Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AGAMA DENGAN KOSEP TAUHID MERUPAKAN AGAMA YANG

BENAR YANG AKAN MENJAMIN KEBAHAGIAAN

PEMELUKNYA

Disusun Oleh :

Inda Wulandari 1511900262

Nurliyana Oktorika 1511900263

Dicha Berliana Pratiwi 1511900269

Ana Fauziah 1511900272

Dosen Pengampu : Mochamad Abdulloh, SH,I., S.Pd., M.Pd

Kelas C Jumat C303

Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang memberi limpahan rahmat
untuk kita semua sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan bantuan
buku, teman dan media. Dalam makalah ini kita perlu untuk mengetahui dan
paham tentang Agama dengan Konsep Tauhid Merupakan Agama yang Benar
yang akan Menjamin Kebahagiaan Pemeluknya. Harapan kami semoga makalah
ini dapat membantu menambah pengeahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


konsep-konsep tauhid dalam Agama Islam yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber .

Dalam makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan
kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 20 Maret 2020

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI .........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Pengertian Ilmu Tauhid......................................................................................3
2.2 Hakikat Tauhid...................................................................................................4
2.3 Fungsi dan Hikmah Tauhid................................................................................5
2.4 Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan Sehari – Hari..............................................8
2.5 Macam – Macam Tauhid ..................................................................................9
2.6 Faedah Ilmu Tauhid.........................................................................................10
2.7 Keutamaan Ilmu Tauhid...................................................................................11
2.8 Arguman Tentang Tauhid................................................................................12
2.9 Esensi dan Urgensi Komitmen Tauhid...........................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................16
3.2 Saran ................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembahasan Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam islam


karena tauhid dalam hal ini mengambil posisi penting menjadi inti pondasi dari
sebuah ‘Aqidah Islam. Seiring berkembangnya masyarakat, tauhid dalam
posisinya yang sangat penting ini cenderung sedikit demi sedikit dilupakan oleh
umat islam sendiri. Tentunya beragam faktor yang telah mengancam lunturnya
tauhid ini. Urusan-urusan duniawi mungkin adalah faktor yang sangat dominan
dalam hal ini.

Tak heran,kerap kita temukan banyaknya penyimpangan-penyimpangan


yang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita.Padahal,seperti yang kita ketahui
bersama bahwa islam sebagai rahmatan lil ‘alamin telah mengatur kehidupan ini
tidak hanya ukhrawi saja, namun kehidupan duniawi pun juga diatur.
Permasalahannya adalah kita sebagai seorang muslim secara tidak sadar telah
melupakan sendi-sendi pokok ajaran islam. Tauhid sebagai salah satu unsurnya
yang menjadi pilar pokok dalam kehidupan justru semakin luntur akan
perkembangan zaman.

Melalui makalah ini, penyusun kelompok kami berusaha mengingatkan


kembali bagaimana esensi sebenarnya tauhid, sehingga diharapkan pembaca
menjadi paham akan pentingnya tauhid ini. Tidak hanya sekedar paham akan
maknanya saja, tetapi bagaimana kemudian kita sebagai seorang muslim mampu
mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ilmu tauhid?


2. Bagaimana hakikat dalam ilmu tauhid?
3. Apa saja fungsi dan hikmah ilmu tauhid?
4. Bagaimana menerapkan ilmu tauhid dalam kehidupan sehari-hari?

1
5. Apa saja macam-macam ilmu tauhid?
6. Apa faedah dalam ilmu tauhid?
7. Apa keutamaan ilmu tauhid?
8. Bagaimana argumen tentang tauhid sebagai satu-satunya model beragama
yang benar?
9. Bagaimana Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-nilai Tauhid
untuk mencapai Kebahagiaan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian ilmu tauhid


2. Mengetahui dan memahami hakikat dalam ilmu tauhid
3. Mengetahui dan memahami fungsi dan hikmah ilmu tauhid
4. Mengetahui dan memahami penerapan ilmu tauhid dalam kehidupan
sehari-hari
5. Mengetahui dan memahami macam-macam ilmu tauhid
6. Mengetahui dan memahami faedah dalam ilmu tauhid
7. Mengetahui dan memahami keutamaan ilmu tauhid
8. Mengetahui argumen tentang tauhid sebagai satu-satunya model beragama
yang benar?
9. Mengetahui Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-nilai Tauhid
untuk mencapai Kebahagiaan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ilmu Tauhid

Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan


keesaan Allah. Tauhid menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam yakni
tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan
menjauhi syirikmerupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah diikrarkan
oleh seorang muslim. Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa berfirman: “Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS An Nahl:
36) “Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan” (QS At-Taubah: 31) “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih
(dari syirik)” (QS Az Zumar: 2-3)

Kata tauhid berasal dari bahasa arab Wahhada-Yuhawwidu yang secara


etimologis berarti ke-Esaan, sehingga istilah mentauhidkan berarti,
“Mengesakan”. Syekh Muhammad Abduh mengatakan bahwa “Tauhid ialah suatu
ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya,
sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama
sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya. Juga membahas tentang rasul-rasul Alah,
meyakinkan kerasulan mereka, apa yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) kepada
mereka, dan apa yang terlarang menghubungkan kepada mereka.” Sementara
Affandi al-Jasr mengatakan, ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang
menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan. Selain itu Prof.M.
Thahir A Muin memberikan difinisi: Tauhid ialah ilmu yang menyelidiki dan
membahas soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian
utusan-utusan-Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal
pikiran sebagai alat untuk membuktikan ada-Nya zat yang mewujudkan.

3
2.2 Hakikat Tauhid

Tauhid merupakan kewajiban utama dan pertama yang diperintahkan Allah.


Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita kaum muslimin untuk mengerti
hakekat dan kedudukan tauhid. Hakekat tauhid adalah mengesakan Allah.
Mengesakan Alloh Dalam Nama dan Sifat-Nya maksudnya adalah kita beriman
kepada nama-nama dan sifat-sifat Alloh yang diterangkan dalam Al-Qur’an
dan Sunnah Rosululloh. Dan kita juga meyakini bahwa hanya Alloh-lah yang
pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Qur’an
dan Hadits tersebut (yang dikenal dengan Asmaul Husna). Sebagaimana firman-
Nya “Dialah Alloh Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk
Rupa, hanya bagi Dialah Asmaaul Husna.” (Al-Hasyr: 24).

Allah berfirman, “Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-


Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya
Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri.” (An-Nisa: 36). Dalam ayat ini Alloh menyebutkan hal-hal yang Dia
perintahkan. Dan hal pertama yang Dia perintahkan adalah untuk menyembahNya
dan tidak menyekutukanNya.

Perintah ini didahulukan daripada berbuat baik kepada orang tua serta
manusia-manusia pada umumnya. Maka sangatlah aneh jika seseorang bersikap
sangat baik terhadap sesama manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak
Tuhannya terutama hak beribadah hanya kepada Allah semata. Tauhid inilah yang
menjadi intisari dakwah para nabi dan rasul kepada setiap umat mereka.
Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Sungguh Kami telah mengutus kepada
setiap umat seorang rasul yang mengajak; Sembahlah Allah dan jauhilah
thaghut.” (QS. an-Nahl: 36). Dengan tauhid, seorang hamba mempersaksikan
bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Kami mengutus seorang pun

4
rasul sebelum engkau -wahai Muhammad- melainkan Kami wahyukan kepadanya
bahwasanya tidak ada sesembahan -yang benar- selain Aku, maka sembahlah Aku
saja.” (QS. al-Anbiyaa’: 25).

Karena hanya Allah yang menciptakan maka hanya Allah pula yang berhak
untuk disembah. Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Wahai umat manusia,
sembahlah Rabb kalian, yaitu yang telah menciptakan kalian dan orang-orang
sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 21)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Yang demikian itu, karena Allah adalah al-
Haq/sesembahan yang benar, adapun segala yang mereka seru/sembah selain-Nya
adalah batil.” (QS. al-Hajj: 62). Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Dan ilah
(sesembahan) kalian adalah ilah yang satu. Tidak ada ilah yang benar selain Dia.
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah: 163).

Syaikhul islam berkata, “Tauhid yang dibawa oleh para rasul mengandung
penetapan keilahiyahan-Nya semata dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah. Tiada yang disembah kecuali Dia, tidak ada tempat
bertawakal kecuali kepadaNya, Tidak ada tempat berloyal kepada siapapun
kecuali karenanya, tidaklah memusuhi siapapun kecuali dalm rangka mencari
keridhaan-Nya dan tidak beramal kecuali karena-Nya. Hal itu semua mencakup
penetapan apa yang telah diteteapkan oleh-Nya terhadap dirinya berupa asma dan
sifat-sifat-Nya.

Maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa ilmu tauhid ialah ilmu yang
berghubungan dengan masalah ketuhanan (Allah), rasul atau nabi, dan masalah-
masalah yang berkaitan dengannya.

2.3 Fungsi dan Hikmah Tauhid

Pada bagian ini akan dibahas tentang fungsi dan manfaat dari ilmu tauhid
ini dalam kehidupan manusia. Namun, oleh karena keterbatasan pengetahuan dan
sumber yang penulis dapatkan, maka bahasan tentang bagian sangat minim. Perlu
diketahui, bahwa pada hakikatnya tauhid ini bukan hanya sekedar diketahui dan
dimiliki oleh seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan

5
benar, karena apabila tauhid telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati dengan baik
dan benar, maka kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai
hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. inilah salah satu manfaat dari ilmu
tauhid.

Selain itu, tauhid juga berfungsi sebagai pembimbimbing umat manusia


untuk menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para
Nabi dan Rasul, karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok akar
untuk menemukan kembali jalan Allah, yang dapat membawa umat manusia
kepada puncak segala kebaikan. Begitu juga dengan kayakinan (tauhid) akan
eksistensi tuhan yang maha esa (Allah) akan melahirkan keyakinan bahwa semua
yang ada di ala mini adalah ciptaan tuhan; semuanya akan kembali kepada tuhan,
dan segala sesuatu berada dalam urusan yang maha esa itu. Dengan demikian
segala perbuatan, sikap, tingkah laku, dan perkataan seseorang selalu berpokok
pada modus ini. Sebagai mana firman Allah dalam al-Quran yang artinya:

“Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-
Ku” (al-Dzariyat:56) “Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada
engkaulah kami mohon pertolongan” (Al-Fatihah:5) “Katakanlah, “Dialah Allah
yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”.
(al-Ikhlas:1-2). Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa ketauhidan tidak hanya
menyangkut hal-hal batin, tetapi juga meliputi sikap tingkah laku, perkataan, dan
perbuatan seseorang. Oleh karena itu, orang-orang yang telah mampu memahami
dan menghayati tauhid dengan dan dan benar akan membawa kepada kebahagiaan
baik itu segi lahir ataupun batin. Sehingga jelas bagi seseorang, bahwa tauhid
tidak cukup untuk dimiliki dan dihayati, karena jika hanya demikian hanya akan
menghasilkan keahlian dalam seluk beluk ketuhanan, namun tidak berpengaruh
apa-apa terhadap seseorang tersebut, sehingga dirinya akan berada diluar
ketauhidan yang sebenarnya, bahkan mungkin bisa sampai keluar dari
keislamannya, karena maksud dan tujuan tauhid bukan sekedar diakui dan
diketahui saja, tetapi lebih dari itu tauhid mengadung hal-hal yang beramanfaat
bagi kehidupan manusia sebagai satu – satunya model beragama yang benar :

6
1. Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan
2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong
mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan
3. Mengerluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan
kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan
4. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.

Dari empat poin yang diatas dapat dipahami bahwa tauhid selain
bermanfaat bagi hal-hal batin, juga bermanfaat bagi hal-hal lahi serta satu –
satunya jalan agama yang benar. Sehingga dari poin tersebut sangat jelas
manfaatnya bagi kehidupan manusia. Sementara dalam sumber lain, ada yang
menspesifikasikan fungsi atau manfaat ilmu tauhid bagi kehidupan manusia ialah
sebagai pendoman hidup yang dengannya umat manusia bisa terbimbing kepada
jalan yang diridhai Allah, serta dengan tauhid manusia bisa menjalani hidup
sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah SWT. Dengan tauhid manusia
tidak hanya bebas dan merdeka, melainkan juga akan sadar bahwa kedudukannya
sama dengan manusia lain manapun. Tidak ada manusia yang superior atau
inferior terhadap manusia lainnya. Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah
bahwa kometmen manusia-tauhid tidak saja terbatas pada hubungan verticalnya
dengan tuhan, melainkan juga mencakup hubungan Horizontal dengan sesama
manusia dan seluruh makhluk, dan hubungan-hubungan ini harus sesuai dengan
kehendak Allah. Sehingga dengan misi ini tauhid dapat mewujudkan sesuatu
bentuk kehidupan social yang adil dan etis.

Dalam kontek pengembangan umat, tauhid berfungsi antara lain


mentranformasikan setiap individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih
kurang ideal dalam arti memiliki sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari
setiap belenggu social, politik, ekonomi, dan budaya. Dengan demikian, akan
muncul manusia-manusia tauhid yang memiliki cirri-ciri positif yaitu:

1. Memiliki komitmen utuh pada tuhannya.


2. Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari Allah.

7
3. Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap terhadap
kualitas kehidupannya, adat-istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya.
4. Tujuan hidupnya jelas. Ibadatnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya
hanyalah untuk Allah semata-mata.
5. Memiliki visi jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama-
sama manusia lain; suatu kehidupan yang harmunis antara manusia dengan
Tuhannya, dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia dan
dengan dirinya sendiri.

Oleh karena itu, Nampak jelas bahwa tauhid memberikan dampak positif
bagi kehidupan manusia. Bila setiap individu memiliki kometmen tauhid yang
kukuh dan utuh, maka akan menjadi suatu kekuatan yang besar untuk
mambangaun dunia yang lebih adil, etis dan dinamis.

2.4 Aplikasi Tauhid Dalam Kehidupan Sehari – Hari

Pengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia


mempunyai konsekuensi yg mesti di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa
mengesakan Allah adalah dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil
maupun besar. Di antara konsekuensi pengucapan kalimat tauhid itu adalah
mengetahui kandungan maknanya kemudian mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Allah berfirman “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
tidak ada tuhan melainkan Allah.” Kalimat Tauhid berarti Pengingkaran kepada
segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT dan menetapkan bahwa yg berhak
disembah hanyalah Allah semata tidak kepada selain-Nya.

Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid laa ilaaha illallah adalah
keyakinan yg mutlak yg patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa
dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yg mencampuri
dan tanpa ada sesuatu pun yg sepadan dengan-Nya kemudian menerima dgn
Ikhlas akan apa-apa yg berasal dari-Nya baik berupa perintah yg mesti
dilaksanakan ataupun larangan yg mesti di tinggalkan semua itu akan mudah
ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa. Konsep tauhid

8
dalam pandangan yang lebih luas, tidak cukup hanya dengan membenarkan
bahwaAllah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Pada hakekatnya, tauhid memerlukan
manifestasi dalam realitakehidupan. Jika tauhid diartikan sebagai pengesaan
Tuhan, maka salah satu aplikasi sosialnya adalah tidak adanya peramal dan dukun,
artinya kita hanya percaya bahwa hanya Allah yang dapatmemberi pertolongan.
Aplikasi inilah yang saat ini kita lihat telah terkikis oleh modernitas denganadanya
dukun dan peramal yang tampil di televisi. Selain itu, makna dan hakekat fokus
pada satu dalam ajaran tauhid dapat pula diimplementasikandalam kehidupan
sehari  hari dengan secara serius melaksanakan amanah, tidak boleh
menduakankewajiban terkait kepentingan umat dengan mendahulukan
kepentingan pribadi.

2.5 Macam-Macam Tauhid

A. Tauhid rububiyah

Tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala perbuatan-Nya,


seperti menciptakan dan mengatur alam semesta, menghidupkan dan mematikan,
mendatangkan bahaya dan manfaat, memberi rizqi dan semisalnya.
Allah Ta’alaberfirman “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam” (Q.S. Al-
Fatihah: 1) Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Engkau adalah
Rabb di langit dan di bumi” (Mutafaqqun ‘Alaih)

B. Tauhid uluhiyah

Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam ibadah, seperti berdoa,


bernadzar, berkurban, shalat, puasa, zakat, haji dan semisalnya.
Allah Ta’ala berfirman “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang” (Q.S. Al-Baqarah : 163) Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Maka hendaklah apa yang kamu dakwahkan kepada mereka
pertama kali adalah syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali
Allah” (Mutafaqqun ‘Alaih). Dalam riwayat Imam Bukhari, “Sampai mereka
mentauhidkan Allah”.

9
C. Tauhid asma’ was shifat

Tauhid asma’ was shifat adalah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah


sesuai dengan apa yang telah disifati oleh Allah untuk diri-Nya di dalam Al-Quran
atau yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam
As-Sunnah yang shahih tanpa takwil (menyelewengkan makna), tanpa tafwidh
(menyerahkan makna), tanpa tamtsil (menyamakan dengan makhluk) dan tanpa
ta’thil. Allah Ta’ala berfirman: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S. Asy-Syuura : 11)

D. Tauhid Ubudiyah

Yang dimaksud dengan ubudiyah adalah hal penyembahan kepada Allah.


Tidak ada yang lain yang berhak disembah kecuali hanya Allah yang wajib
disembah (dipuja), tanpa sekutu dalam pemujaan-Nya. Allah berfirman ; “ iyyaka
na’budu wa iyyaka nasta’in(u) ” hanya kepada Engkau-lah (Allah) kami
menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan. (Quran
surat Al-Fatihah: 5).

2.6 Faedah Ilmu Tauhid

A. Tidak kekal ke dalam neraka.

Orang islam yang banyak melakukan dosa besar maupun dosa kecil tetapi
tetap bertauhidkan Allah SWT, dijamin tidak akan kekal berada didalam
neraka. Segala dosa akan dibalas Allah SWT dengan siksa yangsetimpal tetapi
akhirnya diri orang itu akan dimasukkan juga ke surga. Belajar ilmu
tauhidakan menjauhkan diri dari syirik. Orang yang tidak syirik tidak akan
kekaldi dalam neraka

B. Tidak akan sesat

Bila belajar ilmu tauhid kita akan kenal siapa Allah SWT
dengansebenarnya. Apabila kenal diri Allah SWT maka kita akan selamat
daridisesatkan setan dan iblis.

10
C. Menjadi taat kepada perintah Allah SWT

Apabila sudah mengenal Allah SWT, kita akan taat segala perintahyang
diberi. Kita tidak akan durhaka kepada-Nya. Dari kenal akan timbulrasa cinta.
Hati tidak ingat kepada yang lain kecuali Allah SWT. Tidakakan minta kepada
yang lain kecuali Allah SWT. Rasa cinta kepada AllahSWT akan membuat
hati senang untuk membuat amal ibadah serta berkorban semata-mata karena
Allah SWT.

D. Terpelihara iman.
Hati orang yang ada ilmu tauhid akan sentiasa tenang. Orang yangiktikad
(iman-Nya) terganggu akan menjadi tidak siuman atau kufur. Jikaada rasa
gangguan pada iktikad kita, bacalah "aamantu billah", artinya"aku beriman
kepada Allah SWT"

E. Mendapat ketenangan hati.

Karena adanya ilmu tauhid, hati akan yakin bahwa segala yang berlaku
adalah dengan ketentuan Allah semata-mata. Dengan keyakinan itu hatiakan
tenang dalam menghadapi segala cobaan hidup. Faedah setelah mati Ketika
hendak mati kita perlu kepada tauhid supaya kematian kitaadalah kematian
dalam beriman dan tidak terkeluar dari Islam. Ketikadidalam kubur kita perlu
kepada tauhid karena akan menghadapi persoalan-persoalan kubur yang
merupakan ilmu tauhid. Ketika di padang mahsyar kita perlu bertauhid
kepadanya karena disan adalah tempat bertemU Allah SWT. Hanya mereka
yang mempunyai ilmu tauhid yang dapat bertemu dengan-Nya

2.7 Keutamaan Ilmu Tauhid

Orang yang bertauhid kepada Allah SWT memiliki keutamaan, antara lain:

1. Orang yang bertauhid kepada Allah SWT akan dihapus dosa-dosanya

11
2. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan
mendapatkan petunjuk yang sempurna dan kelak di akhirat akan
mendapatkan rasa aman Allah Azza wa Jalla berfirman: “Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kedzaliman
(syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka
mendapat petunjuk.” [Al-An’aam/6:82]
3. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan dihilangkan
kesulitan dan kesedihannya di dunia dan akhirat. Allah Azza wa Jalla
berfirman: “…Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi-nya rizki dari arahyang
tidak disangka-sangka…”  [Ath-Thalaq/65: 2-3]

2.8 Argumen Tentang Tauhid Sebagai Satu-Satunya Beragama Yang Benar

Sebagaimana  telah diketahui  bahwa  misi  utama  Rasulullah saw, seperti


halnya rasul-rasul yang sebelum beliau adalah mengajak manusia kepada Allah.
Laillahaillah itulah landasan teologis agama yang dibawa oleh Rasulullah dan
oleh semua para Nabi dan Rasul. Makna kalimat tersebut adalah “Tidak ada
Tuhan kecuali Allah”  “Tidak ada  yang berhak  disembah  kecuali  Allah”.

Tauhid menempatkan manusia pada tempat yang bermartabat,  tidak 


menghambarkan  diri  kepada  makhluk  yang lebih  rendah  derajatnya daripada
manusia.  Manusia  adalah  makhluk yang  paling  mulia dan paling  sempurna 
dibanding  dengan  makhluk-makhluk  Allah  yang  lain.  Itulah  sebabnya, Allah
memberikan  amanah kepada  manusia.  Manusia adalah roh alam, Allah
menciptakan alam karena allah menciptakan manusia sempurna (insan kamil)
Tauhid adalah barometer kebenaran agama-agama sebelum  Islam. Jika  agama
samawi yang dibawa oleh nabi-nabi sebelum  Muhammad SAW masih tauhid,
maka  agama  itu  benar, dan seandainya agama nabi-nabi sebelum Muhammad
SAW itu sudah tidak tauhid yakni sudah ada syirik, unsur menyekutukan Allah,
maka dengan benderang agama itu telah melenceng salah dan sesat -
menyesatkan. Agama yang dibawa para nabi pun namanyaIslam.Silakan baca

12
argumen Qurani dalam wahyu Tuhan. Sebagian ayat tentang masalah tersebut
disampaikan sebagai berikut.

1.“Barang siapa mencari agama selain Islam sebagai agama, maka tidakakan
diterima dan di akhirat termasuk orang yang merugi. ” (QS
A l i Imran/3: 85).
2.“Sesungguhnya agama yang diridai Allah adalah agama Islam.” (QSAli
Imran/3: 19).
3.“Maka apakah mereka mencari agama selain agama Allah, padahal hanya
kepada-Nya menyerahkan diri segala yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allah
merekadikembalikan.” (QS Ali Imran/3: 83)

2.9 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-nilai


Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan

Mengapa jiwa tauhid penting? Sebab jiwa tauhid adalah modal dasar hidup
yang mengantar manusia menuju keselamatan dan kesejahteraan. Sungguh jiwa
tauhid penting, Allah sebagai rabb telah menanamkan jiwa tauhid ini kepada
seluruh manusia semenjak mereka berada di alam arwah. Supaya jiwa tauhid
berkembang, maka Allah mengutus para rasul dengan tugas utamanya yaitu
menyirami jiwa tauhid agar tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan buah
yang lebat yaitu amal saleh.

Jiwa tauhid di kembangkan dalam diri manusia agar jiwa tauhid menjadi
roh kehidupan dan menjadi cahaya dalam kegelapan. Sebuah aktivitas yang
dilaksanakan mahasiswa, misalnya akan bermakna kalau ada rohnya. Aktivitas
tanpa roh adalah kegiatan semu yang tidak akan membuahkan kemaslahatan. Jiwa
tauhid merupakan roh segala aktivitas umat manusia. Demikian juga, berjalan
dalam kegelapan rohani dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.

Allah berfirman, “Dan seseungguhnya Kami jadikan (untuk isi neraka


Jahannam) kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata,

13
tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunaknnya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al-A ‘raf/7:179).

Nilai-nilai yang di bangun atas jiwa tauhid merupakan nilai positif, nilai
kebenaran dan nilai ilahi yang abadi yang mengandung kebenaran mutlak dan
universal. Nilai mutlak dan universal yang terdapat didalamnya dapat menjadikan
misi agama ini sebagai rahmatan lil ‘alamin, agama yang membawa kedamaian,
keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia lahir dan batin.
Komitmen terhadap nilai-nilai universal Al-Quran menjadi syarat mutlak untuk
memperoleh kebahagiaan. Roh kebahagiaan adalah jiwa tauhid yang di atas jiwa
tauhid itu nilai-nilai universal dibangun. Komitmen terhadap nilai-nilai universal
itu merupakan metode dan strategi untuk menggapai kebahagiaan.

Nilai-nilai universal yang perlu di tanamkan dan dikembangkan agar


menjadi roh kehidupan itu adalah ash-shidq (kejujuran), al-amanah,al-adalah,al-
hurriyyah (kemerdekaan),al-musawah (persamaan),tanggung jawab sosial,at-
tasamuh (toleransi), kasih saying, tanggung jawab lingkungan,tabadul-ijtima
(saling memberi manfaat), at-tarahum (kasih saying), dan lain-lainnya.

1. Al-Amanah, artinya terpercaya. mengapa seseorang terpercaya dan


dipercaya? Karena ia jujur. Kejujuran menyebabkan seseorang dipercaya.
Karena dipercaya, makai a menjadi manusia terpercaya (al-Amin). Al-
Amin adalah sifat Muhammad sebelum menjadi nabi sehingga karena sifat
inilah ia dipercaya masyarakat Quraisy pada waktu itu untuk
menyelesaikan persengketaan dalam meletakkan Hajar Aswad pada
tempatnya. Amanah juga bisa diartikan titipan, harta, tahta, dan wanita
yang menjadi istri kita adalah titipan Tuhan.
2. Al-Adalah, secara etimologis artinya keadilan. Keadilan dalam perspektif
etika Islam adalah adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Sesuatu yang menjai hak kita, maka menjadi kewajiban bagi orang lain.

14
Sebaliknya, sesuatu yang menjadi hak orang lain, maka menjadi kewajiban
kita. Misal hal lain adalah hubungan keluarga, pertemanan, permusuhan,
kebencian atau penyuapan dan gratifikasi. Allah berfirman, “Hai orang-
orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenarankarena Allah menjadi saksi dengan asil. Janganlah
sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum mendorong kamu berlaku
tidak adil; berlaku adillah sebab berlaku adil itu lebih dekat kepada
ketakwaan; dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah/5:8).
3. Al-Hurriyyah. Kebebasan manusia dalam berkehendak dan mewujudkan
kehendak dengan perbuatann adalah hak asasi manusia. Manusia
mempunyai kebebsan untuk berpikir dan mengembangkan pemikirannya
lwat ilmu, filsafat atau pembaharuan pemahaman terhadap agama.
Kebebasan berpikir merupakan sarana untuk melahirkan gagasan-gagasan
besar untuk memajukan peradaban manusia. Peradaban yang maju tentu
berawal dari gagasan-gagasan besar yang diwujudkan dalam bingkai iptek.
Disamping mempunyai kebebasan berpikir, manusia juga mempunyai
kemerdekaan dalam berserikat, berpolitik dan menyampaikan aspirasinya
melaui saluran-saluran yang benar secara hukum. Kemerdekaan berserikat,
berpolitik, dan berpartisipasi dalam organisasi yang diikuti merupakan ciri
utama masyarakat madani. Masyarakat madani adalah system masyarakat
beradab yang menjadi misi reformasi di Indonesia. Tanpa kemerdekaan
dalam tiga aspek tadi, maka masyarakat madani tidak akan terwujud dalam
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, padahal bangsa
ini telah sepakat bahwa reformasi dalam segala bidang harus dilakukan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tujuan hidup manusia adalah sejahtera di dunia dan bahagia diakhirat. 


Dengan kata lain, dapat disebutkan bahagia di dunia dan bahagia diakhirat. 
Kebahagiaan yang diimpikan adalah kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. 
Untuk menggapai   kebahagiaan   termaksud mustahil tanpa landasan agama. 
Kebahagiaan dalam Islam adalah kebahagiaan autentik artinya lahir dan tumbuh
dari nilai-nilai  hakiki Islam dan mewujud dalam diri seseorang hamba yang
mampu menunjukkan sikap tobat (melakukan introspeksi dan koreksi  diri) untuk
selalu berpegang pada nilai-nilai  kebenaran ilahiah, mensyukuri karunia Allah
berupa nikmat iman, Islam, dan kehidupan,   serta menjunjung tinggi kejujuran,
kebenaran, dan keadilan dalam menjalani kehidupan pribadi, sosial, dan
profesional.

Dari yang telah teruraikan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tauhid
merupakan inti pokok agama islam sebagai pengakuan umat islam terhadap
pencipta yang mutlak dan tidak ada yang dituju selainya. Untuk itu dalam firman
Allah dan sabda Nabi Muhammad SAW dikatakan : “orang-orang yang beriman
dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman(syirik), mereka
itulah oarng yang mendapat keamanan. Mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-An-nam:82) Rosullullah bersabda, “Allah ta’ala
berfirman, “Wahai anak Adam, seandainya enkau datang kepada-Ku dengan
membawa dosa sepenuh jagad, lantas engkau menemuiku dalam keadaan tidak
menyekutukan-Ku dengan suatu apa pun, maka Aku akan memberimu ampunan
sepenuh jagad itu pula,” (HR. Tirmidzi 3540)

16
3.2 SARAN

Semoga setelah mempelajari dan memahami pembahasan ini kita dapat


mengambil hikmah betapa pentingnya ajaran tauhid ini bagi umat islam dan
merupakan faktor terpenting untuk mengembalikan kejayaan islam pada umat ini.
Untuk itu, kita sebagai generasi penerus perjuangan Islam harus berusaha sekuat
tenaga untuk mengimplementasikan konsep tauhid dalam semua segi kehidupan
kita. Pada akhirnya kita berharap dan berdo'a kepada Allah SWT supaya
mengembalikan kejayaan ummat ini dengan konsep tauhid yang kita amalkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Created By : DosenPendidikan.Com | 2014


https://www.dosenpendidikan.co.id/tauhid-adalah/

Anggoro Taufan.Macam-macam tauhid dan penjelasannya.


https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan- penjelasannya/
 
Tanjung, roni bachtiar. Tahun 2016. Pengertian Tauhid dari Segi Bahasa danSegi
Istilah Islam.http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-
segi-bahasa dan.html. Diakses pada tanggal 24 september 2016.
 
Insani Kalam.Tahun 2011.Faedah Belajar Ilmu Tauhid.
http://kalaminsani.livejournal.com/27177.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2011.
 
Assagaf Husen Hasan.Tahun 2010. Hukum Mempelajari
Tauhid .https://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/05/31/hukum-mempelajari-
tauhid/. Diakses tanggal 31 Mei 2010
 
Membangun Argumen tentang Tauhidullah sebagai Satu-satunya Model
Beragama yang Benar https://www.coursehero.com/file/p4h2u16/Membangun-
Argumen-tentang-Tauhidullah-sebagai-Satu-satunya-Model-Beragama-yang/

18

Anda mungkin juga menyukai