Anda di halaman 1dari 4

Minggu, 10 Desember 2023

REVIEW JURNAL
Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Syariah
Dosen Pengampu : Fitria Ayu Lestari Niu MSA

Disusun Oleh:

Nazwa Dwi Saffanah Ha’u

NIM: 22141079

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

2023

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PEMBIAYAAN


MUDHARABAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA
Judul
PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG KUPANG)
Volume &
Vol. 8 No. 3 Hal. 32 s/d 53
Halaman

Tahun 2021

Penulis &
Masita Bareut, Fitriningsih Amalo, Fauziah Lamaya
Penerbit
Reviewer Nazwa Dwi Saffanah Ha’u

Tanggal 3 September
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui penerapan sistem bagi
Tujuan
hasil pembiayaan mudharabah dan perlakuan akuntansinya pada
Penelitian
Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang.
Metode Pada review jurnal ini menggunakan metode summarize dengan
Penelitian pendekatan yang digunakan adalah penelitian deskriptif,
gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan
penerapan sistem bagi hasil pembiayaan mudharabah dan
perlakuan akuntansinya pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Kupang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kualitatif dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan keadaan objek penelitian yang sesungguhnya
untuk mengetahui dan menganalisa permasalahan yang
dihadapi oleh objek penelitian kemudian dibandingkan dengan
standar yang ada pada saat ini untuk selanjutnya dideskripsikan
bagaimana Bank Syariah Mandiri melakukan perihal yang
berkaitan dengan Penerapan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan
Mudharabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan keadaan objek penelitian yang sesungguhnya
untuk mengetahui dan menganalisis permasalahan yang
dihadapi oleh objek penelitian kemudian dibandingkan dengan
standar yang ada saat ini kemudian dideskripsikan dengan
perihal yang berkaitan penerapan sistem bagi hasil pembiayaan
mudharabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang
(Kuncoro, 2013).
Hasil
Penelitian Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang dapat memberikan
pembiayaan modal kerja yang dibutuhkan oleh nasabah dengan
cara pembiayaan mudharabah atau cara membiayai modal kerja
nasabah dilihat dari prinsip bagi hasil yaitu pembiayaan
mudharabah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pembiayaan mudharabah merupakan keuntungan yang
diperuntukkan antara Bank Syariah Mandiri dan nasabah
(pengelola dana). Bank Syariah Mandiri menyediakan modal
kerja, namun pengelola dana mengelola dana tersebut dengan
ketentuan bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh. Tujuan
dari modifikasi ini adalah untuk menyerap dana dari sumber
yang tidak teridentifikasi ke usaha yang tidak hanya berada di
industri yang bersangkutan tetapi juga tidak memiliki dana.Oleh
karena itu, program ini tersedia untuk pengembangan bisnis di
berbagai bidang, seperti perdagangan, manufaktur, konstruksi,
dan sebagainya. Jumlah yang diberikan harus dinyatakan
dengan jelas secara nominal, tetapi jumlah keuntungan harus
dinyatakan dalam presentasi keuntungan yang kemungkinan
akan direalisasikan di masa depan. Nisbah saat ini ditentukan
melalui negosiasi, yang kemudian dibahas dalam kontrak.

Di Bank Syariah Cabang Kupang, kebijakan nisbah bagi hasil


adalah 25% (BSM) : 75% (Nasabah). Nasabah yang melunasi
pinjamannya sebelum jatuh tempo akan mendapatkan muqasah
dari Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang. Nasabah yang
menunggak atau tidak dapat melunasi pinjaman sebelum jatuh
tempo akan dikenakan denda. Besarnya muqasah tidak
ditentukan di awal akad, namun tergantung pada kebijakan
Bank Syariah Mandiri. Kebijakan Bank Syariah Mandiri
mengenai denda mengatur bahwa denda dapat dibayarkan dalam
bentuk pengurangan nisbah bagi hasil, namun kebijakan ini
dapat berubah sewaktu-waktu. Hal ini juga bergantung pada
kebijakan Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang.

Hak atas bagi hasil sesuai dengan nisbah akan diakui pada saat
keuntungan dan kerugian dari pendanaan mudharabah diakui.
Apabila pengelola dana tidak melakukan kebijaksanaan dalam
mengelola usahanya, maka kerugian akan ditanggung oleh
shahibulmaal (pemilik dana), dalam hal ini Bank Syariah
Mandiri, dan akan mengurangi jumlah dana mudharabah yang
tersisa. Namun demikian, kerugian akan dibebankan kepada
mudharib (pengelola dana), yaitu nasabah, jika kerugian
tersebut diakibatkan oleh kecerobohan atau kesalahan pengelola
dana. Teknik revanue sharing digunakan untuk menghitung bagi
hasil Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang. Pendekatan ini
mendasarkan bagi hasil pada seluruh jumlah pendapatan yang
diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

Pengelola dana Bank Syariah Mandiri dapat memilih untuk


membayar pokok dan bagi hasil pembiayaan mudharabah secara
tunai pada saat jatuh tempo atau secara cicilan setiap bulan
(hanya bagi hasil; pokok pembiayaan dibayarkan pada saat jatuh
tempo), sesuai dengan kemampuan pengelola dana dan syarat-
syarat yang telah disepakati di awal akad.telah dilakukan sejak
awal perjanjian. Saat ini, pembiayaan dianggap sebagai aset
yang mengandung risiko bagi hasil, maka Bank Syariah Mandiri
Cabang Kupang telah mempertimbangkan kredibilitas dan
kemampuan nasabah dalam menentukan apakah nasabah layak
mendapatkan pembiayaan mudharabah atau tidak.
Kesimpulan Meskipun pengakuan keuntungan, pengakuan kerugian,
pengakuan piutang, dan pengakuan beban pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Kupang telah sesuai dengan PSAK 105, namun
perlakuan akuntansi untuk pembiayaan dengan akad
mudharabah belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan
tersebut. Di sisi lain, terdapat perbedaan dalam pengakuan
investasi. Bank Syariah Mandiri seharusnya mengakui dana
tersebut sebagai investasi mudharabah, namun pada saat
penyerahan dana diakui sebagai pembiayaan mudharabah. Oleh
karena itu, pengakuan investasi di Bank Syariah Mandiri belum
dapat diterima.PSAK 105 diikuti dalam pendekatan akuntansi
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan akuntansi
pembiayaan mudharabah yang dikembangkan di Bank Syariah
Mandiri Cabang Kupang. Terkait dengan keuntungan, Bank
Syariah Mandiri Cabang Kupang akan mencatat pendapatan
bagi hasil pada saat usaha nasabah menghasilkan keuntungan,
dengan syarat hak bagi hasil tersebut dilaksanakan sesuai
dengan nisbah (bagi hasil) yang telah disepakati bersama di
awal perjanjian. Bank akan mencatat bagi hasil tersebut sebagai
piutang mudharib (nasabah) apabila nasabah tidak dapat
membayarnya.Sementara itu, Bank Syariah Mandiri Cabang
Kupang akan mengurangi pembiayaan mudharabah apabila
terjadi kerugian dan mengakui kerugian tersebut pada periode
terjadinya. Bank Syariah Mandiri Cabang Kupang melakukan
pencadangan kerugian dan piutang mudharabah yang akan
timbul dari transaksi mudharabah yang dibentuk sebesar
taksiran kerugian pembiayaan mudharabah dan piutang tak
tertagih guna mengantisipasi pelunasan pembiayaan dan piutang
yang timbul dari akad mudharabah. Perlakuan akuntansi
pendapatan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Kupang telah sesuai dengan PSAK No. 105 tentang peraturan
bagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai