Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENERAPAN PSAK 102


PADA BANK MUAMALAT SYARIAH

Disusun Oleh :
Salma Nur Azizah 31401800156
Nur Aisyah 314

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG


FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul : “Penerapan PSAK
102 Pada Bank Muamalat Syariah”. Tujuan dari penyusunan makalah yakni untuk memenuhi
tugas dan juga bisa menambah nilai kuliah antara Akuntansi dan Bisnis Kontemporer yang
diampu oleh ibu Maya Indriastuti., SE., M.Si., Ak., CA. Kami juga mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah
ini sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.

Kami menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
bersedia menerima kritik dan saran dari para pembaca agar dapat memberikan perbaikan dalam
penyusunan makalah ini. Harapan kami ke depan nya yakni semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pribadi maupun orang lain

Semarang, 8 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan...............................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Praktik Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat Syariah dengan PSAK 102.............5
2.2 Kesesuaian Penerapan Akuntansi Pada Bank Muamalat Syariah dengan PSAK 10.............7
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Bank Muamalat melakukan pembiayaan murabahah dengan akad murabahah mengikuti
pesanan dan spesifikasi barang yang diinginkan nasabah. Inilah yang disebut akad wakalah, yaitu
perpindahan kekuasaan dari satu orang sebagai pihak pertama ke pihak lain sebagai pihak kedua
dalam hal-hal yang diwakili. PT. Bank Muamalat tidak memberikan pembiayaan murabahah sebesar
dana atau uang yang dibutuhkan nasabah, melainkan hanya sebagian.

PT. Bank Muamalat mengakui klaim murabahah atas biaya barang murabahah ditambah margin
yang telah disepakati. Pada akhir periode piutang murabahah diakui sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan yaitu piutang murabahah dikurangi kerugian piutang murabahah. Margin keuntungan
murabahah ditangguhkan disajikan sebagai debitur. Diskon yang didapat saat membeli barang
murabahah langsung diturunkan menjadi harga barang tanpa ada pemisahan penarikan. Klaim
murabahah diangsur sesuai dengan metode angsuran tetap selama waktu yang disepakati. Namun,
pelunasan cicilan lebih awal dimungkinkan dan bank akan memberikan diskon kepada nasabah
sebagai bentuk valuasi, meski tidak disebutkan dalam perjanjian.

Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur’an dan Al-Hadis membantu manusia
untuk menyelenggarakan praktik ekonomi yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran
dan pencatatan transaksi dan pengungkapan hak-hak dan kewajiban-kewajiban secara adil.
Sehingga akuntansi sesungguhnya adalah alat pertanggung jawaban kepada Sang Pencipta dan
sesama makhluk, yang digunakan oleh manusia untuk mencapai kodratnya sebagai khalifah.

Salah satu praktik ekonomi yang berlandaskan nilai syariah muamalah adalah murabahah.
Murabahah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli barang dengan harga tertentu
Sumber dengan manfaat tambahan yang disepakati, bank Penjual dan pelanggan bertindak
sebagai pembeli. Bank syariah dapat mengambil keuntungan dalam bentuk margin. Mengambil
margin berdasarkan jual beli, Bank dapat mengambil keuntungan yang sesuai dari barang yang
dibeli Bank dari pemasok dan kemudian menjualnya kepada pelanggan secara eceran. Hutang

3
diperbolehkan, jika memang dipaksakan dan tidak ada keuntungan yang didapat dari hutang ini,
tanpa ada alasan

4
yang memungkinkan, menurut syariah. Bank syariah berinvestasi dalam bisnis pelanggan.
Misalnya untuk tambahan modal

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana praktik pembiayaan murabahah pada Bank Muamalat Syariah dengan PSAK 102?
2. Bagaimana kesesuaian penerapan akuntansi pada Bank Muamalat Syariah dengan PSAK 102?

1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui praktik dari pembiayaan Murabahah pada Bank Muamalat Syariah dengan
PSAK 102
2. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi pada bank Muamalat Syariah dengan
PSAK 102

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Praktik Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat Syariah dengan PSAK 102
Pembiayaan adalah memberikan sejumlah dana kepada pihak lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam bank syariah pembiayaan merupakan penyediaan dana kepada nasabah
berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak yang mewajibkan nasabah mengembalikan dana tersebut
setelah jangka waktu yang ditetapkan dengan imbalan atau bagi hasil. Dalam pembiayaan antara
bank syariah dan nasabah harus ada rasa saling percaya , jujur, dan dana yang diberikan kepada
nasabah dapat dikembalikan tepat pada waktunya. Unsur- unsur yang terdapat dalam pembiayaan
adalah :

a) Adanya dua pihak yaitu pihak bank sebagai pemberi pembiayaan dan nasabah sebagai penerima
pembiayaan.
b) Kepercayaan yaitu keyakinan pihak bank bahwa pembiayaan yang diberikan dapat kembali sesuai
dengan jangka waktu yang ditelah disepakati.
c) Waktu antara penerimaan pembiayaan dan pembayaran kembali pembiayaan yang telah diberikan
oleh pihak bank jelas.
d) Kesadaran adanya resiko dalam memberikan pembiayaan.
e) Prestasi yaitu bentuk pembiayaan yang diberikan berupa barang, jasa, atau uang dari pemberi
pembiayaan kepada penerima pembiayaan.
f) Kontraprestasi yaitu suatu nilai dari prestasi yang diberikan pihak penerima pembiayaan
kepada pihak pemberi pembiayaan sebagai imbalan atau hasil keuntungan atas dana yang
disalurkan yang umumnya berupa uang.

Murabahah merupakan masdar dari kata rabaha-yurabihu-murahabatan. Secara terminologi,


dalam kitab Tuhfa al-Fuqahadisebutkan jual beli murabahah adalah kepemilikan objek jual beli
dengan jual beli serayamemberikan pengganti dengan harga awal dan tambahan keuntungan atau
laba.5

Menurut peneliti murabahah adalah akad jual beli dengan menjelaskan harga perolehan yang
sebenarnya ditambah keuntungan yang didapatkan bank syariah. Dalam murabahah bank syariah

5
menyatakan harga jual berupa harga pokok ditambah margin yang didapatkan bank. Harga jual
tidak boleh berubah selama jangka waktu pembiayaan dan antara nasabah dengan bank syariah

5
harus menyepakati harga jual tersebut. Keuntungan dalam pembiayaan murabahah adalah
adanya kepastian pembelian dan keuntungan. Bank syariah akan membeli barang ketika ada
pesanan dan keuntungan akan dipastikan diawal (Eva Vebryana, Masri Damang, 2020).

PT. Bank Muamalat mengakui klaim murabahah atas biaya barang murabahah ditambah
margin yang telah disepakati. Pada akhir periode piutang murabahah diakui sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan yaitu piutang murabahah dikurangi kerugian piutang murabahah.
Margin keuntungan murabahah ditangguhkan disajikan sebagai debitur. Diskon yang didapat
saat membeli barang murabahah langsung diturunkan menjadi harga barang tanpa ada pemisahan
penarikan. Klaim murabahah diangsur sesuai dengan metode angsuran tetap selama waktu yang
disepakati. Namun, pelunasan cicilan lebih awal dimungkinkan dan bank akan memberikan
diskon kepada nasabah sebagai bentuk valuasi, meski tidak disebutkan dalam perjanjian.

Potongan angsuran merupakan pengurang keuntungan murabahah dan dibayarkan oleh bank.
Mengenai denda, PT. Bank Muamalat mengenakan denda kepada nasabah yang tidak memenuhi
kewajibannya, namun denda tersebut tidak diakui sebagai Pendapatan Bank. Tetapi akan ada di
akun dana HIS (Zakat,Infaq dan Sedekah) (Alfarabi, 2022).
Dalam PSAK 102 dinyatakan bahwa karakteristik Murabahah sebagai berikut :

1. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalammurabahah


berdasarkan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli.

2. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk
membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat
membatalkan pesanannya. Jika aset murabahah yang telat dibeli oleh penjual mengalami
penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli, maka penurunan nilai tersebut menjadi
tanggungan penjual dana akan mengurangi nilai akad.

3. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pembayaran tangguh
adalah pembayaran yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan kepada pembeli, tetapi
pembayaran dilakukan secara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu.

6
4. Akad murabahah memperkenankan penawaran yang berbeda untuk cara pembayaran yang
berbeda sebelum akad murabahah dilakukan. Namun jika akad tersebut telah disepakati, maka
hanya ada satu harga (harga dalam akad) yang digunakan.
5. Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual, sedangkan biaya perolehan harus
diberitahukan. Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akadmurabahah, maka diskon itu
merupakan hak pembeli.

6. Diskon atas pembelian barang diterima setelah akad murabahah disepakati diperlakukan sesuai
dengan kesepakatan dalam akad tersebut. Jika tidak diatur dalam akad, maka diskon tersebut
menjadi hak penjual.

Terkait dengan landasan hukum murabahah, ada dasar yang dapat dijadikan patokan yakni :

Landasan Hukum Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah 2:275

‫ٱلَّ ِذينَ يَْأ ُكلُونَ ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا اَل يَقُو ُمونَ ِإاَّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّ ِذى يَتَخَ بَّطُهُ ٱل َّش ْي ٰطَ ُن ِمنَ ْٱل َمسِّ ۚ ٰ َذلِكَ بَِأنَّهُ ْم قَالُ ٓو ۟ا ِإنَّ َما ْٱلبَ ْي ُع‬
ۖ ِ ‫ِم ْث ُل ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا ۗ َوَأ َح َّل ٱهَّلل ُ ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا ۚ فَ َمن َجٓا َء ۥه†ُ َموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ِهۦ فَٱنتَهَ ٰى فَلَهۥُ َما َسلَفَ َوَأ ْم ُر ٓۥهُ ِإلَى ٱهَّلل‬
ٓ ٰ ‫ُأ‬
َ‫ار ۖ هُ ْم فِيهَا ٰخَ لِ ُدون‬ ِ َّ‫َو َم ْن عَا َد فَ ۟ولَِئكَ َأصْ ٰ َحبُ ٱلن‬

Artinya : Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya
(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalam nya.

2.2 Kesesuaian Penerapan Akuntansi Pada Bank Muamalat Syariah dengan PSAK 102

Pada pembahasan ini peneliti akan membahas tentang kesesuaian penerapan pembiayaan
murabahah pada PT. Bank Muamalat. PT. Bank Muamalat memiliki berbagai jenis produk
pembiayaan dan pembiayaan. Salah satu pilihan pendanaan utama adalah pendanaan murabahah

7
PT. Bank Muamalat semua barang dapat dijadikan objek murabahah asalkan barang tersebut
halal dan bagus serta memiliki nilai jual kembali. Dalam hal pengajuan pembiayaan murabahah,
nasabah diharapkan memenuhi persyaratan permohonan pembiayaan yang disediakan oleh bank.
Untuk persyaratan pengajuan dana murabahah kepada PT. Bank Muamalat ,Nasabah wajib
melampirkan dokumen KTP berupa pengisian formulir pengajuan dana, fotokopi KTP pasangan,
fotokopi kartu keluarga, fotokopi akta nikah, fotokopi NPWP pribadi, fotokopi legalitas usaha,
seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) ), foto, fotokopi akta pendirian, fotokopi
persetujuan dari pejabat yang berwenang, laporan keuangan yang ditandatangani dan distempel
khusus untuk perusahaan minimal 3 bulan terakhir, serta rencana anggaran belanja (RAB) dan
rincian barang yang akan dikirim oleh pelanggan dibeli.

PT. Bank Muamalat melakukan pembiayaan murabahah dengan akad murabahah mengikuti
pesanan dan spesifikasi barang yang diinginkan nasabah. Inilah yang disebut akad wakalah, yaitu
perpindahan kekuasaan dari satu orang sebagai pihak pertama ke pihak lain sebagai pihak kedua
dalam hal-hal yang diwakili. PT. Bank Muamalat tidak memberikan pembiayaan murabahah
sebesar dana atau uang yang dibutuhkan nasabah, melainkan hanya sebagian.

PT. Bank Muamalat mengakui klaim murabahah atas biaya barang murabahah ditambah
margin yang telah disepakati. Pada akhir periode piutang murabahah diakui sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan yaitu piutang murabahah dikurangi kerugian piutang murabahah.
Margin keuntungan murabahah ditangguhkan disajikan sebagai debitur. Diskon yang didapat
saat membeli barang murabahah langsung diturunkan menjadi harga barang tanpa ada pemisahan
penarikan. Klaim murabahah diangsur sesuai dengan metode angsuran tetap selama waktu yang
disepakati. Namun, pelunasan cicilan lebih awal dimungkinkan dan bank akan memberikan
diskon kepada nasabah sebagai bentuk valuasi, meski tidak disebutkan dalam perjanjian.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan penulis dapat disimpulkan bahwa
1. Pembiayaan Akuntansi murabahah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, belum sepenuhnya
sesuai dengan PSAK 102, karena PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk tidak menerapkan
aturan yang sesuai dengan PSAK 102 yang menyatakan bahwa denda bagi nasabah yang
terlambat membayar diterima dan diakui sebagai dana kebajikan. PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk tidak mengenakan denda dalam bentuk apapun berdasarkan keputusan Dewan
Pengawas Syariah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
2. Penerapan akuntansi pada bank Muamalat Syariah sudah sesuai dengan PSAK 102

9
DAFTAR PUSTAKA
Alfarabi, H. R., P, P. A. S., Alizha, S., & Putri, N. (2022). Penerapan PSAK 102 atas
Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia. Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi
Dan Manajemen (JIKEM), 1(1), 129–138.

Eva Vebryana, Masri Damang, D. A. (2020). Analisis Mekanisme Penggunaan Akad Rahn
Dalam Transaksi Penerapan Metode Pengakuan Margin Pembiayaan Murabahah. Jurnal
Ekonomi Bisnis Syariah, 3(84), 49–65.

10

Anda mungkin juga menyukai