Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberika
rahmat dan hidayah NYA sehaingga kami dapat menyeleseikan makalah yang
berjudul “Syirik Dan Bahayanya Bagi Manusia”. Penyeleseian makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN.
Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I Pendahuluan 4
1.3 Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kehidupan setiap manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang
mempengaruhi pola pikir dan cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan erat dengan
unsur warisan kebudayaan yang berhubungan dengan suatu tradisi yang masih
dipercayai oleh masyarakat. Tradisi dalam sekelompok masyarakat merupakan
sesuatu yang sudah mendarah daging dari keturunan – keturunan sebelumnya. Akan
tetapi seiring berjalannya waktu sebuah tradisi bisa menjadi malapetaka apabila
menyimpang dari ajaran agama, terutama agama islam.
Perbuatan itu adalah menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah SWT. Salah
satu contohnya adalah sebuah tradisi yang mempercayai atau menganggap sebuah
benda mempunyai kekuatan. Tradisi ini merupakan suatu tindakan syirik atau
menyekutukan Allah. Dalam makalah ini akan menyampaikan tentang
pengertian, jenis dan dampak syirik.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian syirik?
2. Apa sajakah bentuk-bentuk syirik itu?
3. Apa penyebab terjadinya syirik?
1.3.Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian syirik 2.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk syirik 3.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya syirik pada manusia 4.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Syirik
َ ) َش ِرyang berarti: berserikat,
Kata ‘syirik’ (ٌ )شِ رْ كberasal dari kata ‘syarika’ ( ك
bersekutu, bersama atau berkongsi. Arti lughawi (bahasa) ini mengandung makna
bersama-sama antara dua orang atau lebih dalam satu urusan atau keadaan.
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah
perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang
melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan
terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya
ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Yunahar Ilyas mengemukakan syirik adalah mempersekutukan Allah dengan
makhlukNya, baik dalam dimensi rububiyah, uluhiyah maupun mulkiyah, secara
langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.
Beliau melanjutkan, dalam dimensi rububiyah misalnya meyakini ada
makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan meraih segala
kemanfaatan, atau dapat
Memberikan berkat, seperti meyakini kesaksian para wali Allah sehingga dia
meminta bantuan kepada mereka.
Dalam dimensi mulkiyah misalnya mematuhi sepenuhnya para penguasa non
muslim (bukan karena terpaksa) di samping menyatakan patuh kepada Allah,
padahal pemimpin non muslim itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan
mengharamkan apa yang dihalalkan atau mengajaknya melakukan kemaksiatan.
Dalam dimensi uluhiyah misalnya berdoa kepada Allah melalui perantara
orang yang sudah meninggal dunia.
5
2.2.Bentuk-Bentuk Syirik
2.2.1 Pembagian Syirik Menurut Buya Hamka
1. Syirik Al-istiqlal, yaitu menetapkan pendirian bahwa Tuhan itu ada dua dan
keduanya bebas bertindak sendiri-sendiri.
2. Syirik At-Tab’id, yaitu menyusun Tuhan terdiri dari beberapa Tuhan, sebagai
syiriknya orang Nasrani.
3. Syirik At-Taqrib, yaitu beribadat, memuja kepada selain Allah SWT untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Syirik At-Taqlid, yaitu memuja, beribadat kepada yang selain Allah karena taqlid
(turut-turutan) kepada orang lain.
2. Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya
Tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam semesta adanya Tuhan
lain selain Dia, sebagai pencipta alam semesta.
3. Syirik Ubudiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya
Tuhan lain selain Dia, sebagai yang disembah. Dengan kata lain, seseorang
menyembah Allah SWT sekaligus menyembah tuhan-tuhan lain.
6
2.2.3 Pembagian Syirik Secara Kualitas
Dilihat dari kualitasnya, syirik terbagi menjadi dua, yaitu syirik akbar (besar) dan
syirik ashgar (kecil).
Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah
swt, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri dengan menyembelih
kurban dan nadzar kepada selain Allah berupa kuburan, jin dan setan. Termasuk juga
takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau setan bahwa mereka bisa
membahayakan atau membuatnya sakit, juga mengharapkan sesuatu kepada selain
Allah yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah, berupa pemenuhan kebutuhan
dan menghilangkan kesusahan, hal yang saat ini dilakukan di sekeliling bangunan
yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang sholih di Sebagian wilayah
Islam.
1 . Syirik doa, yaitu di samping dia berdoa kepada Allah, ia pun berdoa kepada selain
Allah.
2 . Syirik Niat, yaitu ia menunjukkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah.
3 . Syirik Cinta, yaitu menyamakan bahkan melebihi selain Allah dengan Allah SWT
dalam hal kecintaan.
4 . Syirik Taat, yaitu menaati selain Allah SWT dalam hal bermaksiat kepada Allah.
7
sebelum bertaubat, dan diakhirat ternyata Allah tidak berkenan mengampuninya
maka ia akan masuk neraka.
هّٰللا
َ ف ِب َغي ِْر ِ َف َق ْد َك َف َراَ ْواَ ْش َر
Sabda rasulullah SAW: ك َ ََو َمنْ َحل
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia
telah kufur atau syirik”. (HR. Tirmidzi).
b. Memakai azimat
c. Mantera
ٌ ْاِنَّ الرُّ ْق َى َوال َّت َما ِِٕ"ٕٮ َم َوال َّت َولَ َةشِ ر
Sabda rasulullah SAW: ك
8
d. Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau
mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits
disebutkan artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia
meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia
telah berbuat syirik”. (HR. Nasa’i).
e. Peramalan
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah. Misalnya
seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian
ke makam wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat. Firman Allah
SWT artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak
ada seorang penolongpun baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).
9
2 . Syirik Tersembunyi (khafi)
Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat seperti ingin dilihat (riya) dan ingin
didengar orang (sum'ah). Seperti melakukan suatu amal tertentu untuk
mendekatkan diri kepada Allah, tetapi di sisi lain ingin mendapat pujian manusia.
jika riya itu mencampuri niat/amal seseorang, maka amal itu menjadi tertolak.
Karena itu, ikhlas dalam beramal adalah suatu keharusan.
1 . Kebodohan
Hal ini disebabkan oleh keengganan untuk mempelajari aqidah yang benar dan
mengajarkannya, atau sangat sedikitnya perhatian dan pemeliharaan terhadapnya
sehingga melahirkan generasi yang tidak mengenal aqidah yang benar atau tidak
mengenal hal-hal yang menyelisihi dan membatalkannya, sehingga pada akhirnya
dia meyakini yang batil itu haq dan yang haq itu batil.
2 . Ghuluw
Ghuluw berarti terlalu berlebihan dalam cinta berupa memuji nabi, orang shalih
dan orang lain yang mengakibatkan jatuh pada menyamakannya dengan sifat
ketuhanan.
3 . Taqlid
Taqlid artinya mengikuti tanpa alasan atau meniru dan menurut tanpa dalil.
Menurut istilah Agama yaitu menerima suatu ucapan orang lain serta memegang
suatu hukum dengan tidak mengetahui keterangan-keterangan dan alasan-
alasannya.
10
2.4 Tindakan Rasulullah Dalam Menangkal Syirik
Beliau SAW membenci kalau mereka mengarahkan pujian kepada beliau karena
menjerumuskan mereka kepada sikap berlebih-lebihan terhadapnya.Beliau memberi
kabar bahwa mengarahkan pujian kepada orang yang dipuji -walau memang begitu
adanya termasuk perbuatan syetan, karena senang memuji kepadanya akan
membawanya kepada sikap membanggakan diri, dan itu menafikkan kesempurnaan
tauhid.
ال تطروني كما أطرت النصارى عيسى ابن مريم فإنما أنا عبده فقولوا عبد هللا
ورسوله
“ Janganlah kalian melampaui batas memujiku sebagaimana orang-orang Nashara
memuji terhadap Isa bin Maryam. Sesungguhnya saya hanyalah seorang hamba-Nya,
maka katakanlah hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari & Muslim)
11
2 . Menjadikan Kuburan Sebagai Tempat
صاَل َت ُك ْم َت ْبلُ ُغنِي َ اَل َت َّتخ ُِذوا َقب ِْري" عِ ًيدا َواَل َتجْ َعلُوا ُبيُو َت ُك ْ"م قُبُورً ا َو َحي ُْث َما" ُك ْن ُت ْم َف
َ َّصلُّوا َعلَيَّ َفإِن
“Jangan kamu jadikan kuburanku sebagai tempat ‘ied, dan jangan jadikan
rumah-rumahmu bagaikan kuburan, dan dimana saja kamu berada,
bershalawatlah kepadaku, karena shalawat kamu akan sampai kepadaku”. (HR.
Abu Dawud)
12
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
13
14