Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SYIRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AL-ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN

Disusun Oleh :

Rafly Farezi (2155201022) Ahmad Ghani (2155201048)

Rizqi Nanda Syahputra (2155201043) Fachrul Novian Azis (2155201020)

Egi Ari Budiansyah (2155201045) Muhamad Raihan Fahreza (2155201036)

Reza Ardiansyah (2155201015) Lefrand Bima Dzaki (2155201034)

Dhimas Probo Dewantoro (2155201253) Deni Apriadi (2155201007)

Muhammad Solehhudin Ariyanto (2155201018)

FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberika
rahmat dan hidayah NYA sehaingga kami dapat menyeleseikan makalah yang
berjudul “Syirik Dan Bahayanya Bagi Manusia”. Penyeleseian makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN.
Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini.

Tangerang, 3 Januari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I Pendahuluan 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian Syirik 5

2.2 Bentuk-bentuk Syirik 6

2.3 Penyebab Terjadinya Syirik Pada Manusia 10

2.4 Tindakan Rasulullah Dalam Menangkal Syirik 11

BAB III PENUTUP 13

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang

Kehidupan setiap manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang
mempengaruhi pola pikir dan cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan erat dengan
unsur warisan kebudayaan yang berhubungan dengan suatu tradisi yang masih
dipercayai oleh masyarakat. Tradisi dalam sekelompok masyarakat merupakan
sesuatu yang sudah mendarah daging dari keturunan – keturunan sebelumnya. Akan
tetapi seiring berjalannya waktu sebuah tradisi bisa menjadi malapetaka apabila
menyimpang dari ajaran agama, terutama agama islam.
            Perbuatan itu adalah menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah SWT. Salah
satu contohnya adalah sebuah tradisi yang mempercayai atau menganggap sebuah
benda mempunyai kekuatan. Tradisi ini merupakan suatu tindakan syirik atau
menyekutukan Allah. Dalam makalah ini akan menyampaikan tentang
pengertian,  jenis dan dampak syirik.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian syirik?
2. Apa sajakah bentuk-bentuk syirik itu?
3. Apa penyebab terjadinya syirik?
1.3.Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian syirik 2. 
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk syirik 3. 
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya syirik pada manusia 4. 

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Syirik
َ ‫ ) َش ِر‬yang berarti: berserikat,
Kata ‘syirik’ (ٌ‫ )شِ رْ ك‬berasal dari kata ‘syarika’ ( ‫ك‬
bersekutu, bersama atau berkongsi. Arti lughawi (bahasa) ini mengandung makna
bersama-sama antara dua orang atau lebih dalam satu urusan atau keadaan.
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah
perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang
melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan
terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya
ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Yunahar Ilyas mengemukakan syirik adalah mempersekutukan Allah dengan
makhlukNya, baik dalam dimensi rububiyah, uluhiyah maupun mulkiyah, secara
langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.
Beliau melanjutkan, dalam dimensi rububiyah misalnya meyakini ada
makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan meraih segala
kemanfaatan, atau dapat
Memberikan berkat, seperti meyakini kesaksian para wali Allah sehingga dia
meminta bantuan kepada mereka.
Dalam dimensi mulkiyah misalnya mematuhi sepenuhnya para penguasa non
muslim (bukan karena terpaksa) di samping menyatakan patuh kepada Allah,
padahal pemimpin non muslim itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan
mengharamkan apa yang dihalalkan atau mengajaknya melakukan kemaksiatan.
Dalam dimensi uluhiyah misalnya berdoa kepada Allah melalui perantara
orang yang sudah meninggal dunia.

5
2.2.Bentuk-Bentuk Syirik
2.2.1 Pembagian Syirik Menurut Buya Hamka
1. Syirik Al-istiqlal, yaitu menetapkan pendirian bahwa Tuhan itu ada dua dan
keduanya bebas bertindak sendiri-sendiri.

2. Syirik At-Tab’id, yaitu menyusun Tuhan terdiri dari beberapa Tuhan, sebagai
syiriknya orang Nasrani.

3. Syirik At-Taqrib, yaitu beribadat, memuja kepada selain Allah SWT untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Syirik At-Taqlid, yaitu memuja, beribadat kepada yang selain Allah karena taqlid
(turut-turutan) kepada orang lain.

5. Syirik Al-Asbab, yaitu menyadarkan pengaruh kepada sebab-sebab yang biasa,


sebagaimana syiriknya orang orang filsafat dan penganut paham naturalis.

6. Syirik Al-Aghrad, yaitu beramal bukan karena Allah SWT.

2.2.2 Pembagian Syirik Secara Kuantitas


1. Syirik Uluhiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini.

2. Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya
Tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam semesta adanya Tuhan
lain selain Dia, sebagai pencipta alam semesta.

3. Syirik Ubudiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya
Tuhan lain selain Dia, sebagai yang disembah. Dengan kata lain, seseorang
menyembah Allah SWT sekaligus menyembah tuhan-tuhan lain.

6
2.2.3 Pembagian Syirik Secara Kualitas
Dilihat dari kualitasnya, syirik terbagi menjadi dua, yaitu syirik akbar (besar) dan
syirik ashgar (kecil).

1. Syirik Akbar (Syirik Besar)

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah
swt, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri dengan menyembelih
kurban dan nadzar kepada selain Allah berupa kuburan, jin dan setan. Termasuk juga
takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau setan bahwa mereka bisa
membahayakan atau membuatnya sakit, juga mengharapkan sesuatu kepada selain
Allah yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah, berupa pemenuhan kebutuhan
dan menghilangkan kesusahan, hal yang saat ini dilakukan di sekeliling bangunan
yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang sholih di Sebagian wilayah
Islam.

Syirik Besar memiliki empat bentuk yaitu:

1 . Syirik doa, yaitu di samping dia berdoa kepada Allah, ia pun berdoa kepada selain
Allah.

2 . Syirik Niat, yaitu ia menunjukkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah.

3 . Syirik Cinta, yaitu menyamakan bahkan melebihi selain Allah dengan Allah SWT
dalam hal kecintaan.

4 . Syirik Taat, yaitu menaati selain Allah SWT dalam hal bermaksiat kepada Allah.

2. Syirik Asghar (Syirik Kecil)

Syirik kecil termasuk dosa besar yang dikawatirkan akan mengantarkan


pelakunya kepada syirik besar. Jika orang yang melakukan syirik kecil meninggal

7
sebelum bertaubat, dan diakhirat ternyata Allah tidak berkenan mengampuninya
maka ia akan masuk neraka.

Syirik kecil ada dua macam diantaranya:

1 . Syirik Nyata (jaliy)

Yaitu syirik dalam bentuk ucapan dan perbuatan Diantaranya:

a. Bersumpah dengan nama selain Allah

‫هّٰللا‬
َ ‫ف ِب َغي ِْر ِ َف َق ْد َك َف َراَ ْواَ ْش َر‬
Sabda rasulullah SAW:     ‫ك‬ َ َ‫َو َمنْ َحل‬

Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia
telah kufur atau syirik”. (HR. Tirmidzi).

b. Memakai azimat

Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta


atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.

َ ‫َمنْ َت َعلَّ َق َت ِم ْي َم ًة َف َق ْداَ ْش َر‬


Sabda rasulullah SAW:     ‫ك‬

Artinya: “Barangsiapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat syirik”. (HR.


Ahmad).

c. Mantera

Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan oleh


orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat
menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.

ٌ ْ‫اِنَّ الرُّ ْق َى َوال َّت َما ِِٕ"ٕٮ َم َوال َّت َولَ َةشِ ر‬
Sabda rasulullah SAW:     ‫ك‬

Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan


syirik”. (HR. Ibnu Hibban).

8
d. Sihir

Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau
mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits
disebutkan artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia
meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia
telah berbuat syirik”. (HR. Nasa’i).

e. Peramalan

Yang dimaksud peramalan ialah menentukan dan memberitahukan tentang hal-hal


yang ghaib pada masa-masa yang akan datang baik itu dilakukannya dengan ilmu
perbintangan, dengan membaca garis-garis tangan, dengan bantuan jin dan
sebagainya. Rasulullah SAW bersabda artinya: “Barangsiapa yang mempelajari salah
satu ilmu perbintangan, maka ia telah mempelajari sihir”(HR. Abu Daud). Yang
dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini bukanlah ilmu perbintangan yang
mempelajari tentang planet yang dalam ilmu pengetahuan disebut astronomi.

f. Bernazar kepada selain Allah

Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah. Misalnya
seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian
ke makam wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat. Firman Allah
SWT artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak
ada seorang penolongpun baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).

9
2 . Syirik Tersembunyi (khafi)

Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat seperti ingin dilihat (riya) dan ingin
didengar orang (sum'ah). Seperti melakukan suatu amal tertentu untuk
mendekatkan diri kepada Allah, tetapi di sisi lain ingin mendapat pujian manusia.
jika riya itu mencampuri niat/amal seseorang, maka amal itu menjadi tertolak.
Karena itu, ikhlas dalam beramal adalah suatu keharusan.

2.3 Penyebab Terjadinya Syirik Pada Manusia

1 . Kebodohan

Hal ini disebabkan oleh keengganan untuk mempelajari aqidah yang benar dan
mengajarkannya, atau sangat sedikitnya perhatian dan pemeliharaan terhadapnya
sehingga melahirkan generasi yang tidak mengenal aqidah yang benar atau tidak
mengenal hal-hal yang menyelisihi dan membatalkannya, sehingga pada akhirnya
dia meyakini yang batil itu haq dan yang haq itu batil.

2 . Ghuluw

Ghuluw berarti terlalu berlebihan dalam cinta berupa memuji nabi, orang shalih
dan orang lain yang mengakibatkan jatuh pada menyamakannya dengan sifat
ketuhanan.

3 . Taqlid

Taqlid artinya mengikuti tanpa alasan atau meniru dan menurut tanpa dalil.
Menurut istilah Agama yaitu menerima suatu ucapan orang lain serta memegang
suatu hukum dengan tidak mengetahui keterangan-keterangan dan alasan-
alasannya.

10
2.4 Tindakan Rasulullah Dalam Menangkal Syirik

Rasulullah banyak memberi peringatan kepada umatnya agar menjauhi


perbuatan syirik baik syirik kecil apalagi syirik besar. Karena dosa-dosa lain dianggap
kecil jika disandingkan dengan dosa syirik.

Selain itu, Rasulullah melarang hal-hal yang dapat menjerumuskan pada


kesyirikan diantaranya:

1 . Berlebihan dalam Memuji nya

Beliau SAW membenci kalau mereka mengarahkan pujian kepada beliau karena
menjerumuskan mereka kepada sikap berlebih-lebihan terhadapnya.Beliau memberi
kabar bahwa mengarahkan pujian kepada orang yang dipuji -walau memang begitu
adanya termasuk perbuatan syetan, karena senang memuji kepadanya akan
membawanya kepada sikap membanggakan diri, dan itu menafikkan kesempurnaan
tauhid.

‫ال تطروني كما أطرت النصارى عيسى ابن مريم فإنما أنا عبده فقولوا عبد هللا‬
‫ورسوله‬
“ Janganlah kalian melampaui batas memujiku sebagaimana orang-orang Nashara

memuji terhadap Isa bin Maryam. Sesungguhnya saya hanyalah seorang hamba-Nya,
maka katakanlah hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari & Muslim)

11
2 . Menjadikan Kuburan Sebagai Tempat

Dalam hal ini rasulullah melarang untuk melakukan perbuatan menjadikan


kuburan sebagai tempat ibadah dan melarang kuburan beliau untuk di jadikan
sebagai tempat 'Id sebagaimana sabdanya:

‫صاَل َت ُك ْم َت ْبلُ ُغنِي‬ َ ‫اَل َت َّتخ ُِذوا َقب ِْري" عِ ًيدا َواَل َتجْ َعلُوا ُبيُو َت ُك ْ"م قُبُورً ا َو َحي ُْث َما" ُك ْن ُت ْم َف‬
َ َّ‫صلُّوا َعلَيَّ َفإِن‬

“Jangan kamu jadikan kuburanku sebagai tempat ‘ied, dan jangan jadikan
rumah-rumahmu bagaikan kuburan, dan dimana saja kamu berada,
bershalawatlah kepadaku, karena shalawat kamu akan sampai kepadaku”. (HR.
Abu Dawud)

12
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan


tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai
hal tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang
mempersekutukan. Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang
menyembah dan mengakui adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu
dengan Allah, baik Zat, Sifat, ataupun perbuatan-Nya. Sikap syirik dapat merusak,
bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati
jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam
kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah
menjadi syirik besar.

3.2.Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau refrensi yang kami peroleh
hubunganya dengan makalah ini..

13
14

Anda mungkin juga menyukai