Patologi Muslim
Oleh:
Dosen Pengampu:
SURABAYA
2022
PEMBAHASAN
1. Syirik al-Istiqlal, yaitu menetapkan pendirian bahwa Tuhan itu ada dua
dan keduanya bebas bertindak sendiri-sendiri.
Contoh: Seperti syiriknya orang majusi (penyembah api). Menurut mereka
Tuhan itu dua, pertama Ahuramazda, Tuhan dari segala kebaikan dan
Ahriman, Tuhan dari segala kejahatan
1
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 984.
2. Syirik at-Tab’id, yaitu menyusun Tuhan terdiri dari beberapa Tuhan,
sebagai syiriknya orang Nasrani.
3. Syirik at-Taqrib, yaitu beribadat, memuja kepada yang selain Allah SWT
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana syiriknya orang
Jahiliah zaman dahulu.
4. Syirik at-Taqlid, yaitu memuja, beribadat kepada yang selain Allah SWT
karena taqlid (turut-turutan) kepada orang lain.
5. Syirik al-Asbab, yaitu menyandarkan pengaruh kepada sebab-sebab yang
biasa, sebagaimana syiriknya orang-orang ahli filsafat dan penganut
paham naturalis. Mereka berkata bahwa segala kejadian alam ini tidak ada
sangkut-pautnya dengan Tuhan, meskipun Tuhan itu ada. Melainkan
adalah sebab-akibat daripada alam itu sendiri.
6. Syirik al-Aghrad, yaitu beramal bukan karena Allah SWT.
Dari keenam pembagian syirik tersebut, penulis dapati bahwa lima
yang pertama di atas tergolong syirik besar, serta yang keenam adalah syirik
kecil dan boleh berubah kepada syirik besar jika keyakinannya sungguh-
sungguh bukan karena Allah SWT.
Pembagian syirik menurut kuantitas dapat dibagi menjadi 3:
1. Syirik Uluhiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini
adanya Tuhan lain selain Dia, sebagai pencipta alam semesta.
2. Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini
adanya Tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam
semesta.
3. Syirik ‘Ubudiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini
adanya Tuhan lain selain Dia, sebagai yang disembah. Dengan kata lain,
seseorang menyembah Allah SWT sekaligus menyembah tuhan-tuhan
lain.2
2
Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi Aqidah Islam, Cet. II, (Jakarta: Prenada
Media, 2009), hlm. 584-585.
1. Syirik besar, (al-Syirk al-Akbar), yaitu meyakini adanya Tuhan selain
Allah SWT. Disebut syirik besar karena menyekutukan Tuhan secara
keseluruhan. Begitu besarnya, sehingga dosa pelaku syirik ini tidak
diampuni Allah. Secara teologis tidak semua orang musyrik disamakan
dengan kafir, karena di antara mereka ada yang tetap percaya kepada Allah
SWT, tidak sama dengan orang kafir yang sebenarnya. Namun, karena
dosa-dosanya tidak diampuni Tuhan, maka di akhirat ia akan masuk
neraka.
2. Syirik kecil (al-Syirk al-Asqhar), yaitu melakukan sembahan bukan karena
Allah SWT, tetapi karena manusia. Misalnya, seseorang melaksanakan
shalat bukan karena Tuhan, tetapi karena manusia, agar disebut alim.
Dalam Islam syirik bentuk ini disebut juga dengan riya. Disebut syirik
kecil karena menyekutukan Tuhan hanya dalam beribadah.3
ْ ٓاء ۚ َو َم ن ُي
ِ ش ِر ْك ِب ٱهلل ُ ش َ ش َر َك ِب هِۦ َو َي ْغ ف ُِر َم ا ُد ونَ ٰ َذ ل
َ ِك ل َِم ن َي ْ ٱهلل اَل َي ْغ ف ُِر َأ ن ُيَ َِّإ ن
ً ِى ِإ ْث ًم ا َع ظ
يم ا ٓ ٰ ٱف َت َر
ْ َف َق ِد
Harahap Syahrin, Nasution Hasan Bakti. Ensiklopedi Aqidah Islam, Cet. II,
(Jakarta: Prenada Media, 2009)
Subhani, Ja’far. Studi Kritis Faham Wahabi Tauhid dan Syirik, Terj. Muhammad
al- Baqir, Cet. IV, (Bandung: Penerbit Mizan, 1992)