PENDAHULUAN
Islam adalah agama dan jalan hidup yang berdasarkan pada firman
Sunnah.1
Manusia dalam hidupnya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain dan tidak sanggup berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang makin hari makin bertambah. Agar manusia dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya tanpa harus melanggar atau merusak kehormatan, maka Allah SWT,
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak
apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan karena
mudharabah ditinjau dari segi kebutuhan dari manfaat pada suatu segi dank
arena sesuatu dengan ajaran dan tujuan syari’ah dan segi lainnya. Cara
kedua belah pihak. Bagi untung dan rugi bila laba besar, maka kedua belah
atau seluruh modal yang ditanamkan pemilik modal habis, maka yang
modal sama sekali tidak menanggung atau tidak harus mengganti kerugian
atas modal yang hilang dalam catatan pengelola modal dalam menjalankan
Salah satu usaha yang menerapkan sistem bagi hasil yaitu usaha
talas merupakan salah satu tanaman yang merupakan jenis tanaman pangan
tanggal 03 Juni 2023, usaha budidaya talas di desa ini dijadikan sebagai mata
100.000,00 oleh beberapa orang. Sementara itu untuk sistem akad bagi hasil
lisan (tidak tertulis) dan tanpa saksi hanya di dasari suka sama suka. Dan
tidak ada perjanjian mengenai batasan waktu kerja sama antara pemilik modal
pemilik lahan mendapatkan Rp. 4.200,00 atau (60%) dan penggarap Rp.
ketika pemilik lahan mengalami kerugian dari hasil jual talas ini. Untuk
4
Haifa Azzahra, dkk, Teknik Budidaya Tanaman Talas sebagai Upaya Peningkatan Bagi
Hasil Produksi Talas Di Desa Situgede, Jurnal Pusat Informasi Masyarakat, No. 3 Vol. 2, 2020,
hlm. 413
4
penjualan talas ini biasanya di kirim melalui pihak ketiga ke luar kota. Ketika
talas sangat bagus dan layak dijual, namun ketika sampai kepada pihak ketiga
mereka mengatakan bahwa talasnya dalam kondisi busuk. Hal ini membuat
kepada penggarap walaupun hasil panen sudah bagus. Hasil kerjasama yang
tanaman talas oleh pemilik lahan. Maka hal seperti ini juga lah yang dapat
menimbulkan kerugian salah satu pihak dan menguntungkan salah satu pihak.
Islam menganjurkan dalam bermuamalah secara tunai untuk waktu yang tidak
terhadap kegiatan sistem bagi hasil usaha budidaya talas yang dilakukan oleh
5
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010),
hlm. 246
5
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian ini hanya pada analisis bagi hasil usaha
budidaya talas Desa Tanjung Siantar Kecamatan Batang Tuaka ditinjau dalam
perspektif ekonomi Islam. Dan sistem bagi hasilnya difokuskan kepada rukun
dan syarat akad mudharabah yang dilakukan pada kesepakatan awal dalam
sistem bagi hasil pada usaha budidaya talas Desa Tanjung Siantar Kecamatan
Batang Tuaka.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana sistem bagi hasil usaha budidaya talas Desa Tanjung Siantar
D. Tujuan Penelitian
adalah :
1. Untuk mengetahui sistem bagi hasil usaha budidaya talas Desa Tanjung
E. Manfaat Penelitian
analisis bagi hasil sebuah usaha ditinjau dalam perspektif ekonomi Islam.
dapat menjadi titik tolak bagi peneliti selanjutnya, baik bagi peneliti yang
berkesinambungan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Konsep Mudharabah
a. Pengertian Mudharabah
menyediakan keahliannya.
6
7
pengelola.7
adalah kerja sama bagi hasil yang dilakukan oleh kedua belah pihak
miliknya sendiri kepada pihak lain sebagai modal usaha produktif dan
mudharabah, yaitu:
pemilik barang.
barang.
laba.
7
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), hlm. 6
8
f) Keuntungan.8
sebagai berikut:
tersebut batal.
pengampuan.
8
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), hlm.
197
9
c. Prinsip-Prinsip Mudharabah
memberikan dasar hukum yang khusus, baik dar segi teks al-Qur’an
pengusaha.
10
Muhammad, Dasar-Dasar Keuagan Islam, (Yogykarta: Ekonosia Kampus Fakultas
Ekonomi UII, 2004), hlm. 84
11
sama, maka tidak boleh oleh salah satu pihak yang melakukan akad
diperlukan kerja sama antara yang memiliki modal dan orang yang
4. Prinsip keadilan
pihak.
atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem kerja sama antara pemilik
modal dan pengelola dalam bentuk akad mudharabah ini sangat terasa
d. Hikmah Mudharabah
untuk mengembangkannya.
dan amal. Allah SWT. tidak mensyariatkan satu akad kecuali untuk
saling tolong-menolong.14
14
Briefcase Book, Konsep dan Implementasi Bank Syari’ah, (Jakarta: Renaisan, 2005),
hlm. 39
14
orang profesor riset, salah satunya adalah Made Sri Prana. Majelis
Profesor Riset LIPI mengukuhkan Dr. Made Sri Prana sebagai Profesor di
B. Kerangka Berpikir
Rukun
Mudharabah Analisis bagi hasil usaha
budidaya talas Desa
Tanjung Siantar
Kecamatan Batang Tuaka
ditinjau dalam perspektif
ekonomi Islam
15
Syarat-syarat
Mudharabah
Gambar II.1
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti hanya meneliti
analisis bagi hasil usaha budidaya talas Desa Tanjung Siantar Kecamatan
Batang Tuaka ditinjau dalam perspektif ekonomi Islam. Dan sistem bagi
dilakukan pada kesepakatan awal dalam sistem bagi hasil pada usaha
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
16
generalisasi.15
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
seminar proposal.
1. Subjek penelitian adalah sumber data yang dapat berupa orang, tempat,
dokumen. Subjek pada penelitian ini adalah pemilik dan pengelola usaha
2. Sebagai objek penelitian adalah analisis bagi hasil usaha budidaya talas
ekonomi Islam.
15
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 9
17
a) Populasi
kesimpulannya.16
Tuaka.
b) Sampel
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang,
sangat kecil.
Batang Tuaka.
E. Sumber Data
1. Data Primer
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 80
18
kepada responden yaitu pemilik dan pengelola usaha budidaya talas Desa
2. Data Sekunder
1. Jenis Instrumen
a. Wawancara
b. Dokumentasi
Data yang sudah terkumpul dari hasil angket dan wawancara serta
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm.206.
19
a. Uji validitas
sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau
b. Uji realibilitas
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 372-373
20
19
Sugiyono, Op.Cit., hlm. 404
21
tersebut sudah menjadi pola yang baku dan selanjutnya dapat displaykan
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002)
22
40