Anda di halaman 1dari 32

DASAR-DASAR

PERBANKAN SYARIAH
FUNGSI DASAR BANK
SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIARY

Non Produktif INVESTASI Produktif

Menghimpun Pooling
Menyalurkan
DANA Fund
(Kumpulan
DANA
Tabungan Dana)
Kredit
Deposito
Penempatan Dana
Giro
Pembiayaan
Obligasi
Pembiayaan Syariah
Penempatan Dana dari luar
FUNGSI DASAR BANK
SYARIAH
SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIARY
KESEIMBANGAN KEPENTINGAN

Investasi

dari
BANK untuk
Masyarakat
Masyarakat

Masyarakat Umum/
Investor Masyarakat Umum
- Nasabah penabung Pengusaha
- Deposan Pengguna Jasa Perbankan
- Investor Lainnya
KARAKTERISTIK YANG
MENDASARI

Larangan Riba Tidak Spekulatif

Sistem
Harga tidak berbeda
Tidak dikenal Konsep Perbankan untuk satu barang dlm
Time Value of Money Syariah satu jenis transaksi

Dalam satu akad tidak


Uang sebagai Alat Tukar
boleh ada lebih dari satu
Bukan sebagai komoditas
transaksi utk satu barang
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA BANK SYARIAH
DENGAN BANK KONVENSIONAL
Perbedaan dari sisi/aspek Bank Syariah Bank Konvensional
Model Bisnis Tidak berdasarkan : Berdasarkan Bunga
 Bunga
 Spekulasi
 Ketidakjelasan

Operasional Dana diakui sebagai : Dana diakui sebagai :


Titipan Simpanan,
Investasi harus dibayar bunganya
Penyaluran untuk Penyaluran untuk
Usaha yang Halal & Sektor yang
Menguntungkan menguntungkan
Sosial Dinyatakan eksplisit Tidak diketahui dengan
(ada laporan) tegas
Organisasi Dewan Pengawas Tidak ada DPS
Syariah (DPS)
FUNGSI BANK SYARIAH
1. Sebagai Manajer/Agen Investasi

2. Sebagai Lembaga Kepercayaan dalam pengelolaan dana

3. Sebagai Penyedia jasa keuangan & lalulintas pembayaran

4. Sebagai Pelaksana kegiatan Sosial


PRINSIP BAGI HASIL
(MUSYARAKAH/MUDHARABAH)
PRINSIP JUAL BELI (AL BA’I)
PRINSIP SEWA (AL IJARAH)
PRINSIP JASA-JASA (JU’ALAH)

PRINSIP OPERASIONAL BANK


SYARIAH
PRINSIP SYARIAH

DANA
a. Prinsip Wadiah = Titipan

b. Prinsip Mudharabah = Investasi


PRINSIP SYARIAH
PEMBIAYAAN
1. Prinsip murabahah = Jual Beli

2. Prinsip Mudharabah/Musyarakah = Bagi hasil

3. Prinsip Ijarah = Sewa Menyewa

4. Prinsip Qardh = Pinjaman


PRODUK BANK SYARIAH
PENGHIMPUNAN DANA
(FUNDING)

1. WADIAH

2. MUDHARABAH
WADIAH
◦ titipan murni dari penitip yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja bila
penitip menghendakinya

JENIS WADIAH :
– Wadiah Yad Al Amanah
– Wadiah Yad Ad Dhamanah
Suatu akad kerjasama atau perkongsian
antara dua pihak yaitu:
◦ Pihak pertama sebagai penyedia modal/dana
untuk suatu usaha (disebut sebagai shahib al
maal)
◦ Pihak kedua yang bertanggungjawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (disebut
sebagai mudharib)

MUDHARABAH
(AL- QIRADH)
SHAHIBUL MAAL/ MUDHARIB /
PEMILIK MODAL PENGELOLA MODAL

Berbagi hasil

MUDHARABAH
NISBAH
 Angka perbandingan (porsi) pembagian
pendapatan antara shahibul maal dengan
mudharib
PRODUK NISBAH
Surat Luqman : 34
GIRO WADIAH Bonus
“…Dan tiada TABUNGAN 45 : 55
seorangpun yang
dapat mengetahui DEPOSITO
(dengan pasti) apa 1 BULAN 65 : 35
yang akan 3 BULAN 66 : 34
diusahakannya 6 BULAN 66 : 34
12 BULAN 63 : 37
besok…”
Kerugian finansial adalah tanggungan
shohib al-maal (bank).
Kerugian non finansial adalah tanggungan
mudhorib (nasabah).
Kerugian yang timbul karena kelalaian
atau kesengajaan mudhorib menjadi
tanggung jawab mudhorib.

Bagaimana jika usaha rugi?


PENYALURAN
DANA
(FINANCING)
Musyarakah
 Musyarakah adalah suatu
perkongsian antara dua pihak
atau lebih dalam suatu proyek di
mana masing-masing pihak
menyertakan modal dan berhak
atas keuntungan dan
bertanggungjawab akan segala
kerugian yang terjadi sesuai
dengan penyertaannya masing-
masing
SKEMA MUSYARAKAH
Nasabah Bank Syariah
Parsial : Parsial :
Asset Value Pembiayaan

TENAGA/ MODAL/
ASSET
KEAHLIAN

PROYEK PERUMAHAN

Nisbah Nisbah
X% Y%
KEUNTUNGAN

Bagi Hasil Keuntungan


Sesuai porsi kontribusi modal
(nisbah)
PENENTUAN NISBAH UNTUK
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
Contoh Kasus :

Developer mengajukan pembiayaan konstruksi untuk 100 unit rumah


Harga jual per unit rumah Rp. 100.000.000,-

Dari hasil analisa diperoleh data sbb :


Nilai Tanah Efektif Rp. 1.500.000.000,-
Biaya Bangunan Rp. 4.200.000.000,- Biaya Konstruksi
Sarana Rp. 500.000.000,-
Rp. 6.000.000.000,-
Prasarana Rp. 1.300.000.000,-
Biaya Lain-Lain Rp. 500.000.000,-
Nilai Proyek Rp. 8.000.000.000,-
Kebutuhan Modal Kerja Rp. 4.200.000.000,- 52,5% Share BTN
Developer Rp. 3.800.000.000,- 47,5% Share Dev
PENENTUAN NISBAH UNTUK
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

Sumber Penggunaan Dana :

Biaya Konstruksi Rp.6.000.000.000,-


Dana Sendiri Rp.1.800.000.000,- 30%
Kebutuhan Modal Kerja Rp.4.200.000.000,- Maksimal 80%

Harga per unit


Nilai jual seluruhnya Rp.10.000.000.000,- Rp.100.000.000,-
Harga Pokok Rp. 8.000.000.000,- Rp. 80.000.000,-

Keuntungan Rp. 2.000.000.000,- 20%


PENENTUAN NISBAH UNTUK PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH

Share keuntungan Nisbah Revenue Sharing


Bank 52,5% Rp.1.050.000.000,- 10,5% Bank
Developer 47,5% Rp. 950.000.000,- 89,5% Developer

Equivalent Rate/Thn.

Keuntungan Bank 2 Thn. Rp.1.050.000.000,-


Modal Kerja Bank Rp.4.200.000.000,-

% Keuntungan 2 Thn. 25%


Eq. Rate Keuntungan/Thn. 12,5%
Keuntungan dibagi sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung
Berdasarkan porsi modal yang disetor

Prinsip Pembagian Untung dan Rugi dalam


Musyarokah
Mudharabah
 Mudharabah adalah suatu
perkongsian antara dua pihak di
mana pihak pertama (Shahibul
Maal) menyediakan dana, dan
pihak kedua (Mudharib)
bertanggungjawab atas
pengelolaan usaha. Keuntungan
dibagikan sesuai dengan rasio
bagi hasil yang telah disepakati
bersama secara advance.
SKEMA MUDHARABAH
AKAD
BAGI HASIL

MUDHARIB BANK

MODAL
KEAHLIAN / 100%
KETRAMPILAN
PROYEK/
USAHA
Nisbah Nisbah
X% Y%

PEMBAGIAN
KEUNTUNGAN Pembayaran
Kewajiban

MODAL
Pembiayaan Mudharabah
Modal Kerja
adalah penyediaan dana oleh Bank (Shahibul Maal) untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja Nasabah (Mudharib),
berbentuk PT, CV, Koperasi instansi
Pemerintah/BUMN/Swasta, BMT, BPRS.

Bagi Hasil atau Nisbah

1. Menggunakan metode Revenue Sharing.


2. Perhitungan bagi hasil, berdasarkan kesepakatan Bank dan Nasabah,
sesuai proyeksi arus kas (cash flow) dan tingkat bagi hasil yang berlaku
di pasar.
3. Biaya operasional yang timbul dalam pengelolaan usaha menjadi beban
Nasabah.
Murabahah
 Murabahah adalah menjual
dengan harga asal ditambah
dengan margin keuntungan
yang telah disepakati
Skema Murabahah

1. Negosiasi &
persyaratan

2. Akad Jual Beli


BANK NASABAH
6. Bayar
5. Terima
Barang dan
Dokumen

3. Beli Barang
SUPPLIER 4. Kirim
PENJUAL
PROFIT vs. REVENUE
PROFIT SHARING REVENUE SHARING
SHARING
Sales = Rp 500.000,- Sales = Rp 500.000,-
Cost of Good Sold = Rp 200.000,- Cost of Good Sold = Rp 200.000,-
Net = Rp 300.000,- Net = Rp 300.000,-
Operation Cost = Rp 125.000,- Operation Cost = Rp 125.000,-
Profit = Rp 175.000,- Profit = Rp 175.000,-

Nisbah Nisbah
Bank = 70% Bank = 24.5%
Nasabah = 30% Nasabah = 75.5%

Bagi Hasil Bank = 70% x Rp 175.000,- Bagi Hasil Bank = 24.5% x Rp 500.000,-
= Rp 122.500,- = Rp 122.500,-
PEMBIAYAAN LAINNYA
ISTISHNA (Kontrak Order)

SALAM (Jual Beli Bayar Dimuka)

IJARAH (Sewa)

IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK (Sewa Beli)


QARDH (Dana Talangan)

QARDHUL HASAN (Pinjaman Sosial)


PRODUK JASA

No Produk Prinsip Syariah

1 Letter of Credit (L/C), Transfer, Inkaso, Wakalah


Kliring
2 Bank Garansi Kafalah

3 Anjak Piutang Hawalah

4 Jual Beli Valas (Bank Notes) Sharf

5 Safe Deposit Wadiah Amanah, Ujrah

6 Payroll Ujrah, Wakalah

7 Gadai Rahn
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai