Anda di halaman 1dari 18

SISTEM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

MENGENAL
PERBANKAN SYARIAH
Purboyo, SE.MM
UNISKA MAB - BANJARMASIN
JENIS TRANSAKSI SYARIAH
CONTOH TRANSAKSI TABARRU

QARDH Pemberian harta kepada orang lain dengan/tanpa PINJAMAN


Mangharapkan adanya pengembalian/keuntungan KEBAJIKAN

RAHN Pemberian pinjaman dengan mengambil harta


si peminjam sebagai jaminan GADAI

WADI’AH Penerimaan titipan barang/uang untuk dikembalikan


di masa depan TITIPAN

AL AMANAH Penerima barang tidak boleh memanfaatkan barang


dan tidak bertanggung jawab atas kondisinya.

WAKAF Pemberian sesuatu tanpa mengharapkan adanya


pengembalian. HIBAH
TRANSAKSI KOMERSIAL / TIJARAH

Murabahah
Salam Jual Beli
Kontrak Istisna’
Kepastian Hasil
Ijarah Sewa
Sharf Jual Beli Mata Uang

Musyarakah Investasi Kemitraan


Kontrak
Ketidakpastian Hasil
Mudharabah Investasi Kepercayaan
Fatwa MUI Tentang Bunga Bank:
Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Bunga
(Intersat/Fa’idah)
Pertama : Pengertian Bunga (Interest) dan Riba

• Bunga (Interest/fa’idah) adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh)
yang di perhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok
tersebut,berdasarkan tempo waktu,diperhitungkan secara pasti di muka,dan pada umumnya
berdasarkan persentase.
• Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam
pembayaran yang di perjanjikan sebelumnya, dan inilah yang disebut Riba Nasi’ah.

Kedua : Hukum Bunga (interest)

• Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada jaman Rasulullah
SAW, yakni Riba Nasi’ah. Dengan demikian, praktek pembungaan uang ini termasuk salah satu
bentuk Riba, dan Riba Haram Hukumnya.
• Praktek Penggunaan tersebut hukumnya adalah haram,baik di lakukan oleh Bank, Asuransi,Pasar
Modal, Pegadaian, Koperasi, Dan Lembaga Keuangan lainnya maupun dilakukan oleh individu.

Ketiga : Bermu’amallah dengan lembaga keuangan konvensional

• Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah dan mudah di jangkau,tidak
di bolehkan melakukan transaksi yang di dasarkan kepada perhitungan bunga.
• Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan Syari’ah,diperbolehkan melakukan
kegiatan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip dharurat/hajat.
Pengertian Bank Syariah

UU NOMOR 21 TAHUN 2008


TENTANG PERBANKAN
SYARIAH:
Bank Syariah adalah Bank
yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah. Dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
KEUNIKAN PERBANKAN SYARIAH

FUNGSI DASAR BANK SYARIAH SECARA UMUM SAMA


DGN BANK KONVENSIONAL, SEHINGGA PRINSIP UMUM
PENGATURAN DAN PENGAWASAN BANK BERLAKU
PULA PADA BANK SYARIAH. NAMUN ADANYA
SEJUMLAH PERBEDAAN CUKUP MENDASAR DLM
OPERASIONAL BANK SYARIAH MENUNTUT ADANYA
PERBEDAAN PENGATURAN DAN PENGAWASAN BAGI
BANK SYARIAH.
PERBEDAAN MENDASAR:
(1) PERLUNYA JAMINAN PEMENUHAN KETAATAN PADA
PRINSIP SYARIAH DALAM SELURUH AKTIVITAS BANK
(2) PERBEDAAN KARAKTERISTIK OPERASIONAL,
KHUSUSNYA AKIBAT DARI PELARANGAN BUNGA YANG
DIGANTIKAN DENGAN INSTRUMEN NISBAH BAGI HASIL.
BANK SYARIAH DALAM UU PERBANKAN UU
7/1992 JT UU 10/1998

• PASAL 1 ANGKA 3 UU 10/1998 “BANK UMUM


ADALAH BANK YANG MELAKSANAKAN
KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL
DAN ATAU SYARIAH YANG DALAM
KEGIATANNYA MEMBERIKAN JASA DALAM
LALU LINTAS PEMBAYARAN”
• PASAL 1 ANGKA 4 UU 10/1998 “BPR ADALAH
BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN
USAHA SECARA KONVENSIONAL ATAU
BERDASAR PRINSIP SYARIAH YANG DALAM
KEGIATANNYA TIDAK MEMBERIKAN JASA
DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN
PENGERTIAN PRINSIP SYARIAH
PASAL 1 ANGKA 13 UU 10/1998

PRINSIP SYARIAH ADALAH ATURAN


PERJANJIAN BERDASARKAN HUKUM ISLAM
ANTARA BANK DENGAN PIHAK LAIN UNTUK
PENYIMPANAN DANA DAN ATAU
PEMBIAYAAN KEGIATAN USAHA ATAU
KEGIATAN LAINNYA YANG DINYATAKAN
SESUAI DENGAN SYARIAH, ANTARA LAIN
PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI
HASIL (MUDHARABAH), PENYERTAAN MODAL
(MUSYARAKAH), JUAL BELI BARANG DENGAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN (MURABAHAH),
ATAU PEMBIAYAAN BARANG MODAL
BERDASARKAN PRINSIP SEWA MURNI TANPA
PILIHAN (IJARAH), ATAU DENGAN ADANYA
PILIHAN PEMINDAHAN KEPEMILIKAN ATAS
BARANG YANG DISEWA DARI PIHAK BANK
OLEH PIHAK LAIN (IJARAH WA IQTINA)
KEGIATAN USAHA BANK UMUM
SYARIAH

PASAL 6 (HURUF a - n)
HURUF m:
“MENYEDIAKAN PEMBIAYAAN
DAN ATAU MELAKUKAN
KEGIATAN LAIN BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH, SESUAI
DENGAN KETENTUAN YANG
DITETAPKAN OLEH BANK
INDONESIA”
PENGERTIAN PEMBIAYAAN

PASAL 1 ANGKA 12 UU 10/1998


“PEMBIAYAAN BERDASAR PRINSIP SYARIAH
ADALAH PENYEDIAAN UANG ATAU
TAGIHAN YANG DIPERSAMAKAN DENGAN
ITU BERDASARKAN PERSETUJUAN ATAU
KESEPAKATAN ANTARA BANK DENGAN
PIHAK LAIN YANG DIBIAYAI UNTUK
MENGEMBALIKAN UANG ATAU TAGIHAN
TERSEBUT SETELAH JANGKA WAKTU
TERTENTU DENGAN IMBALAN ATAU BAGI
HASIL”
PERBEDAAN
ASPEK BANK SYARIAH BANK
KONVENSIONAL
AKAD DAN LEGALITAS HUKUM ISLAM DAN HUKUM HUKUM POSITIF
POSITIF
STRUKTUR BI, DPS DAN DSN BI
ORGANISASI DAN
PENGAWASAN
INVESTASI HALAL HALAL DAN HARAM

PRINSIP TITIPAN, BAGI HASIL, JUAL BELI, PERANGKAT BUNGA


OPERASIONAL SEWA, JAMINAN, PINJAM
TUJUAN PROFIT DAN FALAH ORIENTED PROFIT ORIENTED

HUBUNGAN DENGAN KEMITRAAN DEBITUR – KREDITUR


NASABAH
LEMBAGA BASYARNAS BANI
PENYELESAIAN
SENGKETA
PERBEDAAN BUNGA DAN
BAGI HASIL
Perihal Sistem Bagi Hasil Sistem Bunga

Penentuan besarnya hasil. Sesudah berusaha, sesudah Sebelumnya.


ada untungnya.

Yang ditentukan sebelumnya. Menyepakati proporsi Bunga, besarnya nilai Rupiah.


pembagian untuk untuk masing-
masing pihak, misalnya 50:50,
40:60, 35:65, dst.

Jika terjadi kerugian. Ditanggung kedua pihak, Ditanggung nasabah saja.


nasabah dan lembaga.

Dasar perhitungan. Dari untung yang bakal Dari dan yang dipinjamkan,
diperoleh, belum tentu fixed, tetap.
besarnya.
Titik perhatian usaha. Keberhasilan usaha menjadi Besarnya bunga yang harus
perhatian bersama: nasabah dibayar nasabah atau pasti
dan lembaga. diterima bank.
Besarnya prosentase. Proporsi: (%) kali jumlah untung Pasti: (%) kali jumlah pinjaman
yang belum diketahui = belum yang telah diketahui pasti.
diketahui.
TUJUAN BANK SYARIAH

Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara


Islam.

Menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi

Meningkatkan kualitas hidup umat

Menanggulangi masalah kemiskinan

Menjaga stabilitas ekonomi dan moneter

Menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap


bank non syariah
PRODUK BANK SYARIAH
PRODUK BANK
SYARIAH AKAN DI
BAHAS MINGGU
DEPAN
SEE YOU NEXT WEEK

Anda mungkin juga menyukai