Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ALQURAN 2

SURAH AL- BALAD AYAT 19


Orang orang kafir ( golongan kiri)

Di ajukan untuk memenuhi tugas al quran 2

Dosen Pengampu : Drs H AHMAD ZAINI S.pd MM M.Si


Nama Kelompok :
1. NISWATUN HASANAH

2. WIDYA HANDAYANI

3.OPA SAPUTRA

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUSSALIMIN NW


PRAYA TAHUN AJARAN (2020-2021)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak
lupa kami haturkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabiyullah Muhammad Saw.
Makalah yang berjudul “ ORANG ORANG KAPIR ” ini bertujuan untuk memenuhi
tugas perkuliahan AL-QURAN 2 pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, STIT DARUSSALIMIN NW PRAYA Pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang telah berperan dan
membantu menyelesaikan makalah ini. Diantaranya: baik yang bersifat materil maupun
non materil

1. Niswatun Hasanah
2. Widya Handayani
3. Opa Saputra

Kami ucapkan terima kasih banyak. Semoga semua bantuan yang diberikan
mendapat pahala disisi Allah swt. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .…………………………………… .


A. Latar belakang .................................................................................

B. Rumusan masalah …..………………………………….……. .......

C. Tujuan penulisan ……..……………………………..……...............

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………..……

A. Kafir ………………………………………….…………...................

B. Munafik……………………………………………………...............

C. Perbedaan kafir dan musyrik...............................................................

D. Macam-Macam Kafir………………………………………………..

E. Contoh Kafir Kepada Allah.................................................................

BAB III PENUTUP ……………………………………………….....

SIMPULAN ……………………………………………………................

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….....


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hasil karya maha dahsyat dari Allah swt
penciptaan yang begitu sempurna telah ditunjukkan oleh-Nya dan telah terbukti secara
ilmiah. Tak seorang pun manusia di muka bumi ini mampu menyamai, apalagi
menandingi ilmu dan kekuasaan yang Allah miliki. Allah juga telah memberikan
fasilitas yang begitu lengkap kepada manusia. Manusia diberi amanat yang begitu besar,
yakni untuk merawat salah satu ciptaan-Nya, yang tak lain manfaatnya juga akan
kembali pada manusia. Allah hanya meminta manusia agar mereka tidak melupakan
dari siapa semua kenikmatan hidup itu. Allah menciptakan semua makhluk di dunia ini
untuk selalu patuh dan mengabdi kepada-Nya.

Namun pada kenyataannya, manusia kadang lupa terhadap Allah, bahkan


mereka tidak mempercayai-Nya. Fenomena seperti ini telah terjadi sejak masa kenabian.
Banyak manusia yang tidak mempercayai bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang patut
disembah. Ada manusia yang menyembah berhala, api, matahari, dan lain sebagainya.
Perbuatan seperti ini merupakan dosa besar dan kemusyrikan yang tidak akan diampuni
oleh Allah.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian musyrik
b. Apa pengertian dan macam-macam munafik?
c. Apa pengertian fasik dan bagaimana ciri-cirinya?
d. Apa pengertian kafir dan macam-macamnya?
e. Apa pengertian murtad dan macam-macamnya?

C. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui pengertian dari musyrik dan bentu-bentuk kepercayaan orang-orang


musyrik.
b. Mengatahui pengertian dan macam-macam munafik.
c. Mengatahui pengertian fasik dan ciri-ciri fasik.
d. Mengetahui pengertian kafir dan macam-macamnya.
e. Mengetahui pengertian murtad dan macam-macamnya.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Kafir

Kafir secara epistimologi berarti yang menutupi, tidak mensyukuri, cuci


tangan atau bersihjuga bisa berarti menghapus dosanya.Selain itu kafir juga bisa
diartikan tanah lapang, kampung, desa.6Malam bisa disebut kafir karena malam
menutupi sinar matahari ( untuk menjadi siang) atau ia menutupi benda-benda
dengan kegelapannya. 7Awan juga disebut kafir karena ia menutupi sinar
matahari. Petani juga bisa disebut kafiryang menutupi benih dengan tanah.
Seorang yang berbohong dianggap kafir karena ia menutupi sebuah
kebenaran.Serta orang yang melakukan pengakuan dosa (menurut orang kristen
katolik) disebut kafir karena telah melakukan penebusan atau bersih dari
dosanya. Menurut istilah(umat kristiani) kafir adalah orang yang tidak memeluk
agama apapun, penilaian mereka tanpa melihat agama apa yang dipeluk serta
tidak memandang keshalehan dalam beribadat.

Secara istilah (terminologiIslam) kafir berarti lawan dari iman. Para


ulama‟tidak sepakat dalam menetapkan batasan kafir sebagaimana mereka
berbedapendapat dalam hal menetapkan batasan iman. 8Kalau iman diartikan
dengan pembenaran (at-tasdiq) terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah
MuhammadSAW, maka kafir diartikan pendustaan (at-takz<||ib) terhadap
Rasulullah Muhammad SAW beserta ajaran-ajaran yang dibawa oleh beliau.
Inilah batasan yang paling umum dan yang paling sering terpakai dalam buku-
buku akidah, khususnya yang beraliran ahlussunnah wal jama‟ah,dan lebih
khusus lagi mereka yang beraliran asy‟ariyyah.Menjadi sesuatu yang wajar,
munculnya berbagai madzhab keagamaan akan mempengaruhi produk dari
madzhab tersebut, termasuk didalamnya tafsir Al-Qur‟an. Hal ini terjadi karena
Al-Qur‟an merupakan acuan pertama bagi kaum muslimin dalam hal melakukan
apapun.Mereka berusaha mencari dalil untuk mendukung madzhabnya masing-
masing serta berusaha keras untuk mempertahankan dan menyebarluaskan
madzhab-madzhab keluar lingkungannyake khalayak yang lebih luas.Pada
kesempatan ini penulis akan mencoba menampilkan secara singkat tentang
batasan iman-kafir secara singkat pada beberapa golongan atau madzhab
asy‟ariyyah, mu‟tazilah, khawarij serta syi‟ah.
Adapun ayat yang terkait dengan pembehasan tsb diatas adalah:

ۡ َ‫ۡال َم ۡشٔـََٔـ َم ِة ا‬
َ‫ص ٰحبُ هُمۡ بِ ٰا ٰيتِنَا ا َكفَر ُۡو َوالَّ ِذ ۡين‬

Artinya :

Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan
kiri.

B. Musyrik

Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan


adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Dengan
demikian orang musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada
Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah. Jadi orang musyrik
itu ialah mereka yg mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad
(kepercayaan), ucapan maupun dalam bentuk amal perbuatan. Karena itu, barang
siapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada
tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu adalah kezaliman
yang paling besar.

Jenis-jenis Syirik ada 2 yaitu :

1.Syirik besar, syirik besar mengeluarkan pelakunya dari agama islam dan
menjadikannya kekal didalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum
bertaubat dari padanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah
kepada selain Allah, seperti berdoa selain Allah swt atau mendekatkan diri
kepada kepadanya dengan menyembelih kurban dan nadzar untuk selain Allah,
baik untuk kuburan, jin, dan setan.

2.Syirik kecil, syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam,
tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan perantara kepada syirik besar. Syirik
kecil ini ada dua yaitu syirik yang berbentuk ucapan dan perbuatan seperti
bersumpah dengan nama selain Allah serta syirik tersembunyi dalam hal
keinginan dan niat, seperti ingin dipuji orang dan didengar orang dalam
melakukan suatu amal perbuatan.
Macam-macam kepercayaan orang musyrik :

1.Alihah,yaitu suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut


keyakinannya dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya.
Misalnya, memakai cincin merah delima dengan menyakininya dapat terhindar
dari bahaya.

2. Andad, yaitu sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi daripada
cintanya kepada Allah swt, sehingga dapat memalingkan seseorang dari
melaksanakan ketaatan terhadap Allah swt dan Rasul-Nya.

3.Thoghut, yaitu orang yang ditakuti dan ditaati seperti takutnya kepada Allah
Swt walaupun keinginan dan perintahnya itu harus berbuat durhaka kepada-Nya.

4.Arbab, yaitu para pemuka agama yang memberikan fatwa atau nasehat yang
menyalahi ketentuan, perintah, dan larangan Allah swt dan Rasul-Nya sehingga
ditaati oleh pengikutnya. Para pemuka agama itu telah menjadikan dirinya
Tuhan selain Allah swt.

Dalam kutubul akhlaq war riqoq (kabair) disebutkan bahwa dosa yang
paling besar adalah syirik. Syirik sendiri terdiri dari dua macam, yaitu
menyembah selain-Nya seperti menyembah batu, pohon, matahari, bulan, nabi,
bintang, raja, atau yang lainnya. Ini merupakan kesyirikan yang paling besar
yang disebutkan oleh Allah SWT. Kedua adalah syirik yang berupa sifat riya
dalam suatu perbuatan.

C. Perbedaan kafir dan musyrik

Syaikh Ibnu Baz mengatakan, “Kekafiran adalah menolak kebenaran dan


menutupinya semisal orang yang menolak kewajiban sholat, zakat, puasa di
bulan Ramadhan, berhaji bagi yang mampu, wajibnya berbakti kepada orang tua
dan semisalnya. Contoh lainnya adalah orang yang menolak keharaman zina,
minum minuman yang memabukkan, durhaka kepada kedua orang tua dan lain-
lain. Sedangkan kemusyrikan adalah beribadah kepada selain Allah semisal
meminta tolong agar kesusahan yang dia alami hilang kepada orang yang sudah
mati atau orang yang masih hidup namun beda tempat, kepada jin, patung, benda
angkasa dan lain-lain, menyembelih hewan untuk makhluk-makhluk tersebut
dan bernadzar untuknya. Akan tetapi orang kafir boleh disebut musyrik dan
orang musyrik boleh disebut kafir sebagaimana dalam QS al Mukminun:117, al
Maidah: 72, Fathir: 13-14.
Dalam QS Fathir: 13-14 Allah menyebut doa kepada selain Allah
sebagai kemusyrikan sedangkan dalam surat al Mukminun disebut sebagai
kekafiran. Dalam QS at Taubah: 32-33 Allah sebut orang-orang kafir dengan
sebutan orang kafir dan orang musyrik. Hal ini menunjukkan bahwa orang kafir
bisa disebut musyrik dan musyrik bisa disebut kafir. Ayat dan hadits yang
menunjukkan demikian banyak sekali. Dalil lainnya adalah sabda Nabi, “Garis
pemisah antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah
meninggalkan shalat” (HR Muslim dari Jabir bin Abdillah). Nabi juga bersabda,
“Poin pembeda antara kami dengan mereka adalah shalat. Siapa saja yang
meninggalkannya maka dia kafir” (HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan
Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Buraidah bin Hushaiyyib)” (Majmu
Fatawa Syaikh Ibnu Baz 9/174-175).

D. Macam-Macam Kafir

1.Kafir Dzimmi

Mereka para kafir dzimmi merupakan orang-orang non-muslim yang


tinggal di negeri muslim namun dijamin keamanannya selama ia menaati
peraturan pemerintah muslim. Kafir ini membayar jizyah atau pajak kepada
pemerintah muslim hingga darahnya haram diperangi dan justru harus
dilindungi. Demikianlah pemerintah Islam membuat keadilan kepada
masyarakat non muslim. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membunuh seorang
kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya
bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Imam An
Nasa’i).

2.Kafir Mu’ahad

Jenis kafir kedua yakni mereka para non-muslim yang menjalin


kesepakatan dengan muslimin dalam kurun waktu yang disepakati. ikatan
perdamaian ini membuat darah kafir haram ditumpah. Mereka tidak boleh
diperangi selama ikatan perjanjian disepakati. Sebagaimana kepada kafir
dzimmi, Rasulullah pun bersabda, “Barang siapa yang membunuh kafir
Mu’ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu
tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Imam Al-BukharI, Imam An-
Nasa`i dan Imam Ibnu Majah). Dalam hadits lain, beliau bersabda, “Ingatlah,
barang siapa yang mendzalimi seorang mu’ahad, merendahkannya,
membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa
keridhaan dirinya, maka aku adalah lawan bertikainya pada hari kiamat.” (HR.
Imam Abu Dawud dan Imam Al Baihaqi).
3.Kafir Musta’man

Kafir Musta’man yakni kafir yang dijamin keamanannya oleh kaum


muslimin. Selama mereka dijamin keamananya, maka ia pun harus diperlakukan
dengan baik dan tak boleh diperangi. Allah berfirman, “Jika seorang di antara
kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia agar ia
sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman
baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS.
At-Taubah : 6).

4.Kafir Harbi

Inilah jenis kafir yang berbeda dari tiga sebelumnya. Jika Dzimmi,
Mu’ahad dan Musta’man dilindungi dan tak boleh diperangi, maka kafir Harbi
justru diperangi sesuai dengan ketentuan syar’i. Hal ini disebabkan kafir Harbi
merupakan golongan musyrikin yang memerangi muslimin. keberadaan mereka
membahayakan muslimin dan selalu memusuhi dan menyerang umat Islam.
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)
kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah
diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang
benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada
mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam
keadaan tunduk.” (QS. At Taubah : 29).

Jelaslah bahwa muslimin hanya diperbolehkan memusuhi kafir harbi.


Mereka yang memerangi dan memusuhi umat Islam, bukanlah pihak yang perlu
ditoleransi lagi. Adapun tiga golongan kafir sebelumnya, maka Rasulullah
berinteraksi dengan baik sebagaimana terhadap muslimin, dalam batasan yang
tak berada di ranah agama. Kembali ke bagian awal, “Bagiku agamaku dan
bagimu agamamu.”

E. Contoh Kafir Kepada Allah

1. Menolak syariat Islam


Seorang kafir yang mengingkari nikmat Allah tentu saja juga akan
menolak syariat Islam. Bahkan meskipun ia mengetahui manfaat besar dari
tegaknya syariat Islam, ia tetap akan menolak syariat Islam. Hal ini juga telah
dijelaskan Allah dalam kalamNya,
2. Menyembah selain Allah
Ciri utama lain dari seorang kafir adalah ia menyembah kepada selain
Allah SWT. Maka dari itu mereka disebut menutupi karena mereka menutupi
kebenaran yang sebenarnya mereka tahu bahwa Allah adalah Tuhan satu-
satunya yang patut disembah.
3. Percaya ramalan
Rasul juga menyebutkan bahwa mereka yang percaya dengan ramalan
bukan termasuk ke dalam golongan umat muslim. Orang kafir memang sangat
menyukai ramalan, bahkan setiap kegiatan mereka seolah harus menggunakan
ramalan terlebih dahulu barulah boleh dikerjakan.

4. Sombong
Tak hanya sulit untuk menerima kebenaran Islam, orang kafir juga
sangat sombong dan angkuh. Mereka selalu merasa paling benar dan paling
hebat sehingga kebenaran Allah tidak pernah mereka akui. Bahkan Allah
menyebutkan bahwa setan juga termasuk ke dalam golongan kafir.
5. Mengingkari nikmat Allah
Kebanyakan orang kafir sebenarnya mengetahui kebesaran dan kuasa
Allah. Mereka juga menikmati setiap nikmat yang diberikan Allah, namun
mereka selalu mengingkari bahwa Allah lah yang memberikan nikmat tersebut.
6. Selalu menggoda muslim
Ciri-ciri kafir lainnya adalah selalu berusaha mengajak muslim untuk
menjadi kafir seperti dirinya. Ia akan berusaha untuk membuat seorang muslim
mengikuti ajaran yang ia anut. Tak hanya sekarang, fenomena ini akan terus
berlanjut hingga hari kiamat.
7. Senang melihat muslim kesusahan
Orang kafir sangat suka melihat seorang muslim berada dalam kesulitan.
Maka dari itu, kita dilarang untuk berteman baik bahkan mengambil pemimpin
dari golongan orang kafir jika mereka memusuhinya.
8. Cinta dunia
Kafir juga sangat mencintai dunia dan melupakan akhirat. Bahkan
sebagian besar dari mereka justru tidak percaya pada akhirat. Maka dari itu,
sebagian besar produk dunia seperti dunia hiburan kebanyakan diisi oleh orang
kafir dan ini adalah salah satu cara menjatuhkan orang muslim.
9. Munafik
Orang kafir sudah pasti munafik karena ia menyembunyikan kebenaran
yang ada. Orang kafir senantiasa berbohong dan berbuat kerusakan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya
Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Karena itu, barang siapa
menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan
memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu adalah kezaliman yang paling besar.
Munafik secara bahasa berasal dari kata nafiqa yaitu salah satu lobang tempat keluarnya
yarbu (hewan jenis tikus) dari sarangnya, dimana jika ia dicari dari lobang yang satu
maka akan keluar dari lobang yang lain. Munafik ada dua yaitu munafik asgar dan
munafik akbar. Fasik berarti keluar dari kebenaran (al-khurûj ‘an al-haqq). Karena itu,
fasik kadang-kadang berarti syirik dan kadang-kadang berarti berbuat dosa. Adapun
ciri-ciri orang fasik yaitu ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan berpaling dari ketentuan
Allah setelah beriman.

Pengertian kafir adalah kebalikan dari iman, yaitu mengingkari ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad saw yang telah sampai kepada kita dengan jalan yang
yakin dan pasti. Jadi orang kafir ialah orang yang mengingkari ajaran Islam yang
seharusnya di imani dan dijalankan. Jenis-jenis kafir terdiri dari kafir dzimmi, mua’had,
musta’man, dan harby. Murtad adalah orang yang telah berpindah agama islam ke
agama lain seperti katholik, hindu, budha, dan lain-lain dilakukan dengan akal sehat dan
atas kehendak diri sendiri tanpa paksaan dari orang lain. Adapun jenis-jenis murtad ada
tiga yaitu murtad dengan ucapan, perbuatan, dan kepercayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Fauzan, Shalih bin Fauzan bin Abdullah, 1999. Kitab Tauhid. Jakarta: Darul Haq

Ammar, Wafi Marzuqi, 2012. Syarah Al-lu’lu’ wa Al-Marjaan. Surabaya: Sukses


Publishing

http:// www.AnneAhira.com diunduh pada 06 Maret 2014

http:// Aji Pangestu, 2010, Makalah Musyrik, diunduh pada 05 Maret 2014

http:// Blog ibnu ma’mun, 2010, Pembagian Orang-orang Kafir, diunduh pada 05 Maret
2014

Anda mungkin juga menyukai