Anda di halaman 1dari 9

BAHAYA SYIRIK

Dr. Ahmad Lahmi, MA

A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kesyirikan di masa kini
2. Menghindarkan diri dari bentuk-bentuk kesyirikan
3. Membentengi diri dari syirik dengan amalan sesuai dengan syariat

B. Pendahuluan
Syirik adalah praktik, anggapan atau i’tikad yang menyekutukan Allah
dengan yang lain, seolah-olahterdapatsesuatu yang maha kuasa di samping Allah.
Perbuatan syirik merupakan praktik yang sangat dilarang dan sekaligus dibenci oleh
Allah. Melalui al-Qur’an, Allah telah banyak menginformasikan tentang kehancuran
umat terdahulu akibat praktik syirik yang mereka lakukan. Mereka telah menjadikan
makhluk ciptaan Allah sebagai tujuan peribadahan, menggantungkan pengharapan,
dan meminta pertolongan.Oleh karena itu, sebagai Muslim kita diharapkan dapat
menjauhi perbuatan syirik baik dimensi praktik, anggapan, atau i’tikad dalam
kehidupan sehari-hari.

C. Materi Pokok
1. Bentuk-bentuk Syirik di Masa Kini
a. Pengertian Syirik
Perilaku syirik sangat dekat dengan kehidupan manusia karena letaknya
dalam hati yang mana setiap manusia berpotensi untuk melakukanya. Syirik adalah
perbuatan mempersekutukan Allah dengan menjadikan sesuatu sebagai obyek
pemujaan dan tempat menggantungkan harapan. Perbuatan syirik merupakan dosa
besar yang tidak dapat diampuni.
ٌ ْ‫ر‬- ‫)ش‬
Ibnu Manzur menyebutkan bahwa kata ‘syirik’ (‫ك‬ ِ berasal dari kata
‘syarika’ (‫ك‬ َ yang berarti berserikat, bersekutu, bersama atau berkongsi.1 Arti
َ ‫ ِر‬-‫)ش‬

1
Ibnu Manzur,Lisanul Arabi (Darul Ma’aruf, 1990) , Jilid ke IV h. 2248.
lughawi (bahasa) ini mengandung makna bersama-sama antara dua orang atau lebih
dalam satu urusan atau keadaan.
Dalam al-Quran, kata syirik disebutkan sebanyak 168 kali dengan makna
yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya. Diantaranyabersekutu perihal
kepemilikan harta (QS. an-Nisa’: 12), bersekutu (bersama-sama) memperoleh azab
di akhirat (QS. az-Zukhruf: 39), dan persekutuan dalam kekuasaan atau penciptaan
antara Allah dengan berhala-berhala atau makhluk lainnya(QS. Yusuf: 106). Dari
tiga contoh yang disebutkan, bentuk perilaku terakhir yang dilarang dan
diharamkan, yaitu menyekutukan atau mengadakan tandingan dengan
kesempurnaan dan keMahaesaan Allah dengan sesuatu yang lain.2
b. Pembagian Syirik menurut kadar Kualitas dan Kuantitas
1) Secara kualitas syirik terbagi menjadi dua kategori:
ُ ْ‫)اَْأل ْكبَرُال ِّشر‬, atausyirik besar.
a) Syirk al-Akbar ( ‫ك‬
Syirik akbar ini adalah perbuatan yang meyakini bahwa adanya Tuhan selain
Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaannya dalam hal
ketuhananuntuk tujuan beribadah. Syirik akbar berdasarkan sifatnya dibagi menjadi
dua, yaitu pertama, syirik  zahirun jali (tampak nyata), yakni perilaku penyembahan
kepada Tuhan-Tuhan selain Allah yang berbentuk pisik berupa berhala, binatang,
bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya.
Ataupun Tuhan-tuhan tandingan yang kasat mata berupa makhluk-makhluk ghaib
seperti setan, jin, dan malaikat.3
Kedua, syirik  bathinun khafi atau syirik tersembunyi, yaitu perilaku kesyirikan
yang sangat subtil (halus) karena sulit terdeteksi, hanya pelakunya yang lebih tahu
tentang praktik dan tujuan perilakunya. Contoh yang dapat disebutkan adalah
seperti praktik kesyirikan berbalut agama seperti mengunjungi situs-situs yang
dianggap suci oleh masyarakat. Seseorang mengunjungi tempat seperti kuburan
keramatbukan untuk mengambil iktibar tetapi untuk meminta pertolongan dan
menyandarkan pengharapan kepada orang yang telah meninggal atau penghuni

2
Muḥammad Zaki Muhammad Khadr, Muʽjam Kalimât al-Qur’ân al-Karîm, [t.k: t.p, 2012], j. 15, h. 3.
3
K.H.M. Zen Syukri, Cahaya Di Atas Cahaya, Jakarta, Azhar, 2012, hlm, 25.
tempat keramat tersebut agar diberi keberkatan hidup. Bentuk praktik seperti itu
dilarang dan termasuk praktik menduakan Allah dalam dimensi kesyirikan
tersembunyi.4

ُ ْ‫ )اَْألصْ َغرُال ِّشر‬atau syirik kecil.


b) Syirk al-Ashgar (‫ك‬
Syirik kecil ini adalah menyekutukan Allah dalam tujuan beribadah. 5 Kata
lain,seseorang beramal bukan karena Allah tetapi juga karena manusia. Misalnya,
seseorang melaksanakan shalat bukan karena Allah, tetapi karena manusia, agar
disebut alim. Dalam Islam, syirik bentuk ini disebut juga dengan riya. Riya masuk
dalam syirik kecil karena menyekutukan Allah dimana pelakunya menyelipkan
tujuan beribadah bukan semata-mata mencari keridaan Allah tetapi juga sanjungan
manusia.
2) Secara kuantitas, syirik terdiri dari tiga kategori6:
a) Syirik Uluhiyyah, yaitu menyekutukan Allah dalam pengertian meyakini
bahwa ada Tuhan lain selain Dia, sebagai pencipta alam semesta.
b) Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah dalam makna meyakini ada
Tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam semesta.
c) Syirik ‘Ubudiyyah, yaitu menyekutukan Allah dalam maksud meyakini ada
Tuhan lain selain Dia, sebagai yang disembah. Dengan kata lain, seseorang
menyembah Allah sekaligus menyembah tuhan-tuhan lain.

2. Menghindarkandiri dari Bentuk-bentuk Kesyirikan


a. Jenis-Jenis Syirik
Berdasarkan jenisnya, sesuai dengan surah an-Nisa ayat 48 bahwasyirik
dibagikan kepada lima macam,7 yaitu:
1) Syirik al-Istiqlal, yaitu menetapkan pendirian bahwa Tuhan itu ada dua dan
keduanya bebas bertindak sendiri-sendiri. Seperti syiriknya orang majusi

4
K.H.M. Zen Syukri, Melepaskan diri Dari Bahaya Syirik,(Jakarta, Azhar, 2009). h 52- 77
5
Al-Râghîb al-Asfahânî, Mufradât Alfâdz al-Qurʽân, (Beirut: al-Dâr al-Syamiyyah, 2009), h. 452-453.
6
Syahrin Harahap, Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi aqidah Islam, (Jakarta, Kencana, 2003)
7
Musthafa Murad, Minhajul Mu’min pedoman hidup bagi orang mukmin, (Semarang: Pustaka Arafah,
2011), cet. 1, h. 50-51.
(penyembah api). Menurut mereka Tuhan itu dua, pertama Ahuramazda, Tuhan
dari segala kebaikan dan Ahriman, Tuhan dari segala kejahatan.
2) Syirik at-Tab’id, yaitu memandang bahwa Tuhan tergabung atas beberapa
oknum, sebagai syiriknya orang Nasrani.
3) Syirik at-Taqrib, yaitu beribadat atau memuja kepada yang selain Allah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana syiriknya orang Jahiliah zaman
dahulu yang menjadikan patung tertentu sebagai wasilah memohoh hajat
kepada Allah.
4) Syirik al-Asbab, yaitu menyandarkan pengaruh kepada sebab-sebab yang biasa,
sebagaimana syiriknya orang-orang ahli filsafat dan penganut paham naturalis.
Mereka berkata bahwa segala kejadian alam ini tidak ada sangkut-pautnya
dengan Tuhan, meskipun Tuhan itu ada. Melainkan adalah sebab-akibat
daripada alam itu sendiri.
5) Syirik al-Aghrad(tujuan), yaitu beramal bukan semata-mata karena Allah tetapi
terselip tujuan lain, misal ingin memperoleh pujian manusia.

b. Bentuk Perbuatan Syirik


Berdasarkan praktiknya, pebuatan syirik dapat dibedakan antara syirik besar dan
kecil, sebagai berikut
1) Perbuatan Syirik Akbar
a) Menyembah berhala
b) Mengundi nasib dengan anak panah atau media lainya seperti kartu
tarot, zodiak dan lainnya,
c) Memohon dan taat kepada selain Allah,
d) Bernazar untuk selain Allah.
e) Takut kepada kuburan, jin, setan, dsertai keyakinan bahwa hal demikian
dapat memberi mudharat kepadanya,
f) Memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta
perlindungan kepada jin atau kepada orang yang sudah wafat,
g) Meminta kesembuhan kepada dukun dengan berkeyakinan bahwa dukun
tersebut yang memberikan kesembuhan,
h) Mengaku mengetahui perkara yang gaib,
i) Menyembelih hewan kurban yang dimaksudkan untuk selain Allah.
2) Perbuatan Syirik Kecil
a) Bersumpah dengan nama selain Allah
b) Memakai azimat, yang di dalam azimat itu terkandung rajah-rajah
tertentu dimaksudkan meminta pertolongan kepada selain Allah,
c) Mantera yang mengandung kata-kata atau gumaman yang dilakukan
orang jahiliyah dengan keyakinan dapat menolak bala atau kejahatan
dengan bantuan jin,
d) Sihir termasuk syirik karena dapat menipu dan mengelabui manusia
dengan bantuan jin8,
e) Tukang Tenung, yaitu orang mengaku dirinya dapat mengetahui dan
melakukan hal-hal gaib seperti membaca takdir seseorang melalui garis
tangan dengan bantuan jin,
f) Riya’, yaitu beramal bukan semata-mata karena Allah tetapi untuk
tujuan agar dipuji manusia
g) Menyakini bahwa yang menyembuhkan seseorang bukan karena Allah
tetapi karena obat atau dokter.

3. Membentengi Diri dari Syirik dengan Amalan sesuai dengan Syariat


Agar tidak terjebak pada perbuatan dosa besar yang dapatmenghinakan kita
dihadapan Allah, maka perbuatan syirik harus dihindarkan sejauh mungkin dan
jangan sampai terjebak pada perilaku syirik tersebut. Menurut Yusuf Abdurahman
terdapat setidaknya beberapa langkah membentengi diri dari syirik sebagai berikut:9
a. Menghayati Ciptaan Allah

8
Syaikh Abdul Aziz, Hukum Sihir & Perdukunan, (Riyadh, Kantor Dakwah Komplek Industri, 2002),
2.
9
M.Yusuf Abdurrahman,Tamparan-Tamparan Keras Bagi Pelaku Dosa-Dosa Besar,(Jogjakarta :
Safirah, 2012).
Untuk menghindari perbuatan syirik kita bisa menghayati berbagai ciptaan Allah
yang ada di alam semesta ini mulai dari makro kosmos hingga mikro kosmos.
Bahkan, diri kita sendiri pun bisa menjadi penghayan tersendiri untuk menemukan
kemahabesaran Allah, kemaha Agungan Allah, dan Sifat Allah yang Sangat Maha
Kuasa.
b. Menghayati Hukum dan Sunnatullah
Hukum dan Sunnatullah yang Allah ciptakan, sejatinya adalah hukum-
hukum keadilan dan keseimbangan agar manusia tidak tersesat dalam hidupnya.
Jika manusia tersesat dan hidupnya tanpa arah, maka tentu saja manusia akan jatuh
pada keterpurukan dan tidak akan ada kesejahteraan dalam kehidupannya di dunia.
Untuk itu, Allah ciptakan hukum dan aturan agar manusia bisa terbebas dari
kesesatan.Jika manusia benar-benar memikirkan dan memahami sunnatullah
tersebut, maka tentu saja akan mudah ia tunduk kepada Allah dan tidak akan lagi
menyembah, memohon, atau bahkan bersjud kepada selain Allah. Karena hanya
Allah lah yang mampu membuat hukum, aturan, dan sunnatulalh yang membuat
manusia hidup adil juga seimbang.
c. Mengikuti Segala Perintah Allah
Mengindari dossa syirik tentu saja dengan cara mengikuti segala perintah
Allah. Jika perintah Allah kita laksanakan maka kita akan mudah untuk
mendapatkan kenikmatan juga pencerahan diri yang membuat kita semakin
menikmat dalam menjalankan perintah Allah.
d. Berdzikir
Bedzikir artinya adallah mengingat Allah. Jika kita selalu ingat Allah
tentunya kita akan memahami bahwa tidak ada Tuhan yang layak disembah dan
diduakan, selain dari Allah. Hanya satu Tuhan dan tempat kita bergantung dalam
hidup yaitu Allah yang layak untuk disembah.
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-
lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Rad : 28)

e. Melaksanakan Shalat
Shalat adalah satu aktivitas untuk menjauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Selain itu, shalat juga membuat kita senantiasa menyebut-nyebut nama Allah,
mengingat Allah baik Asma Allah, hukum-hukum dan peringatan dari Allah. Orang
yang shalat akan ingat bahwa Allah lah tempat ia Bergantung bukan pada yang
lainnya.
Artinya:Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS Al Ankabut : 45)

f. Menjauhi Ilmu Supranatural


Salah satu hal yang bisa mendekatkan kita pada kesyirikan adalah percaya
pada sesuatu yang bertentangan dengan sunnatullah dan berbau supranatural.
Misalnya saja mempercayai ramalan bintang, pergi ke dukun untuk meminta
pertolongan, atau cara-cara lain yang bisa mencelakakan atau membahayakan
manusia.Allah telah menetapkan untuk bisa sukses maka manusia harus berikhtiar
dan berdoa. Jika hal tersebut dilakukan maka manusia akan mendapatkan
kesuksesan. Sedangkan jika melalui jalan-jalan pintas tersebut tentu akan mudah
terkena syirik atau terjebak perbuatan yang bisa menduakan Allah.
g. Berpikir Rasional
Berpikir rasional artinya kita berpikir secara benar dan tidak asal-asalan.
Orang yang berpikir dan menggunakan akalnya secara benar akan memahami
bahwa tidak ada lagi Tuhan yang layak untuk disembah dan juga digantungkan
tempat memohon pertolongan selain Allah. Tanpa berpikir yang rasional biasanya
manusia akan mudah untuk tergelincir, dan terjebak bisikan syetan atau hawa nafsu.
h. Menyadari Kelemahan Zat atau Makhluk Allah
Untuk menghindari syirik maka kita harus pahami bahwa tidak ada satupun
majkhluk Allah yang sempurna. Untuk itu, tidak ada gunanya bergantung hidup dan
menjadikan makhluk yang diciptakan sebagai tempat kita hidup dan memohon
keselamatan. Hal ini dikarenakan hakikatnya makhluk Allah juga adalah
membutuhkan tempat bergantung untuk hidup di atas kelemahan dirinya.
i. Mengikuti Jalan Hidup Para Rasul
Mengindari syirik bisa juga kita lakukan dengan menjalankan sunnah rasul
atau mengikuti jalan hidup para rasul. Jalan hidup para rasul adalah jalan-jalan yang
mengarahkan kepada Allah. Tidak ada satupun Rasul yang berlaku syirik atau
menduakan Allah. Untuk itu, ikutilah apa yang pernah Rasul-Rasul lakukan agar
kita selamat di dunia dan akhirat, terhindari dari kesyirikan.
j. Berbangga Diri Sebagai Seorang Muslim
Kita bisa juga berbaganga diri sebagai seorang Muslim. Hal ini dikarenakan
jika kita berbangga maka kita akan merasa cinta dan taat kepada Allah. Kita akan
bahagia dengan sujud dan menyembah Allah, dengan begitu tidak akan berpaling
atau meninggalkan Allah atau menjadikan Makhluk lain sebagai sesuatu yang
menandingi Allah.

D. Kesimpulan

Salah satu fondasi utama ajaran Islam ialah ajaran bertauhid hanya pada
Allah. Garis demarkasi yang sangat tegas telah perkenalkan oleh Allah melalui para
rasulnya agar umat manusia hanya menyembahkan dan memohon pertolongan
kepada Allah. Barangsiapa yang menyembah selainNya berarti mereka sudah
tergelincir dari petunjukNya. Sebagai seorang Muslim kita mesti senantiasa berjalan
sesuai petunjuk Allah dan Rasulnya. Agar perbuatan kita terhindar dari praktik atau
perilaku yang bertentangan dengan petunjuk Allah, maka kita penting untuk
mempelajari dan memahami makna, jenis, dan bentuk perbuatan syirik. Identifikasi
perbuatan syirik itu penting dilakukan agar kita tidak terjebak karena sebagaimana
disampaikan sebelumnya bahwa perbuatan syirik selain ada yang mudah dideteksi
seperti syirik besar, ada juga yang terkadang kita tidak sadari bahwa ternyata kita
telah melakukan perbuatan yang dilarang seperti praktik syirik kecil semisal riya’.
Oleh karena itu, krusialnya masalah syirik ini, maka para ulama telah memberikan
beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan agar kita terhindar dari perbuatan
syirik tersebut. Sebab konsekuensi perbuatan syirik tidak saja memperoleh balasan
di akhirat tetapi juga di dunia.

Anda mungkin juga menyukai