Kelompok 6
Dosen Pengampu:
Syahbana, M.Ag.
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-
nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Pendidikan agama islam yang berjudul tentang
“Syirk modern dan bahayanya”
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syahbana M.Ag.selaku
Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan agama islam dan semua pihak yang turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah Pendidikan agama islam ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karna itu, kami
menerima dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan
manfaat untuk para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………...………………………………1
1.1 Latar Belakang……………………………..………………………..………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...……………2
1.3 Tujuan……………………………………………………….………………2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………..…………………………3
2.1 Pengertian Syirik Modern……..……………………………………………..3
2.2 Bentuk-bentuk Syirik pada Masa Modern…………..……………………….4
2.3 Bahaya Sirik Bagi Kehidupan Manusia………..…………………………….7
BAB III
PENUTUP…………………………………..…………………………………10
3.1 Kesimpulan……………………………...…………………………………10
3.2 Saran…………………………………..……………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sebuah makna yang tak lekang oleh zaman. Sebagai pegangan nilai dalam melihat fenomena
setiap zaman yang terus berubah.
1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan penulisan makalah makalah ini adalah sebagai tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam dengan kajian menelaah bagaimana syirik yang terjadi pada zaman
modern ini termasuk bentuk-bentuk syirik, cara menanggulangi dan bahayanya bagi
kehidupan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu
perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya
ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya,
meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh
3 dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT. Syirik bisa terjadi dalam tiga hal, yaitu:
1. Dalam Rububiyah Syirik Rububiyah yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-
sifat rububiyyah. Contoh syirik dalam rububiyah: a. Berpendapat bahwa alam semesta
terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq. b. Meyakini ada dzat selain Allah
ta’ala yang mampu memberikan manfaat atau mendatangkan mudhorot. c. Meyakini
ada dzat selain Allah ta’ala yang mampu melindungi manusia dari marabahaya atau
mengeluarkan mereka dari kesulitan.
2. Dalam Uluhiyah Syirik Uhuliyah yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan
madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang
termasuk sifat-sifat uluhiyyah. Contoh syirik dalam uluhiyah: a. Berdoa atau memohon
kepada selain Allah ta’ala. b. Sujud kepada selain Allah ta’ala. c. Memakai jimat-jimat
dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak bencana.
3. Dalam Asma wa Shifat Syirik dalam Asma wa Shifat yaitu seorang meyakini bahwa
sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti
3
mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita
yang Maha Suci. Contoh syirik dalam asma wa shifat: a. Meyakini ada seorang
makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah ta’ala. b. Memberikan nama untuk
sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-nama Allah ta’ala.
Tidak dipungkiri bahwa, seiring perkembangan zaman, masalah yang terjadi sangatlah
kompleks. Maka kita dituntut untuk peka membaca tanda-tanda zaman dan juga turut andil
dalam memberikan solusi akan tantangan zaman yang semakin hari semakin ruwet.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Quran bahwa perbuatan syirik tidak diampuni oleh
Allah. Allah swt berfirman:\ ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An-Nisaa’: 48)”
Syirik dalam Bidang Ekonomi yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih
manusia semata, Syirik tidak diridhoi Allah, kedzaliman yang besar dan mengakibatkan
bencana di dunia dan neraka di akhirat. Orang musyrik akan menyesal di akhirat, tuhan
yang mereka sekutukan tidak dapat menolongnya dari azab Alloh . Alloh Subhanahu
wa Taala berfirman:
“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia
tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat
kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia,
dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Hud: 15-16).
Kepercayaan terhadap hal yang di sebut dengan mengundi nasib ini telah membudi
daya di kalangan mereka yang meyakini dimana mereka selalu mengundi nasib,
mengundi keputusan yang seharusnya tidak dilakukan. Syirik dalam bidang ekonomi
ini biasanya terjadi dan diterapkan oleh mereka yang mencurangi hak dan kewajiban
serta memanipulasi kehidupan di dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi.
Salah satu bentuk syirik dalam bidang ekonomi yakni seperti judi dan lotre.
Dalam bahasa Indonesia Judi berarti permainan untung-untungan dengan bertaruh.
4
Dalam bahasa Arab Judi berarti "Qimar" atau segala permainan yang dijanjikan bahwa
yang nenang akan mendapat sesuatu dari yang kalah. Islam sejak 14 abad yang lalu
telah mengharamkan perjudian, dan menganggap bahwa judi itu suatu dosa besar, sama
dengan meminum minuman keras, sama dengan tukang tenung, dan bahkan sama
dengan menyembah berhala. Allah SWT dalam al-Qur'an yang artinya:
Dalam persoalan politik pun, manusia bisa saja berbuat syirik dengan cara
mistifikasi politik, yaitu penyimpangan dalam permasalahan politik yang sebenarya.
Dimana persoalan politik yang bersifat rasional, zhahiriyyah, ikhtiyariyah dan taklifi
(tindakan-tindakan amaliyah dan syar'i) menjadi tindakan yang misteri, pakem, kabur,
teka-teki, penuh mitos dan takhayyul. Proses mistifikasi dalam dunia politik menurut
Kertzer (1988: 48), merupakan hal biasa sebagai upaya mengelabui realitas sosial guna
menggalang dan mendulang dukungan politik seluas-luasnya.
Contohnya dalam pemilu presiden 2004 mengenai berita ditemukannya emas yang
bergambar mantan Presiden RI pertama Soekarno oleh seorang warga Bogor,
dindikasikan oleh para pengamat mistik/paranormal akan bangkitnya "Satria
Piningit" untuk memimpin bangsa ini. Ketika Gus Dur ditanya kenapa ia sangat ingin
terus maju menjadi presiden, Gus Dur selalu menjawab, saya disuruh kyai (para Kyai
mas). Selain itu, menurut berita diduga seorang calon presiden mempunyai klenik
paranormal/dukun di rumahnya sebagai rujukan politiknya. Jelas semuanya ini adalah
mistifikasi politik.
Contoh lainnya adalah sekularisme. Inti dari faham ini menurut An-Nabhani
(1953) adalah pemisahan agama dari kehidupan (faslud-din anil-hayah). Pengaruh dari
sekularisme tidak hanya berhenti pada aspek yang paling mendasar (aqidah),
tetapi terus merambah pada aspek pengaturan kehidupan lainnya dalam rangka untuk
menyelesaikan segenap persoalan kehidupan yang akan mereka hadapi.
Sebagai contoh sederhana, para petinggi sangat khawatir dan takut jika penataan
negara ini harus diatur dengan syari'at Islam. Mereka khawatir, syari'at Islam adalah
pilihan yang tidak tepat untuk kondisi masyarakat nasional dan internasional saat ini,
yang sudah semakin maju, modern, majemuk dan pluralis. Mereka khawatir,
munculnya syari'at Islam justru akan menimbulkan konflik baru, terjadinya
5
disintegrasi, pelanggaran HAM, dan mengganggu keharmonisan kehidupan antar
ummat beragama yang selama ini telah tertata dan terbina dengan baik.
Seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat
indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Nyanyian termasuk seni
dan kita dapat memahami bahwa nyanyian ada yang diharamkan, dan ada yang
dihalalkan. Nyanyian haram didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan nyanyian,
yaitu nyanyian yang disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, baik berupa
perkataan (qaul), perbuatan (fi'il), atau sarana (asy-yâ"), misalnya disertai zina,
penampakan aurat, ikhtilath (campur baur pria-wanita), atau syairnya yang
bertentangan dengan syara', misalnya mengajak pacaran, mendukung pergaulan bebas.
Nyanyian halal didasarkan pada dalil-dalil yang menghalalkan, yaitu nyanyian yang
kriterianya adalah bersih dari unsur kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian
yang syairnya memuji sifat-sifat Allah SWT, mendorong orang meneladani
Rasul, mengajak taubat dari judi, mengajak menuntut ilmu, menceritakan keindahan
alam semesta, dan semisalnya.' Sedangkan dalam bidang budaya contohnya adalah
aktifitas-aktifitas seperti mengunjungi para wali, mempersembahkan hadiah dan
meyakini bahwa mereka mampu mendatangkan keuntungan atau kesusahan,
mengunjungi kuburan mereka, mengusap-usap kuburan tersebut dan memohon
keberkahan kepada kuburan tersebut. Seakan-akan Allah Ta'ala sama dengan
penguasa dunia yang dapat didekati dari para tokoh mereka, dan orang-orang dekatnya.
Banyak sekali contoh syirik di sekitar kita, baik yang terlihat maupun tidak. Beberapa
diantaranya:
2. Lagu-lagu yang mengandung lirik bahwa tak ada orang yang dicintainya selain
kekasihnya.
4. Seni tarian sintren. Tarian ini dilakukan oleh seorang perempuan dan beberapa laki-
laki yang mengenakan kostum hitam, serta peran dukun dan membakar kemenyan.
6
D. Syirik di Bidang Ilmu
Syirik dalam bidang ilmu modern bukan hanya terbatas pada pengabdian pada
patung atau benda-benda fisik, tetapi juga bisa terkait dengan cara kita memandang
pengetahuan, kekayaan, teknologi, atau keberhasilan dalam hidup, sehingga
mengabaikan peran dan kehendak Tuhan sebagai pencipta segala sesuatu.Syirik adalah
konsep dalam Islam yang mengacu pada penyekutuan atau pengesampingan Tuhan.
Dalam konteks modern, syirik bisa termanifestasi dalam berbagai bidang ilmu, seperti:
1. Ketika Sains Dikultuskan: Ketika sains atau teknologi dianggap sebagai pemecah
masalah tanpa mempertimbangkan peran Tuhan atau pencipta. Penyekutuan ini
mengabaikan konsep bahwa ilmu dan teknologi hanyalah alat yang diberikan oleh
Tuhan.
2. Obsesi pada Kekuatan Teknologi: Bila manusia mulai bergantung secara berlebihan
pada kekuatan teknologi atau kecerdasan buatan sehingga melupakan ketergantungan
pada kehendak Tuhan. Ini bisa membuat seseorang mengabaikan pentingnya menjalin
hubungan spiritual.
3. Pemujaan Terhadap Kekayaan dan Kesuksesan Materiil: Ketika kesuksesan materiil
dianggap sebagai tujuan utama hidup, dan sumber daya atau kekayaan dipersepsikan
sebagai pencipta kesuksesan, tanpa mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan.
4. Penyembahan Terhadap Figur atau Tokoh Tertentu: Adorasi terhadap tokoh tertentu
hingga derajat penyembahan juga bisa menjadi bentuk syirik modern. Hal ini terjadi
ketika seseorang menganggap tokoh tersebut sebagai sumber kebijaksanaan atau
kemampuan yang melebihi kehendak dan kekuasaan Tuhan.
3. Pelakunya diharamkan masuk surga. Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya barang siapa
menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah
neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun“. (QS. Al-Maidah:
72).
7
4. Kekal di dalam neraka. Firman Allah Ta’ala (yang ): Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli
kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk“. (QS. Al-Bayyinah: 6).
5. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun
tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah
untuk itu dan (mengharamkan) mengadaadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui“.
(QS. Al-Araaf: 33).
6. Sulit menerima kebenaran. Firman Allah SWT: “Allah telah mengunci hati dan pendengaran
mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS.
Al-Baqarah: 7). Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran yang datangnya
dari Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari
sifat kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya.
Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah diberi peringatan atau tidak, sama saja
bagi mereka, karena hati mereka buta.
7. Munculnya perasaan bimbang dan ragu. Firman Allah SWT: “Dalam hati mereka ada
penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat adzab yang pedih,
karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10). Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati
orang syirik adalah perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin seperti inilah yang
menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas dengan
harta, jabatan yang mereka miliki.
8. Hanya akan memperoleh kesenangan sementara. Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh
orang-orang musyrik sifatnya sementara, di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang pedih.
Meskipun ketika hidup di dunia mereka dalam keadaan miskin dan sengsara, lebih-lebih jika
mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap merupakan keuntungan dan kesenangan karena mereka
mengikuti hawa nafsunya.
9. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia. Harta yang dinafkahkan orang-orang
musyrik adalah sia-sia (tidak diberi pahala oleh Allah), apa yang dimilikinya tidak akan dapat
digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah SWT: “Perumpaan
harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung hawa
sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu
angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri
sendiri.” (QS. Ali Imran: 117).
8
A. Cara Menanggulangi Syirik di Masa Modern
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari syirik antara lainnya:
1. Dengan memperdalam keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya serta ajaran
agama Allah yaitu Islam.
2. Terbiasa dengan kerja keras dan berdoa pada Allah dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan dan mengharapkan hasil yang terbaik hanya kepada Allah.
3. Meyakini bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan dan kekuatan Allah.
4. Tindakan preventif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya syirik sebelum terjadi.
Cara paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan melakukan dzikir dan
membaca do’a yang disyari’atkan sesuai dengan tuntunan Rasulullah
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa, syirik adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Sedangkan modern adalah masa dimana
kita berada saat ini, dengan berbagai kemajuan di segala bidang. Syirik yang berkembang pada
jaman dahulu adalah syirik jali, yaitu mempersekutukan Allah secara terang-terangan. Namun
syirik yang berkembang dimasa modern ini adalah syirik khafi, yaitu mempersekutukan Allah
secara tidak sadar. Perbuatan syirik modern memiliki bentuk yang sangat beragam. Syirik pada
zaman modern ini identik dengan pemikiran, keyakinan yang mengarahkan untuk
mempersekutukan Allah secara tidak sadar dengan berbagai bentuk yang ada dan sangat
berbahaya bagi kehidupan manusia. Semua itu, harus dicegah dengan memperdalam keimanan
kita kepada Allah dan Rasul-Nya serta ajaran agama Allah yaitu Islam. Islam adalah agama
yang datang untuk menegakkan tauhid, yaitu meng-Esa-kan Allah. Sebagaimana kita telah
bersaksi dalam setiap harinya paling tidak dalam shalat ْ َُ ا
ُشهَد
َ شهَدُاَنا ُم َح امد
ًُِاُرس ْولُهللا ْ َ ُوا ٰ َ ا َ ْن
َ َُلُاِلهَُا اَِلُهللا
Yang bermakna tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan
Allah. Tetapi begitu banyak umat Islam yang tidak konsisten kepada tauhid, mereka tidak lagi
menyembah kepada Allah semata. Pada zaman yang modern ini, syirik ini telah
bermetamorfosa dengan sangat sempurna perubahan wujudya dimana orang yang tak
mepunyai pemikiran untuk berpikir dari perspektif lain akan sulit sekali untuk membedakannya
System penegakan hukum haruslah adil dan akses yang setara terhadap semua subjek hukum
tanpa memandang latar belakang atau status sosial guna untuk mendapatkan kepastian dan
kemanfaatan hukum yang berlaku serta ketertiban dan memperkuat keterlibatan subjek hukum
dalam system hukum serta meningkatkan perlindungan dan kejelasan terhadap objek yang
diatur. Syirik yang tanpa terasa dan disadari banyak dilakukan kaum muslimin. Orang-orang
hanya mengetahui bahwa syirik itu, ketika seseorang menduakan Allah dalam penciptaan; atau
ketika seseorang menyembah patung-patung. Misalnya yang paling banyak kita lakukan secara
tidak sengaja adalah jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya
memanfaatkan bantuan orang lain; panen melimpah, karena keprofesionalannya mengolah
tanah pertanian padahal itu semua adalah atas izin Allah. Syirik kontemporer ini pun
berkembang dalam berbagai bidang, seperti bidang seni dan budaya, politik, bidang ekonomi,
serta di biang ilmu.
10
3.2 Saran
Pada zaman modern yang semakin canggih ini, kita harus berhati-hati dan harus pandai
memilah segala sesuatu hal yang bisa menjerumuskan kita kepada kesyirikan, karena syirik
zaman sekarang lebih berbahaya dari pada zaman dahulu. Masih banyak hal yang perlu
dipelajari untuk lebih memahami Syirik pada Zaman Modern ini. Dengan memperbanyak
membaca dan memahaminya akan menambah pemahaman kita dalam mengantisipasi dan
menjauhi perbuatan syirik di masa ini. Selain itu, kita harus memperdalam keimanan kita
kepada Allah dan Rasul-Nya serta ajaran agama Allah yaitu Islam, sehingga kedepannya kita
paham bagaimana untuk tidak terjerumus ke dalam syirik di zaman modern ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12