Anda di halaman 1dari 16

AL-MUDHARABAH, AL-MUZARA’AH DAN AL

MUSAQAH

Disusun oleh kelompok 4:


Guna memenuhi tugas matakuliah
Perbankan Syariah di Indonesia
Dosen pembimbing: Cut Nova Rianda, MA
Nama :
1. Cut ulfa sari
2. Nazariyah
Pokok pembahasan

01 Pengertian, landasan syariah, jenis-jenis, aplikasi dan manfaat Al-


Mudharabah

02 Pengertian, landasan syariah, aplikasi dan manfaat Al-Muzara’ah

03 Pengertian, landasan syariah, aplikasi dan manfaat Al-Musaqah


AL-MUDHARABAH

1. Pengertian Al-Mudharabah

Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
dua pihak di mana pihak pertama (shahibul mal)
menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
lainnya sebagai pengelola usaha (mudharib). Bagi hasil dari
usaha yang dikerjasamakan dihitung sesuai dengan nisbah
yang telah disepakati antara pihak-pihak yang
bekerjasama.

3
2. Landasan Syariah
Al-Mudharabah

a. Al-Qur’an
“…dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian
karunia Allah SWT…” (Al-Muzammil:20)

“Apabila telah di tunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka


bumi dan carilah karunia Allah SWT…” (al-Jumu’ah:10)

b. Hadist
Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,
“tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan, jual beli secara
tangguh, mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah no.
2280, kitab at-Tijarah)
3. Jenis-Jenis Al-Mudharabah

Mudharabah
Muthalaqah Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muthalaqah merupakan Mudharabah muqayyadah


akad perjanjian antara dua pihak yaitu merupakan akad kerja sama usaha
shahibul maal dan mudharib, yang mana antara dua pihak dimana shahibul maal
shahibul mal menyerahkan sepenuhnya atas menginvestasikan dananya kepada
dana yang diinvestasikan kepada mudharib mudharib, dan memberi batasan atas
untuk mengelola usahanya sesuai dengan penggunaan dana yang
prinsip syariah. Shahibul mal tidak diinvestasikannya. Batasannya antara
memberikan batasan jenis usaha, waktu yang lain seperti tentang tempat, jenis
diperlukan, strategi pemasarannya, serta investasi dan jangka waktu.
wilayah bisnis yang di lakukan.
4. Aplikasi
Al- ▹ Al-mudharabah biasanya diterapkan pada
Mudharaba produk-produk pembiayaan dan
h dalam
pendanaan.
Perbankan
▹ Pada sisi penghimpunan dana, al-
mudharabah diterapkan seperti pada
tabungan berjangka, yaitu tabungan yang
di maksudkan untuk tujuan khusus, seperti
tabungan haji dan deposito.
▹ Adapun pada sisi pembiayaan,
mudharabah diterapkan seperti pada
pembiayaan modal kerja atau usaha.
c. Prinsip bagi
hasil dalam al-
5. Manfaat mudharabah
Al- b.Pengemba berbeda dengan
a. Bank akan
Mudharaba -lian pokok prinsip bunga
menikmati
pembiayaan bunga tetap
h peningkatan
disesuaikan dimana bank akan
bagi hasil
dengan arus menagih
pada saat
kas usaha penerima
keuntungan
nasabah pembiayaan
usaha
sehingga tidak (nasabah)
nasabah
memberatkan berapapun
meningkat.
nasabah. keuntungan yang
di hasilkan
nasabah,
sekalipun merugi.
AL-MUZARA’AH

1. Pengertian Al-Muzara’ah

Al-Muzara’ah adalah kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik
lahan dan penggarap, dimana pemilik lahan memberikan lahan pertanian
kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian
tertentu (persentase) dari hasil panen sesuai dengan kesepakatan
bersama.
Al-Muzara’ah seringkali diindentifikasikan dengan mukharabah.
Diantara keduanya terdapat sedikit perbedaan sebagai berikut:
Muzara’ah : benih dari pemilik lahan
Mukharabah : benih dari penggarap.
Dalam hadis Nabi dari Ibnu Abbas menurut riwayat al-
Bukhari yang mengatakan: 2. Landasan
“Bahwasanya Rasulullah saw. Memperkerjakan penduduk Syariah Al-
Khaibar (dalam pertanian) dengan imbalan bagian dari apa Muzara’ah
yang dihasilkannya, ddalam bentuk tanaman atau buah-
buahan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i).

9
3. Aplikasi Al-
Muzara’ah

Dalam konteks ini, lembaga


keuangan Islam dapat memberikan
pembiayaan bagi nasabah yang bergerak 4. Manfaat Al-
dalam bidang plantation atas dasar prinsip
bagi hasil dari hasil panen.
Muzara’ah

Terwujudnya kerjasama yang saling


menguntungkan antara pemilik tanah
dengan petani atau penggarap,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
tertanggulangi kemiskinan, terbukanya
lapangan pekerjaan, terutama bagi petani
yang memiliki kemampuan bertani tetapi
tidak memiliki tanah garapan.
AL-MUSAQAH

1. Pengertian Al-Musaqah

Al-Musaqah adalah sebuah bentuk kerjasama antara pemilik
kebun dan petani penggarap dengan tujuan agar kebun itu
dipelihara dan dirawat sehingga memberikan hasil yang
maksimal. Kemudian sebagai imbalan, si penggarap berhak atas
nisbah tertentu dari hasil panen.

11
Berdasarkan hadis Rasulullah SAW: “Dari Ibnu Umar,
sesungguhnya Nabi SAW. Telah memberikan kebun beliau 2. Landasan
kepada penduduk Khaibar agar dipelihara oleh mereka Syariah Al-
dengan perjanjian mereka akan memperoleh dari Musaqah
penghasilannya, baik dari buah-buahan maupun hasil
tanamannya” (HR.Muslim).

12
3. Aplikasi Al-Musaqah

Secara umum, aplikasi perbankan al-Musaqah dapat digambarkan


dalam skema berikut ini:

PERJANJIAN BAGI
HASIL

Lembaga Penggarap
Bank

Lahan Pertanian
Lahan
Keahlian
Benih
Tenaga
Pupuk
waktu
dsb

Hasil Panen
4. Manfaat Al-Musaqah

Ada orang kaya yang memiliki tanah yang ditanami dengan tanaman-
tanaman, tetapi dia tidak mampu untuk merawat atau memelihara tanaman
tersebut karena ada suatu halangan yang menghalanginya, maka untuk
merawat tanaman tersebut diadakan suatu perjanjian dengan orang yang
dapat memeliharamya, yang masing-masing mendapatkan bagian dari yang
akan dihasillkan. Dalam hal ini ada beberapa manfaat, yaitu:
● Membantu orang-orang yang kekurangan sehinga dapat mencukupi
kebutuhannya.
● Saling menukar manfaat diatara manusia.
● Jika pohon atau tanaman tersebut tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja,
tentu dapat mati dalam waktu yang singkat.
DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema


Insani.2001.
Thanks!

Any questions?

16

Anda mungkin juga menyukai