Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM OPERASIONAL BANK SYARIAH


Tentang
“Penyaluran Dana Dengan Prinsip Jual Beli”

Oleh :
Kelompok 3

1. Amin setiawan
2. Oktaviani
3. Opindawati

Dosen Pembimbing :
AGUSTIARI, S.PdI., M.E

MAHASISWA JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN KERINCI)
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. atas
rahmat dan karunia-nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
pada mata kuliah “Sistem Operasional Bank Syariah” yang berjudul : “penyaluran
dana dengan prinsip jual beli”.
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang
telah membimbing umat manusia dari kejahilan kepada kebenaran, dan Semoga
isi dan makna yang terkandung dalam Makalah ini dapat membantu proses
perkuliahan kita pada mata kuliah ini.
Dan juga dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing atau dosen yang mengajar mata kuliah Sistem
Operasional Bank Syariah, karena berkat bimbingan beliau lah penulis bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “penyaluran dana dengan prinsip jual
beli.”
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari segala
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari Dosen Pembimbing demi
kesempurnaaan Makalah ini dan menjadi pedoman selanjutnya bagi penulis.

Kerinci, 14 Maret 2024


Penulis,

Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG .....................................................................................
RUMUSAN MASALAH ..................................................................................
TUJUAN............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN................................................................................................
JENIS-JENIS PEMBIAYAAN......................................................................
Pembiayaan Murabahah............................................................................
Prinsip pembiayaan murabahah............................................................

Praktik pembiayaan pembiayaan murabahah.....................................

Implikasi ekonomi pembiayaan murabahah........................................

Pembiayaan Salam.......................................................................................
Prinsip pembiayaan salam .....................................................................
Pekasanaan pembiayaan salam .............................................................
Dampak pembiayaan salam ...................................................................
Pembiayaan Istisna ......................................................................................
Prinsip pembiayaan istisna ....................................................................
Pekasanaan pembiayaan istisna.............................................................
Implikasi ekonomi pembiayaan istisna..................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN....................................................................................................
B. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Praktik penyaluran dana dengan prinsip jual beli bersumber dari prinsip-
prinsip yang terdapat dalam Islam, khususnya dalam Al-Qur'an dan Sunnah
(tradisi Nabi Muhammad). Dalam ajaran Islam, riba (bunga) diharamkan,
sementara jual beli yang sah dan adil dianjurkan.
Bagi umat Islam, mematuhi prinsip-prinsip syariah adalah suatu
kewajiban. Dalam konteks keuangan, hal ini mengarah pada pengembangan
instrumen-instrumen finansial yang bebas dari riba dan mencakup prinsip-prinsip
seperti keadilan, tanggung jawab sosial, dan ketidakspekulan.
Seiring dengan kesadaran akan pentingnya mematuhi prinsip-prinsip
syariah, industri keuangan syariah telah berkembang pesat dalam beberapa dekade
terakhir. Ini melibatkan pengembangan berbagai instrumen keuangan yang sesuai
dengan prinsip syariah, termasuk penyaluran dana dengan prinsip jual beli.
Penyaluran dana dengan prinsip jual beli memungkinkan para investor
untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan aset-aset yang sesuai dengan
prinsip syariah. Ini bisa meliputi investasi dalam saham syariah, obligasi syariah,
properti, dan komoditas yang diperjualbelikan secara halal.
Penyaluran dana dengan prinsip jual beli juga dapat memberdayakan
masyarakat, terutama masyarakat Muslim, dengan memberi mereka akses ke
solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka. Ini dapat
membantu memperkuat ekonomi lokal dan mendukung pembangunan
berkelanjutan.
Meskipun memiliki banyak potensi, penyaluran dana dengan prinsip jual
beli juga menghadapi tantangan, termasuk peningkatan kesadaran dan pemahaman
tentang prinsip-prinsip syariah di kalangan praktisi keuangan dan masyarakat
umum. Namun, dengan pertumbuhan industri keuangan syariah, ada juga peluang
besar untuk inovasi dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini.
Secara keseluruhan, penyaluran dana dengan prinsip jual beli
mencerminkan keselarasan antara praktik keuangan modern dan prinsip-prinsip
etis dan agama Islam, serta memiliki peran yang signifikan dalam memajukan
industri keuangan syariah secara global.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu penyaluran dana dengan prinsip jual beli ?
2. Apa itu pembiayaan murabahah ?
3. Apa itu pembiayaan salam?
4. Apa itu pembiayaan istishna?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu penyaluran dna dengan prinsip ual beli
2. Untuk mengetahui apa itu pembiayaan murabahah
3. Untuk mnegtahui apa itu pembiayaan salam
4. Untuk mengetahui apa itu pembiayaan istishna
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Penyaluran dana dengan prinsip jual beli merujuk pada proses pengaliran
dana atau investasi yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip jual beli yang
sesuai dengan hukum Islam atau syariah. Dalam praktiknya, penyaluran dana
dengan prinsip jual beli melibatkan transaksi jual beli aset yang diatur sesuai
dengan ketentuan syariah, yang melarang riba (bunga), spekulasi, dan bisnis-
bisnis yang bertentangan dengan hukum Islam.
B. JENIS – JENIS PENYALURAN DANA DENGAN PRINSIP JUAL BELI
Adapun dalam penyaluran dana dengan prinsip jual beli terdiri dari
beberapa pembiayaan, salah satunya adalah pembiayaan murabahah, pembiayaan
salam, pembiayaan istishna
1. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah salah satu instrumen keuangan
yang penting dalam sistem keuangan syariah. Ini adalah bentuk
pembiayaan yang diatur oleh prinsip jual beli dalam Islam. Dalam makalah
ini, kami akan mengeksplorasi prinsip-prinsip, praktik, dan implikasi
ekonomi dari pembiayaan Murabahah.
a. Prinsip jual beli
Pembiayaan Murabahah melibatkan transaksi jual beli antara bank
dan nasabah. Bank membeli barang yang diminta oleh nasabah dan
kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga yang
ditetapkan sebelumnya, yang mencakup margin keuntungan.
1) Kepemilikan Barang
Selama periode pembiayaan, bank memiliki barang yang
dibeli sampai nasabah melunasi seluruh hutangnya. Ini berarti
bank bertanggung jawab atas risiko kepemilikan barang
tersebut selama periode tersebut.
2) Transparansi
Transaksi Murabahah harus transparan dan jelas bagi kedua
belah pihak. Harga barang dan margin keuntungan harus
ditentukan sebelum transaksi dilakukan, dan tidak boleh ada
unsur riba atau penipuan dalam kesepakatan tersebut.
b. Praktik Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah digunakan dalam berbagai
konteks, termasuk pembiayaan konsumen, pembiayaan investasi,
dan pembiayaan proyek. Beberapa praktik umum pembiayaan
Murabahah meliputi:
1) Pembiayaan Kendaraan
Bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian
kendaraan bermotor, di mana bank membeli kendaraan tersebut
dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan
margin keuntungan yang ditentukan sebelumnya.
2) Pembiayaan Properti
Dalam pembiayaan properti, bank membeli properti yang
diminta oleh nasabah dan kemudian menjualnya kembali kepada
nasabah dengan harga yang disepakati, yang mencakup margin
keuntungan.
3) Pembiayaan Perdagangan
Pembiayaan Murabahah juga digunakan dalam konteks
perdagangan, di mana bank membantu nasabah untuk membeli
barang dagangan dengan cara yang sesuai dengan prinsip
Murabahah.
c. Implikasi Ekonomi Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah memiliki beberapa implikasi ekonomi
yang penting, termasuk:
1) Pemberdayaan Ekonomi
Pembiayaan Murabahah dapat membantu meningkatkan
akses masyarakat terhadap pembiayaan yang sesuai dengan
prinsip syariah, yang pada gilirannya dapat membantu
memperkuat ekonomi masyarakat Muslim.
2) Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah
Pembiayaan Murabahah merupakan salah satu instrumen
utama dalam industri keuangan syariah, yang telah berkembang
pesat dalam beberapa dekade terakhir.
3) Pengendalian Risiko
Dalam pembiayaan Murabahah, risiko kepemilikan barang
ditanggung oleh bank selama periode pembiayaan, yang dapat
membantu mengendalikan risiko kredit.
2. Pembiayaan Salam
Pembiayaan Salam adalah salah satu instrumen keuangan yang
penting dalam sistem keuangan syariah. Dalam makalah ini, kami akan
menjelaskan prinsip-prinsip, pelaksanaan, serta dampak ekonomi dari
pembiayaan Salam.
Prinsip Pembiayaan Salam
a. Prinsip-prinsip pembiayaan salam
Pembiayaan Salam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang
mengatur transaksi jual beli dalam Islam. Prinsip-prinsip utama dari
pembiayaan Salam adalah sebagai berikut:
1) Prinsip Pra-Pembayaran
Pembiayaan Salam melibatkan pembayaran penuh oleh
pembeli pada awal transaksi untuk barang-barang yang akan
dikirim di masa mendatang.
2) Ketepatan dan Kepastian
Barang yang dibeli melalui pembiayaan Salam harus
dijelaskan secara rinci, termasuk jenis, kuantitas, dan kualitasnya.
Pembeli dan penjual harus sepakat tentang rincian ini sebelum
transaksi dilakukan.
3) Penyerahan Tepat Waktu
Penjual harus menyerahkan barang sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati dalam perjanjian Salam.

4) Harga yang Tetap


Harga barang dalam pembiayaan Salam harus tetap dan
tidak boleh diubah setelah kesepakatan dibuat.
b. Pelaksanaan pembiayaan salam
Pelaksanaan pembiayaan Salam melibatkan beberapa tahap, termasuk:
1) Persetujuan Kontrak
Pembeli dan penjual sepakat tentang rincian transaksi, termasuk
jenis barang, kuantitas, kualitas, dan harga.
2) Pembayaran Pra-Pembelian
Pembeli membayar harga penuh di muka kepada penjual.
3) Penyerahan Barang
Penjual menyerahkan barang sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati.
4) Penyelesaian Transaksi
Transaksi dianggap selesai setelah penyerahan barang sesuai
dengan ketentuan kontrak.
c. Dampak ekonomi pembiayaan salam
Pembiayaan Salam memiliki dampak ekonomi yang penting, termasuk:
1) Pemberdayaan Petani dan Produsen
Pembiayaan Salam sering digunakan dalam pertanian dan
produksi barang konsumsi untuk memungkinkan petani dan
produsen memperoleh pendapatan di muka untuk memenuhi
kebutuhan produksi mereka.
2) Pengendalian Risiko
Pembiayaan Salam dapat membantu mengendalikan risiko
harga dan produksi bagi pembeli dan penjual, karena harga dan
kualitas barang sudah ditetapkan di awal transaksi.
3) Pertumbuhan Ekonomi
Dengan menyediakan akses keuangan yang sesuai dengan
prinsip syariah, pembiayaan Salam dapat membantu memperkuat
ekonomi masyarakat Muslim serta mendorong pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

3. Pembiayaan Istishna
Pembiayaan istisna merupakan salah satu instrumen keuangan
yang penting dalam sistem keuangan syariah. Dalam makalah ini, kami
akan menjelaskan prinsip-prinsip, pelaksanaan, serta implikasi ekonomi
dari pembiayaan Istishna.
a. Prinsip Pembiayaan Istishna
Pembiayaan Istishna didasarkan pada prinsip-prinsip
syariah yang mengatur transaksi jual beli dalam Islam. Prinsip-
prinsip utama dari pembiayaan Istishna adalah sebagai berikut:
1) Kepemilikan Barang
Dalam pembiayaan Istishna, barang yang akan diproduksi
harus dijelaskan dengan jelas, termasuk spesifikasi, kualitas, dan
waktu pengiriman. Pembeli dan penjual harus sepakat tentang
rincian ini sebelum transaksi dilakukan.
2) Pembayaran Bertahap
Pembayaran dalam pembiayaan Istishna dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kemajuan produksi barang. Hal ini
memungkinkan pembeli untuk membayar sebagian atau seluruh
harga barang setelah barang tersebut selesai diproduksi.
3) Penyerahan Barang
Penjual harus menyerahkan barang sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dalam perjanjian Istishna.
Penyerahan barang dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kesepakatan antara pembeli dan penjual.
b. Pelaksanaan Pembiayaan Istishna
Pelaksanaan pembiayaan Istishna melibatkan beberapa tahap,
termasuk:
1) Persetujuan Kontrak
Pembeli dan penjual sepakat tentang rincian transaksi, termasuk
spesifikasi barang, harga, waktu pengiriman, dan pembayaran.
2) Produksi Barang
Penjual mulai memproduksi barang sesuai dengan spesifikasi yang
telah disepakati dalam kontrak Istishna.
3) Pembayaran Bertahap
Pembeli membayar sebagian atau seluruh harga barang sesuai
dengan kesepakatan yang telah ditetapkan, yang dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kemajuan produksi.
4) Penyerahan Barang
Penjual menyerahkan barang kepada pembeli sesuai dengan waktu
dan spesifikasi yang telah disepakati dalam kontrak.

c. Implikasi Ekonomi Pembiayaan Istishna


Pembiayaan Istishna memiliki beberapa implikasi ekonomi yang penting,
termasuk:
1) Pengembangan Infrastruktur
Pembiayaan Istishna sering digunakan dalam proyek-proyek
infrastruktur untuk membiayai pembangunan jalan, jembatan,
gedung, dan fasilitas lainnya yang penting bagi pembangunan
ekonomi.
2) Pemberdayaan Industri
Pembiayaan Istishna dapat membantu mendorong pertumbuhan
industri lokal dengan membiayai produksi barang dan layanan yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
3) Pengendalian Risiko
Dalam pembiayaan Istishna, risiko produksi dan kualitas barang
ditanggung oleh penjual, yang dapat membantu mengendalikan
risiko bagi pembeli.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembiayaan Murabahah adalah instrumen keuangan yang penting dalam
sistem keuangan syariah, yang didasarkan pada prinsip-prinsip jual beli dalam
Islam. Praktik ini memiliki implikasi ekonomi yang signifikan dan dapat
membantu memperkuat ekonomi masyarakat Muslim serta mempromosikan
pertumbuhan industri keuangan syariah secara keseluruhan. Dengan memahami
prinsip-prinsip dan praktik pembiayaan Murabahah, kita dapat menghargai
kontribusinya dalam menciptakan sistem keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai
agama Islam.
Pembiayaan Salam adalah instrumen keuangan yang penting dalam sistem
keuangan syariah. Dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah, pembiayaan Salam
dapat memberdayakan petani, produsen, dan masyarakat umum serta mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang prinsip-prinsip dan praktik pembiayaan Salam, kita dapat menghargai
kontribusinya dalam menciptakan sistem keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai
agama Islam.
Pembiayaan Istishna adalah instrumen keuangan yang penting dalam
sistem keuangan syariah. Dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah, pembiayaan
Istishna dapat membantu membiayai pembangunan infrastruktur, mendorong
pertumbuhan industri, dan mengendalikan risiko ekonomi. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang prinsip-prinsip dan praktik pembiayaan Istishna, kita
dapat menghargai kontribusinya dalam menciptakan sistem keuangan yang sesuai
dengan nilai-nilai agama Islam

B. SARAN
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat menerima kritikan untuk memperbaiki makalah
ini demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai