3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Operasional
mhd/dps/lppi/2014
5. Risiko hukum
6. Risiko reputasi
7. Risiko strategis
8. Risiko kepatuhan
Risiko Syariah :
9 Resiko Imbal Hasil
10 Risiko Investasi
POJK No 65 2016
Mudharabah
Musyarakah
Musyarakah Mutanaqishah
KAFALAH
Qardh
RAHN
Pembiayaan Sindikasi
REFINANCING
Trade Finance
RISIKO HUKUM MASING-MASING AKAD
Risiko Wakalah
Kafalah
Rahn
Qardh
Risiko Akad-akad Pelengkap
1. HAWALAH WITHOUT RECOURSE vs
WITH RECORSE ???
2. WAKALAH (PERWAKILAN, PEMBERIAN KUASA, (Factoring
With Recourse)). Pengikatan Jaminan mengikut dua akad pokok :
WakaLAh bil Ujrah dan Qardh sekaligus
3. Kafalah (Bortogh, Penjaminan, Personal Garansi)
4. QARD (PINJAMAN /TALANGAN
SEMENTARA).
5. RAHN (AGUNAN DAN GADAI).
Mengkaji Risiko
Akad Musyarakah
dan Mitigasinya / Solusinya
Ketentuan Akad
Musyarakah
www.iqtishadconsulting.com
PENGERTIAN SECARA TERMINOLOGIS
www.iqtishadconsulting.com
• Musyarakah yaitu pembiayan berdasarkan akad
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai kesepakatan.(KHES)
Al Quran :
ِ
ِ َّا ِل ََا َ علَى بَ ْعض ِإ ََّّ الَِِّننَ َءا َمُُاا َو
َّ ع ِِلُاا ال ُ اء لَيَ ْب ِغي بَ ْع
َ ض ُه ْم ِ طَ َيرا ِمنَ ْال ُخل
ً َِو ِإ َّن َكث
و قليل ما هم
www.iqtishadconsulting.com
Skema Musyarakah :
Akad Musyarakah
14 % 86%
Laba
70% 30%
Bank Modal Modal Nasabah
Keahlian Keahlian
Proyek/Usaha
BANK sebagai
pemilik
dana/investor
(1) Bank & Nasabah
(shahibul maal) menanamkan investasi
dana untuk mengelola
usaha sebesar porsi modal
dan bagi hasil yang telah
disepakati.
Syirkah Amlak
Wujuh ‘Amal
Pembiayaan Investasi
Dapat dialokasikan untuk perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri.
Profit Net
And Lose Revenue
Revenue
Sharing Sharing Sharing
Bagi hasil
Bagi hasil Bagi hasil dari omzet
Diserahkan diserahkan yaitu
Setelah dipotong Sebelum dipotong Setelah dipotong
Segala biaya biaya biaya
operasional operasional Operasional
Dan
HPP
• Dari semua akad dan jenis pembiayaan, akad
pembiayaan musyarakah dan mudharabah memiliki
risiko yang paling tinggi.
• Secara definisi dan konseptual, mudharabah memiliki
risiko lebih tinggi dari musyarakah karena porsi modal
dari shohibul mal 100 %, sehingga sejumlah riset
merekomendasikan lebih memilih musyarakah dari
mudharabah.
• Namun dari sisi lain, definisi dan konsep keduanya berbeda,
Dalam konsep dasar musyarakah, bank sejatinya ikut terlibat
dalam kegiatan dan keputusan bisnis, sehingga apabila terjadi
kerugian, jaminan tidak bisa dieksekusi. Hal ini merugikan bank.
Risiko Musyarakah
JENIS RISIKO KONTROL DAN MITIGASI
Risiko Pembiayaan
1. Sebelum pemberian Pembiayaan, LKS harus melakukan
1. Tidak Mampu Bayar analisa atas profil Nasabah (analisa 5C).
2. Nasabah Meninggal 2. Melakukan penutupan Asuransi Jiwa pembiayaan
Risiko Suku Bunga
Kenaikan suku bunga akan Secara konseptual akad musyarakah berbeda dengan akad
mempengaruhi rate murabahah dengan harga fix rate. Namun demikian,
perbankan pada umumnya Skema Musyarakah memungkinkan Bank untuk melakukan
sehingga mempengaruhi evaluasi besaran nisbah. Komite ALMA harus berperan secara
risiko yang timbul dari Gap responsif.
ALMA
Risiko Operasional
1. Proses Internal Dibuat SOP dan Panduan Produk yang detail dan diikuti dengan program sosialisasi
2. Manusia kepada petugas Bank
3. Sistem
4. Eksternal
zomm
Perjanjian Bagi
zomm 1 Akad syirkah
Hasil zomm
BANK
NASABAH / BANK / Syarik-2
Syarik-1
zomm
MODAL
Usaha
menyewakan
zomm
Aset / Usaha / property
2 Proyek
Ijarah
zomm
3 Income / Profit
Bank Syariah
Developer Nasabah/User
Syarat-Syarat Pembiayaan KPRS Indent menurut
Buku Kodifikasi Produk OJK
38
ANATOMI AKTA
Judul Akta
Awal Akta/
Nomor Akta
Kepala Akta
Jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
Nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.
Judul Akta
Awal Akta/
Nomor Akta
Kepala Akta
Jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
Nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.
Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu, sebagian mereka berbuat
zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih
(QS.Shad : 24)
------------------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan jalan bathil, kecuali melalui perniagaan yang
berlaku dengan suka
-----------------------------------------sama suka diantara kamu”--------------------------------------------
-------------------------------------------(Surat An-Nisaa’ 4:29)------------------------------------------------
Sesuai teks
UUJN No Pasal 38
Tanpa bismillah
dan tanpa ayat-
Basmalah dan atau ayat diletakkan Setelah Bagian Ayat Alquran di
Badan Akta sebelum pasal 1 (definisi) atau di cover bawah atau di
akta dalam lembaran khusus sebelum akta otentik atas judul akta
Muhil/
Nasabah 2b Bank Kon
vensional
1
3
4 (Bank
3a
2 Syariah)
Pembiayaan Take
Over
3
BANK
Debitur Konvensiona
BANK
Debitur Konvensiona
7
SKMHT tidak boleh lama masanya
8 Qardh tidak dicatatkan pada akuntansi???
4 Syarat Pencairan Qardh
Serahkan Harga
2 Murabahah
Bank Membeli
Mobil ke Show
Room/Dealer
4
Nasabah membayar
Secara cicilan
Harga Mobil :
Agustianto 03 Harga Beli Bank+labanya
Skema Tetapi wajib lebih
Murabahah dahulu Murabahah
dan Baru akad wakalah
Wakalah
Bank Syariah
2
Nasabah ingin beli mobil
1 Negosiasi dgn Bank
Ttg harga & labanya
3
Nasabah membayar ccilan
Harga Mobil :
Agustianto 03 Harga Beli Bank+labanya
Risiko Akad Murabahah secara Umum
Tidak memenuhi syarat dan Memastikan transkasi Jual Beli murabahah telah
Rukun
memenuhi syarat dan rukun
- 25 -
Akad
Pembiayaan
Line Facility
murabahah
Ijarah/IMBT
Musyarakah
Mutanaqishah
Hawalah
Hawalah
Dalam hiwalah
Mutlaqah :
A berhutang kepada B c a b
Tapi C tidak berhutang Nasabah Merchant
Bank
kpd A
Menurut fiqh 2 1
c a b
Klasik (Jumhur)
Hiwalah
Muqayyadah 3
2
Hawalah
Muthlaqah
Banyak di Praktik a 1 b
c
Kontemporer
Bank Nasabah Merchant
Sama-sama terjadi pemindahan hutang dari A kepada C, tetapi dalam
kasus kedua ini, Bank tidak punya hutang kepada nasabah, sbgmana
disyaratkan dalam fiqh Jumhur, malah terjadi sebaliknya, Dengan
adanya hiwalah, maka A berhutang pada bank (C).
Perbedaan dan Persamaan
Hawalah Muqayyadah dan
Hawalah Muthlaqah
c a b
Contoh
Pada
Kartu
Pembiayaan
c a b
Bank Nasabah Merchant
Sama-sama terjadi pemindahan hutang dari A kepada C, tetapi dalam
kasus ini Bank tidak punya hutang kepada nasabah, sbgmana
disyaratkan dalam bentuk hawalah muqayyadah
Hawalah Muthlaqah
c a b
Contoh
Pada
Penyelesaian
Hutang
Impor
c a b
Importir Eksportir
Bank
Indonesia
Importir memiliki hutang kepada Eksportir di LN, Kemudian Bank di
Indonesia membayarkan hutang Importir tersebut kpd Eksportir
Hawalah Muthlaqah
c a b
Contoh
Pada
Factoring
c a b
Bank Kontraktor Pedagang
Material
Pedagang Material memiliki piutang kepada Kontraktor, Kemudian
Bank membayarkan piutang kpd Peadang
Hawalah Muthlaqah
A
C B
1
Berhutang
Karena membeli barang
2
Muhil (Importir) membeli barang ke produsen di LN, Kemudian Bank membayarkan
Ke Produsen LN tersebut.
Di Hawalah muthlaqah ini Muhal ‘Alaih tidak berhutang kepada Muhil (Nasabah),
malah sebaliknya, setelah terjadi akad hawalah dan pembayaran ke produsen LN
Kontraktor dan Supplyer
(Pedagang Material)
• Penerapan factoring (anjak piutang) dengan menggunakan
konsep hiwalah haq, sedangkan fee bagi bank boleh
menggunakan akad syirkah atau ijatah dalam bentuk ujrah.
• Misalnya, Kontraktor membeli barang bangunan sejumlah Rp 1
M, Keuntungan Supplyer Sebesar Rp 100 juta.
• Maka Bank dan Supplyer berbagi hasil dalam keuntungan,
misalnya, 20:80.
• Dari Rp 100 juta tersebut, bank mendapatkan fee Rp 20 juta.
• Jika masa pembayaran kontraktor 5 bulan depan, maka besaran
nisbah dapat ditingkatkan, misalnya menjadi 30 - 40 %.
Muhal Alaih Factoring = anjak piutang
(Bank Islam)
1
Muhal/
Nasabah
Kontraktor/Muhil
2 Supplyer
material
bangunan
1. Kontraktor berhutang pembelian material kepada Supplyer selama 2 bulan,
(jangka pendek) padahal Supplyer membutuhkan uang segera (tunai)
Supplyer datang ke bank membawa invoice ingin menagih piutang nasabah ,
untuk mendapat uang cash. Bank memeriksa dan meneliti kebenaran
transaksi dan menilai kemampuan muhal.
2. Bank membayarkan sejumlah uang kpd Supplyer dengan harga yg lebih
rendah dari yang tertulis di invoice atas dasar syirkah.(nisbah bagi hasil)
3. Kontraktor/Muhil membayar hutang kepada Bank Syariah
Perbedaan Hiwalah dan factoring
• Factoring bisa tanggung renteng, sedangkan
hiwalah tidak.
• Faktoring bisa with recourse dan without
recourse, sedangkan hawalah semuanya
without recource.
• Hawalah hanya mirip (sama persis) dengan
konsep forfaiting, karena forfaiting without
recourse.
Risiko Akad Mudharabah
Bank menghadapi potensi risiko hukum dalam eksekusi jaminan jika tidak
bisa membuktikan kelalaian nasabah. Mitigasinya haurs dibuat klausul
covenan yang ketat dalam bentuk rumusan ta’addi, taqshir dan
mukhalafatusy syurut. Taqshir = wan prestasi, ta’addi adalah perbuatan
melawan hukum, mukhalafatusy syurut adalah melanggar covenan,
Identiikasi Risko IMBT
Identifikasi Risiko
6.1. Bank menghadapi potensi risiko kredit (credit risk) yang disebabkan
oleh nasabah wanprestasi atau default.
6.2. Bank menghadapi potensi risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan
nilai tukar apabila pembiayaan sindikasi diberikan dalam valuta asing.
6.3. Bank menghadapi potensi risiko operasional yang dia- kibatkan oleh
proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,
kesalahan manusia, kegaga- lan sistem, dan/atau adanya kejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
6.4. Bank menghadapi potensi risiko likuiditas yang disebabkan
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, karena tidak terbayarnya pembiayaan oleh nasabah
yang dapat mengakibatkan munculnya potensi likuidasi bagi bank.
Sekian
Karakter Bank Syariah dan Keunggulannya