PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor, baik eksternal maupun internal dalam diri manusia itu sendiri, sehingga
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan
dan sesuatu yang diamalkan atau amaliyah. Amal perbuatan tersebut merupakan
perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang
bersumber dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
yang berintikan keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam islam merupakan dasar
atau pondasi yang diatasnya berdiri syariat-syariat islam. Keimanan kita kepada
Allah SWT harus terus menerus dipupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena
ketika keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila
menyimpang yaitu syrik. Iman, kufur dan syirik termasuk hal yang dapat
seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kufur dan syirik?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. KUFUR
kufur karena kebodohannya. Adapun pengertian kufur yang hakiki adalah keluar
dan menyimpang dari landasan Iman. Orang yang melakukan kekufuran, tidak
berarti tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, baik dengan mendustakannya
ataupun tidak.
penyelesaian perang Siffin. Selanjutnya persoalan hukum kafir ini bukan lagi
hanya orang yang tidak menentukan hukum dengan al-Quran, tetapi juga orang
yang melakukan dosa besar, yaitu murtakibal-kabair. Kufur bisa terjadi karena
syariat
keislaman
kufur besar terjadi dengan ucapan atau perbuatan yang sangat bertolak
belakang dengan iman seperti mencela Allah dan Rasul-Nya atau menginjak
Al Qur`an dalam keadaan tahu kalau itu adalah Al Qur`an dan tidak
terpaksa.
2. Kufrul Ibaa’ wal Istikbaar Ma’at Tashdiiq (kafir karena menolak dan
Baqarah: 34.
3. Kufrusy Syakk (kafir karena ragu) dalilnya adalah firman Allah QS Al-
Kahfi:35-38.
4. Kufrul I’radh (kafir karena berpaling) dalilnya ialah firman Allah QS Al-
Ahqaf: 3.
5. Kufrun Nifaaq (kafir karena nifak) dalilnya adalah QS Al-Munafiqun: 3.
Kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia
adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa yang disebutkan didalam Al-Qur‟an
dan As-Sunnah sebagai dosa dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur
besar. yang termasuk kedalam kufur ashghar di antaranya yaitu, kufur nikmat
“Dan barang siapa tidak memutuskan perkara dengan hukum yang diturunkan
هُ َو الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم فَ ِمن ُك ْم َكافِ ٌر َو ِمن ُكم ُّم ْؤ ِم ٌن
“Dialah yang menciptakan kalian lalu diantara kalian ada yang kafir dan ada
ض َّل َس ْعيُهُ ْم فِي ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوهُ ْم يَحْ َسبُونَ أَنَّهُ ْم يُحْ ِسنُونَ صُ ْنعًا
َ َالَّ ِذين
perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang
terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang
dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
a) MACAM-MACAM SYIRIK
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah.
Syirik akbar dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun Jali (tampak nyata),
yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk
berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia
dan sebagainya. Demikian pula menyembah makhluk-makhluk ghaib seperti
meninggal. Setiap orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti selain dari
apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah terjerumus
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada
peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik
asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak
Sabda rasulullah SAW: ََو َم ْن َحلَفَ بِ َغي ِْر هّٰللا ِ فَقَ ْد َكفَ َراَوْ اَ ْش َرك
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka
Memakai azimat
syirik”. (HR. Ahmad).
Mantera
dilakukan oleh orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-
gumam itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
Sihir
atau mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits
disebutkan:
َس َح َرفَقَ ْداَش َْرك َ َمنْ َعقَ َد ُع ْق َدةًثُ َّم نَفَتَ فِ ْي َهافَقَ ْد
َ ْ َو َمن٬س َح َر
syirik”. (HR. Nasa’i).
Peramalan
hal-hal yang ghaib pada masa-masa yang akan datang baik itu dilakukannya
Yamg dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini bukanlah ilmu perbintangan
yang mempelajari tentang planet yang dalam ilmu pengetahuan disebut astronomi.
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib
pada masa datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia.
Adapun tukang tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang-
orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal
yang ghaib, baik dengan bantuan jin atau setan, ataupun dengan membaca garis
Allah. Misalnya seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan
yang sesat.
Artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan
Riya
Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji
atau dilihat orang. Riya termasuk syirik, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
Artinya: “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu ialah syirik
kecil. Nabi ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab, ialah Riya”. (HR.
Ahmad).
oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali
bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau
sejenisnya.
fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari
contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau
Pada masa pemerintahan Fir’aun, dari kaum Fir’aun kita dapat menarik
pelajaran bahwa yang disebut syirik bukan hanya sikap seseorang yang
melainkan justru dalam kehinaan yang lebih mendasar, karena dia diperhamba
oleh nefsunya sendiri untuk berkuasa dan menguasai orang lain. Inilah keadaan
Fir’aun yang kemudian mengalami hukum Tuhan yang tragis dan dramatis, dan
Yunus: 90).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang
orang yang menyembah dan mengakui adanya Tuhan selain Allah atau
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman,
Al-Bazdawi, Kitab Usuluddin, Kahirah: Dr. Hans Piter Linss (Et. Al), Dar Haya’
Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan dan tim Ahli Tauhid, Aqidatut Tuhid Kitabut
Insani, 2000.