Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PROFIT MARGIN PADA BANK

SYARIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perbankan Syariah Sebagai Syarat Mengikuti Ujian
Akhir Semester

Dosen Pengampu: Dr. Nur Hadi

Disusun Oleh:

Nita Rahayu

(200414104)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS HUKUM DAN BISNIS


UNIVERSITAS DUTA BANGSA
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga saya

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perhitungan Bagi Hasil Dan Profit

Margin Pada Bank Syariah” ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di mata

perbankan syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan,

informasi dan pengetahuan baik bagi para pembaca ataupun penulis tentang bagi hasil

dan profit margin keuntungan dan sebagai syarat mengikuti UAS.

Kami ucapkan terima kasih kepada ibu dan bapak dosen yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai

dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami ucapkan terima kasih juga kepada pihak yang telah membagi

pengetahuannya dan bekerja sama sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan

makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang di buat ini masih jauh dari kata

sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan agar

penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Surakarta, 21 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Bagi Hasil...........................................................................................................3
1. Pengertian Bagi Hasil......................................................................................3
2. Tahapan Menghitung Pendapatan Bagi Hasil.................................................4
3. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil................................................................6
B. Profit Margin.......................................................................................................7
1. Pengertian Profit Margin.................................................................................7
2. Metode Menghitung Margin Keuntungan.......................................................9
3. Contoh Perhitungan Profit Margin................................................................10
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan dasar

bagi operasional bank Islam secara keseluruhan. Secara syari’ah, prinsip

berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip ini, bank atau

koperasi Islam akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun

dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung, bank atau

koperasi akan bertindak sebagai mudharib ,pengelola, sedangkan penabung

bertindak sebagai shahibul maal ,penyandang dana. Antara keduanya

diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-

masing pihak. Di mana Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut

kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si

pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas

kerugian tersebut (Muhammad, 2001: 95).

Kegiatan ekonomi dengan menggunakan pola bagi hasil sebenarnya

bukanlah sesuatu yang baru, pola ini banyak dilakukan untuk mengatasi

keterbatasan modal individu karena belum berkembangnya lembaga-lembaga

pembiayaan resmi seperti perbankan ataupun lembaga perkreditan lain yang

pada umumnya menggunakan pranata bunga. Terjadinya bagi hasil

disebabkan karena adanya dua pihak atau lebih yang ingin melakukan

1
kegiatan usaha

2
namun terhambat oleh kendalanya masing-masing. Kendala pada pihak

pengusaha adalah karena tidak memiliki kemampuan untuk membiayai

usahanya usahanya dengan mandiri. Dipihak lain pemodal mempunyai

kendala tidak memiliki kemampuan untuk mengelola usaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1) Apa Yang Dimaksud Dengan Bagi Hasil?

2) Bagaimana Tahapan Dalam Penentuan Bagi Hasil?

3) Bagaimana Mekanisme dan Metode Perhitungan Bagi Hasil

4) Apa Yang Dimaksud Dengan Profit Margin?

5) Bagaimana Metode Yang Digunakan Dalam Menghitung Margin

Keuntungan?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk Mengetahui Pengertian Bagi Hasil

2) Untuk Mengetahui Tahapan Dalam Penentuan Bagi Hasil

3) Untuk Mengetahui Mekanisme Dan Metode Perhitungan Bagi Hasil

4) Untuk Mengetahui Pengertian Profit Margin

5) Untuk Mengetahui Metode Yang Digunakan Dalam Menghitung Margin

Keuntungan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bagi Hasil

1. Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing (inggris) dikenal dengan profit

sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara

definitif profit sharing diartikan : distribusi beberapa bagian laba pada para

pegawai dari suatu perusahaan. Lebih lanjut dikatakan, hal itu dapat berbentuk

suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh

pada tahun-tahun sebelumnya atau dapat berbentuk pembayaran mingguan

atau bulanan (Astuti & Rahayu, 2018)

Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan

landasan bagi operasional bank islam secara keseluruhan. Prinsip bagi hasil

dalam simpanan/tabungan tersebut menetapkan tingkat

keuntungan/pendapatan bagi tiap-tiap pihak. Bagi Hasil adalah suatu sistem

pengolahan dana dalam perekonomian. Islam yakni pembagian hasil usaha

antara pemilik modal (Shahibiul Mal) dan pengelola (Mudharib). Proses

penentuan tingkat bagi hasil diperlukan kesepakatan kedua belah pihak, yang

terungkap dalam nisbah bagi hasil.

Secara syariah, prinsip bagi hasil berdasarkan kaidah al- mudharabah.

Mudharabah merupakan kerja sama antara pemilik dana (shahibul mal) atau

4
penanaman modal dan pengelola modal untuk melakukan usaha tertentu

dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah. Berdasarkan prinsip ini,

bank syariah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun

dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung, bank akan

bertindak sebagai mudharib “pengelola”, sedangkan penabung bertindak

sebagai shahibul maal “penyandang dana”. Antara keduanya diadakan akad

Mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak.

Rasio pembagian keuntungan deposan/nasabah ditentukan diawal pembukaan

Tabungan (Andriyanto & Firmansyah, 2019).

2. Tahapan Menghitung Pendapatan Bagi Hasil

Untuk menghitung pendapatan bagi hasil yang diterima oleh bank

maupun nasabah, Dimana bank sebagai mudharib¸ sedangkan nasabah sebagai

Shibul mal dilakukan beberapa tahapan yakni sebagai berikut:

a) Menentukan prinsip perhitungan bagi hasil

b) Menghitung jumlah pendapatan yang akan didistribusikan untuk bagi

hasil

c) Menentukan sumber pendanaan yang digunakan sebagai dasar

perhitungan bagi hasil

d) Menentukan pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah

Pendapatan bagi hasil oleh bank Syariah dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu:

5
1) Faktor langsung (Direct Factor)

Diantara faktor-faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi

hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia dan nisbah bagi

hasil (profit sharing ratio) (Thomas, 2021).

a. Investment rate merupakan persentase aktual dana yang diinvestasikan

dari total dana. Jika bank menentukan investment rate sebesar 80%,

hal ini berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi

likuiditas.

b. Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah

dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.

Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan metode rata-rata

saldo minimum bulanan dan rata- rata total saldo harian.

c. Nisbah (profit sharing ratio) merupakan angka perbandingan (porsi)

pembagian pendapatan antara shahibul mal dengan mudharib. Nisbah

antara satu bank dengan bank lainnya dapat berbeda, Nisbah dapat

juga berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank. Misalnya deposito

1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, Nisbah juga dapat berbeda

antara satu account dengan account lainnya sesuai dengan besarnya

dana dan jatuh temponya.

2) Faktor Tidak Langsung

a. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah. Dimana

bank melakukan share dalam pendapatan dan biaya. Pendapatan yang

dibagi merupakan pendapatan yang diterima dikurangi biaya. Dan jika

6
semua ditanggung bank maka disebut Revenue sharing.

7
b. Kebijakan akuntansi (prinsip dan metode akuntansi)

3. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil

Perhitungan bagi hasil dapat mengunakan duo banking yaitu

menggunakan metode revenue sharing dan profit sharing

1. Revenue Sharing

Dasar perhitungan bagi hasil yang menggunakan revenue sharing adalah

perhitungan bagi hasil yang didasarkan atas penjualan dan Pendapatan

kotor atas usaha sebelum dikurangi dengan biaya. Bagi hasil dalam

revenue sharing dihitung dengan mengalikan nisabah yang telah disetujui

dengan pendapatan bruto.

Contoh Perhitungan:

Nisbah yang telah ditetapkan adalah 50% untuk bank dan 50% untuk

nasabah. Dalam hal ini bank sebagai mudharib dan nasabah sebagai

shahibul maal, bila bank syariah memperoleh pendapatan Rp 10.000.000

maka bagi hasil yang di terima oleh pihak bank adalah 50% x Rp

10.000.000 = Rp 5.000.000 dan bagi hasil yang diterima oleh nasabah

sebesar Rp 5.000.000. pada umumnya bagi hasil terhadap investasi dana

dari Masyarakat menggunakan revenue sharing.

2. Profit Sharing

Dasar perhitungan bagi hasil dengan menggunakan profit sharing

merupakan bagi hasil yang dihitung dari laba/rugi usaha. Kedua pihak,

bank

8
syariah maupun nasabah akan memperoleh keuntungan atas hasil usaha

dan ikut menanggung bila dalam suatu usaha tersebut mengalami

kerugian.

Contoh perhitungan:

Pak Dani membuka deposito sebesar Rp 10.000.000 dalam jangka waktu

satu bulan (tgl 1 Mei sampai dengan 1 Juni 2015). Nisbah bagi hasil antara

nasabah dan bank 57:43. Jika keuntungan bank yang diperoleh untuk

deposito satu bulan per 31 mei 2014 adalah Rp 20.000.000 dan rata-rata

deposito jangka waktu satu bulan adalah Rp 950.000.000 maka

keuntungan yang di peroleh Pak Dani adalah Rp 10.000.000 / Rp 950 Juta)

x 20.000.000 x 57% = Rp 120.000

B. Profit Margin

1. Pengertian Profit Margin


Margin keuntungan (profit margin) adalah presentase tertentu yang

ditetapkan per tahun perhitungan margin keuntungan secara harian maupun

perhitungan margin keuntungan secara bulanan (Pariyatno, 2008). Pada

umumnya nasabah pembiayaan secara angsuran. Tagihan yang timbul dari

transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan akad murabahah, salam,

istishna’, dan atau ijarah disebut sebagai piutang. Besarnya piutang tergantung

pada plafond pembiayaan.

Profit Margin Bank Syari’ah atau lembaga keuangan syari’ah sebagai

penjual dalam menawarkan harga jual berdasarkan harga pokok yang

diberitahukan secara jujur ditambah dengan keuntungan yang diharapakan

9
oleh

1
0
bank dari nasabah yang bertindak sebagai pembeli. Sedangkan pembeli

melakukan penawaran sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan

yang dinginkan oleh nasabah. Menroses penentuan nisbah bagi hasil

pembiyaan ini ditentukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

A. Tingkat keuntungan yang diharapkan pihak bank. Hal ini dipengaruhi oleh

beberapa komponen yang dapat. disesuaikan dengan kebutuhan pasar

meliputi : (1) Beban dana operasional merupakan beban dana operasional

yang langsung dikeluarkan bank untuk memperoleh sejumlah dana

tertentu dari para shohibul maal, baik untuk simpanan giro, tabungan

ataupun deposito berjangka, (2) Beban dana efektif merupakan beban dana

operasional yang dikeluarkan bank setelah diperhitungkan dengan

cadangan likuiditas wajib minimum (3) Beban Overhead Komponen yang

diperhitungkan dalam beban overhead ini masih terdapat perbedaan

presepsi di antara para bankers, namun demikian pengelolaan penyaluran

dalam rangka pengelolahan penyaluran pembiyaan sepatutnya

diperhitungkan sebagai beban overhead. (4) Beban dana merupakan beban

dana efektif setelah ditambah dengan beban overhead. (5) Margin (Laba

yang Diinginkan) setiap bank melakukan transaksi selalu. menginginkan

memperoleh laba yang maksimal atau optimal. penetapatan laba yang

diinginkan ini memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang,

karena akan berakibat pada tingkat margin/imbal bagi hasil menjadi tinggi

1
1
Dalam menetapkan margin juga memperhatikan kondisi persaingan,

kondisi nasabah serta menurut jenis proyek yang dibiayai.

2. Metode Menghitung Margin Keuntungan

Menurut (Iltiham, Mundir, & Silfiyah, 2020) metode yang umumnya

digunakan untuk menghitung margin keuntungan yaitu sebagai berikut:

1) Metode margin keuntungan menurun(sliding). Margin keuntungan

menurun adalah perhitungan margin keuntungan yang semakin menurun

sesuai dengan menurunnya harga pokok sebagai akibat adanya

cicilan/angsuran harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok dan margin

keuntungan) yang dibayar nasabah setiap bulan semakin menurun.

2) Margin keuntungan rata-rata. Margin keuntungan rata-rata adalah margin

keuntungan yang perhitungannnya secara tetap dan jumlah angsuran

(harga pokok dan margin keuntungan) dibayar nasabah tetap setiap bulan.

3) Margin keuntungan flat. Margin keuntungan flat adalah perhitungan

margin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap

dari satu periode ke periode lainnya.

4) Margin keuntungan annuitas. Margin keuntungan annuitas adalah margin

keuntungan yang diperoleh dari perhitungan secara annuitas. Perhitungan

annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan pembayaran

angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara tetap. Perhitungan

ini akan menghasilkan pola angsuran harga pokok yang semakin

membesar dan margin keuntungan semakin menurun.

1
2
3. Contoh Perhitungan Profit Margin

Dalam penetapan perhitungan margin murabahah terdapat rumus yang

berkaitan dengannya yaitu: Menentukan Harga Jual Bank Harga Jual Bank =

Harga Beli Bank + ( Jangka Waktu x Cost Recovery ) + Margin. Menentukan

Cost Recovery CR = (Nilai Pembiayaan)/(Total Pembiayaan) X Estimasi

Biaya Operasi 1 th Menentukan Margin Margin = Presentasi x Pembiayaan

Bank Adapun contoh soal mengenai perhitungan akad Murabahah yaitu :

Contoh : Seorang bernama Bapak Robby mengajukan pembiayaan pada

sebuah Bank X dengan rincian sebagai berikut : Akad yang digunakan

merupakan akad murabahah, guna membeli sebuah unit mobil dengan harga

mobil tersebut Rp. 150.000.000-, dan bank tersebut memberikan pembiayaan

sebesar Rp. 120.000.000-, dengan pembayaran uang muka sebesar Rp.

30.000.000-, dalam jangka waktu 2 tahun. Dalam bank tersebut total

pembiayaan yang menggunakan akad murabahah mencapai Rp.

5.000.000.000-, dengan RPR sebesar 10% dan estimasi biaya operasional

sebesar Rp. 200.000.000-,. Bagaimanakah perhitungan dan penentuan margin

dari transaksi tersebut ?

Jawab : Cost Recovery = (Nilai Pembiayaan)/(Total Pembiayaan) X_ Estimasi

Biaya Operasi 1 th = 120.000.000/5.000.000.000 x 200.000.000 = 4.800.000.

Margin = Prosentase x pembiayaan bank = 10% x 120.000.0000 =

12.000.000. Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + (Jangka Waktu x Cost

Recovery) + Margin = 120.000.000 + (2 x 4.800.000) + 12.000.000 =


10
141.600.000. Dengan

10
begini dapat terlihat jelas bahwa pembiayaan dengan menggunakan akad

murabahah memiliki kepraktisan dan lebih mudah dipahami.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem bagi hasil merupakan system dimana dilakukannya perjanjian

atau ikatan bersama didalam melakukan kegiatan usaha. Perhitungan bagi

hasil disepakati menggunakan pendekatan atau pola revenue sharing, profit

and loss sharing. Dalam bagi hasil banyak factor yang mempengaruhi bagi

hasil diantaranya investmentrate, total dana investasi, jenis dana, nisabah

metode penghitungan bagi hasil, dan kebijakan akutansi. Nisbah bagi hasil

merupakan faktor penting dalam menentukan besar kecilnya bagi hasil di LKS

( Lembaga Keuangan Syariah). Nisbah merupakan suatu persentase yang

disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi.

Proses penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan ini ditentukan dengan

mempertimbangkan tingkat keuntungan yang diharapkan pihak bank.

Bank Syari’ah atau lembaga keuangan syari’ah sebagai penjual dalam

menawarkan harga jual berdasarkan harga pokok yang diberitahukan secara

jujur ditambah dengan keuntungan yang diharapakan oleh bank dari nasabah

yang bertindak sebagai pembeli. Sedangkan pembeli melakukan penawaran

sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang

dinginkan oleh nasabah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, & Firmansyah, A. (2019). Manajemen Bank Syaariah: Implementasi


Teori dan Praktek. Surabaya: Cv. Qiara Media.
Astuti, Y., & Rahayu. (2018). Layanan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hasan, N. I. (2014). Perbankan Syariah. Jakarta: GP Press Group .
Iltiham, M. F., Mundir, A., & Silfiyah, M. (2020). Analisis Mekanisme Penentuan
Profit Margin Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 2
No. 2, 1-12.
Pariyatno, A. W. (2008). Perbankan Syariah. Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi
Syariah.
Thomas, F. (2021). Prinsip Bagi Hasil Perbankan Syariah. Kotamobagu: Institut
Agama Islam Muhammadiyah Kotamobagu.

13

Anda mungkin juga menyukai