dan penerimaan uang).
Nilai tukar pengganti barang ini yaitu dengan sesuatu yang memenuhi 3
syarat yaitu bisa menyimpan nilai (store of value), bisa menilai atau
menghargakan suatu barang (unit of account) dan bisa dijadikan alat tukar
(medium of exchange).
Selain harus memenuhi rukun, suatu akad jual beli juga harus memenuhi
syarat-syarat agar akad tersebut sah, syarat jual beli yaitu:
Jual beli asal hukumnya adalah boleh dan dapat haram apabila dilakukan
dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:
Jual beli yang termasuk dalam kategori ini adalah jual beli yang zatnya
haram, najis, dan tidak boleh diperjualbelikan. Jual beli menjadi tidak
boleh dilakukan apabila menjual barang yang memang tidak boleh
diperjualbelikan seperti air susu ibu dan mani binatang.
Jual beli dalam Islam akan menjadi jual beli yang diharamkan apabila
syarat tersebut merupakanperikatan untuk menghalalkan yang haram dan
mengharamkan yang halal. Meskipun jual beli diperbolehkan dan dalam
pelaksanaannya syarat dan rukun telah dipenuhi namun dengan
persyaratannya yang menyimpang dari syariat, jaul beli tersebut tidak
diperbolehkan dalam syariat.
Islam melarang jual beli dengan dua akad perjanjian didalamnya, jual beli
dengan dua perjanjian diartikan sebagai kegiatan yang didahului oleh akad
pinjam meminjam dan di akhiri dengan jual beli.. misalnya saja orang
yang meminjam tanah kemudian tanpa sepengatahuan pemilik tanah
peminjam tersebut menjual tanah. Hal ini tidak diperbolehkan karena
termasuk menjual barang yang bukan menjadi hak miliknya.
4) Menjual barang yang masih dalam proses transaksi dengan orang lain
Islam melarang jual beli yang masih dalam proses transaksi dengan orang
lain. Misalnya saja ada dua pihak yang melakukan transaksi jual beli dan
sudah bersepakat mengenai harga kemudian datang pihak lain yang
menawarkan harga lebih rendah atas barang yang sama.
Panjar (DP) dalam bahasa Arab adalah ‘Urbuun ()العربون. Kata ini memiliki
padanan kata (sinonim) dalam bahasa Arabnya yaitu, Urbaan ()األربان, ‘Urbaan
( )العربانdan Urbuun )]األربون. Secara bahasa artinya yang kata jadi transaksi
dalam jual beli.
Bentuk jual beli ini dapat diberi gambaran sebagai berikut: Sejumlah uang
yang dibayarkan dimuka oleh seseorang pembeli barang kepada si penjual.
Bila transaksi itu mereka lanjutkan, maka uang muka itu dimasukkan ke dalam
harga pembayaran. Kalau tidak jadi, maka menjadi milik si penjual.
Dalam masalah ini para ulama terbagi menjadi dua pendapat yang bereda,
yaitu:
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
3. Pendekatan Penelitian
dalam penelitian ini, untuk mengambil sampel dan populasi peneliti menggunakan
masyarakat terkait jual beli dengan uang panjar di desa Lingkok Dudu Lombok
Timur, adapun teknik yang digunakan adalah purposive sampling, yakni
pemilihan orang-orang sebagai sampel dengan ciri-ciri spesifik yang dimilikinya
sehingga sampel tersebut benar relevan dengan penelitian (Nasution, 2001: 99)
5. Teknik pengumpulan data
untuk melengkapi data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Obserasi
b. wawancara
c. Dokumentasi
6. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif
normatif, dimana yang akan dipaparkan dan diuraikan adalah informasi sesuai
pengamatan di lapangan. Adapun data yang diperoleh yakni data deskriptif yang
kemudian di analisis dengan metode yang dipakai untuk membantu dalam
menggambarkan keadaan atau sifat yang dijadikan obyek dalam penelitian dengan
dikaitkan dengan norma, kaidah hukum yang berlaku dari sisi normatifnya untuk
menemukan kebenaran berdasarkan perspektif hukum yaitu hukum Islam terhadap
jual beli uang panjar.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dilakukan secara terperinci dalam lima bab dengan urutan sebagai
berikut :
1. BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan,
manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab ini adalah gambaran awal dari
apa yang akan dilakukan oleh peneliti.
Bab tinjauan pustaka membahas tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini dan
menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini. Selain
itu, bab ini juga menjelaskan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan landasan teori dan penelitian
terdahulu, maka dapat dibuat kerangka pemikiran dan juga menjadi dasar dalam
pembentukan hipotesis.
Bab ini menjelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional dari masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, bab ini juga
menjelaskan populasi dan penentuan sampel, jenis, dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian. Selanjutnya, menerangkan metode analisis yang digunakan untuk
menganalisis hasil pengujian sampel.
Bab ini menguraikan dan menjelaskan tentang deskriptif penelitian, analisis data dan
pembahasannya.
5. BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang didapat dari pembahasan bab IV. Dengan
diperolehnya kesimpulan dalam penelitian ini, maka bab ini juga menjelaskan
mengenai implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku
Afandi, M. Yazid. 2009. Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan
Syariah. Yogyakarta: Logung Pustaka.
Ismail, Nawari. 2015. Metodologi penelitian untuk studi Islam Panduan Praktis dan Diskusi
Isu. Yogyakartaa: penerbit Ekonomisia.
Tarmidzi, Erwandi. 2014. Harta Haram Muamalat Kontemporer. Bogor: BMI Publishing
Ahmad, K. (2009). Studi Analisis Hukum Islam terhadap Penjualan Betoh Kumbong dengan
sistem Panjar di dusun Duko desa Benangkah kecamatan Bumeh kabupaten Bangkalan.
Surabaya: Skripsi Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Endah, D.H. (2007). Tinjauan Hukum Islam Tentang Sistem Panjar Jual beli Tanah (studi
kasus di desa Karanganyar kabupaten Sragen). Surakarta: Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Muhammad, R. (2015). Analisis Hukum Islam Terhadap Pemberian uang muka persewaan
mobil Marem jaya Transportation di desa Keboharan Sidoarjo). Surabaya: Skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Setiabusi, Eko, dkk. (2013). Transaksi panjar dan kepentingan pemodal di perdesaan (suatu
penelitian pada petani kelapa di desa Bangkalan kecamatan Tinangkung kabupaten Banggai
kepulauan). Paper pada program S1 Sosiologi Universitas Gorontalo
Ziaul, H. (2016). Tinjauan Hukum Islam terhadap uang muka dalam sewa menyewa mobil di
Himalaya Tour and Travel Surakarta, Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.