Secara garis besar ada tiga pelaku ekonomi di Indonesia yaitu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Suwasta (BUMS), dan Koperasi. Salah
satu badan usaha yang sesuai dengan Undang- Undang Dasar 1945 khususnya Pasal
badan usaha yang sesuai dengan kekeluargaan itu adalah koperasi, yang
perkoperasian.
1992 dan Inpres No. 18 tahun 1998. Dengan Undang-Undang dan Inpres tersebut
berjalan dengan baik dan lancar, sehingga gerakan koperasi Indonesia akan benar-
benar dapat mencapai tujuan dan cita-citanya yang luhur, yaitu meningkatkan taraf
hidup dan kesejahtraan para anggota khususnya serta masyarakat pada umumnya.
1
pembinaan dalam bentuk bimbingan, kemudahan, dan perlindungan terhadap
koperasi.
diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lain.
menyangkut kegiatan ekonomi rakyat banyak, hanya biasa dikelola oleh koperasi.
Namun perlu ditekankan adalah pelaksanaan ini harus bersifat dinamis, dengan tetap
nasional.
tahun 2009 terdapat lebih dari 144 ribu unit koperasi yang tersebar di seluruh
2009 : 260) Jumlah ini menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali jumlah koperasi
pada tahun 1997 yang hanya sebanyak 49.077 buah koperasi, (Sukbiakto, 1998 : 53).
perkembangan koperasi sampai saat ini masih diselimuti oleh berbagai masalah yang
sulit diatasi: Hal ini disebabkan oleh : a. Kurang adanya profesionalisme dalam
2
pengembangan koperasi (strategi pengembangan), b. Kurang adanya efek koperasi
saja pertumbuhan koperasi dibandingkan badan usaha lain masih terlalu kecil. Thoby
Bruto (PDB) berkisar antara 3 sampai 5 persen dan hal ini diperkirakan masih tetap
berlangsung beberapa tahun yang akan datang. Bahkan menurut Ropke (2003)
kontribusi masih lebih rendah dari pada itu, yaitu kurang dari 3 persen per tahun.
Sedangkan selebihnya disumbangkan oleh badan usaha lain ( Hendar dan Kusnadi,
2005 : 35).
juga masalah yang menyangkut dengan sumber daya manusia, baik kewirausahaan
manajer, sikap pengurus, partisipasi anggota maupun peranan pengawas yang belum
kekurangan kualitas sumber daya manusia ( Wagiono Ismangil, 1999 : 3). Koperasi
Indonesia belum mampu menarik minat sumber daya manusia yang lebih berkualitas
dan secara bisnis koperasi tidak dapat bersaing dengan pelaku-pelaku bisnis lainya.
3
Di Indonesia terdapat beberapa bentuk koperasi, sesuai dengan usaha,
keberadaannya pada lembaga pendidikan, juga mempunyai tujuan yang sama dengan
koperasi lain yaitu mensejahtrakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Ciri-ciri Koperasi Sekolah adalah: (1) Koperasi sekolah didirikan dalam rangka
kegiatan belajar mengajar para siswa; (2) Anggotanya adalah kalangan siswa yang
4
1. Rumusan Masalah
4.1.Maksud Penelitian
5
4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
5. Manfaat Penelitian
6
c. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi anggota/siswa, dalam hal
pengetahuaan kewirausahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi para peneliti
selanjutnya, sebagai bahan acuan yang lebih berkembang dari kajian ini.
6. Kerangka Pemikiran
kenyataan bahwa koperasi sebagai unit ekonomi yang dapat membantu mengurangi
usaha simpan pinjam. Sektor usaha yang potensial tersebut semakin banyak tumbuh,
seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan menyediakan peluang usaha yang besar
7
untuk dimanfaatkan oleh pihak manapun tidak terkeciali oleh koperasi. Adapun jenis
bisnis itu jika memang rasional untuk dikembangkan dan layak dilaksanakan
hendaknya diusahakan oleh koperasi, (Ketaren, Jurnal Harmoni Sosial, 2007). Hal ini
disebabkan, koperasi dapat menjalankan kegiatan usaha dan peranan utama di segala
bidang kehidupan ekonomi rakyat. Asalkan usaha koperasi tersebut adalah usaha
yang meliputi: kualifikasi pengurus dan manajer, pelayanan, ilklim usaha, daya
jangkau usaha, posisi pendanaan, dan partisipasi anggota. Semua variabel tersebut
Selanjudnya Ewell Paul Roy dalam Hendrojogi (2009 : 123) mengatakan bahwa
pengurus, manajer dan karyawan, jadi kunci keberhasilan sebuah koperasi ada di
tangan mereka.
Penelitian yang serupa juga sudah pernah dilakukan oleh Nurlela Ketaren tahun 2007,
union berhasil karena setiap tahun mengalami peningkatan, yaitu SHU, Partisipasi Anggota,
8
Pendidikan pengurus, Kepemimpinan Pengurus, Administrasi dan Manajemen
Pemberdayaan Masyarakat.
oleh kewirausahaan manajer, sikap pengurus, partisipasi anggota dan peranan pengawas.
Secara ringkas kerangka pemikiran dari penelitian ini seperti terlihat pada gambar berikut ini
Kewirausahaan
Manajer (X1)
Sikap
Pengurus (X2)
Perkembangan
Anggota (X3)
Peranan
Pengawas (X4)
7. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Adapun
pengertian penelitian survei menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995 :
1), penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sedangkan jenis penelitian yang
9
8. Populasi dan Sampel
yaitu SMA, SMK, dan MA yang ada di Kota Banda Aceh, di perkirakan ada 22
Koperasi Sekolah. Mengingat populasi tidak begitu besar maka semua populasi di
jadikan sampel penelitian. Setelah jelas jumlahnya akan diambil sampel pengurus 1
orang, manajer 1 orang, pengawas 1 orang dan anggota 5 orang setiap koperasi
kuantitatif. Sebelum diolah data tersebut diperiksa terlebih dahulu untuk memeriksa
ketentuan skor ordinal pada setiap butir jawaban responden dan ditabulasi ke dalam
koperasi sekolah, maka pengujian dilakukan dengan uji Analisis Jalur (Path
Analysis), dengan terlebih dahulu mengkonversikan skala dari skala ordinal ke skala
10
MUTU GURU
(X1)
SARANA DAN
PRASARANA (X2)
PRESTASI
BELAJAR (y)
KURIKULUM (X4)
11