Anda di halaman 1dari 3

Fungsi dan proses Manajemen didalam koperasi konvensional dan koperasi syariah.

Menurut Wijayanto (2012:1) Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan dan pengawasan terhadap usaha yang ada dilakukan oleh anggota-anggota
oraganisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar bisa mencapai tujuan
yang diinginkan.1

Adapun jenis perbedaan antara koperasi syariah dengan koperasi konvensional didalam
prakteknya lebih menekankan pada jenis pengelolaannya. Jika koperasi pengelolaannya mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sedangkan dalam koperasi syariah
pengelolaannya mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam ajaran atau syariat islam. Berikut ini
beberapa fungsi dan proses didalam koperasi konvensional dan koperasi syariah. 2

1) Fungsi dan proses manajemen didalam koperasi konvensional.


Fungsi dan proses manajemen didalam koperasi adalah sebagai perencanaan, maksudnya
perencanaan disini ialah sebagai titik awal kegiatan koperasi dan harus disusun oleh para
anggotanya. Perencanaan berperan dalam menentukan tujuan dan prosedur agar mencapai
tujuan. Memperjelas bagi anggota dan masyarakat melakukan berbagai kegiatan sesuai
tujuan dan memantau serta mengukur keberhasilan suatu koperasi serta mengatasi bila
ada kekeliruan.

Perencanaan sangat berguna untuk memberikan suatu arahan, serta menjadikan standar
kerja dan membantu memperkirakan peluang. Untuk mencapai tujuan dari suatu
koperasi, maka koperasi dapat berperan lebih besar lagi dalam perekonomian agar dapat
dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat pada umumnya, maka yang harus
diperhatikan adalah pengelolaan fungsi manajemen dalam organisasi koperasi agar
berjalan baik.3 Sedangkan fungsi yang ada dikoperasi konvensional menurut (Pasal 4, Undang-
Undang Koperasi Nomor 25, 1992) adalah sebagai berikut.
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan
masyarakat pada umumnya untuk lebih meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b) Berperan serta secara aktif berpastisipasi dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahananan
perekonomian nasional.

1
Novita Sari, Rismayani, “Upaya Mengefektifkan Fungsi Manajemen Pada Koperasi Bina Sejahtera”, Jurnal Kompetitif, Vol. 8,
No. 1, Januari – Juni 2019. Hal. 57

2
Nazaruuddin A. Wahid, “Wahana Kajian Hukum Islam Dan Pranata Sosial”, Media Syari’ah, Vol. 14, No. 1 Januari-Juni 2012,
Hal. 51.

3
Ibid., hal. 57
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 4

2) Fungsi dan proses Manajemen Didalam Koperasi Syariah.


Pengertian manajemen dalam islam tidak jauh beda dengan pengertian manajemen pada
umumnya. Yang dimaksud dalam manajamen islam ini adalah mengelola sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah direncanakan oleh suatu badan usaha atau sekelompok orang
organisasi yang berdasar dengan nilai-nilai syariah. Titik Perbedaan hanyalah terletak pada nilai-
nilai tauhid dan akhlak islami.5 Sehingga di dalam Operasional koperasi syariah tidak
diperbolehkan ada unsure-unsur seperti riba, maysir, gharar. Sedangkan Beberapa fungsi
manajemen koperasi syariah di Indonesia sebagai berikut.
a) Membangun dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki setiap anggotanya
secara khusus, dan serta dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi secara
masyarakat secara umum.
b) Memperbaiki atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia para anggota koperasi
syariah agar lebih amanah dan professional, serta konsisten dalam menjalankan suatu
prinsip-prinsip ekonomi secara syariat islam.
c) Berupaya Mewujudkan dan meningkatkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama dengan berdasarkan azas demokrasi dan kekeluargaan.
d) Menjadi mediator yang menghubungkan antara penyandang dana dan pengguna dana
sehingga pemanfaatan harta bisa lebih optimal.
e) Berusaha agar memperkuat setiap anggota koperasi syariah untuk lebih bekerja sama
dalam melakukan pengawasan terhadap operasional koperasi syariah.
f) Membuka dan memperluas lapangan kerja khususnya untuk para anggota dan masyarakat
ummnya.
g) Membantu dalam mengembangkan dan menumbuhkan berbagai usaha produktif bagi
para anggota dan masyarakat.6

4
Hendra, dkk. “Manajemen Koperasi” (Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 6.
5
M. Ma’ruf Abdullah, Membangun Kinerja BMT, (LKM Syari’ah) dan Kesejahteraan Nasabah, (Banjarmasin : Antasari Press,
2008),. Hlm. 15.
6
Hendra, dkk. “Manajemen Koperasi” (Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 122.

Anda mungkin juga menyukai