Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AIK (AL-ISLAM-KEMUHAMMADIYAHAN 1)

“TAUHID DAN URGENSINYA DALAM KEHIDUPAN”

Dosen Pembimbing :

Mahmud Rifai, S.Ud., M.Ag.

Penyusun :

1. Khairin Nafisa

2. Faritsatul fatin salima

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU FORMAL DAN ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi sang pencipta jagad raya atas segala karunianya. Kita
bisa merasakan nikmat sehat, rizki, dan kebahagiaan. kita memohon ampun dan pertolongan
serta berlindung dari keburukan- keburukan jiwa kita.
Makalah yang berisikan tentang TAUHID DAN URGENSINYA DALAM
KEHIDUPAN di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah AL-ISLAM-
KEMUHAMMADIYAHAN 1 Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Madiiun, 24 Januari 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………….….................................………………….......2

DAFTAR ISI……………………...............................................................................................3

BAB I Pendahuluan....................................................................................................................4

A. Latar Belakang………………………................................…........……………………...4

B. Rumusan Masalah…………………............................….........……................................4

C. Tujuan Penulisan……………..………......................................…..……….................….5

BAB II Pembahasan....................................................................................................................5

A. Makna Tauhid.................................................................................................................5

B. Urgensi Tauhid Dalam Kehidupan..............................................................................6

BAB III Kesimpulan dan Saran................................................................................................10

A. Kesimpulan……………..........…………..............................…………………............10

B. Penutup…………….…………………….............................………............................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern ini banyak krisis yang harus dihadapi manusia, seperti krisis moneter,
krisis pangan, krisis bahan bakar, dan yang patut kita renungkan adalah krisis iman. Krisis
iman dikarenakan kurangnya nutrisi rohani serta kurangnya fungsi tauhid dalam kehidupan
sehari-hari manusia saat ini. Kebanyakan manusia hanya mementingkan kepentingan dunia
dibanding kepentingan akhirat. Sehingga yang terealisasi hanyalah sifat-sifat manusia yang
berbau duniawi, seperti hedonisme, fashionisme, kepuasan hawa nafsu, dan lain-lain
Hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan menempatkan peran
tauhid secara benar dan sesuai dengan keadaan zaman manusia sekarang ini. Padahal, jika
masyarakat modern saat ini menempatkan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya, insya allah
akan tercipta masyarakat yang damai,aman, dan terjauh dari sifat-sifat tercela, seperti korupsi,
kolusi, nepotisme,penipuan, dan tindakan-tindakan yang melanggar hokum agama, maupun
hukum perdata dan pidana Negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tauhid?
2. Apa peran dan fungsi tauhid dalam kehidupan?
3. Apa pengaruh tauhid dalam Kehidupan?
4. Apa akibat negatif dari kejahilan terhadap tauhid dalam Kehidupan ?

4
5. Apa saja perbuatan yang dapat merusak syahadat atau tauhid?
6. Apa Urgensi Dan Posisi Ajaran Tauhid Bagi Kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami makna tauhid
2. Mengetahui peran dan fungsi tauhid dalam kehidupan
3. Dapat mengetahui pengaruh tauhid dalam Kehidupan
4. Dapat mengetahui akibat negatif dari kejahilan terhadap tauhid dalam Kehidupan
5. Dapat mengetahui perbuatan- perbuatan yang dapat merusak syahadat atau tauhid
6. Dapat mengetahui Urgensi Dan Posisi Ajaran Tauhid Bagi Kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

A.Makna Tauhid

Tauhid merupakan dasar agama Islam yang secara persis diungkapkan dalam frasa “Lā
ilāha illallāh”.[1] Menurut bahasa, tauhid adalah bentuk masdar dari fi'il wahhada-yuwahhidu
yang artinya menjadikan sesuatu jadi satu saja. Sedangkan Syaikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin menambahkan bahwa makna ini akan sempurna jika ditambahkan penafikan segala
sesuatu selain yang dijadikan satu tersebut.Dalam konsep Islam tauhid adalah konsep
dalam akidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Islam mengajarkan bahwa Allah esa
(satu) tidak dari segi bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak mempunyai sekutu atau
serupa. Allah satu dari segi Dzatnya, dengan makna bahwa tidak ada dzat yang serupa dengan
Dzat Allah. Karena Dzat Allah bukanlah benda dan tidak disifati dengan sifat-sifat benda,
karena Allah-lah yang menciptakan seluruh benda beserta segenap sifat-sifatnya. Allah sudah
ada sebelum seluruh ciptaan ini ada. Allah tidak dapat dibayangkan karena bayangan benak
manusia hanya bisa menjangkau hal-hal yang biasa dijumpai, dilihat, didengar, atau
dirasakannya dengan panca indera.

Tauhid adalah salah satu hal terpenting yang harus difahami, dimiliki dan dipegang teguh
oleh umat Islam, karena dengan tauhid seseorang dapat mengerti apa arti dari kehidupan yang
dia jalanani. Dalam ajaran Islam kalimat tauhid terbagi menjadi dua bagian yang sangat
berhubungan antara satu dengan yang lainya, yaitu Nafyu dan Isbat. Nafyu (peniadaan),
kalimat tersebut adalah Laailaaha yang artinya” tiada Tuhan”, maksud dari kalimat itu iyalah
meniadakan segala macam Tuhan, sehingga di muka bumi ini tiada apapun yang patut
disembah, dipuja, diimani dan ditaati. Isbat (menetapkan), kalimat tersebut adalah Illallah yang

5
artinya “kecuali Allah”, maksud dari kalimat itu iyalah memunculkan pemahaman tentang
keberadaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan di dalam fikiran kita setelah kita menghapus
segala macam Tuhan yang ada di dalamnya

Tauhid mempunyai peran besar terhadap hidup manusia, karena dengan tauhidlah
manusia dapat memahami arti dan tujuan hidup mereka. Maka jelaslah tujuan hidup manusia
sesungguhnya, yaitu hanya beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala saja dan bukan untuk
yang lain, karena segala macam perbuatan yang kita lakukan mulai dari makan kita, tidur kita,
belajar kita, dan segala macam usaha yang kita lakukan jika kita niatkan untuk beribadah
kepada Allah niscaya semua itu adalah pahala bagi kita

B. Urgensi Tauhid Dalam Kehidupan


Terdapat sejumlah pemikiran yang memperlihatkan urgensi dan posisi ajaran tauhid
dalam Islam yang demikian penting dan strategis bagi kehidupan manusia, sebagai berikut.
Pertama, megemukakan bahwa di dalam al-Qur’an terdapat 154 kosaka Ilah yang artinya
Tuhan, yang didapatkan atau dihubungkan dengan Tuhan-tuhan yang dianut para nabi,
pernyataan tentang keesaan-Nya, sifat-sifat-Nya yang mulia dan bijaksana, perintah untuk
menyembah-Nya, kesucianNya dari persamaan dengan yang lain, kemampuannya menjaga
manusia, tentang perannya di muka bumi, dan sebagainya.
Kemudian terdapat kosaka Allah yang merupakan bentuk ma’rifat yang berjumlah 2.640
dalam hubungannya dengan yang mengetahui sesuatu yang tidak diketahui manusia, sifat-sifat-
Nya yang agung, Yang Menggenggam dan memberi rezeki, memberikan kekusaan kepada
yang dikendakinya,yang Maha Hidup dan kokoh, sifat-Nya yang tidak suka kepada orang-
orang yang berbuat buruk dan jahat, Maha mengetahui segal sesuatu, memberi beban sesuai
kesanggupan manusia, sebagai yang harus ditaati perintah-Nya, tidak pernah berbuat dzalim,
dan hal-hal lainnya yang terkait dengan zat,sifat dan perbuatan-Nya yang Maha luas.

Peran dan Fungsi Tauhid Dalam Kehidupan Sosial

Tauhid menempati kedudukan sentral dan esensial dalam Islam, tauhid berarti komitmen
manusia kepada Allah sebagai fokus dari seluruh rasa hormat,rasa syukur,dan sebagai satu-
satunya sumber nilai dalam Islam.Manusia yang bertauhid mengemban tugas untuk
membersihkan manusia dari menyembah manusia, hewan, tumbuhan, matahari, berhala, dan

6
lain-lain kepada menyembah alloh.Dengan tauhid, kedudukan manusia sama manusia yang
lain, yang membedakan manusia dihadapan alloh adalah tingkat ketaqwaannya(QS. Al-
Hujurat: 13)

Hubungan manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga mencakup hubungan
horisontal dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid juga memiliki fungsi membentuk suatu
masyarakat yang mengejar nilai-nilai utama dan mengusahakan tegaknya nilai keadilan sosial
sehingga memberikan insipirasi pada manusia untuk mengubah dunia disekelilingnya agar
sesuai dengan kehendak alloh.
Hal ini akan memicu manusia untuk membentuk suatu misi yang bertujuan mengubah
dunia,menegakkan kebenaran, dan keadilan, merealisasikan berbagai nilai-nilai utama dan
memberantas kerusakan dimuka bumi. Dengan misi ini akan terwujud kehidupan sosial yang
adil, etis, dan agamis

Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan ( ِ ‫) ث َ ُر ع ِْل ِم الت َّ ْوحِ ْي ِد فِي ال َحيَاة‬

Apakah pengaruh tauhid dalam kehidupan?

Pertama, orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti tahu mengapa
Allah SWT menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui dari
mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari kebutaan dan kesesatan.

]٢٢[ ‫اط ُّم ْستَ ِقي ِْم‬ ِ ‫ع ٰلى‬


ِ ‫ص َر‬ َ ‫ع ٰلى َوجْ ِه ِه اَ ْه ٰدى اَ َّم ْن ي َّْم ِش ْي‬
َ ‫س ِو يًّا‬ َ ‫افَ َم ْن ي َّْم ِش ْي ُم ِكبًّا‬

“ Maka apakah orang yang berjalan terjun di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan
petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (QS. Al-Mulk: 22) .

Kedua , tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu, satu kitab, satu
risalah, dan satu kiblat, dan iman juga menjadikan manusia saling mencintai dan bersaudara
seperti firman Allah SWT :

]١٠[ َ‫اّللَ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُمون‬ ْ َ ‫إنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُونَ ِإ ْخ َوة فَأ‬
َّ ‫ص ِل ُحوا َبيْنَ أَخ ََو ْي ُك ْم َواتَّقُوا‬

“ Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah


hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. (QS. Al -Hujuraat: 10).

7
Rasulullah SAW pernah bersabda:

‫س ِد‬ َ ُ‫عى لَه‬


َ ‫سائِ ُر ال َج‬ ُ ُ‫س ِد ِإذَا ا ْشتَكَى ِم ْنه‬
َ ‫عضْو تَدَا‬ ُ ‫َمثَ ُل ال ُمؤْ ِمنِيْنَ فِي ت ََوا ِدِّ ِه ْم َوت ََرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعا‬
َ ‫ط ِف ِه ْم َمثَ ُل ال َج‬
ِ ‫ع ِن النُّ ْع َم‬
)‫ان ب ِْن بَ ِشي ٍْر رضي هللا عنه‬ َ ‫(ر َواهُ ُم ْس ِلم‬
َ ‫س َه ِر َوال ُح َمى‬
َّ ‫ ِبال‬.

“ Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, saling meringkas dan
saling mencari kelembutan adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh
merasakan sakit maka semua anggota tubuh yang lain akan sulit tidur dan demam. (HR.
Muslim dari An - Nu'man bin Basyir RA).

Masyarakat beriman adalah masyarakat yang melakukan ta'awun (saling bekerja sama)
dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang perbuatan dosa
dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha Allah, individunya merasa
takut untuk berbuat zhalim, menipu, menipu, membunuh, berzina, menyuap atau menerima
suap, berdusta, dengki, ghibah atau perbuatan jahat lain karena ia takut kepada Allah dan
takut kepada hari dimana ia harus berhadapan dengan Allah SWT untuk mempertanggung
jawabkan semua amalnya.

Dan ketika kaum muslimin berpegang teguh dengan tauhid mereka menjadi orang-orang
yang terbaik seperti firman-Nya:

ِ ‫اّلل ۗ َولَ ْو آ َمنَ أَ ْه ُل ْال ِكتَا‬


‫ب‬ ِ َّ ‫ع ِن ْال ُمنك َِر َوتُؤْ ِمنُونَ ِب‬ ِ ‫اس تَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬
َ َ‫وف َوتَ ْن َه ْون‬ ْ ‫ُكنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬
﴾١١٠﴿ َ‫لَ َكانَ َخي ًْرا لَّ ُهم ۚ ِ ِّم ْن ُه ُم ْال ُمؤْ ِمنُونَ َوأَ ْكثَ ُر ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran: 110)

Ketiga, bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan melahirkan amal
shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka berbagai pintu kebaikan dan
mendatangkan pertolongan Allah dalam menghadapi musuh-musuh mereka.

‫ض َو ٰلَ ِكن َكذَّبُوا فَأ َ َخ ْذنَاهُم بِ َما كَانُوا‬


ِ ‫اء َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫س َم‬ َ ‫َولَ ْو أَ َّن أَ ْه َل ْالقُ َر ٰى آ َمنُوا َواتَّقَ ْوا لَفَتَحْ نَا‬
ٍ ‫علَ ْي ِهم بَ َركَا‬
َّ ‫ت ِ ِّمنَ ال‬
﴾٩٦﴿ َ‫يَ ْك ِسبُون‬

8
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, Pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A'raaf: 96)

‫ِّت أَ ْقدَا َم ُك ْم‬


ْ ِ‫ص ْر ُك ْم َويُثَب‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِن تَن‬
َّ ‫ص ُروا‬
ُ ‫اّللَ يَن‬

“ Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. ( QS.Muhammad : 7)

begitu dulu kaum muslimin, sebelumnya mereka adalah orang-orang yang lemah dan miskin,
namun mereka beriman dan beramal shalih hingga Allah membuka pintu-pintu keagungan di
dunia untuk mereka, Allah cukupkan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah tolong mereka
dari musuh-musuh mereka dengan pertolongan yang gilang-gemilang.

Bahaya Akibat Jahil terhadap Ilmu Tauhid (‫ار ال َج ْه ِل بِع ِْل ِم الت َّ ْوحِ ْي ِد‬
ُ ‫) أَض َْر‬

Pertama, orang yang tidak mengenal penciptanya seperti orang buta di dunia ini, dia tidak
tahu mengapa dia diciptakan, atau apa hikmah (tujuan) keberadaannya di atas bumi
ini. Hidupnya berakhir dalam keadaan ia tidak tahu mengapa ia memulai hidup. Ia keluar dari
dunia tanpa tahu mengapa ia dulu masuk ke dalamnya.

َ‫ار ۖ َوا َّلذِينَ َكف َُروا َيتَ َمتَّعُون‬


ُ ‫ت تَجْ ِري ِمن تَحْ تِ َها ْاْل َ ْن َه‬
ٍ ‫ت َجنَّا‬ َّ ‫ع ِملُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫اّللَ يُد ِْخ ُل الَّذِينَ آ َمنُوا َو‬ َّ ‫ِإ َّن‬
ُ ‫َو َيأ ْ ُكلُونَ َك َما تَأ ْ ُك ُل ْاْل َ ْن َعا ُم َوال َّن‬
﴾١٢﴿‫ار َم ْث ًوى َّل ُه ْم‬

“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di
dunia) dan mereka makan seperti binatang makannya. dan Jahannam adalah tempat tinggal
mereka.” (QS.Muhammad: 12).

Kedua, siapa yang tidak percaya pada hari akhir, maka ia ditipu oleh dunia, ia mengatur
semua cita-cita dan ambisinya adalah bagaimana mewujudkan kepentingannya di dunia
sebelum mati, mengambil yang halal dan haram, tidak peduli apakah itu membahayakan
orang lain atau tidak karena yang penting adalah kepentingannya. Dengan sikap egois dalam
masyarakat menjadi cerai berai, interaksi dan hubungan sesama anggota masyarakat menjadi
rusak, mereka saling membenci dan berperang, tidak seperti masyarakat yang beriman dan
berpegang teguh pada agamanya.

9
Ketiga, bila kejahilan terhadap ilmu tauhid ini merata di masyarakat, maka aqidah atau
keyakinan masyarakat akan rusak, lalu amal pun akan rusak, maksiat dan dosa tersebar luas,
kemudian mengakibatkan turunnya hukuman Allah swt atas umat Islam yang mengabaikan
atau meninggalkan prinsip agama mereka.

]٤١[ َ‫ع ِملُوا لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْر ِجعُون‬


َ ‫ض الَّذِي‬ ِ َّ‫ِي الن‬
َ ‫اس ِليُذِيقَ ُه ْم بَ ْع‬ ْ ‫ت اَ ْيد‬ َ ‫سادُ فِي ْالبَ ِ ِّر َو ْالبَحْ ِر ِب َما َك‬
ْ َ‫سب‬ َ َ‫ظ َه َر ْالف‬
َ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di depan dapat diketahui bahwa Tauhid mempunyai berbagai macam
fungsi dan peran yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial yakni
membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua makhluk,
menjaga manusia dari nilai-nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan, dan
kesenangan kesenangan sensual belaka, Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan
secara konsisten, Mengajarkan kepada umat Islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai
pusat kesadaran intelektual mereka. Maka jelaslah bahwa tauhid erat hubunganya dengan
kehidupan sosial karena dengan bertauhid manusia dapat mengetahui tujuan hidup mereka
yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala secara vertical yaitu langsung kepada Allah
dengan ibadah makdoh dan Horizontal yaitu beribadah dengan sesama makhluk Allah dengan
ibadah ghoiru makdoh

10
Dengan menancapakan kalimat Lailahailallah dalam hati, maka akan diketahui bahwa
segala hal bentuk penyembahan terhadap sesama manusia merupakan suatu perbuatan yang
bisa menduakan Allah SWT serta mengingkari kekuasaannya, karena Dialah yang
menciptakan segala sesuatunya di alam ini, baik yang ada di langit maupun ada di bumi. Dan
apabila semua ini dapat direalisasikan dalam kehidupan secara konsisten maka akan tercipta
kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

B. Penutup

Demikianlah makalah ini di susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini mungkin masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang
membangun sangat di harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
• https://alhikmah.ac.id/4700-2/
• https://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
• Devia,M.L,& Reza,N.L,& Siska,W.L. “Peran dan Fungsi Tauhid Dalam Kehidupan Sosial:”.
Tarbiyah-Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Vol. 1, 1 (April 2022): p-pp

11

Anda mungkin juga menyukai