Anda di halaman 1dari 1

Kasus Suap Tambang Tanah Laut, KPK Geledah Kantor Dinas

Pertambangan Kalsel

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan di


Kantor Dinas Pertambangan Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (21/4/2015). Penggeledahan
tersebut terkait kasus dugaan suap pengusahaan tambang di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
"Sejak pukul 10.00 hingga 18.00 kemarin, dilakukan penggeledahan terkait oenyidikan dugaan
suap kasus pengusahaan izin di Tanah Laut," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi
KPK Priharsa Nugraha, Rabu (22/4/2015). Selain menggeledah Kantor Dinas Pertambangan
Kalsel, penyidik juga menggeledah Kantor Bupati Tanah Laut dan rumah dinas Bupati Tanah
Laut Bambang Alamsyah. Diketahui, Bambang merupakan anak dari anggota DPR RI Fraksi
PDI Perjuangan Adriansyah, yang merupakan tersangka dalam kasus ini. Priharsa mengatakan,
dalam penggeledahan tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen terkait perizinan tambang
PT Mitra Maju Sukses. "Penyidik menduga ada informasi yang dapat digunakan untuk
pendalaman penyidikan di ketiga lokasi tersebut," kata Priharsa. Priharsa mengatakan, hingga
saat ini penyidik masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut. Ia pun membuka
kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus ini. "Pengembangan bisa ke pengembangan
kasus, bisa ke pengembangan tersangkanya," ujar dia. Pada Kamis (9/4/2015), KPK menangkap
Adriansyah dan anggota Polsek Menteng Agung Kristiadi di Swiss-Belhotel Sanur, Bali, sekitar
pukul 18.45 Wita. Di lokasi tersebut, KPK menyita uang sebesar Rp 500 juta dalam pecahan
dollar Singapura dan rupiah. Berselang satu jam kemudian, KPK menangkap Direktur PT MMS
Andrew Hidayat di sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan
secara intensif selama 1x24 jam, KPK menetapkan Adriansyah dan Andrew sebagai tersangka.
Sementara itu, Agung dilepaskan karena dianggap kurang memenuhi dua alat bukti permulaan
tindak pidana korupsi. Kasus yang menjerat Adriansyah dan Andrew diduga terkait pengusahaan
PT MMS di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Diduga, Andrew merupakan pihak
pemberi uang, sementara Adriansyah selaku mantan Bupati Tanah Laut sebagai penerima uang.
Sedangkan Agung berperan sebagai kurir atau perantara suap. Dalam kasus ini, Adriansyah
diduga melanggar Pasal 12 huruf b atau Pasal 5 ayat 2 jo Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 11 UU
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam Pasal 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat 1 KUH
Pidana. Sementara Andrew Hidayat diduga melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam Pasal 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 KUHP.

Anda mungkin juga menyukai