Anda di halaman 1dari 76

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-

orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.1 Koperasi memiliki

peran yang dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang berbeda

dari perusahaan perseorangan Perseroan Terbatas (PT). Dalam UU

Koperasi nomor 25 tahun 1992 disebutkan bahwa fungsi Koperasi

antara lain: sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi

kesejahteraan rakyat, sebagai alat pendemokrasian ekonomi

Nasional, sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa

Indonesia, sebagai alat Pembina insan masyarakat untuk

memperoleh kedudukan ekonomi Indonesia serta bersatu dalam

mengatur tatalaksana perekonomian rakyat.

Pada zaman ini dimana masyarakat sangat membutuhkan

sistem keuangan syariah, maka banya pula yang muncul lembaga

keuangan syariah termasuk koperasi syariah Tunas Muda Milenium

Pringgarata.

1
Aprilia dan Amanah, Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada
Koperasi Dhaya Harta Jombang, 2014. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 3 (4).

2
Qardh adalah pinjaman harta pada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali.2 Dari beberapa keputusan fatwa yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional sesuai dengan fatwa

DSN-MUI Nomor 19/DSN-MUI/1V/2000 tentang prinsip Qardh. 3

Qardh adalah pinjaman. Sedangkan Al-Hasan adalah ketika

seorang muslim menjaminkan atau menginfaqkan sesuatu yang ada

pada dirinya hendaklah dia mengeluarkan sesuatu yang elok tanpa

cela. Qardhul Hasan diartikan juga sebagai pinjaman kebajikan atau

lunak tanpa imbalan, biasanya untuk pembelian barang-barang

fungible ( yaitu barang yang dapat di perkirakan dan diganti sesuai

berat, ukuran dan jumlahnya).4

Secara umum, Qardh Hasan diartikan sebagai infaq di jalan

Allah, di dalam jihad dan peperangan demi menegakkan kebenaran

dan bersedekah kepada para fakir miskin dan orang-orang yang

membutuhkan. Adanya tolong menolong, saling bantu membantu

dalam kebaikan, menjauhi sifat egoisme, menumbuhkan saling

percaya, menyadari kelemahan, dan kekurangan, dan menimbulkan

keberkahan dalam usaha. Koperasi syariah adalah koperasi  yang

prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya berdasarkan

pada syariah islam yaitu Al-quran dan Assunah.

2
Nurul Huda dan Mohammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis dan
Praktis, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2010), h. 58.
3
Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Nomor 19/ DSN-MUI/1V/2000, Tentang
Prinsip Qardh
4
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 46.

3
Koperasi syariah di bidang jasa keuangan telah

menjalankan peranan koperasi syariah pada umumnya yaitu sebagai

motor penggerak kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat, ujung

tombak pelaksanaan ekonomi syariah, penghubung si kaya dan si

5
miskin dan sarana pendidikan informal.

Produk-produk koperasi syaraiah ada berbagai macam seperti

pembiayaan qardhul hasan, pembiayaan dengan akad bisnis

(mudharabah), tabungan wajib, tabungan kelompok, tabungan hari

raya (thr) dan tabungan sukarela. Koperasi syariah Tunas Muda

Milenium Pringgarata memiliki beberapa produk yaitu Mudharabah,

Musyarakah, tabungan, dan Qardhul Hasan. Produk Qardhul Hasan

ini memberikan pembiayaan tanpa membebani bunga pinjaman,

tetapi lebih diutamakan untuk pemberian usaha dan melihat juga

produk Qardhul Hasan di Pringgarata bukan hanya berkaitan pada

persoalan amil tetapi pengalaman spiritual juga yang dilakukan oleh

Koperasi syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata. Oleh karena

itu penelitian ini difokuskan pada peranan produk Qardhul Hasan

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup nasabah Koperasi syariah

Tunas Muda Milenium Pringgarata.

Produk Qardhul Hasan ini diterapkan di Koperasi syariah

Tunas Muda Milenium Pringgarata untuk membantu nasabah

5
Lindiawatie &Dhona. 2018 Peran Koperasi Syariah BMT Bumi Dalam Meningkatakan
Usaha Mikro. Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam Vol. 2, No. 1, Juni 2018

4
khususnya yang memiliki usaha mikro. Diera Globalisasi yang

semakin moderen dan kebutuhan pokok yang semakin meningkat ini

semakin menambah kesulitan dalam berusaha dan beraktivitas di lini

ekonomi. Diantara kesulitan yang mereka hadapi adalah kekurangan

modal untuk membeli bahan serta menambah alat produksi dan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan adanya produk Qardhul Hasan pada Koperasi

syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata diharapkan dapat

membantu para usaha Mikro dalam mengatasi permodalan agar

usahanya berjalan dengan lancar dan dapat membantu memenuhi

kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas maka penulis

tetarik untuk meneliti tentang: ‘’Peranan Produk Qardhul Hasan

Pada Koperasi syariah Tunas Muda Milenium PringgarataDalam

Meningkatkan Kesejahteraan hidup Nasabah’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengajukan sebagai

berikut:

1. Bagaimana prosedur pembiayaan produk Qardhul Hasan di

Koperasi syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata?

2. Bagaimana peranan Koperasi syariah Tunas Muda Milenium

Pringgarata dalam meningkatkan kesejahteraan hidup nasabah

5
dengan adanya Produk Qardhul Hasan di Kecamatan

Pringgarata?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan produk Qardhul

Hasan di Koperasi syariah Tunas Muda Milenium

Pringgarata?

b. Untuk mengetahui peran Koperasi syariah Tunas Muda

Milenium Pringgarata dalam meningkatkan kesejahteraan

hidup nasabah dengan adanya Produk Qardhul Hasan di

Koperasi syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

a. Secara praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai salah satu masukan bagi anggota Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium Pringgerata pada khususnya dan

masyarakat secara luas, instansi terkait dan dapat juga

dijadikan sebagai acuan bagi mahasiswa Fakultas Syariah

jurus Ekonomi Institute Agama Islam Qomarul Huda Bagu

yang ingin mengembangkan penelitian ini dan menambah

wawasan.

6
b. Secara teoritis

Secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang Ekonomi Islam yang berkaitan dengan Koperasi dan

dapat bermanfaat juga bagi para Dosen Ekonomi Islam.

c. Secara Akademis

Untuk memberikan wawasan secara luas dalam bidang

ekonomi syariah sehingga dapat dipelajari dengan cermat

pada generasi berikutnya.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelusuran terhadap studi atau

karya-karya terdahulu yang terkait untuk menghindar duplikasi,

pligiasi, repetesi, serta menjamin keabsahaan dan keahlian.

Berdasarkan hasil penelusuran terdapat beberapa hasil penelitian

yang secara garis besar mengangkat tema mengenai koperasi,

beberapa hasil penelitian dimaksud antara lain :

1. Skripsi yang ditulis oleh Siti Faizah dengan judul “Peranan

Koperasi Wanita Pengerajin Gerabah Terhadap Peningkatan

Pendapatan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Desa

Banyumulek Kec.Kediri Kab. Lombok Barat)”. 6

Dalam penelitian di atas peneliti membahas tentang

bagaimana peranan Koperasi Wanita Pengerajin terhadap

kehidupan masyarakat secara khususnya yang menjadi

anggota koperasi, yang mempunyai peranan terhadap

kehidupan pengurus dan karyawan koperasi serta masyarakat

sekitar koperasi. Dalam meningkatkan pendapatan ekonomi

masyarakat, koperasi ini memberikan upaya-upaya seperti


6
Siti Faizah. “Peranan koperasi Wanita Pengerajin Gerabah Terhadap Peningkatan
Pendapatan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Desa Banyumulek Kec.Kediri
Kab.Lombok Barat” (Skripsi, IAIN Mataram, 2015).

8
memberikan pelayanan yang terbaik seperti simpan pinjam,

serta memberikan anggota penyuluhan dan pendidikan untuk

mengembangkan kreativitas dalam berusaha dan melakukan

studi banding terhadap koperasi yang lebih maju sebagai

acuan untuk mengembangkan koperasi.

Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan adanya

kesamaan, yaitu sama-sama meneliti tentang Koperasi, tetapi

ada perbedaan yang mencolok dengan penelitian yang

peneliti lakukan saat ini yaitu terletak pada objeknya dimana

peneliti sebelumnya memeliti tentang peranan Koperasi

Wanita pengerajin Gerabah terhadap peningkatan pendapatan

ekonomi masyarakat di desa Banyumulek kec.Kediri

Kab.Lombok barat sedangkan penelitian yang di lakukan saat

ini membahas tentang peranan Koperasi Syariah

Baituttamkin Kediri dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Hidup Nasabah.

2. Skripsi yang ditulis oleh Elfitri Pandayani dengan judul

“Analisis Praktik Pembiayaan Produk Qardhul Hasan Pada

BTLB (Baituttamkin Lumbung Bersaing) Unit Kediri

Kabupaten Lombok Barat”. 7

7
Elfitri Pandayani. “Analisis Praktik Pembiayaan Produk Qardhul Hasan Pada BTLB
(Baituttamkin Lumbung Bersaing) Unit Kediri Kabupaten Lombok Barat” (Skripsi, IAIN
Mataram, 2016).

9
Dalam skripsi tersebut peneliti memaparkan bagaimana:

Analisis Praktik Pembiayaan Qadhul Hasan pada BTLB

(Baituttamkin Lumbung Bersaing ) Unit Kediri dimana

pembiayaai itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara

seperti karyawan mencari calaon nasabah, dalam praktiknya

sudah sesuai dengan teori pembiayaan namun dalam

pengembaliannya memiliki perbedaan dengan teori.

Dalam penelitian tersebut peneliti menemukan adanya

kesamaan yaitu sama-sama meneliti tentang Qardhul hasan,

tetapi ada perbedaan yang mencolok dengan penelitian yang

peneliti lakukan saat ini yaitu terletak pada objeknya dimana

peneliti sebelumnya memeliti tentang Analisis Praktik

Pembiayaan Produk Qardhul Hasan Pada BTLB

(Baituttamkin Lumbung Bersaing) Unit Kediri Kabupaten

Lombok Barat sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini

membahas tentang Peranan Koperasi Syariah Baituttamkin

Kediri dalam Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Nasabah.

10
3. Skripsi yang ditulis oleh Sukmah dengan judul “Peranan

Koperasi Wanita Muamalat Desa Kuranji Lombok Barat

Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Persfektif

ekonomi”.8  

Dalam skripsi tersebut peneliti memaparkan bagaimana

Koperasi Wanita Muamalat Desa Kuranji mempunyai

peranan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat

secara khusus yang menjadi anggota koperasi. Di samping

itu, koperasi ini mempunyai peranan terhadap kehidupan

pengurus dan karyawan koperasi serta masyarakat sekitar

koperasi. Dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

sosial ekonomi, koperasi ini memberikan upaya-upaya

seperti memberikan pelayanan yang terbaik seperti simpan

pinjam, serta memberikan anggota penyuluhan dan

pendidikan untuk mengembangkan kreativitas dalam

berusaha dan melakukan studi banding terhadap koperasi

yang lebih maju, sebagai acuan untuk mengembangkan

koperasi.

Dalam penelitian tersebut peneliti menemukan adanya

kesamaan yaitu sama-sama meneliti tentang Koperasi, tetapi

ada perbedaan yang mencolok dengan penelitian yang


8
Sukmah. “Peranan Koperasi Wanita Muamalat Desa Kuranji Lombok Barat Dalam
Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Persfektif Ekonomi” (Skripsi, IAIN Mataram,
2014).

11
peneliti lakukan saat ini yaitu terletak pada objeknya dimana

peneliti sebelumnya memeliti tentang Peranan Koperasi

Wanita Muamalat Desa Kuranji Lombok Barat Dalam

Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Persfektif Ekonomi

sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini membahas

tentang Peranan Koperasi Syariah Baituttamkin Kediri dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Nasabah.

B. Koperasi

1. Koperasi Secara Umum

a. Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012

pada pasal 1,Koperasi adalah badan hukum yang didirikan

oleh orang peserorangan atau badan hukum koperasi,dengan

pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk

menjalankan usaha,yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan

bersama di bidang ekonomi,social,dan budaya sesuai dengan

nilai dan prinsip koperasi.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992

pasal 1,koperasi adalah badaan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

12
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.9

Pada pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992,

koperasi bertujuan memajukan kesehjatraan aggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyrakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar

1945.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012,

koperasi bertujuan meningkatkan kesehjatraan anggota pada

khususnya dan masyrakat pada umumnya, sekaligus sebagai

sebagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian

nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012,

di jelaskan mengenai prinsip yang harus di laksanakan oleh

koperasi meliputi:

1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.

2) Pengawasan oleh anggota di selenggarakan secara

demokratis.

3) Anggota berpatisipsi aktif dalam kegiatan ekonomi

koperasi.

9
Abdurrahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group , 2010). h.127.

13
4) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang

otonom dan independen.

5) Koperasi meyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

bagi anggota, pengawas, pengurus, dan

karyawannya,serta memberikan informasi kepada

masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan

kemanfaatan koperasi.

6) Koperasi melayani anngotanya secara prima dan

memperkuat gerakan koperasi, dengan bekerja sama

melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,

nasional, regional, dan internasional.

7) Koperasi bekerja untuk membangun bekerlanjutan

dan bagi lingkungan dan masyrakat melalui

kebbijakan yang di sepakati oleh anggota.

Pada pasal 4 Undang- Undang Nomor 25 tahun 1992,

dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia,

koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting

demi tercapainya kesehjatraan bagi seluruh rakyat

Indonesia. Fungsi (peranan dan tugas) koperasi Indonesia

sebagai berikut:10

Abdul Bashith, Islam dan Manajmen koperasi,Prinsip dan Setrategi Pengembangan


10

Koperasi di Indonesia, (Yogyakarta: Uin Malang Press, 2008), h. 224.

14
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan

kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan

pada masyarakat pada umumnya meningkatkan

kesehjatraan ekonomi dan sosialnya.

2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi

kualitas kehidupan manusia dan masyrakat.

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar

kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional

dengan koperasi sebagai .

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan uasaha

bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi koperasi ekonomi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pada

pasal 83-84, terdapat 4 jenis koperasi yang meliputi:

1) Koperasi konsumen

Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan

anggotoa dan non anggota.

2) Koperasi produsen

Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan uasaha

pelayanan bidang pengadaan saranan produksi dan

15
pemasaran produksi yang di hasilkan anggota kepada

anngota dan non-anggota

3) Koperasi jasa

Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan jasa non simpan pinjam yang di perlukan oleh

anggota dan non-anggota

4) Koperasi simpan pinjam

Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan

pinjam seabagai satu-satunya usaha yang melayani

anggota.

Perlu adanya struktur di dalam setiap organisasi

agar dapat menjalankan fungsi secara semestinya. Oleh

karena itu, setiap oroganisasi yang baik dan jelas,

dengan mengetahui tugas dan kewajiban setiap

organisasi masing-masing sehingga meminimalisir

adanya setidak pahaman dalam melakukan tugas

pekerjaan. 11

Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012

pada pasal 31, mengenai perangkat organisasi koperasi

terdiri dari: Rapat anggota , pengawas dan pengurus.

1) Rapat angota

MUHAMMAD FAUZ, Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas Dan Rentabilitas


11

Terhadap Kinerja Keuangan Kopontren Al Hidayaat (junal.)

16
Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pasal

32, rapat anngota merupakan pemegang kekuasaan

tertinggi dalam koperasi.

2) Pengawas

Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pasal

48, pengawas di pilih dari dan oleh anggota.

Persayartan untuk di pilih menjadi pengawas

meliputi:

a) Tidak pernah menjadi penagwas atau pengurus

suatu koperasi atau komisaris atau direksi suatu

perusahaan yang di nyatakan bersalah karena

memnyebabkan koperasi atau perusahaan itu di

nyatakan Pailit.

b) Tidak pernah di hukum karena melakukan

tindak pidana yang merugikan koeprasi,

keuangan Negara, dan atau yang berkaitan

dengan sektor kekuangan, dalam waktu 5(lima)

tahun sebelum pengangkatan. Persayaratan lain

untuk dapat di pilih menjadi penagawas di atur

dalam anggaran dasar.

17
3) Pengurus

Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012

pasal, pengurud di pillih dari orang peseorangan, baik

anggota maupun non-anggota. Orang peseororangan

sebagaimana di maksud harus memeuhi persyaratan:

a) Mampu melaksanakan perbuatan hukum.

b) Memiliki kemampuan mengelola usaha koperasi.

c) Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus

suatu koperasi atau komisaris atau direksi atau

perusahaan yang dinyatakan bersalah karena

menyebabkan koperasi atau perusahaan itu

dinyatakan pailit.

d) Tidak pernah di hukum karena melakukan tindak

pidana yank merugikan koperasi, keuangan

Negara, dan atau yang berkaitan denagan sektor

keuangan, dalamm waktu 5(lima) tahun sebelum

pengangkatan.

18
C. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah

1. Pengertian

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak

dibidang pemupukan simpanan dari para anggotanya, untuk

kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggotanya yang

memerlukan bantuan social.12 Sementara itu menurut Peraturan

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:

7/Per/Dep.6/Iv/2016, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan

Syariah selanjutnya dalam peraturan ini disebut KSPPS adalah

koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman

dan pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola

zakat, infaq/sedekah, dan wakaf. 13

KSPPS Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang seorang yang bergerak dalam usaha simpan

pinjam dan pembiayaan syariah. KSPPS Sekunder adalah

koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan KSPPS yang

bergerak dalam usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah.

Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Koperasi

12
Revrisond Baswir. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE
13
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil danMenengah Republik Indonesia No. 07/Per/Dep.6/IV/2016 tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah danUnit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Koperasi

19
selanjutnya disebut USPPS Koperasi adalah unit koperasi yang

bergerak di bidang usaha meliputi simpanan, pinjaman dan

pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola zakat,

infaq/sedekah, dan wakaf sebagai bagian dari kegiatan koperasi

yang bersangkutan. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam

dalam kegiatan usahakoperasi berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN-MUI).

Dewan Pengawas Syariah adalah Dewan yang dipilih

oleh koperasi yang bersangkutan berdasarkan keputusan Rapat

Anggota dan beranggotakan alim ulama yang ahli dalam

syariah, yang menjalankan fungsi dan tugas sebagai pengawas

syariah pada koperasi yang bersangkutan dan berwenang

memberikan tanggapan atau penafsiran terhadap fatwa yang

dikeluarkan DSN-MUI. Kantor Cabang KSPPS adalah kantor

yang mewakili kantor pusat KSPPS dalam menjalankan kegiatan

usaha menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai

wewenang memutuskan pemberian pinjaman dan pembiayaan

syariah.

20
2. Usaha dan Modal Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan

Syari’ah

Berikut ini adalah modal dan kegiatan usaha yang boleh

dilakukan oleh koperasi ini, sesuai dengan Peraturan Menteri

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

Nomor: 16/Per/M.Kukm/Ix/2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi:

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota,

calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya kepada

koperasi dalam bentuk simpanan dan tabungan. Simpanan Pokok

adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib

dibayarkan kepada Koperasi pada saat masuk menjadi anggota,

yang tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan

masih menjadi anggota.

Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang

tidak harus sama yang wajib dibayar anggota kepada koperasi

dalam waktu dan kesempatan tertentu, yang tidak dapat diambil

kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi dengan

tujuan khusus, penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

21
disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan

dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi.

Simpanan Berjangka adalah simpanan pada koperasi yang

penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara

penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah

b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,

dan istishna’

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara KSPPS dan/atau USPS Koperasi dan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana

untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

22
f. Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari

penyisihan hasil usaha setelah pajak yang dimasudkan untuk

memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila

diperlukan.

g. Modal sendiri KSPPS adalah jumlah simpanan pokok,

simpanan wajib, cadangan yang disisihkan dari sisa hasil

usaha, hibah, dan simpanan lain yang memiliki karakteristik

sama dengan simpanan wajib.

h. Modal USPPS Koperasi adalah modal tetap USPPS Koperasi

yang ditempatkan oleh koperasinya pada awal pendirian

USPPS Koperasi, modal tidak tetap tambahan dari koperasi

yang bersangkutan, dan cadangan yang disisihkan dari hasil

usaha USPPS Koperasi.

i. Modal Kerja adalah dana yang harus tersedia untuk

kelancaran usaha dan merupakan dana yang ditanamkan

dalam aktiva lancar. Sementara Modal Usaha adalah dana

yang harus tersedia untuk usaha dan merupakan dana yang

tertanam dalam bentuk aktiva lancar maupun aktiva tetap.

Dan Aset adalah kekayaan yang dimiliki dan dikelola

koperasi untuk menjalankan operasional usaha dalam bentuk

harta lancar dan atau harta tetap.

23
j. Akad adalah kesepakatan tertulis antara KSPPS atau USPS

Koperasi dan pihak lain yang memuat adanya hak dan

kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip

Syariah.

k. Hibah adalah akad pemberian dana, barang dan atau jasa

yang tidak perlu dibayar kembali.

l. Ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka

memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau

jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

m. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) adalah akad penyediaan

dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari

suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi

pemindahan kepemilikan barang.

n. Istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan

persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau

pembeli (mustashni’) dan penjual atau pembuat (shani’).

o. Mudharabah adalah akad atau sistem kerjasama di mana

seseorang menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk

dikelola dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh

(dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi antara kedua pihak

24
sesuai dengan nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian

ditanggung oleh shahib al mal sepanjang tidak ada kelalaian

dari mudharib.

p. Murabahah adalah akad Pembiayaan suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan

yang disepakati.

q. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing

pihak memberikan kontribusi dana (modal) dengan ketentuan

bahwa keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang

disepakati atau proporsional, dan risiko (kerugian) akan

ditanggung bersama secara proporsional.

r. Qardh adalah akad pinjaman dana kepada anggota koperasi

dengan ketentuan bahwa anggota koperasi wajib

mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah

disepakati.

s. Salam adalah akad pembiayaan suatu barang dengan cara

pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan terlebih

dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati.

t. Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak

yang mempunyai barang atau uang dan pihak yang diberi

25
kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan,

keamanan, serta keutuhan barang atau uang.

u. Wakalah adalah akad pemberian kuasa kepada penerima

kuasa untuk melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi

kuasa.

v. Ujroh adalah pembayaran sewa oleh Pihak Kedua kepada

Pihak Pertama dikarenakan pemindahan hak guna (manfaat)

suatu barang/jasa.

w. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang

muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak

menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

x. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau

badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

y. Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh

seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan

umum.

z. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan

dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu

sesuai dengan

aa. kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan

umum menurut syariah.

26
D. Nasabah

1. Pengertian

Nasabah adalah orang yang mempercayakan pengurusan

uangnya kepada bank untuk digunakan dalam operasional bisnis

perbankan yang dengan hal tersebut mengharap imbalan berupa

uang atas simpanan tersebut.

Definisi lain menurut Gasperz, (dalam Nasution

2004:101) nasabah adalah:

1. Nasabah adalah semua orang yang menuntut suatu

perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu

yang akan memberikan pengaruh pada performansi

perusahaan.

2. Nasabah adalah orang yang tidak bergantung pada kita, tetapi

kita yang bergantung padanya.

3. Nasabah adalah orang yang membawa kita kepada

keinginannya.

4. Tidak ada seorang pun yang menang berargumentsi dengan

pelanggan.

5. Nasabah adalah orang yang sangat penting yang harus

dipuaskan.

27
Konsumen atau nasabah dibagikan menjadi dua kelompok.

a. Pelanggan Internal

Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam

perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi

pekerjaan (perusahaan) akan proses penyediaan jasa, proses

produksi barang, sejak dari perencanaan, penciptaan jasa atau

pembuatan barang, sampai dengan pemasaran dan penjualan

serta pengadministrasian, mereka itu antara lain; jajaran

direksi, manajer, pimpinan bagian dan para

pegawai,organisasi komersial (perusahaan).

b. Pelanggan Eksternal

Nasabah adalah semua orang yang berada di luar

organisasi komersil yang menerima layanan, penyerahan

barang atau jasa dan organisasi (perusahaan) mereka

adalah pembeli atau pemakai akhir.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan kata dan penjelasan tentang Peran Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium. 14

Design penelitian yang digunakan adalah desain

Fenomenologi, yaitu desain yang bertujuan untuk mengetahui

Peran Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Nasabah

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium Pringgarata

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan

oleh institusi yaitu bulan Maret 2020 – Desember 2020

C. Definisi Istilah
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeda:Bandung
14

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

29
No Istilah Definisi
1 Koperasi Operasi yang prinsip kegiatan, tujuan dan
Syariah kegiatan usahanya berdasarkan
pada syariah islam yaitu Al-quran dan Assunah
2 Peningkatan Tindakan aktif yang harus dilakukan dalam
Kesejahteraan rangka meningkatkan pendapatan
3 Nasabah Orang yang mempercayakan uangkan kepada
koperasi

D. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah ketua, manager dan nasabah

koperasi syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata. Penentuan

partisipan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

Purposive Sampling yaitu pengambilan berdasarkan kriteria tertentu

yang sudah di tetapkan oleh peneliti. Partisipan yang di ambil dalam

penelitan in adalah:

1. Ketua dan manager koperasi Tunas Muda Milenium

2. Nasabah yang sudah ikut minimal 1 tahun

3. 3 Nasabah yang bersedia menjadi partisipan

Jadi Partisipan dalam peneltian ini berjumlah 5 orang yaitu ketua

dan manager koperasi serti 3 nasabah koperasi syariah Tunas Muda

Milenium Pringgarata.

30
E. Instrument Penelitian (Alat Penelitian)

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti Sebagai Instrumen Utama Penelitian

Peneliti disebut sebagai instrumen utama penelitan karena

peneliti memiliki dasar pengetahuan tentang kesehatan di

bidang komplementer.

2. Panduan Wawancara

Panduan wawancara semi struktur digunakan untuk

memudahkan peneliti memfokuskan pertanyaan wawancara

sesuai dengan kebutuhan penelitan.

3. Buku catatan lapangan

Buku catatan lapangan di gunakan untuk mencatat hasil

observasi penelitian selama di lapangan.

F. Perosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang yang paling

utama dalam penelitian, karena tujuan paling utaman dari penelitian

adalah untuk mendapatkan data. Untuk mendapatkan data dan

informasicyang di perlukan, peneliti mengunakan beberapa teknik

dalam pengumpulan data sebagai berikut.15

15
Suharsimi Arikunto, Prosudur Pendekatn Sustu Peraktik. hal. 136

31
a. Observasi

Observasi adalah peroses untuk memperoleh data dari

tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat di

lakukan penelitian16. Observasi atau pengamatan menrupakann

pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian kualitatif.

Observasi berbeda dengan interview, observasi tidak terbates

hanya pada manusia saja , benda-benda yang sekecil apapun

dalam bentuk apapun dapat diamati melalui observasi langsung

kelapangan.

Adapun jenis-jenis observasi dibagi menjadi dua yaitu :

Metode yang digunkan peneliti yaitu metode penelitian non

partisipan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dalam

bentuk non partisipan. Dengan cara turun langsung ke tempat

penelitain Impementasi Manajemen Pemasaran Syariah Terhadap

Koperasi Simpin Pinjam Dalam Meningkatkan Pendapatan

nasabah alasan peneliti melakukan obsarvasi non partisipan

adalah untuk mengamati lebih mendetail guna mencari data yang

di butuhkan.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajemen Kualitatif, Kualitaatif, Kombinasi,


16

Penelitian Tindakan Penelitian Evaluasi. Bandung. Cv Alfabeta. hal.235

32
b. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik

wawancara berarti melakukan intraksi komunikasi atau

terwawancara dengan maksud menghimpun informasi dari

wawancara. Wawancara pada penelitian kualitatif adalah

informasi yang dari padanya pengetahuan dan pemahama yang

diperoleh.

Penulis melakukan teknik wawancara untuk mencari

data tentang implementasi manajemen pemasaran syariah

terhadap koperasi sinpen pinjam dalam meningkatkan pedapatan

pedangang kecil dengan mewancari pimpinan dan

setap/pegawai koperasi syariah.

Adapun dalam melakukan wawancara ini, informasi

yang peneliti wawancara untuk memberikan informasi terhadap

data yang dibutuhkan adalah pimpinan, pegawai dan nasabah

koprasi syariah Tunas Muda Milenium untuk memberikan

informasi yang peneliti butuhkan secara akurat dan valid.

33
c. Metode Dokumentasi

Metode tersebut digunakan untuk melengkapi data yang

di peroleh dari motede interview (wawancara), peneliti juga

mengunakan metode dokumentasi. Metode dokumentsi adalah

surat yang tertulis atau yang tercetak yang dapat dipakai sebagai

bukti atau keterangan. Metode ini berupa catatan, buku, majalah

dan sebagainya.

Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi

dengan tujuan mengumpukan data-data yang tertulis yang dapat

memberikan informasi dan keterangan sesuai dengan yang

dibutuhkan dilokasi penelitian.

G.   Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekeja dengan data, memilih-milih menjadi suatu yang dapat

dikelola, mensintetiskannya,mencari dan dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.17

Data yang telah peneliti kumpulkan selama penelitian perlu

dianalisis dengan baik dan ditetapkan dalam bentuk gambaran, kata-

kata dan langkah-langkah Sehinga Dapat Dipahami. Sesuai Dengan

Penelitian Yang Dilakukan Peneliti, Maka dari data yang dianalisis

kita dapat mengetahui dan memahami seperti apa Implementasi


17
Ibid…hal 238

34
Manajemen Pemasaran Syariah Terhadap Koperasi Sinpen Pinjam

Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil.

Analisis data adalah peroses pencarian dan penyususan

secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan

lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dengan mudah

dipaami. Analisis data secara sistematis dilakukan dengan tiga

langkah bersamaan, yaitu.18

a. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

mempokoskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang sudah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

penelitan untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

mencari bila diperlukan.

b. Display data/ Penyajian data

Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk table

grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian

data tersebut, maka data terorganisasiakan, tersusun dalam pola

hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami

18
Sugiono. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. hal 246-
252

35
apa yang terjadi, merencankan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang dipahami tersebut.

c. Mengambil kesimpulan dan verifakasi

Mengambil kesimpulan dan verifakasi, kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersipat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Mengambilan

kesimpulan data dan verifikasi yaitu mencari kesimpulan dalam

peneliti kualitatif merupakan temuan baru yang sebelum-

belumnya pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remeng- remeng

atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal intraktif, hipotesis atau teori.19

H. Keabsalahan Data Dan Temuan

Penelitian kualitatif marupakan yang bersifat naturalistik,

sehingga perlu dilakukan pengecekan keasahan data, pengecekan data

dilakukan dengan tujuan melakukan validitasi data, agar data yang

diperoleh benar-benar data yang sesungguhnya dan tidak ada

rekayasaya. Ujian krebilitas pada penelitian ini dilakukan dengan:

1. Perpanjangan pengamatan yaitu melakukan pengambilan data

secara terus menerus dari sejak pra penelitian hingga selesainya

dibuat laporan penelitian, sehingga hubungan peneliti dengan data


19
Ibid…hal. 35-36

36
jadi akrab, saling mempercayai dan tidak ada informasi yang

disembunyikan.

2. Meningkatkan ketekunan dengan mengumpukan data secara lebih

cermat dan kesinambungan, sehingga kepastian data dan urutan

peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis

3. Tringulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber denga

berbagai cara, dan berbagai waktu.

4. Mengunakan bahan refrensi yaitu mencari bahan refrensi yang

membuktikan data yang telah dikemukakan peneliti.

37
BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH DAN ANALISIS

A. Temuan Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Koperasi Serba Usaha Tunas Muda Milenium mulai berdiri

sejak tanggal tanggal 25 Mei 2014. Lahirnya koperasi ini

berawal dari musyawarah 55 anggota yang ingin mendirikan

koperasi berbasis syariah. Iuran awal pada waktu itu sebesar

Rp1.000.000. Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan

prinsip syariah dengan tujuan menumbuh kembangkan bisnis

usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat

memberdayakan ekonomi masyarakat.

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium di Desa Pringgarata

Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Dengan

modal koperasi sebesar Rp 150.000.000, penyetoran simpanan

pokok sebesar Rp 100.000, simpanan wajib yang telah disetor

sebesar Rp 3.000.000.

38
Data Akta Pendirian (Pasal & ayat (1) dan Pasal 8 UU No.

25/1992

Nama Koperasi : Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium.

Alamat : Jl. Dharma Agung No 1 (Depan pasar

Pringgarata) kode pos 83562 telp.


081907134256

Jenis Koperasi : Koperasi Syariah

Badan Hukum : BH: 518.08/578/BH/XXVIII.5/III/2016

Para Pendiri Tunas Muda Milenium, yaitu: Risa Handriana


Dwiyanti

2. Visi, Misi, Tujuan dan Fungsi

Adapun visi,mis, tujuan serta fungsi dari Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium adalah sebagai berikut:

Visi : Mewujudkan lembaga keuangan yang mandiri dan


sehat yang memperguat ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat
Misi :
a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri,

mengelola sumber daya keluarga dan membangun

kemampuan kewirausahaan

b. Dengan berbagai pihak secara aktif untuk

mengurangi masalah kemiskinan, seperti

kekurangan gizi, pendidikan anak, kesehatan

lingkungan, pengembangan usaha dan lain-lain.

39
c. Mewujudkan pembebasan anggota dari ekonomi

riba, renternir dan kemiskinan.

Tujuan : Untuk kesejahteraan bersama dan meningkatkan kualitas

usaha ekonomi

Fungsi :

a. Mendorong dan mengembangkan potensi serta

kemampuan anggota.

b. Meningkatkan kualitas SDM yang lebih profesional

dan Islami.

c. Menggalang dan mengorganisir potensi masyarakat.

3. Struktur Organisasi

Kepala Unit

OO SFO MIS

AO1 AO2

FO1 FO2 FO3 FO4 FO5

Bagan 3.1 Gambar Struktur Organisasi

40
KETERANGAN :

KU : Ketua Unit

OO : Bendahara

MIS : Penginputan Data

SFO : Ketua Pembiayaan

AO1 : Pembiayaan Satu

AO2 : Pembiayaan Dua

FO1 : Petugas Lapangan Satu

FO2 : Petugas Lapangan Dua

FO3 : Petugas Lapangan Tiga

FO4 : Petugas Lapangan Empat

FO5 : Petugas Lapangan Lima

4. Nama-Nama Staf Serta Bagiannya

Adapun nama-nama staf dan bagianya serta bagian karyawan

yang ada di Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium yaitu:

Ketua Unit : Risa Andriana Dwiyanti

SFO : Maryunita Anggraini

AO1 : Marlina S.Pt

FO1 : Novi Sapika

FO2 : Eli Ermayanti

FO3 : Miratun Nisa

FO4 : Lidia Wati

FO5 : Rehana

41
OO : Mini Sahana A.Md

MIS : Nurani

5. Produk- Produk Koperasi Tunas Muda Milenium

Pringgarata

Adapun produk-produk yang ada di Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium Pringgerata yaitu:

a. Produk Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu aktivitas terpenting bagi

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata,

kemampuan dalam menyalurkan dana ke sektor produktif

akan sangat berpengaruh bagi Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium Pringgerata. Produk pembiayaan dikemas

dalam dua bentuk produk yaitu:

1) Pembiayaan Qardhul Hasan

Pembiyaan Qardhul hasan merupakan produk Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata yang

bernuansa Non-profit, jadi tidak boleh mengambil

keuntungan dari jenis produk tersebut. Dalam

pembiayaan ini Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgerata memberikan pinjaman harta/uang kepada

nasabah yang membutuhakan dana untuk keperluan

mendesak dengan kriteria tertentu (baik yang bertujuan

42
konsumtif belaka, maupun produktif dalam arti dengan

memberikan pinjaman modal sebagai dana dalam

mengembangkan usaha, bagi sektor pengusaha kecil yang

kekurangan modal).

Adapun dana yang dialokasikan untuk produk qardhul

hasan ini yaitu sekitar Rp 20. 000.000. Sedangakan kuota

nasabah yang di bataskan untuk mengambil produk

qardhul hasan Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgerata tidak ditentukan jumlahnya.

2) Pembiayaan dengan akad bisnis (mudharabah)

Pembiayaan dengan akad bisnis (mudharabah)

merupakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, prinsip

mudharabah prinsip kerjasama antara dua pihak, yaitu

pihak penyedia dana (shohibul mal) 100% dana untuk

usaha. Selanjutnya dalam pembiayaan ini nasabah dengan

pihak lembaga sepakat untuk bagi hasil atas pendapatan

usaha tersebut dan jenis usaha yang dibiayai dengan

prinsip antara lain usaha perdagangan, dan usaha industri.

43
b. Produk Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya yang hanya

dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah

disepakati. Adapun bentuk-bentuk tabungan Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata sebagai berikut:

1) Tabungan Wajib

Tabungan wajib adalah tabungan yang wajib dibayar

setiap pertemuan majlis dan hanya bisa di ambil saat

anggota tersebut keluar. Besar pembayaran tabungan

wajib sesuai dengan besar pinjaman anggota.

2) Tabungan Kelompok

Tabungan yang kegunaannya untuk kepentingan

kelompok, dimana tabungan ini dikeluarkan pada setiap

pertemuan majelis dan bisa diambil semua hanya pada

saat anggota tersebut keluar. Besar pembayaran adalah

Rp. 2.0000 setiap pertemuan majelis.

3) Tabungan Hari Raya (THR)

Tabungan hari raya atau yang sering kita sebut THR

adalah tabungan yang hanya bisa diambil hanya pada hari

raya saja.

44
4) Tabungan sukarela

Tabungan sukarela merupakan produk pendanaan

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium untuk

anggotanya yang membebaskan anggotanya untuk

menabung uang berapapun kemampuan anggota dan

tabungan sukarela ini diambil sewaktu-waktu ketika

anggota membuthkan.

6. Prosedur Pembiayaan Produk Qardhul Hasan Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium sebagai

lembaga yang memberikan dana atau modal kepada nasabah

memiliki salah satu produk yaitu Qardhul Hasan. Qardh yang

berarti “Pinjaman”, Pinjaman yang diberikan kepada nasabah

tanpa adanya riba’. Dimana Produk Qardhul Hasan ini

merupakan salah satu akad yang disepakati antara Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium dengan anggotanya untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan untuh

pengembangan usaha yag dimiliki, serta untuk mendapatkan

produk Qardhul Hasan tersebutnasabah harus melalui beberapa

sistem yang dibuat oleh Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium.

45
Adapun sistem Qardhul Hasan yang diberikan Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium berdasarkah hasil wawancara

dengan Pak Rusdianto KU

(Ketuan Unit) yaitu: “Awalnya diuji coba melalui akad

pinjaman yaitu akad Qardh atau akad tolong menolong yang

digunakan untuk usaha tanpa untuk dihabiskan tetapi untuk

usaha kecil-kecilan dengan memberikan modal terlebih dahulu

kepada nasabah sebesar Rp 500.000, maka yang dikembalian

Rp 500.000 juga, dengan penilaian diselesaikan dalam jangka

waktu 5 bulan, dengan kriteria siap hadir sekali seminggu, serta

memiliki sikap istiqomah, jujur, disiplin dan amanah. Apabila

nasabah telah memenuhi kriteria tersebut maka, Pinjaman

modal menjadi naik ke kelas dua yaitu Rp 1. 000 000”. 20

Adapun prosedur pemberian pembiayaan Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata yaitu:

a. Mencari calon nasabah

Dalam melakukan pencarian nasabah Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium akan mencari calon nasabah dengan

menggunakan sarana promosi penjualan pribadi (personal

selling), dalam melakukan personal selling pihak Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium melakukan breafing terlebih

dahulu tujuannya untuk menargetkan daerah yang mana


20
Wawancara dengan ketua unit koperasi KSU Tunas Muda Milenium

46
akan dituju oleh Pembina senior Flate Officer dan Account

Officer untuk dijadikan target personal selling.

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium melakukan

pencarian nasabah dengan mendatangi langsung rumah

calon nasabah. Sebelum membuka kantor unit/cabang

disuatu daerah, Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

melakukan Silaturrahmi Dengan Aparat (SDA) yang

bertujuan untuk memperolaeh izin dari aparat setempat

sebagai pendatang baru untuk menawarkan produk dan

tujuan utama adalah untuk mencari informasi tentang situasi

dan kondisi masyarakat sekitar khususnya adalah kondisi

ekonominya.

b. Permohonan pembiayaan

Langkah pertama yang dilakukan oleh nasabah untuk

memperoleh pembiayaan Qardhul Hasan adalah nasabah

membentuk kelompok kurang lebih 10 orang. Adapun

bentuk permohonan pembiayaan yaitu nasabah mengisi

formulir pengajuan pembiayaan dengan melampirkan KTP

nasabah KTP suami dan KK.

47
Formulir yang di isi oleh nasabah terdiri dari nama nasabah,

nama suami, nomor kelompok, nomor ID, tujuan

mengajukan pembiayaan, jumlah dana yang akan di ajukan.

Setelah melakukan pengisian formulir kemudian pihak

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata

melakukan pemeriksaan data, lalu menganalisis nasabah

yang akan diberikan pinjaman dana Qardhul Hasan. Setelah

melakukan analisis, marketing pembiayaan meminta

persetujuan kepala unit mengenai nasabah yang akan

mendapatkan pinjaman dana Qardhul Hasan.

c. Survei lokasi

Tahap selanjutnya adalah survei lokasi. Survei disini adalah

untuk memastikan bahwa calon nasabah tersebut penduduk

asli tempat tinggalnya serta mendatangi langsung rumah

nasabah dengan cara bersilaturrahmi dengan keluarga

nasabah untuk memastikan bahwa nasabah tidak melakukan

penipuan dan benar-benar mempunyai suatu kegiatan usaha

seperti yang dijelaskan nasabah dan yang bertugas turun

kelapangan dalah bagian Flate Officer (FO).

d. Uji kelayakan anggota

Sebelum nasabah diberikan pembiayaan terlebih dahulu

pihak Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium memberikan

48
pelatihan selama lima kali setiap sekali seminggu kepada

nasabah, berupa pelatihan pengelolaan keuangan sederhana,

pelatihan usaha untuk masyarakat,selain hal tersebut untuk

dapat memastikan bahwa nasabah layak atau tidak

menerima pinjaman dana qardhul hasan Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium melihat dari kejujuran nasabah,

Selama melakukan pelatihan nasabah di wajibkan untuk

memebawa uang sebesar Rp 20.000, untuk setiap sekali

seminggu sampai pada minggu kelima pelatihan uji

kelayakan anggota,

Dalam uang Rp 20.000 tersebut Flate Officer (FO) Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium mencatat nomor seri pada

uang tersebut tanpa pengetahuan nasabah kemudian uang

tersebut dikembalikan kepada nasabah untuk disimpan

dirumah. Pada saat minggu kelima nasabah mengumpulkan

uang Rp 20.000 tersebut dan apabila terjadi perubahan pada

nomor seri uang nasabah tersebut seperti yang telah dicatat

oleh Flate Officer (FO) Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium, maka nasabah belum layak menerima pinjaman

dana qardhul hasan karena dalam hal ini nasabah belum bisa

jujur dan belum bisa memegang komitmen dari hal yang

terkecil, hal ini dilakukan untuk mengetes kejujuran dan

49
tanggung jawab nasabah yang benar-benar ingin

mengajukan pembiayaan.

e. Pemberian pembiayaan

Setelah lima hari melakukan pelatihan, kemudian nasabah

secara langsung diberikan pembiayaan sesuai dengan

jumlah yang ditetapkan oleh Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium untuk pinjaman pertama namun tetap berdasarkan

analisis yang telah dilakukan oleh Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium. Pada saat pencairan dana nasabah juga

menandatangani akad yang telah disepakati dengan mengisi

formulir perjanjian pinjaman yang salah satu isinya seperti

apabila ada perselisihan dalam urusan pinjaman ini maka

akan diselsaikan dengan cara musyawarah bersama Warga

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

7. Peranan Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Nasabah.

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium merupakan

wadah bagi masyarakat untuk meminjam modal. Masyarakat

yang pada awalnya tergantung kepada rentenir, kini mulai bisa

bernapas lega karena sekarang sudah ada tempat untuk

meminjam modal.

50
Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium adalah

penolong bagi mereka yang terjerat hutang kepada rentenir yang

setiap saat membebankan mereka terutama bagi yang

ekonominya rendah. Kini dengan adanya Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium dapat meringankan beban mereka.

Apabila mereka tidak memiliki modal, Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium siap setiap saat memberikan modal kepada

mereka hanya dengan syarat, disiplin, jujur serta tanggungan

diperhatikan dengan baik.

Adapun bentuk Peranan Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium yaitu dengan memberikan pinjaman Qardhul Hasan.

Pinjaman Qardhul Hasan yang diberikan merupakan

kesepakatan antara Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

dengan Anggota guna membantu para ibu-ibu rumah tangga

atau nasabah dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari dan usaha

kecil yang produktif. Produk Qardhul Hasan yang ada di

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium adalah suatu bentuk

pinjaman harta kepada ibu-ibu rumah tangga atau calon anggota

Koperasi Syatiah Tunas Muda Milenium Pringgarata yang

benar-benar membutuhkan yang diberikan secara percuma-cuma

tanpa adanya imbalan yang digunakan untuk kebutuhan keluarga

dan menambah produksi usaha yang dijalankannya.

51
Peranan Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium di

miliki sangatlah besar. Berdasarkan wawancara dengan Bapak

Rusdi selaku KU (Kepala Unit) Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium menjelaskan bahwa, Anggota yang telah meminjam di

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata merasa

terbantu dan merasa ringan dengaan adanya pinjaman Qardhul

Hasan yang telah diberikan dan rata-rata usaha yang mereka

miliki berkembang.

Wawancara selanjutnya untuk mengetahui

seberapa besar peranan Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgerata dalam meningkatkan kesejahteraan nasabahnya

dengan produk Qardhul Hasan dikecamatan Pringgarata,

penulis mewawancarai salah satu ibu anggota majelis

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium namanya ibu

Budiah seorang pedagang nasi umur 50 tahun, ia mengatakan

bahwa dengan adanya pinjaman Qardhul Hasan yang

diberikan Koperasi Syariah Baituttamkin ia merasa terbantu dan

dapat menambah modal usahanya, sebagai mana dikutip peneliti

berikut ini :

“pertama tama saya hanya memiliki modal untuk usaha

berjualan nasi saya 200 ribu, tetapi dengan modal yang sedikit

itu belum dapat menutupi kebutuhan dan keluarga saya. Akan

52
tetapi dengan adanya Koperasi Syariah Baituttamkin ini saya

merasa terbantu dengan tidak ada tambahan biaya waktu

mengangsurnya dengan pengembalian waktu cukup ringan, dan

dapat menambah modal saya untuk menjual nasi, dengan

pinjaman Qardhul Hasan yang pertama diberikan oleh

Baituttamkin adalah 500 ribu, 200 ribu untuk tambahan modal

dan sebagiannya untuk kebutuhan hidup dan belanja anak-anak

saya”.

Di samping itu para anggota memiliki keuntungan

meminjam di Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium dengan

adanya produk Qardhul Hasan ini sebagai mana yang

diungkapkan oleh ibu Sa’rah ia mengatakan bahwa :

“Sejak saya meminjam di Koperasi Syariah Bituttamkin

ini saya merasa tidak terbebani dan merasa ringan dengan

tidak adanya bunga pinjaman, serta tidak dipusingkan dengan

setoran setiap harinya, karena setoran dilakukan sekali

seminggu pada saat majlis kelompok dilaksanakan”.

Selain itu, ibu Nawinah yang membuka usaha kerupuk,

mengaku bahwa sejak mengambil pembiayaan Qardhul Hasan

di Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium untuk tambahan

modal usahanya, usaha kerupuknya semakin meningkat.

53
“kalau sekarang pendapatannya agak lumayan

dibanding sebelum mengambil pembiayaan Qardhul Hasan,

usaha saya alhamdulillah semakin meningkat karena dapat

tambahan modal untuk membeli tepung dan bahan-bahan

kerupuk lainnya dapat terpenuhi, dan gaji untuk kariyawan

saya alhamdulillah bisa saya gaji tepat waktu”.

Selain untuk menambah modal uang yang dipinjam di

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium bisa juga digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sebagai mana

yang diungkapkan oleh ibu Sa’mah ia mengatakan bahwa :

“dari pembiayaan Qardhul Hasan yang saya terima,

Alhamdulillah dapat saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup saya sehari-hari, kebutuhan untuk membeli beras dan

lauk-pauk tercukupi”.

54
Berikut ini adalah daftar anggota Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium yang mengambil produk Qardhul

Hasan.

No Nama Dusun Desa Kecamatan


1 Budiah Sintung Sintung Pringgarata

Barat
2 Sa’rah Pagutan Pagutan Pringgarata
3 Nawiah Beber Lauk Beber Batukliang
4 Sa’mah Lendang Beber Batukliang

Doe
5 Zubaidah Sintung Sisik Pringgarata

Barat
6 Mahnim Sisik Timur Sisik Pringgarata
7 Atun Sintung Sintung Pringgarata

timur
8 Julaiha Lekong Beber Batukliang

Empat
9 Sakiah Pagutan Pagutan Batukliang
10 Ani Sintung Sintung Pringgarata

timur

55
B. Pembahasaan

1. Analisis Prosedur Pembiayaan Produk Qardhul Hasan Di

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata

Berdasarkan hasil wawancara pada bab sebelumnya dapat

dilihat batapa mudah dan ringannya prosedur pembiayaan

produk Qardhul Hasan yang diberikan oleh Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium Pringgerata ke pada nasabahnya. Dalam

memberikan pendanaan Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium berbeda dengan koperasi-koperasi pada umumnya,

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium memiliki keunikan

tersendiri yaitu memberikan pembiayaan kepada para wanita

saja tanpa adanya jaminan ataupun syarat-syarat yang

memberatkan. Adapun prosedur pemberian pembiayaan

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium yaitu:

a. Mencari calon nasabah

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium akan mencari

calon nasabah dengan menggunakan sarana promosi

penjualan pribadi (personal selling). Promosi merupakan

sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi

adalah untuk mengenalkan seluruh produk yang ada di

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium.

56
Personal selling atau penjualan pribadi di sini adalah

merupakan komunikasi persuasive seseorang secra individu

kepada seorang atau lebih calaon pembeli dengan maksud

menimbulkan permintaan (penjualan). Lain halnya dengan

periklanan dan kegiatan promosi lainnya yang

komunikasinya bersifat non pribadi atau masal. Dalam

operasinya, personal selling lebih fleksibel dibandingkan

dengan yang lain. Ini disebabkan karena tenaga-tenaga

penjual tersebut dapat secara langsung mengetahui

keinginan, motif dan perilaku konsumen sehingga mereka

dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium melakukan

pencarian calon nasabah dengan mendatangi langsung

rumah calon nasabah. Sebelum membuka kantor

unit/cabang disuatu daerah, Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium Pringgarata melakukan Silaturrahmi Dengan

Aparat ( SDA) yang bertujuan untuk memperoleh izin dari

aparat setempat sebagai pendatang baru untuk menawarkan

produk dan tujuan utama adalah untuk mencari informasi

tentang situasi dan kondisi masyarakat sekitar khususnya

adalah kondisi ekonominya.

b. Prosedur permohonan pembiayaan

57
Langkah pertama yang dilakukan oleh nasabah untuk

memperoleh pembiayaan Qardhul Hasan adalah nasabah

membentuk kelompok kurang lebih 10 orang. Adapun

bentuk permohonan pembiayaan yaitu nasabah mengisi

formulir pengajuan nasabah. Hal ini dilakukan guna

mempermudah mengidentifikasi identitas nasabah. Adapun

syarat-syara mengajukan pembiayaan Qardh Hasan

yaitu:

1) Nasabah membentuk kelompok minimal 10 orang

2) Melampirkan KTP nasabah, KTP suami, dan KK.

3) Mengikuti pelatihan yang disebut dengan uji

kelayakan anggota yang dilakukan 5 kali setiap 1

kali dalam seminggu.

c. Survei lokasi

Dengan diadakannya survei lokasi oleh pihak Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium dapat memastikan dan

melihat secara langsung kondisi dan keadaan nasabah yang

mengajukan pembiayaan qardhul hasan dan dapat

meyakinkan pihak Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

apakah nasabah ini benar-benar layak untuk mendapatkan

pembiayaan.

d. Uji Kelayakan Anggota

58
Uji kelayakan anggota ini diadakan untuk mengetahui

apakah nasabah tersebut benar-benar ingin menjadi anggota

dari Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium, pihak

Koperasi mengadakan pelatihan guna untuk melihat

kedisplinan, ketauladanan, pertanggung jawaban dari para

calon anggota koperasi dan apabila telah memenuhi kriteria-

kriteria tersebut maka nasabah akan diberikan pembiayaan

sesuai yang diajukan oleh calon anggota Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium.

e. Pemberian Pembiayaan

Setelah mengikuti pelatihan yaitu Uji Kelayakan Anggota,

kemudian nasabah secara langsung diberikan pembiayaan

sesuai dengan jumlah yang telah diajukan, dalam

memberika pembiayaan Qardhul Hasan terlebih dahulu

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium memberikan dana

sebesar Rp 500.000 dalam jangka waktu 5 bulan dengan

penilaian yang dilakukan, siap hadir dalam sekali seminggu,

memiliki sikap jujur, disiplin.

Pada pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

10 Tahun 1998, mewajibkan pula Bank Umum Syariah

untuk memiliki dan menerapkan pedoman pembiayaan

59
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pedoman analisis

kelayakan penyaluran dana perbankan syariah didasarkan

kepada penilaian yang seksama terhadap faktor-faktor di

bawah ini:

1) Penilaian watak/kepribadian (character).

Penilaian watak calaon nasabah penerima fasilitas

terutama didasarkan kepada hubungan yang telah terjalin

antara Bank Syariah dan atau UUS dan nasabah atau

calaon nasabah yang bersangkutan atau informasi yang

diperoleh dari pihak lain yang dapat dipercaya sehingga

Bank Syariah dan atau UUS dapat menyimpulkan bahwa

calon Nasabah penerima fasilitas yang bersangkutan jujur,

beriktikad baik, dan tidak menyulitkan Bank Syariah dan

atau UUS dikemudian hari. Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium Pringgerata dalam memberikan penilain

terhadap karekter nasabahnya yaitu yang memiliki sikap

istiqomah, jujur disiplin dan amanah.

2) Penilaian kemampuan (capacity)

Penilaian kemampuan calon nasabah penerima

fasilitas terutama bank harus meneliti tentang keahlian

nasabah penerima fasilitas dalam bidang usahanya dan

60
atau kemampuan manajemen calon nasabah, sehingga

Bank Syariah dan atau UUS merasa yakin bahwa usaha

yang akan dibiayai dikelola oleh orang yang tepat.

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium sendiri

dalam melihat kemampuan usaha calon nasabahnya yaitu

dengan terjun lasangan kelapangan yaitu dengan

diadakannya monitoring oleh pihak Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium.

3) Penilaian modal (capital)

Penilaian terhadap modal yang dimiliki calon nasabah

penerima fasilitas, terutama Bank Syariah dan/ atau UUS

harus melakukan analisis terhadap posisi keuangan secara

keseluruhan, baik untuk masa yang telah lalu maupun

perkiraan untuk masa yang akan datang sehingga dapat

diketahui kemampuan permodalan calon nasabah

penerima fasilitas dalam menunjang pembiayaan peroyek

atau usaha calon nasabah yang bersangkutan. Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium melihat dari segi apakah

nasabah tersebut sering menonggak (tanggungan renteng)

apa tidak, selama menjadi anggota rajin menabung apa

tidak dan melihat dari tanggung jawabnya selama menjadi

anggot

61
4) Penilaian agunan (collateral)

Dalam melakukan penilaian terhadap agunan, Bank

Syariah dan atau UUS harus menilai barang, proyek atau

hak tagih yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan yang

bersangkutan dan barang lain, surat berharga atau garansi

risiko yang ditambahkan sebagai agunan tambahan,

apakah sudah cukup memadai sehingga apabila nasabah

penerima fasilitas kelak tidak dapat melunasi

kewajibannya, agunan tersebut dapat digunakan untuk

menanggung pembayaran kembali pembiayaan dari Bank

Syariah dan atau UUS yang bersangkutan.

5) Penilaian prospek usaha (condition of economiy)

Penilaian terhadap proyek usaha calon nasabah penerima

fasilitas, Bank Syariah terutama harus melakukan analisis

mengenai keadaan pasar, baik didalam maupun luar

negeri, baik untuk masa yang telah lalu maupun yang akan

datang sehingga dapat diketahui prospek pemasaran dari

hasil proyek atau usaha calon nasabah yang akan dibiayai

dengan fasilitas pembiayaan. Untuk menilai prospek usaha

yang dimiliki oleh calon anggota pihak Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium melihat langsung apakah dari segi

usaha yang dijalankan tersebut layak untuk diberikan

62
pembiayaan dengan diadakannya monitoring setiap

minggu atau harian.

Oleh karena itu dalam mengajukan pembiayaan

Qardhul Hasan nasabah harus mengikuti prosedur-prosedur

yang telah dibuat oleh Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium Pringgerata, salah satunya dengan menggunakan

prinsip 5C tersebut kecuali jaminan (collateral), karena

dalam hal ini Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgerata tidak menggunakan jaminan sehingga

memudahkan nasabah dalam mengambil produk pembiayaan

Qardhul Hasan, dan apabila nasabah berhasil melewati

syarat-syarat mengajukan pembiayaan di atas maka

pemberian pembiayaan Qardhul Hasan menjadi naik ke

kelas dua yaitu Rp 1. 000.000 begitu juga seterusnya.

Besar pinjaman Qardhul Hasan yang diberikan oleh

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata

minimal Rp 500.000, sampai Rp 1.000.000 lebih dan

penagihan dilakukan sekali seminggu. Pada saat pencairan

nasabah menerima modal dan nasabah wajib menabung 10%

dari angsuran pokok yang disebut dengan simpanan wajib,

misalnya pinjamannya Rp 1.000.000 dan anggsuraan

pokoknya untuk tiap minggunya sebesar Rp 25.000, maka

63
nasabah wajib menabung Rp 25.000, untuk sekiap kali

angsuran dan simpanan tersebut tidak boleh diambil sampai

nasabah berhenti menjadi anggota.

Jangka waktu yang diberikan oleh Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium dalam pinjaman Qardhul Hasan

adalah pinjaman jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun

hanya 10 bulan untuk 40 kali angsuran dan lima bulan untuk

20 kali angsuran, dan pengembaliannya dilakukan satu kali

seminggu.

2. Analisis Peranan Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Hidup

Nasabah

Menurut Fay koperasi adalah suatu perserikatan dengan

tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah

dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri

sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup

menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat

imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap

organisasi. Sedangkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992

tentang Perkoprasian mengatakan bahwa Koperasi Indonesia

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

64
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan.58

Keputusan Menteri Koperasi No.

91/Kep/M.KUKM/1X/2004 menjelaskan bahwa Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah

(UJKS) adalah koperasi bergerak di bidang pembiayaan,

investasi dan simpanan sesuai dengan pola syariah.59 Oleh

karena itu, secara garis besar koperasi syariah memiliki aturan

yang sama dengan koperasi umum, namun yang

membedakannya adalah produk-produk yang ada di koperasi

umum diganti dan disesuaikan nama dan sistemnya sesuai

dengan ajaran islam. Produk simpan pinjam dalam koperasi

umum diganti namanya dengan Qardhul Hasan yang merupakan

salah satu produk yang dimiliki juga oleh Koperasi Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata.

Produk produk yang dimiliki Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium tidak jauh berbeda dengan produk yang

ditawarkan oleh perbankan Syariah yang berlandaskan pada

prinsip Ekonomi Syariah yaitu :

1. Pembiayaan Murabahah
Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil) lebih dikenal

dengan murabahah saja, murabahah yang berasal dari kata

ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual beli dimana bank

65
menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai

penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan

(marjin).

2. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama antara shahibul mal

(pemilik modal) dengan mudharib (yang mempunyai

keahlian atau keterampilan) untuk mengelola sesuatu usaha

yang produktif dan halal. Hasil Keuntungan dari pengelolaan

dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang

disepakati, jika terjadi kerugian ditanggung shahibul mal.

3. Pembiyaan Musyarakah

Musyarakah merupakan pembiayaan dimana bank dan

nasabah sama-sama memiliki kontribusi dana dalam usaha.

4. Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih antau diminta kembali. Dalam Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium bentuk pembiayaan Qardhul Hasaan

yang diberikan yaitu:

66
a. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan Kosumtif ini merupakan jenis pembiayaan yang

bersifat langsung dan untuk kebutuhan mendesak seperti:

pinjaman untuk kebutuhan pokok sehari-hari atau pembiayaan

untuk sektor pendidikan.

b. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan produktif merupakan pembiayaan yang bersifat

atau pemberi bantuan talangan modal bagi sektor produksi dalam

mengembangkan usahanya. Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium dengan produk Qardhul hasan yang dimiliki

mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kesejahteraan

nasabahnya yaitu dapat membantu nasabah yang membutuhkan

modal untuk pengembangan usaha yang dimilikinya serta merasa

ringan tanpa harus memikirkan bunga pinjaman yang bertambah.

Karena produk Qardhul Hasan yang dijalankan merupakan

akad tabarru’ yang dilakukan dengan tujuan tolong monolong

dalam rangka berbuat kebaikan (tabarru’ berasal dari kata bir

dalam bahasa Arab, yang artinya tidak berhak mensyaratkan

imbalan apa pun pada pihak lainnya.

Produk Qarduh Hasan ini dapat membantu masyarakat yang

membutuhkan, Sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam yang

memandang kehidupan seseorang sebagai bagian yang tidak

67
terpisahkan dan kehidupan masyarakat yang individu-

individunya saling membutuhkan serta saling melengkapi antara

yang satu dengan yang lainnya karena manusia berintraksi sosial

menurut adat istiadat yang berbeda.

Peranan Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgerata

dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah sebagai lembaga

keuangan yang bertujuan menuntaskan kemiskinan dan

memberdayakan masyarakat dengan memberikan modal kepada

nasabah untuk membuka dan mengembangkan usaha yang

dijalankan melalui pinjaman Qardhul Hasan yang disalurkan

kepada masyarakat sehingga kekurangan ekonomi dapat teratasi,

sesuai dengan fungsi Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgerata yang sama dengan sejumlah koperasi lain yang ada

di Indonesia yaitu:

1. Sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi

kesejahteraan rakyat

2. Alat pendemokrasian nasional

3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia

4. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh

kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam

mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

68
Peranan Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium dapat

membawa manfaat yang besar bagi masyarakat, hal ini bisa

dilihat dari bagaimana Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgerata bersedia meminjamkan modal kepada nasabah kapan

saja tanpa membebankan mereka dengan besarnya bunga

pinjaman yang harus dikembalikan.

Oleh karena itu setiap pinjaman modal yang diberikan

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium kepada nasabahnya bisa

digunakan secara leluasa sebagai modal awal untuk membuka

usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada, baik

usaha kecil-kecilan maupun usaha besar. Untuk melihat standar

kesejahteraan dari nasabah yang meminjam di Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium yaitu diukur dari nasabah yang memiliki

fasilitas setelah meminjam di Koperasi Syariah Tunas Muda

Milenium Pringgerata yaitu dengan berkembangnya usaha

kerupuk yang dimiliki oleh ibu nawinah dia dapat membeli

perhiasan cincin dari hasil tabungan usahanya dan dapat

menggaji karyawannya tepat waktu.

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium selain berperan

memenuhi kebutuhan jasmani nasabahnya dia juga berperan

memenuhui kebutuhan rohani nasabahnya yaitu dengan

diadakannya pengajian setiap sebulan sekali yang dihadiri oleh

69
tokoh agama, serta seluruh anggota Koperasi. Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium sehingga bisa membentuk karekter

nasabahnya menjadi orang yang lebih baik lagi.

Pada dasarnya peran Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

adalah sebagi berikut:

a. Solusi Keuangan

Dalam hal ini Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

memberikan modal pembiayaan kepada nasabah Rp 500-

2.000.000 kepada sekelompok ibu-ibu yang ada dipedesaan

yang telah membentuk sebuah kelompok majlis maksimal 10

orang, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari dan untuk penambahan modal usahanya.

b. Tauladan bagi nasabah

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium juga memberikan

contoh-contoh yang baik kepada nasabah binaannya seperti,

ketepatan waktu pada setiap pertemuan, membaca doa diawal

dan akhir pada setiap kali pertemuan, membian hubungan

mitra yang baik sesama patner dan memberikan motivasi-

motivasi kepada nasabah.

c. Perencanaan keuangan sederhana

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium tidak hanya

memberikan modal berupa uang, tetapi juga pengetahuan dan

70
pengalaman. Nasabah yang meminjam diberikan pembinaan

mengenai pengeloalaan keuangan sederhana, dan

mengajarkan kepada nasabah bagai mana mengatur

keuangan, seperti diadakannya tabungan wajib, sukarela,

kelompok dan tunjangan hari raya yang dapat diambil oleh

nasabah apabila telah berhenti menjadi anggota.

Adapun upaya Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

untuk mensejahterakan anggotanya yaitu:

1) Menggenjot kepada karyawan mengenai masalah

penambahan anggota

2) Penambahan tentang mitra usaha atau bisnis yang

dijalankan melakukan evaluasi.

3) Evaluasi dilakukan untuk menemukan inisiatif-inisiatif

baru dalam menemukan ide-ide untuk kesejahteraan

anggotanya.

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium tidak lepas dari suatu kendala yang dapat

menghambat jalannnya usaha koperasi yaitu adanya anggota yang

tidak mengikuti pelatihan, kredit macet yang diakibatkan anggota

pergi keluar negri menjadi TKW, dan jumlah kredit macet yang

biasanya terjadi yaitu yang dari 50 anggota yang melakukan kredit

macet 10 orang.

71
Untuk menanggulangi masalah-masalah yang terjadi dengan

adanya produk Qardhul Hasan yang di miliki Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1) Selama anggota masih bergabung di Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium, di adakannya silaturrahmi atau mengunjungi

rumah nasabah yang mempunyai masalah dengan pihak

koperasi, dengan tujuan untuk menyelsaikan masalah-masalah

yang terjadi tanpa fokus untuk setoran.

2) Menyelsaikan setiap masalah yang terjadi dengan kepala dingin,

dan kekeluargaan dengan membaca kondisi nasabah atau

lingkungan sekitar nasabah.

72
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan penjelasan pada

bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut:

1. Prosedur pembiayaan produk Qardhul Hasan yang diberikan

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata untuk

kesejahteraan nasabahnya begitu mudah dan ringan yaitu

hanya dengan mengajukan pembiayaan dengan mengisi

formulir, formulir yang di isi oleh nasabah terdiri dari nama

nasabah, nama suami, nomor kelompok, nomor ID, tujuan

mengajukan pembiayaan, jumlah dana yang akan di ajukan,

kemudian mengikuti pelatihan uji kelayakan selama lima kali

setiap satu kali seminggu.

2. Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata

mempunyai peran sangat penting dalam meningkatkan

kesejahteraan hidup nasabahnya dengan Produk Qardhul

Hasan yang dimilikinya yaitu menyediakan modal bagi

nasabah untuk pengembangan usahanya kapan saja yang

dimilikinya tanpa harus memikirkan bunga pinjaman yang

bertambah. Dalam meningkatkan kesejahteraan nasabahnya

Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata juga

73
memenuhui kebutuhan rohani nasabahnya yaitu dengan

diadakannya pengajian setiap sebulan sekali yang dihadiri

oleh tokoh agama, serta seluruh anggota Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium Pringgarata sehingga bisa membentuk

karekter nasabahnya menjadi orang yang lebih baik lagi,

sedangkan upaya lain yang dilakukan Koperasi Syariah

Tunas Muda Milenium Pringgarata untuk kesejahteraan

nasabahnya yaitu menggenjot para karyawan mengenai

masalah penambahan anggota, penambahan tentang mitra

usaha atau bisnis yang dijalankan, serta melakukan evaluasi

untuk menemukan inisiatip-inisiatip baru dalam menemukan

ide-ide untuk kesejahteraan anggota atu nasabah.

B. Saran

1. Setelah mengadakan penelitian di Koperasi Syariah Tunas

Muda Milenium Pringgarata, selama ini Koperasi telah

melakukan beberapa usaha dalam meningkatkan kesejahteraan

hidup masyarakat khususnya yang menjadi anggota. Koperasi

Syariah Tunas Muda Milenium Pringgarata udah cukup baik

dan sudah banyak mencapai keberhasilan dengan produk

Qardhul Hasan yang ia miliki. Untuk lebih dapat

mensejahteraka anggotanya terdapat beberapa saran sebagai

berikut:

74
2. Hendaklah Koperasi selalu meningkatkan dan

mempertahankan usaha yang telah dilakukan dalam

meningkatkan kesejahteraan nasabahnya apalagi dengan

produk Qardhul Hasan yang dimiliki.

3. Kepada nasabah hendaklah selalu menjaga kepercayaan yang

diberikan oleh Koperasi Syariah Tunas Muda Milenium

Pringgarata dan selalu menjaga perjanjian apapun yang telah

dibuat tersebut, dengan dipatuhi dan dijalankan sebagai mana

mestinya, agar tidak merugikan kedua belah pihak yaitu

pemberi pinjaman dan penerima pinjaman.

4. Bagi Peneliti yang lain agar lebih mengembangkan hasil

penelitian ini sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh

Perguruan Tinggi.

75
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Pandi. Analisis Kinerja Keuangan untuk Mengukur Kesehatan


Keuangan Koperasi KSU BMT Arafah Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang, 2014. Jurnal Among Makarti, Vol 7 (13).
Aprilia dan Amanah, Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Pada Koperasi Dhaya Harta Jombang, 2014. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi, Vol 3 (4).
Arifin Sitio, Haloman Tamba, Koperasi Teori dan Praktik, Erlangga,
Jakarta: 2001, Hlm. 18
Aprianti, Rury. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Dari Aspek Likuiditas,
Solvabilitas dan Rentabilitas Pada PT. Surya Teguh Perkasa Periode
2010-2012. (Jurnal Universitas MulawarmanSamarinda).
Amin Widjaja Tunggal, Akuntansi Untuk Koperasi, PT Rineke Cipta,
Jakarta: 1995.
Dimyati, Ahmad dkk. 1998.Islam dan Koperasi. Jakarta: KOPINFO
Djam’an satori dan aan komariah. Metodologi penelitian,…hal. 23. Ibid…
hal 238
Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, Erlangga, Jakarta: 2010. h. 198
Ivan, Ibrahim. Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas,
Aktivitas, Pertumbuhan dan Penilaian Pasar Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Properti yang GO Public di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2005-2010. (jurnal. )
Jumingan.2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :BUMI AKSARA.
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan,Rajawali Pers, Jakarta: 2009. Amin,
Akuntansi……,,h.7
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan,Rajawali Pers, Jakarta: 2009
Lexy J, 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Baandung; PT. Remaja
Rosda Karya. hal.7
Lindiawatie &Dhona. 2018 Peran Koperasi Syariah BMT Bumi Dalam
Meningkatakan Usaha Mikro. Jurnal Ekonomi Syariah dan
Filantropi Islam Vol. 2, No. 1, Juni 2018
Muliawan Ungguh.2018. Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo
Muhammad Fauz, Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas Dan Rentabilitas
Terhadap Kinerja Keuangan Kopontren Al Hidayaat (junal.)
Ibid….29

76
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta: 2004. Hlm.5
Ibid….10 Research).Yogyakarta : Pt Gava Media. hal. 13
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iah Modern,
C.V.Andi Offset,Yogyakarta. 2011. Hlm. 6
Ridwan. 2012. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti
permulaan. Bandung: Alfabeta, hal 70
Suharsimi Arikunto, Prosudur Pendekatn Sustu Peraktik. hal. 136
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajemen Kualitatif, Kualitaatif,
Kombinasi, Penelitian Tindakan Penelitian Evaluasi. Bandung.
Cv Alfabeta. hal.235
Sugiono. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta. hal 246-252
Widjajatunggal, Amin. 1995. AkuntansiUntukKoperasi. Jakarta: PT
RinekeCipta.
Yakin Nurul. 2014. Manajemen Pendidikan Islam Tradisional, Mataram :
Pt. Lembaga Pengkajian Publikasi Islam dan Masyarakat. hal.
64-65

77

Anda mungkin juga menyukai