Abstract
This article discusses the differences annuity method and proportional
method of financing murabaha Islamic bank by means of a simulation
calculation of both methods is then analyzed. From the simulation results
obtained calculation that the amount of the installment to be paid
customers is the same each period. There are differences in the amount of
the principal and installments margin. When using the proportional
method, the amount of the principal and installments margin of each
period would be as great. If using the annuity method, the amount of
principal will be greater the longer the installment margin but the longer
it will be smaller. The amount payable is the same kind of customers using
the annuity method or the proportional method, the principal installments
and installment loan margins.
Keyword : the annuity method, the proportional method, financing
murabahah
I. PENDAHULUAN
Masyarakat umum di Indonesia cenderung mengenal metode
proporsional dalam transaksi pembiayaan pada perbankan syariah, walaupun
sebenarnya metode anuitas juga telah diterapkan oleh sebagian Lembaga
Keuangan Syariah (LKS). Metode anuitas dinilai identik dengan bank
konvensional karena memang bank konvensional yang telah lama
menerapkannya. Perdebatan mengenai halal-haramnya dan keuntungan
penerapan anuitas terutama akad murabahah pada bank syariah pun mencuat.
Kalangan yang pro dengan penerapan anuitas pada bank syariah
beranggapan bahwa perbankan syariah sedang mengalami pertumbuhan,
karenanya membutuhkan sistem dan regulasi yang tidak terlalu “kaku”.
Artinya industri perbankan syariah membutuhkan regulasi yang lebih agresif
dalam hal pengakuan laba dan pendapatan marjin yang lebih besar di tahun-
tahun awal. Akibatnya jelas kinerja bank syariah akan terlihat bagus. Pihak
yang tidak sepakat berpendapat bahwa jika beranggapan bahwa margin besar
di awal lebih pasti nilai keuntungannya daripada bila disebar sama besar
selama masa tenor, maka hal ini termasuk penerapan konsep time value of
money yang sebenarnya tidak boleh diterapkan dalam prinsip syariah. Hal ini
disebabkan karena yang dijadikan obyek jual beli adalah uang. Nantinya
margin dihitung dari besarnya pinjaman yang diberikan.
Tetapi sejak dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No
84/DSN-MUI/XII/2012 tentang metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi
61
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
3. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual-beli barang dengan menyatakan harga
perolehan dan margin keuntungan yang telah disepakati antara penjual dan
pembeli (Nurhayati dan Wasilah, 2010). Dalam hal ini, pembeli dan penjual
dapa melakukan tawar menawar porsi margin hingga terjadi kesepakatan
bersama. Menurut PSAK 102, piutang murabahah disajikan sebesar nilai
bersih.
Bank syariah jika menggunakan akad murabahah dengan substansi jual
beli maka bank syariah harus memiliki persediaan yang akan diperjualbelikan.
Jika bank syariah tidak memiliki persediaan barang yang akan
diperjualbelikan maka akad murabahahnya bersubstansi pembiayaan. Hal
tersebut harus dipahami terlebih dahulu sebelum menentukan metode
pengakuan keuntungan.
63
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
i = suku bunga
m = periode pembayaran
n = Jumlah tenor pembayaran
64
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
Tabel 3.1.
Perhitungan Metode Proporsional
Periode Saldo Angsuran Angsuran Total
Angsuran Pokok Pokok Bunga Angsuran
0 50,000,000
1 45,833,333 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
2 41,666,667 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
3 37,500,000 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
4 33,333,333 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
5 29,166,667 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
6 25,000,000 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
7 20,833,333 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
8 16,666,667 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
9 12,500,000 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
10 8,333,333 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
11 4,166,667 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
12 0 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725
Jumlah 50,000,000.00 5,580,703.54 55,580,704
Tabel 3.2.
Perhitungan Metode Anuitas
Periode Saldo Angsuran Angsuran Total
Angsuran Pokok Pokok Bunga Angsuran
0 50,000,000
1 46,201,608.04 3,798,391.96 833,333.33 4,631,725.29
2 42,339,909.54 3,861,698.49 770,026.80 4,631,725.29
3 38,413,849.41 3,926,060.14 705,665.16 4,631,725.29
4 34,422,354.94 3,991,494.47 640,230.82 4,631,725.29
5 30,364,335.56 4,058,019.38 573,705.92 4,631,725.29
6 26,238,682.52 4,125,653.04 506,072.26 4,631,725.29
7 22,044,268.60 4,194,413.92 437,311.38 4,631,725.29
8 17,779,947.78 4,264,320.82 367,404.48 4,631,725.29
9 13,444,554.95 4,335,392.83 296,332.46 4,631,725.29
10 9,036,905.57 4,407,649.38 224,075.92 4,631,725.29
11 4,555,795.37 4,481,110.20 150,615.09 4,631,725.29
12 0.00 4,555,795.37 75,929.92 4,631,725.29
Jumlah 50,000,000 5,580,704.54 55,580,704.54
65
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun atau satu
periode. Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran
ditangguhkan atau secara angsuran dilakukan selama periode akad sesuai
dengan tingkat risiko. Tetapi penerapan metode pengakuan keuntungan
murabahah yang dilakukan masih sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Belum ada studi yang mendapatkan hasil bahwa metode proporsional
terbukti menghambat laju pertumbuhan bank syariah begitu juga studi yang
mengatakan bahwa metode anuitas mempercepat laju pertumbuhan perbankan
syariah. Beberapa studi yang meneliti tentang pertumbuhan bank syariah
antara lain menurut Bank Indonesia (2013) dan Zubair (2008) penurunan
kinerja merupakan faktor eksternal yang selama ini menjadi tekanan yang
menghambat pertumbuhan aset perbankan syariah. Menurut Cleopatra (2008),
penambahan aset perbankan merupakan indikasi utama pertumbuhan
perbankan. Karena apabila bank syariah memiliki jumlah aset yang cukup,
maka bank syariah tersebut akan mampu lebih banyak lagi menyalurkan dana
kepada masyarakat.
IV. Kesimpulan
Dalam hal penentuan penggunaan metode anuitas ataupun proporsional,
hendaknya penjual haruslah melakukan penilaian satu persatu transaksi
dengan ditambah pertimbangan resiko terkait kepemilikan persediannya. Dari
hasil simulasi perhitungan didapat bahwa besarnya angsuran yang harus
dibayar nasabah adalah sama setiap periode. Perbedaan terdapat pada
besarnya angsuran pokok dan angsuran margin. Apabila menggunakan
metode proporsional, maka besarnya angsuran pokok dan angsuran margin
setiap periode akan sama besar. Jika menggunakan metode anuitas maka
besarnya angsuran pokok semakin lama akan semakin besar tetapi angsuran
marjin semakin lama akan semakin semakin kecil. Belum ada penelitian yang
menunjukan bahwa penerapan metode anuitas mampu mendongkrak
pertumbuhan perbankan syariah.
67
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
Daftar Pustaka
Fatmawati, Erlita Eka dan A.D. Mulawarman, 2014, Perlakuan Akuntansi Akad
Murabahah Berbasis Margin Anuitas Pada BMT Sunan Kalijogo, Jurnal
Ilmiah, Universitas Brawijaya Malang.
Nurhayati, Siti dan Wasilah, 2013, Akuntansi Syariah Di Indonesia, Edisi 13,
Salemba Empat, Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin, 2010, Islamic Banking: Sebuah teori, konsep
dan aplikasi, Edisi 1 Cetakan 1, Bumi Aksara, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah.
Widodo, Sugeng, 2010, Seluk Beluk Jual Beli Murabahah Perspektif Aplikatif.
Yogyakarta: Asgard Chapter
Zubair, Muhammad Kamal. 2008. Akselerasi Pertumbuhan Bank Syariah Di
Indonesia. Millah Vol. VIII, No. 1 Agustus 2008.
68
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
LAMPIRAN
Perhitungan Metode Anuitas
Angsuran / bulan
Tenor
(1 + suku bunga)
50,000,000.00
1. 1. 46,201,608.04 3,798,391.96 833,333.33 4,631,725.29
2. 2. 42,339,909.54 3,861,698.49 770,026.80 4,631,725.29
3. 3. 38,413,849.41 3,926,060.14 705,665.16 4,631,725.29
4. 4. 34,422,354.94 3,991,494.47 640,230.82 4,631,725.29
5. 5. 30,364,335.56 4,058,019.38 573,705.92 4,631,725.29
6. 6. 26,238,682.52 4,125,653.04 506,072.26 4,631,725.29
7. 7. 22,044,268.60 4,194,413.92 437,311.38 4,631,725.29
8. 8. 17,779,947.78 4,264,320.82 367,404.48 4,631,725.29
9. 9. 13,444,554.95 4,335,392.83 296,332.46 4,631,725.29
10. 10. 9,036,905.57 4,407,649.38 224,075.92 4,631,725.29
11. 11. 4,555,795.37 4,481,110.20 150,615.09 4,631,725.29
12. 12. 0.00 4,555,795.37 75,929.92 4,631,725.29
Jumlah 50,000,000.00 5,580,703.54 55,580,703.54
69
PRESTASI VOL. 13 NO. 1 - JUNI 2014 ISSN 1411 - 1497
Periode Angsuran
Bulan Angsuran Saldo Pokok Angsuran Pokok Margin Total Angsuran
(G ) = (A) / (B) ( H ) = (D) / ( B) (I)=(G)+(H)
50,000,000
1 1 45,833,333 4,166,666.67 465,058.63 4,631,725.29
70