Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MASAQAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahtsul Kutub Fil Mu’amalah
Dosen Pengampu: Muhammad Abdur Rosyid Albana, M.H.

Disusun Oleh:
Zaki Zul Fadli 2102036152
Ahmad Roenaldi Subekti 2102036111
Muhammad Bagus Saeful Hadi 2102036141

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2023

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Islam yang terkombinasi seperti halnya ibadah dan muamalah mengarah pada produksi
dalam berbagai hal aktifitas misalnya perdagangan, perindustrian, pertanian, perkebunan, dan lain
sebagainya. Semua pekerjaan termasuk ibadah dan dalam melakukan ini dengan konsisten sebagai
muslim yang harus mentaati hukum syara’. Serta dalam pola Musaqah adalah perjanjian antara
pemilik kebun dan tukang kebun untuk memelihara kebun tersebut, dan pendapatan yang
dihasilkan dibagi di antara mereka sesuai dengan kesepakatan mereka. Perjanjian ini
diperbolehkan oleh agama sebagai solusi bagi masyarakat yang berbeda gaya hidup atau sumber
ekonomi Praktek musaqah juga terdapat pada sektor pertanian, dimana tidak semua orang
mempunyai kemampuan dalam mengolah lahan dan mengelola perkebunan Oleh karena itu,

musaqah merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dapat membantu masyarakat,
khususnya mereka yang tidak mempunyai modal untuk usahanya namun mempunyai
kemampuan bekerja.Sehingga dalam Islam akad musaraqah ini hukumnya diperbolehkan
denganberlandaskan pada al-Qur’an, Hadis, dan kesepakatan ulama berkaitan dengan bagi hasil
dalam memenuhi kebutuhan hidup.Dalam Islam, hal ini dapat ditempuh dengan berbagai cara
diantaranya dengan melakukan akad musaraqah. Namun demikian banyak orang yang masih belum
mengetahui hukum mengenai bagi hasil dalam mengelolanya. Akibatnya adalah adanya sebagian
orang yang memilih mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang cepat
atau instan meskipun itu dapat merugikan orang banyak.

B. Rumusan Masalah
Musaqah
1. Apa Pengertian Musaqah?
2. Apa Dasar Hukum Musaqah?
3. Apa rukun Musaqah?
4. Apa syarat Musaqah?

C. Tujuan
Ghasab
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Musaqah
2. Untuk Mengetahui Dasar Hukum Musaqah
3. Untuk mengetahui rukun Musaqah
4. Untuk mengetahui syarat Musaqah

BAB II
PEMBAHASAN
A. MUSAQAH
1.Pengertian musaqah
Secara bahasa musaqah berasal dari kata Saqa, arti kata tersebut adalah as-Saqy yang dimaknai dengan
penyiraman atau pengairan untuk mendapatkan kemaslahatan dan memperoleh imbalan tertentu dari
hasil lahan yang dikelola. Dalam literasi lain, musaqah diartikan dengan memberikan hasil dari
pepohonan kepada orang yang merawat pohon tersebut dari bagian buahnya. Menurut syara' musaqah
adalah menyerahkan pada orang yang merawat, menyiram dan menjanjikan bila pohon yang diserahkan
untuk dirawat telah siap panen dan diambil manfaatnya sebagai sebagian dari imbalan pengelolaan.
Berdasarkan hukum musaqah, petani bertanggungjawab pada lahan dan tanaman dengan menyiram
dan memeliharanya. Petani penggarap diberi imbalan atas kerja kerasnya dengan mendapatkan
persentase tertentu dari hasil panennya. Menurut Mazhab Malikiyah, musaqah dikategorikan dalam 5
macam, yakni : a. Pohon yang ditanam harus kuat akarnya, dapat berbuah, dapat
dipanen, dan pohon bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, contohnya anggur dan zaitun.b.
Pohon yang ditanam memiliki akar tetap namun tidak dapat berbuah, contohnya kayu jati,kayu
mahoni, dll c. Pohon yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat namun memiliki buah untuk
dipanen. d. Pohon yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat dan tidak
memiliki buah untuk dipanen namun mempunyai bunga yang dapat dimanfaatkan, contohnya bunga
melati, mawar, anggrek dan lain lain. e. Pohon yang hanya diambil kehijauan dan keindahannya
untuk dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Segala bentuk hasil dari petani
penggarap adalah hak untuk kedua belah pihak yang dibagi sesuai kesepakatan. Akad musaqah tidak
sama dengan pekerja kebun yang digaji uang dari merawat tanaman, tetapi imbalan yang diterimanya
dari hasil pengelolaan tanaman dari akad musaqah yang ukurannya sudah pasti.

11.Landasan Hukum Musaqah


Al-Qur'an
Salah satu ayat dalam al-Qur'an yang didalamnya terkandung dasar hukum musaqah adalah
surah Al-Maidah ayat 2, yang berbunyi :

‫َوِإَذ ا َح َلْلُتْم َفٱْص َطاُدو۟ا ۚ َو اَل َيْج ِرَم َّنُك ْم َش َنَٔـاُن َقْو ٍم َأن َص ُّد وُك ْم َع ِن ٱْلَم ْس ِج ِد ٱْلَح َر اِم َأن َتْعَتُدو۟ا ۘ َو َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱْلِبِّر َو ٱلَّتْقَو ٰى ۖ َو اَل‬
‫َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱِإْل ْثِم َو ٱْلُع ْد َٰو ِن ۚ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّللۖ ِإَّن ٱَهَّلل َش ِد يُد ٱْلِع َقاِب‬

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.”

Dari kandungan ayat di atas menerangkan tentang Allah SWT memerintahkan saling tolong-
menolong dalam kebaikan dan meninggalkan perilaku buruk yang berakibat kemudharatan bagi
dirinya sendiri ataupun orang lain. Atas dasar kesamaan makhluk ciptaan Allah SWT, seorang
muslim yang beriman hendaknya mengamalkan kandungan ayat ini dengan saling membantu apabila
ada kesulitan pada orang lain.

111.rukun musaqah
Jumhur ulama berpendapat bahwa sebelum mengawali musaqah
maka diharuskan memenuhi 5 rukunnya, antara lain :
a. Akad atau ijab qabul
b. Pihak yang saling bertransaksi
c. Lahan perkebunan dan tanaman sebagai objek musaqah d. Kegiatan usaha yang akan
dipraktikkan oleh pengelola lahan
e. Kesepakatan tentang persentasi bagian yang didapat dari hasil musaqah.

111.syarat musaqah
Syarat-syarat sah atau tidaknya musaqah dapat ditinjau dari
beberapa indikator sebagai berikut : a. Sighat ( ijab kabul kedua belah
pihak ) b. Harus terpenuhi syarat orang yang bekerjasama dalam akad musaqah adalah orang yang
dapat bertindak sesuai hukum, yaitu telah baligh dan berakal c. Objek dari akad musaqah harus
berupa pohon yang dapat berbuah, namun juga diperbolehkan apabila pohon tidak berbuah namun
dicari dan dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat. d. Ketika panen tiba maka hasil panen tersebut
adalah milikkedua belah pihak dan harus dibagi sesuai perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai