Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW

D
I
U
S
U
N

OLEH :

Kelompok 14

Muhammad Fahri (18110274)

Nicolas David Ricardo Tampubolon (18110394)


Diyah Ayu Lestari (18110145)
Nasirattun Kamaruni (18110107)

K3-R4E MANAJEMEN PAGI

STIE BINA KARYA TEBING


TINGGI
T.A 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manajemen Koperasi " dengan tepat waktu.

Critical Book Review disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Manajemen Koperasi.
Selain itu, Critical Book Review ini bertujuan menambah wawasan tentang Manajemen
Koperasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

.Penulis menyadari Critical Book Review ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tebing Tinggi, Juni 2021

Penulis
BUKU 1.

DATA/IDENTITAS BUKU

Nama pengarang : Fifi Hasmawati, M.Si

Judul Buku : Manajemen Koperasi

Penerbit: Duta Azhar

Tahun Terbit: 2013

Tempat Terbit :Jln. Sunggal Besar KM 7,5

Belakang Masjid al-Ikhwan No. 7 Medan Sumut 20128

RINGKASAN BUKU

BAB 1 : LANGAKAH-LANGKAH PERINTIS KOPERASI

Gagasan Koperasi

Dalam praktek sehari-hari terdapat beberapa pihak yang dapat mengajukan gagasan untuk
mendirikan koperasi, dari mereka yang berkepentingan terhadap keberadaan koperasi.

2. Latar Belakang Anggota

Untuk menumbuhkan minat berkoperasi pada warga perlu diketahui latar belakang keadaan
mereka.

Adapun kondisi dimana warganya paling sulit untuk diajak berkopersi, dimana diwilayah
tersebut tingkat pendidikannya relatif rendah, banyak pengangguran (tuna karya)tuna
karya,dan mereka sama sekali belum mengenal praktek perkoperasi.

Oleh karena it sebelum di dirikan suatu koperasi di suatu daerah sebaiknya diadakan dahulu
suatu penelitian atau studi kelayakan yang menyangkut potensi yang ada pada suatu wilayah
atau daerah.

3. Study Wilayah

Salah satu keuntungan yang dapat diraih dengan adanya penentuan lokal koperasi
yang tepat,adalah menekan biaya transportasi para anggotanya , biaya-biaya transportasinya
dimaksud anatar lain:
 Mengirim hasil produksi ke koperasi
 Mengambil atau membeli dari koperasi dan
 Kegiatannya lainnya yang dapat mengurangi biaya transportasi

4.Peranan koperasi

 Menyimpan uang dan memberikan pinjaman(kredit) disebut koperasi kredit


 Menjual barang-barang konsumsi disebut sebagai koperasi konsumsi
 Koperasi yang memasarkan hasil produksi para anggotanya

BAB 2 PERANAN MANAJEMEN DALAM KOPERASI

 Manajemen adalah istilah dari bangsa Inggris, dan di Indonesia yang di kenal dalam
artinya manejemen dari Amerika.berfikir secara manajemen adalah berfikir untuk
mengendalikan,mengarahkan dan memanfaatkan segala apa(faktor-faktor, sumber-
sumber daya)yang menurut perencanaan (planning) diperlukan untuk menyelesaikan
atau mencapai suatu prapta atau (objektive) atau tujuan(goal) yang tertentu
 Sifat dan unsur manajemen koperasi
 Pentingnya manajemen koperasi

BAB 3 KEKUATAAN MANAJEMEN DALAM PERKEMBANGAN KOPERASI

 Peranan anggota koperasi


 Kekuataan manajemen koperasi
 Masalah anggota dalam manajemen koperasi
 Sumber daya manusia sebagai sumber unsur yang penting dalam koperasi
 Manajemen menciptakan kesejahteraan

BAB 4 UNSUR-UNSUR MANAJEMEN DALAM KOPERASI

 Unsur manajemen dalam pengembangan koperasi


 Manajemen modal kerja
 Produktifias kerja SDM dalam koperasi

KELEBIHAN KEKURANGAAN
Penggunaan bahasanya mudah di mengerti Terdapat angka-angka atau rumus yang tidak
dan di pahami di mengerti
Setiap halaman buku tertata rapi mulai dari Warna sampulnya tidak menarik
pendahuluan , latar belakang, kata
pengantar,daftar isi, keimpulan
JUMLAH KETEBALAN BUKU : 104

KESIMPULAN

Fungsi manajemen dalam koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen perusahaan
pada umumnya.

Manager adalah fungsionaris atau pemegang jabatan yang melaksanakan kesemuanya ,


sedangkan bagi pengurus yang penting adalah perencanaan dengan sedikit pengawasan di
samping fungsi-fungsi lainya badan pemeriksa melalukan pengawasan .

Usaha koperasi dengan demikian adalah usaha-usaha yang bisa menunjang atau
meningkatkan daya beli anggotanya . dengan usaha yang menunjang usaha anggota itulah
koperasi memiliki usaha yang bakal di kelolanya .oleh karena itu semua kebutuhan modal
untuk membuka dan menggelola usaha koperasi di pikul bersama sama oleh seluruh anggota ,
dengan jalan menabung secara teratur dan tertib.

Karena konsepsi adalah ekonomi berdasarkan pancasila ,berdasar undang-undang 1945,


berdasrkan pasal 33 UUD dan pasal-pasal pendukungnya , bersarkan asa kekeluargaan dan
kebersamaan atau singkatnya berdasar jiwa dan semangat koperasi

Dengan cara pandang seperti dikemukakan diatas mengenai kedudukan koperasi di dalam
perekonomian nasional serta melihat masalah-masalah yang di hadapinya,kiranya kepda
Departemen koperasi patut di harapkan perananya sebagai departemen yg menangani
masalah sistem ekonomi nasional.
Ringkasan buku
Identitas buku
1.      Judul Buku                  : Manajemen Koperasi (Teori dan Praktek)
2.      Penerbit                       : Graha Ilmu
3.      Penulis                         : Drs. Sonny Sumarsono
4.      Tahun Terbit                 : 2003
5.    Tebal Halaman             : 213 Halaman
6.    No ISBN                     : 979-3289-36-8

BAB I : PENDAHULUAN
A.       Pengertian koperasi
            koperasi adalah perkumpulan yang beranggotakan orang – orang  atau badan – badan
hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan
berkerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan.
B.       Tujuan koperasi
            Tujuan utama pendirian suatu koperasi adaah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi para anggotanya. Adapun tujuan lain koperasi adalah memajukan
kesejahteraan  anggota pada khususnya dan juga masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan undang – undang dasar 1945.
C.       Fungsi koperasi
            Fungsi koperasi adalah memberikan jasa pada anggota dan anggota mengeluarkan
biaya untuk menggantinya. Dengan demikian koperasi pada dasarnya tidak mendapat apa –
apa,akan tetapi anggota yang menerima manfaat tersebut.
            Fungsi da  peran koperasi berdasarkan pasal 4 Undang – Undang  Nomor 25 Tahun
1992 tentang perkoperasian sebagai berikut :
1.      Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meninkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial.
2.      Berperan serta secara aktif  dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3.      Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nassional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4.      Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
D.       Peran koperasi dalam masyarakat ekonomi
            Peranan koperasi dalam masyarakat ekonomi, diantaranya adalah meningkatkan
pendapatan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyrakat dan
memeratakan pendapatan
E.        Peran koperasi dalam bidang  ekonomi dan sosial
               Peran koperasi dalam bidang ekonomi secara khusus adalah sebagai berikut :
1.      Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berprikemanusiaan
2.      Mengembangkan metode pembagian sisal hasi usaha yang lebih adil
3.      Memerangi monopoli dan benyuk – bentuk konsentrasi modal lainnya
4.      Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah
5.      Meningkatkan penghasilan anggota – anggotanya
6.      Menyederhanakan dan mengefisiensiasikan sistem tata niaga
7.      Emnumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan
8.      Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran aatau antara kebutuhan dan
pemenuhan kebutuhan
9.      Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara efektif, menumbuhkan
kebiasaan yang baik dalam pola konsumsi.
Peran koperasi dalam bidang sosial dalam garis besarnya adalah :
1.    Mendidik anggota – anggotanya untuk memilki semangat bekerja sama, baik dalam
menyelesaikan masalah – masalah mereka
2.    Mendidik anggotanya untuk memilki semangat berkorban, sesuai dengan kemapuannya
masing – masing
3.    Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi
4.    Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis
5.    Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai

BAB II : PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI


A.      Rapat Anggota   
          Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Menurut
pasal 23 Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992, rapat anggota menetapkan :
1.      Anggaran dasar
2.      Kebijaksanaan umum
3.      Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasan
4.      Rencana kerja, rencana anggran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan
5.      Pengesahan pertanggung jawabban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6.      Pembagian sisa hasil usaha
7.      Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
B.       Pengurus   
          Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan nagi
keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus
bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada
rapat anggota.
          Menurut pasal 30 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
tugas dan wewenang pengurus adalah sebagai berikut :
1.      Mengelolah koperasi dan usahanya
2.      Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja
koperasi
3.      Menyelenggarakan rapat anggota
4.      Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5.      Memelihara daftar buku anggota dan pengurus
C.       Pengawas
          Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin adalah lebih
bijkasana dari pada memberi hukuman dan peringatan. Jadi tugas pengawas pasal 39 UU
No.25 Tahun 1992 ayat 1 :
1.      Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
2.      Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

D.      Manajer
          Manjer dapat diklasifikasikan menurut tingkatan dalam organisasi atau menurut ruang
lingkup kegiatan yang di kelola manajer dan yang menjadi tangungjwabnya. Dalam hal yang
disebut pertama, maka terdapatlah 3 tungkatan manajer yaitu :
1.      Manajer puncak
2.      Manajer menengah
3.      Manajer lini pertama 
BAB III : MANAJEMEN KOPERASI
A.    Pentingnya manajemen dalam koperasi
            Manjemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi.
Berhasil  tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang
manajemen. Manajemen memang bukanlah satu – satunya unsur yang menentukan gagal
tidaknya suatu usaha, tetapi bagaimana pun orang – orang yang duduk dalam manajemen ini
mempunyai peranan penting.
            Dalam manajemen koperasi kekekuasaan tertinggi adalah di tangan rapat anggota,
sebab koperasi adalah organisasi dari,oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang
pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak dapat
mengelolah kegiatan – kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun pengawas dipilh oleh
anggota – anggota dan bertindak untuk dan atas nama angggota.
B.     Fungsi manajemen koperasi
            Fungsi manajemen merupakan hal yang tidak dapat di tinggalkan dalam memimpin
koperasi. Hal ini mengingat pada koperasi ada dua tugas pokok yang berbeda dengan badan
usaha lain, yaitu : (1) memelihara atau mempertinggi moral atau jiwa koperasi pada anggota.
(2) mencapai keberhasilan usaha.
            Secara umum fungsi manajemen koperasi di bedakan dalam lima fungsi sebagai
berikut :
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Fungsi pengarahan
4.      Kepemimpinan
5.      Pengendalian

C.     Aspek – aspek manajemen koperasi


            Aspek – aspek manajemen koperasi meliputi oleh beberapa hal diantaranya :
1.      Manajemen operasi
Manajemen operasi adalah salahnsatu aspek dari manajemen koperasi yang memusatkan
perhatiannya terhadap pengelolaan variabel – variabel kunci yang menentukan tercapainya
efesiensi dan efektivitas kegiatan utama koperasi secara optimal.
2.      Manajemen keuangan
Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan sebagai aspek keuangan
suatu usaha. Sebagai salah satu sumber daya strategis untuk menjalankan usaha, maka
masalah pengelolaan keuangan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup koperasi.
3.      Manajemen pemasaran
Pemasaran adlah suatu proses yang dilakukan oleh suatu usaha untuk menimbulkan
permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkannya. Sebagai suatu proses maka
kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
1.    Analisa pasar
2.    Identifikasi kebutuhan konsumen
3.    Menyusun rencana pemenuhan kebutuhan konsumen
4.    Menguji rencana pemasaran dengan menmpatkan produk kepasar
5.    Evaluasi hasil – hasil pengujian rencana pemasaran
BAB IV : STRATEGIK,KEBIJAKSANAAN DAN TAKTIK USAHA KOPERASI
A.    Perencanaan
            Dalam pererncanaan proses usaha ini perlu di tentukan tujuan proses sedemikian rupa
sehingga sersi dengan tujuan koperasi pada umumnya. Apabilah tidak demikian haalnya
masing – masing bagian nanti akan mencapai tujuannya sendiri – sendiri.
            Setelah ditentukan tujuan maka prlulah digariskan strategi kebijaksanaan dan tatktik
pencapai tujuan itu. Baik penentuan tujuan maupun strategi dijalankan dengan bantuan
metode teknik ilmiah tertentu misalnya proses pengambilan keputusan secara rasional yang
telah dikemukakan di muka.

B.     Pengorganisasian
            Dalam rangka pengorganisasian proses usaha ini perlu digariskan secara jelas :
b.      Fungsi dan pembagian fungsi ke dalam :
1.      Fungsi vertikal
2.      Fungsi horizontal
c.       Hubungan fungsi, yaitu tentang :
1.      Tanggung jawab jabatan
2.      Kekuasaan jabatan
3.      Pelaporan
d.      Struktur organisasi yang dipilih :
1.      Garis
2.      Garis dan staf
3.      Fungsional
C.     Pengarahan
            Pengarahan meliputi usaha – usaha memberikan perintah – perintah yang
dikomunikasikan sedemikian rupa agar yang diminta untuk melaksanakan tindakan itu
setelah dimotivasi tidak merasa dirinya diperintah bahkan dengan sukarela menjalankan
kegiatan – kegiatan yang  kreatif inovatif.
D.    Koordinasi
            Koordinasi merupakan usaha meniadakan kompleks hubungan antar bagian atau
individu di dalam suatu organisasi. Pada hakikatnya organisasi didasari oleh komunikasi
timbal balik dan ingin diperoleh kepemimpinan ( leadership ) yang stabil sehingga timbul
keamanan sserta ketenangan bekerja mencapai tujuan – tujuan.
BAB V : KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI
A.    Strategi dan program – program koperasi
            Strategi kebijaksanaan pembinaan kelembagaan koperasi dan pengembangan usaha
koperasi dan program – program yang antara lain :
1.      Pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi para pengurus, manajer, karyawan dan paetugas
konsultasi koperasi lapangan
2.      Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen koperasi
3.      Meningkatkan kemampuan penerapan sistem akuntansi koperasi
4.      Meningktakan kemampuan pengawasan internal koperasi primer
5.      Penyediaan informasi usaha
B.     Kemampuan koperasi memecahkan permasalahan  
            Persoalan – persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relatif akut,
kronis,lebih berat oleh karena beberapa sebab :
1.      Adalah kenyataan bahwa para pengurus atau anggota koperasi sudah terbiasa dengan sistem
penjatahan sehngga mereak dulu tinggal berproduksi, bahan mentah tersedia, pemasaran
sudah ada saluranya, juga karena sifat pasr “ sales market “ behubung pemerintah
melaksanakan politik isolasi
2.      Para anggota dan pengurus mungkin kurang pengetahuan/ skill dalam manajemen
3.      Oleh karena pemikiran yang sempit timbul usaha “ manipulasi “ tertentu
4.      Sebenarnya yang terpenting adalah kesetiaan ( loyalitas )anggota, tetapi karena anggota
berusaha individual ( tak percaya lagi pada koperasi ) tidak ada waktu untuk berkomunikasi,
tidak ada pemberian dan penerimaan informasi, tidaak ada tujuan yang harmonis antara
anggota dengan koperasi dan seterusnya, sehingga soal yang di hadapi koperasi sebagai
sesuatu sistem pada hakikatnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan koperasi
menanggulangi soal – soal yang pelik kurang sekali. Apabilah kemampuan ini tidak
ditinggalkan niscaya masa depan koperasi akan suram.

C.     Kebijakan pembangunan koperasi


            Adapun kebijakan pemerintah dalam pembanguan koperasi adalah sebagai berikut :
1.      Pembangunan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar mangkin memilki
kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang
tangguh dan berakar dalam masyarakat
2.      Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan semangat
kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional
3.      Peningkatan koperasi didukung melalui diberikan kesempatan berusaha yang seluas –
seluasnya disegala sekor kegiatan ekonomi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan
penciptaa iklim usaha yang mendukung dengan kemudahan memperoleh permodalan.
4.      Kerjasama antar koperasi dan antar koperasi dengan usaha negara dan usaha swasta sebagai
mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk mewujudkan kehidupan perekonomian
berdasarkan demokrasi ekonomi yang dijiwai semangat dan asas kekeluragaan, kebersamaan,
kemitraan usaha dan kesetiakawanan serta saling mendukukung dan saling menguntungkan.

Simpulan
Pengertian manajemen Koperasi bukan sekedar definisi, tetapi yang dapat mencakup
keseluruhan makna yang sebenarnya. Untuk itu perlu diungkapkan kembali beberapa
pengertian pokok yang pada dasarnya menyatakan bahwa Koperasi adalah suatu bentuk
usaha bersama di antara orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama, yang dijalankan
dan dikelola bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Fungsi manajemen dalam Koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen dalam
perusahaan atau organisasi pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi dimana
fungsi manajemen yang dilakukan Rapat Anggota, Pengurus, Badan Pemeriksa dan oleh
Manajer.
Manajer adalah fungsionaris atau pemegang jabatan yang melaksanakan kesemuannya,
sedangkan bagi Pengurus yang penting adalah Perencanaan dengan sedikit Pengawasan di
samping fungsi-fungsi lainnya dan Badan Pemeriksa melakukan Pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai