Anda di halaman 1dari 6

Muhasabatuna:

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


E-ISSN: 2774-8855, P-ISSN: 2774-4388
Volume 2 Issue 1, Juni 2021 | Page: 061-065

Konsep pembiayaan mudharabah dalam perbankan syariah

Yuli Dwi Yusrani Anugrah, Nadia Nandaningsih

1Institut Agama Islam Syarifuddin, Jl. Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Lumajang 67358,
Indonesia
2Institut Agama Islam Syarifuddin, Jl. Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Lumajang 67358,

Indonesia
E-mail: Anggrayusrani@gmail.com, nadianandaningsih@gmail.com

Abstrak: Artikel ini memilik tujuan untuk menjelaskan makna atau arti dari akad mudharabah,
mudharabah adalah perjanjian kerjasama yang terjalin antara pemilik modal (shahibul mal), yang
memutuskan untuk menyerahkan sebagian uang sebagai modal dengan proporsi modal sebesar seratus
persen dari pemilik modal kepada pengelola usaha (mudharib). Sedangkan pembagian keuntungan dan
kerugian sesuai dengan kesepakatan pihak yang terlibat. Dasar hukum pembiayaan mudharabah ada
dalam Al-Qur’an, Hadist, dan Ijma’ ulama. Sebelum melaksanakan akad pembiayaan mudharabah perlu
difahami dan direalisasikan syarat dan rukun pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah
terbagi menjadi dua bagian yaitu investasi tidak terikat (mudharabah muthlaqah) dan investasi terikat
(mudharabah muqayyadah). Menurut ketentuan Bank Syariah, pelaksanaan pembiayaan Mudharabah di
Bank Syariah telah dirumuskan dan diselesaikan seacara lengkap.
Kata Kunci: Mudharabah, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat, Pembagian Mudharabah, Penerapan
Mudharabah Di Perbankan Syariah.

PENDAHULUAN Dalam Perbankan syariah


Islam merupakan agama yang selalu menjalankan sistem
mengatur secara lengkap urusan perbankan yang berdasarkan asas
dunia maupun urusan akhirat. syariah-syariah (hukum).
Manusia secara lahiriyah selalu Pembentukan sistem ini berdasarkan
sibuk dengan kegiatan dunia dan pada larangan yang ada dalam Islam
secara batiniyah selalu sibuk dengan untuk mengumpulkan atau
urusan akhirat. meminjam dengan bunga atau yang
Lembaga Keuangan Syari’ah dikenal riba, serta larangan investasi
adalah suatu lembaga keuangan atau untuk usaha yang dikategorikan
badan usaha yang lebih sebagai usaha haram, seperti bisnis
mengedepankan kemaslahatan yang berkaitan dengan kegiatan
masyarakat yang berlandaskan produksi makanan/minuman
dengan tuntutan syari’ah.

Copyright © 2021, MUHASABATUNA: Jurnal Akutansi Syariah| 61


https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
haram, usaha media UN-Islam, dan syari’ah sangat penting untuk
lain-lain.1 menunjang keberlansungan usaha
Seiring dengan tersebut.
perkembangan waktu, semakin Akan tetapi, masih banyak
banyak bank syariah yang orang yang belum paham tentang
memberikan pelayanan kepada akad pembiayaan mudharabah itu
masyarakat perbankan syariah bagaimana, oleh karena itu dengan
tujuannya untuk memenuhi pasar adanya artikel ini akan membahas
permintaan. Mulai dengan produk akad pembiayaan mudharabah
penggalangan dana (funding), tujuannya agar masyarakat bisa
pendanaan (landing), dan (layanan). sedikit memahami bagaimana
Ada juga produk keuangan yang konsep dari akad pembiayaan
dikeluarkan oleh bank syariah yakni mudharabah tersebut.
mudhrabah.
Bank Syari’ah Mandiri dalam PEMBAHASAN
konsep pembiayaan (financing)
memberikan pembiayaan kepada Mudharabah
nasabahnya dalam rangka Mudharabah berasal dari kata
pembiayaan konsumtif, investasi, dharb, artinya memukul atau pergi.
modal kerja, proyek atau bisnis Lebih khususnya lagi, memukul atau
kerjasama.2 pergi ini lebih tepatnya adalah
Mudharabah berasal dari kata proses seseorang melakukan
dharb, artinya memukul atau pergi. perjalanan bisnis. Mudharabah
Lebih khususnya lagi, memukul atau merupakan bahasa penduduk Iraq,
pergi ini lebih tepatnya adalah sedangkan menurut bahasa
proses seseorang menggerakkan penduduk Hijaz disebut dengan
kakinya untuk menjalankan usaha.3 istilah qiradh.
Dalam kegiatan dunia usaha Secara teknis, mudharabah
sekarang ini banyak pengusaha yang merupakan perjanjian kerja sama
memerlukan modal baik itu untuk bisnis antara dua pihak, yang
meningkatkan usahanya atau untuk bertindak sebagai pemilik modal
mendirikan usaha baru atau proyek (shahibul maal) mempunyai
baru. Hal ini menunjukkan bahwa kewajiban untuk menyediakan
dengan adanya akad pembiayaan modal secara menyeluruh (100%)
mudharabah dalam perbankan adalah pihak pertama, sedangkan
pihak lain sebagai pengelola usaha
1
Djoko Muljono, BUKU PINTAR AKUNTANSI yang dimodali oleh pihak pertama
Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah, (mudharib). Keuntungan usaha yang
(ANDI: Yogyakarta, 2014), hal 414.
2
diperoleh dari kontrak mudharabah
Chefi Abdul Latif, PEMBIAYAAN
MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN dibagi sesuai dengan perjanjian yang
MUSYARAKAH DI PERBANKAN SYARIAH, ditetapkan dalam kontrak, dan
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah, biasanya dalam bentuk rasio
Volume II/ Nomor 01/ Januari 2020
3
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar FIQH
(persentase).
MUAMALAH, (PUSTAKA BELAJAR:
Yogyakarta, 2015), hal 224.

Copyright © 2021, MUHASABATUNA: Jurnal Akutansi Syariah| 62


https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Jadi, mudharabah merupakan Rasulullah, beliau
perjanjian kerjasama yang terjalin membernarkannya”.
antara dua atau lebih pemilik modal Hadist riwayat Thabrani dari
(shahibul mal), yang memutuskan Ibnu Abbas merujuk pada keabsahan
untuk menyerahkan sebagian modal melakukan transaksi mudharabah.
dengan kontribusi seratus persen Kedudukan hadist ini lemah, tetapi
modal dari pemilik modal kepada demikian dalam bab mudharabah,
(mudharib) pengelola usaha. khususnya mudharabah muqayyadah,
Sementara itu pembagian lantaran shahibul maal menjadi
keuntungan dan kerugian dilakukan penyedia dana menaruh beberapa
sesuai kesepakatan oleh pihak yang persyaratan bagi mudharib dalam
ikut terlibat dalam akad teersebut. mengelola dana yg diberikan. Isi
hadist ini kentara sekali menaruh
Dasar Hukum legalitas praktik pembiayaan
Mudharabah merupakan akad mudharabah
yang diperbolehkan, hal ini Ijma’ Ulama :
berlandaskan atas dalil-dalil yang Kesepakatan ulama akan
terdapat dalam Al-Qur’an, Hadist bolehnya mudharabah dikutip
ataupun ijma’ ulama. Di antara dalil berdasarkan Dr. Wahbah Zuhaily
(landasan syari’ah) yang berdasarkan buku al-Fiqh Al-Islamy
memperbolehkan praktik akad Wa Adillatuh. Diriwayatkan bahwa
mudharabah adalah sebagai berikut: sejumlah sahabat melakukan
Al-Qur’an : mudharabah dengan menggunakan
“…dan dari orang-orang yang harta anak yatim sebagai modal dan
berjalan di muka bumi mencari tak seseorang pun dari mereka yang
sebagian karunia Allah…” (QS. Al- menyanggah ataupun menolak. Jika
Muzammil: 20), yang menjadi praktik teman pada suatu amalan
argumen dan dasar dilakukannya eksklusif yang disaksikan sang
akad mudharabah dalam ayat ini sahabat yang lain lalu tidak seorang
adalah kata ‘yadribun’ yang sama pun menyanggahnya, maka hal itu
dengan akar kata mudharabah yang merupakan ijma’.Ketentuan ijma’ ini
memiliki makna melakukan suatu secara sharih mengakui keabsahan
perjalanan usaha. praktik pembiayaan mudharabah
Hadist : dalam sebuah perniagaan (Zuhaili,
“Abbas bin Abdul Muthalib 1989, IV, hal. 838).
jika menyerahkan harta sebagai
Rukun dan Syarat Mudharabah
mudharabah, ia mensyaratkan kepada
Adapun dalam Akad
mudharibnya agar tidak mengarungi
mudharabah mempunyai beberapa
lautandan tidak menuruni lembah,
rukun yang digariskan oleh para
serta tidak membeli hewan ternak.
ulama untuk menentukan keabsahan
Jika persyaratan itu dilanggar, ia
akad tersebut, yang dimaksud rukun
(mudharib) harus menanggung
adalah pemilik dana (shahibul mal),
risikonya. Ketika persuaratan yang
pengelola (mudharib), ijab qabul
ditetapkan Abbas itu didengar

Copyright © 2021, MUHASABATUNA: Jurnal Akutansi Syariah| 63


https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
(sighat), modal (ra’sul mal), Berdasarkan kewenangan
pekerjaan, dan keuntungan. yang diberikan kepada mudharib,
Beberapa syarat yang telah mudharabah dikategorikan menjadi
diajukan oleh Ulama sehingga dua unrestricted investment
menjadi rukun-rukun yang melekat (mudharabah muthlaqah) dan
dalam akad mudharabah: restricted investment (mudharabah
Untuk pemilik modal dan muqayyadah).
pengelola, keduanya adalah harus Mudharabah muthlaqah adalah
mampu bertindak seperti layaknya perjanjian kerja sama di mana
majikan dan wakil dalam syaratnya. mudharib memiliki kekuatan penuh
kedua pihak wajib untuk mengelola modal usaha.
mengucapkan Sighat atau ijab qabul Mudharib juga tidak terbatas pada
untuk menunjukkan kemauan lokasi bisnis, tujuan juga jenis usaha.
mereka, dan sebagai langkah Sedangkan mudharabah muqayyadah
menentukan kejelasan tujuan adalah perjanjian kerjasama di mana
keduanya dalam melaksakan sebuah shahibul mal menetapkan syarat
kontrak. eklusif yang harus dipatuhi
Sejumlah uang yang mudharib, baik mengenai lokasi
diberikan oleh shahibul mal kepada usaha, tujuan maupun jenis
mudharib merupakan Modal yang usaha.(Zuhaili, 1989, IV, hal. 840).5
akan digunakan untuk investasi
dalam akad mudharabah. Implementasi Mudharabah di
Keuntungan merupakan Perbankan Syariah dan BMT
sejumlah pendapatan yang
diperoleh sebagai kelebihan atas Implementasi mudharabah di
modal, dalam kontrak mudharabah perbankan syariah dibagi menjadi
yang menjadi adalah tujuan akhir dua bagian: penggalangan dana dan
dilaksanakannya kontrak adalah pembayaran dana. Penggalangan
mendapatkan keuntungan. dana ialah dibayarkannya uang dana
Pekerjaan/usaha perniagaan dari nasabah kepada bank,
merupakan kontribusi mengelola sedangkan pembayaran dana adalah
dana dalam kontrak mudharabah ditariknya uang dana bank oleh
yang disediakan adalah sebagai nasabah .
pengganti modal yang disediakan Pada saat pengerahan
oleh shahibul mal, dalam konteks mudharabah di implementasikan
ini pekerjaan sangat berhubungan dalam bentuk tabungan mudharabah
dengan manajemen kontrak dan deposito mudharabah. Tabungan
mudharabah.4 mudharabah merupakan kegiatanan
menyimpan dana oleh nasabah yang
Pembagian Mudharabah akan dikelola bank dengan tujuan
mendapatkan laba dengan
mekanisme nisbah berdasarkan

4 5
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar FIQH Dimyauddin Djuwaini, Pengantar FIQH
MUAMALAH, (PUSTAKA BELAJAR: MUAMALAH, (PUSTAKA BELAJAR:
Yogyakarta, 2015), hal 227-229 Yogyakarta, 2015), hal 227-228

Copyright © 2021, MUHASABATUNA: Jurnal Akutansi Syariah| 64


https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
kesepakatan bersama. Deposito Perbankan Syariah memiliki
mudharabah adalah dana simpanan
ciri-ciri bebas riba, melayani kepada
nasabah yang bisa ditarik
berdasarkan jangka waktu yang kepentingan public dan
telah ditentukan, serta nasabah
mewujudkan sasaran ekonomi islam,
berhak ikut menanggung
keuntungan atau kerugian yang bersifat menyeluruh dan penerapan
dialami bank sebagai pengelola
bagi hasil tanpa adanya unsur
dana.
Penyaluran dana yang pemaksaan.
dimaksud ialah bentuk pembiayaan
Dasar hukum mudharabah
mudharabah. Pembiayaan mudharabah
adalah bank memberikan berlandaskan dalil-dalil yang
pembiayaan modal investasi atau
terdapat dalam Al-Qur’an, Hadist
modal kerja secara penuh (terusty
financing), sedangkan nasabah maupun Ijma Ulama. Terdapat pula
menyiapkan proyek atau usaha
rukun dan syarat mudharabah
secara lengkap dengan
manajemennya. Hasil keuntungan diantaranya pemilik dana (shahibul
maupun kerugian yang dialami
mal), pengelola (mudharib), ijab qabul
nasabah ditanggung bersama oleh
bank dan nasabah sesuai (sighat), modal (ra’sul mal),
kesepakatan bersama.
pekerjaan, dan keuntungan.
KESIMPULAN Berdasarkan kewenangan dari
Mudharabah adalah perjanjian shahibul mal yang diberikan kepada
kerja sama bisnis antara dua pihak, mudharib, mudhrabah dibagi menjadi
di mana pihak pertama bertindak yaitu mudharabah muthlaqah
sebagai shahibul maal (pemilik (kebijakan penuh oleh mudharib) dan
modal) yang menyediakan seluruh mudharabah muqayyadah. (kebijakan
modal (100%), sedangkan pihak lain penuh oleh shahibul maal).
sebagai mudharib (pengelola usaha). REFERENSI
Laba usaha yang diperoleh dari Muljono, Djoko. 2014. Buku Pintar
Akuntansi Perbankan Dan
kontrak mudharabah dibagi sesuai Lembaga Keuangan Syariah.
Yogyakarta : Andi.
dengan perjanjian yang ditetapkan
dalam kontrak, dan biasanya Djuwaini, Dimyauddin. 2015.
Pengantar Fiqh Muamalah.
berbentuk rasio (persentase). Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Copyright © 2021, MUHASABATUNA: Jurnal Akutansi Syariah| 65


https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Abdul Latif, Chefi. 2020. Pembiayaan Volume II/ Nomor 01/
Mudharabah Dan Pembiayaan Januari 2020
Musyarakah Di Perbankan
Syariah. Jurnal Ilmu
Akuntansi dan Bisnis Syariah

Copyright © 2021, MUHASABATUNA: Jurnal Akutansi Syariah| 66


https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna

Anda mungkin juga menyukai