PEMELUKNYA
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang memberi limpahan rahmat
untuk kita semua sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan bantuan
buku, teman dan media. Dalam makalah ini kita perlu untuk mengetahui dan
paham tentang Agama dengan Konsep Tauhid Merupakan Agama yang Benar
yang akan Menjamin Kebahagiaan Pemeluknya. Harapan kami semoga makalah
ini dapat membantu menambah pengeahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI .........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Pengertian Ilmu Tauhid......................................................................................3
2.2 Hakikat Tauhid...................................................................................................4
2.3 Fungsi dan Hikmah Tauhid................................................................................5
2.4 Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan Sehari – Hari..............................................8
2.5 Macam – Macam Tauhid ..................................................................................9
2.6 Faedah Ilmu Tauhid.........................................................................................10
2.7 Keutamaan Ilmu Tauhid...................................................................................11
2.8 Arguman Tentang Tauhid................................................................................12
2.9 Esensi dan Urgensi Komitmen Tauhid...........................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................16
3.2 Saran ................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Apa saja macam-macam ilmu tauhid?
6. Apa faedah dalam ilmu tauhid?
7. Apa keutamaan ilmu tauhid?
8. Bagaimana argumen tentang tauhid sebagai satu-satunya model beragama
yang benar?
9. Bagaimana Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-nilai Tauhid
untuk mencapai Kebahagiaan?
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Hakikat Tauhid
Perintah ini didahulukan daripada berbuat baik kepada orang tua serta
manusia-manusia pada umumnya. Maka sangatlah aneh jika seseorang bersikap
sangat baik terhadap sesama manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak
Tuhannya terutama hak beribadah hanya kepada Allah semata. Tauhid inilah yang
menjadi intisari dakwah para nabi dan rasul kepada setiap umat mereka.
Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Sungguh Kami telah mengutus kepada
setiap umat seorang rasul yang mengajak; Sembahlah Allah dan jauhilah
thaghut.” (QS. an-Nahl: 36). Dengan tauhid, seorang hamba mempersaksikan
bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Kami mengutus seorang pun
4
rasul sebelum engkau -wahai Muhammad- melainkan Kami wahyukan kepadanya
bahwasanya tidak ada sesembahan -yang benar- selain Aku, maka sembahlah Aku
saja.” (QS. al-Anbiyaa’: 25).
Karena hanya Allah yang menciptakan maka hanya Allah pula yang berhak
untuk disembah. Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Wahai umat manusia,
sembahlah Rabb kalian, yaitu yang telah menciptakan kalian dan orang-orang
sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 21)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Yang demikian itu, karena Allah adalah al-
Haq/sesembahan yang benar, adapun segala yang mereka seru/sembah selain-Nya
adalah batil.” (QS. al-Hajj: 62). Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Dan ilah
(sesembahan) kalian adalah ilah yang satu. Tidak ada ilah yang benar selain Dia.
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah: 163).
Syaikhul islam berkata, “Tauhid yang dibawa oleh para rasul mengandung
penetapan keilahiyahan-Nya semata dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah. Tiada yang disembah kecuali Dia, tidak ada tempat
bertawakal kecuali kepadaNya, Tidak ada tempat berloyal kepada siapapun
kecuali karenanya, tidaklah memusuhi siapapun kecuali dalm rangka mencari
keridhaan-Nya dan tidak beramal kecuali karena-Nya. Hal itu semua mencakup
penetapan apa yang telah diteteapkan oleh-Nya terhadap dirinya berupa asma dan
sifat-sifat-Nya.
Maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa ilmu tauhid ialah ilmu yang
berghubungan dengan masalah ketuhanan (Allah), rasul atau nabi, dan masalah-
masalah yang berkaitan dengannya.
Pada bagian ini akan dibahas tentang fungsi dan manfaat dari ilmu tauhid
ini dalam kehidupan manusia. Namun, oleh karena keterbatasan pengetahuan dan
sumber yang penulis dapatkan, maka bahasan tentang bagian sangat minim. Perlu
diketahui, bahwa pada hakikatnya tauhid ini bukan hanya sekedar diketahui dan
dimiliki oleh seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan
5
benar, karena apabila tauhid telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati dengan baik
dan benar, maka kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai
hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. inilah salah satu manfaat dari ilmu
tauhid.
“Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-
Ku” (al-Dzariyat:56) “Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada
engkaulah kami mohon pertolongan” (Al-Fatihah:5) “Katakanlah, “Dialah Allah
yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”.
(al-Ikhlas:1-2). Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa ketauhidan tidak hanya
menyangkut hal-hal batin, tetapi juga meliputi sikap tingkah laku, perkataan, dan
perbuatan seseorang. Oleh karena itu, orang-orang yang telah mampu memahami
dan menghayati tauhid dengan dan dan benar akan membawa kepada kebahagiaan
baik itu segi lahir ataupun batin. Sehingga jelas bagi seseorang, bahwa tauhid
tidak cukup untuk dimiliki dan dihayati, karena jika hanya demikian hanya akan
menghasilkan keahlian dalam seluk beluk ketuhanan, namun tidak berpengaruh
apa-apa terhadap seseorang tersebut, sehingga dirinya akan berada diluar
ketauhidan yang sebenarnya, bahkan mungkin bisa sampai keluar dari
keislamannya, karena maksud dan tujuan tauhid bukan sekedar diakui dan
diketahui saja, tetapi lebih dari itu tauhid mengadung hal-hal yang beramanfaat
bagi kehidupan manusia sebagai satu – satunya model beragama yang benar :
6
1. Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan
2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong
mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan
3. Mengerluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan
kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan
4. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
Dari empat poin yang diatas dapat dipahami bahwa tauhid selain
bermanfaat bagi hal-hal batin, juga bermanfaat bagi hal-hal lahi serta satu –
satunya jalan agama yang benar. Sehingga dari poin tersebut sangat jelas
manfaatnya bagi kehidupan manusia. Sementara dalam sumber lain, ada yang
menspesifikasikan fungsi atau manfaat ilmu tauhid bagi kehidupan manusia ialah
sebagai pendoman hidup yang dengannya umat manusia bisa terbimbing kepada
jalan yang diridhai Allah, serta dengan tauhid manusia bisa menjalani hidup
sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah SWT. Dengan tauhid manusia
tidak hanya bebas dan merdeka, melainkan juga akan sadar bahwa kedudukannya
sama dengan manusia lain manapun. Tidak ada manusia yang superior atau
inferior terhadap manusia lainnya. Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah
bahwa kometmen manusia-tauhid tidak saja terbatas pada hubungan verticalnya
dengan tuhan, melainkan juga mencakup hubungan Horizontal dengan sesama
manusia dan seluruh makhluk, dan hubungan-hubungan ini harus sesuai dengan
kehendak Allah. Sehingga dengan misi ini tauhid dapat mewujudkan sesuatu
bentuk kehidupan social yang adil dan etis.
7
3. Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap terhadap
kualitas kehidupannya, adat-istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya.
4. Tujuan hidupnya jelas. Ibadatnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya
hanyalah untuk Allah semata-mata.
5. Memiliki visi jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama-
sama manusia lain; suatu kehidupan yang harmunis antara manusia dengan
Tuhannya, dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia dan
dengan dirinya sendiri.
Oleh karena itu, Nampak jelas bahwa tauhid memberikan dampak positif
bagi kehidupan manusia. Bila setiap individu memiliki kometmen tauhid yang
kukuh dan utuh, maka akan menjadi suatu kekuatan yang besar untuk
mambangaun dunia yang lebih adil, etis dan dinamis.
Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid laa ilaaha illallah adalah
keyakinan yg mutlak yg patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa
dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yg mencampuri
dan tanpa ada sesuatu pun yg sepadan dengan-Nya kemudian menerima dgn
Ikhlas akan apa-apa yg berasal dari-Nya baik berupa perintah yg mesti
dilaksanakan ataupun larangan yg mesti di tinggalkan semua itu akan mudah
ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa. Konsep tauhid
8
dalam pandangan yang lebih luas, tidak cukup hanya dengan membenarkan
bahwaAllah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Pada hakekatnya, tauhid memerlukan
manifestasi dalam realitakehidupan. Jika tauhid diartikan sebagai pengesaan
Tuhan, maka salah satu aplikasi sosialnya adalah tidak adanya peramal dan dukun,
artinya kita hanya percaya bahwa hanya Allah yang dapatmemberi pertolongan.
Aplikasi inilah yang saat ini kita lihat telah terkikis oleh modernitas denganadanya
dukun dan peramal yang tampil di televisi. Selain itu, makna dan hakekat fokus
pada satu dalam ajaran tauhid dapat pula diimplementasikandalam kehidupan
sehari hari dengan secara serius melaksanakan amanah, tidak boleh
menduakankewajiban terkait kepentingan umat dengan mendahulukan
kepentingan pribadi.
A. Tauhid rububiyah
B. Tauhid uluhiyah
9
C. Tauhid asma’ was shifat
D. Tauhid Ubudiyah
Orang islam yang banyak melakukan dosa besar maupun dosa kecil tetapi
tetap bertauhidkan Allah SWT, dijamin tidak akan kekal berada didalam
neraka. Segala dosa akan dibalas Allah SWT dengan siksa yangsetimpal tetapi
akhirnya diri orang itu akan dimasukkan juga ke surga. Belajar ilmu
tauhidakan menjauhkan diri dari syirik. Orang yang tidak syirik tidak akan
kekaldi dalam neraka
Bila belajar ilmu tauhid kita akan kenal siapa Allah SWT
dengansebenarnya. Apabila kenal diri Allah SWT maka kita akan selamat
daridisesatkan setan dan iblis.
10
C. Menjadi taat kepada perintah Allah SWT
Apabila sudah mengenal Allah SWT, kita akan taat segala perintahyang
diberi. Kita tidak akan durhaka kepada-Nya. Dari kenal akan timbulrasa cinta.
Hati tidak ingat kepada yang lain kecuali Allah SWT. Tidakakan minta kepada
yang lain kecuali Allah SWT. Rasa cinta kepada AllahSWT akan membuat
hati senang untuk membuat amal ibadah serta berkorban semata-mata karena
Allah SWT.
D. Terpelihara iman.
Hati orang yang ada ilmu tauhid akan sentiasa tenang. Orang yangiktikad
(iman-Nya) terganggu akan menjadi tidak siuman atau kufur. Jikaada rasa
gangguan pada iktikad kita, bacalah "aamantu billah", artinya"aku beriman
kepada Allah SWT"
Karena adanya ilmu tauhid, hati akan yakin bahwa segala yang berlaku
adalah dengan ketentuan Allah semata-mata. Dengan keyakinan itu hatiakan
tenang dalam menghadapi segala cobaan hidup. Faedah setelah mati Ketika
hendak mati kita perlu kepada tauhid supaya kematian kitaadalah kematian
dalam beriman dan tidak terkeluar dari Islam. Ketikadidalam kubur kita perlu
kepada tauhid karena akan menghadapi persoalan-persoalan kubur yang
merupakan ilmu tauhid. Ketika di padang mahsyar kita perlu bertauhid
kepadanya karena disan adalah tempat bertemU Allah SWT. Hanya mereka
yang mempunyai ilmu tauhid yang dapat bertemu dengan-Nya
Orang yang bertauhid kepada Allah SWT memiliki keutamaan, antara lain:
11
2. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan
mendapatkan petunjuk yang sempurna dan kelak di akhirat akan
mendapatkan rasa aman Allah Azza wa Jalla berfirman: “Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kedzaliman
(syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka
mendapat petunjuk.” [Al-An’aam/6:82]
3. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan dihilangkan
kesulitan dan kesedihannya di dunia dan akhirat. Allah Azza wa Jalla
berfirman: “…Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi-nya rizki dari arahyang
tidak disangka-sangka…” [Ath-Thalaq/65: 2-3]
12
argumen Qurani dalam wahyu Tuhan. Sebagian ayat tentang masalah tersebut
disampaikan sebagai berikut.
1.“Barang siapa mencari agama selain Islam sebagai agama, maka tidakakan
diterima dan di akhirat termasuk orang yang merugi. ” (QS
A l i Imran/3: 85).
2.“Sesungguhnya agama yang diridai Allah adalah agama Islam.” (QSAli
Imran/3: 19).
3.“Maka apakah mereka mencari agama selain agama Allah, padahal hanya
kepada-Nya menyerahkan diri segala yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allah
merekadikembalikan.” (QS Ali Imran/3: 83)
Mengapa jiwa tauhid penting? Sebab jiwa tauhid adalah modal dasar hidup
yang mengantar manusia menuju keselamatan dan kesejahteraan. Sungguh jiwa
tauhid penting, Allah sebagai rabb telah menanamkan jiwa tauhid ini kepada
seluruh manusia semenjak mereka berada di alam arwah. Supaya jiwa tauhid
berkembang, maka Allah mengutus para rasul dengan tugas utamanya yaitu
menyirami jiwa tauhid agar tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan buah
yang lebat yaitu amal saleh.
Jiwa tauhid di kembangkan dalam diri manusia agar jiwa tauhid menjadi
roh kehidupan dan menjadi cahaya dalam kegelapan. Sebuah aktivitas yang
dilaksanakan mahasiswa, misalnya akan bermakna kalau ada rohnya. Aktivitas
tanpa roh adalah kegiatan semu yang tidak akan membuahkan kemaslahatan. Jiwa
tauhid merupakan roh segala aktivitas umat manusia. Demikian juga, berjalan
dalam kegelapan rohani dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.
13
tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunaknnya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al-A ‘raf/7:179).
Nilai-nilai yang di bangun atas jiwa tauhid merupakan nilai positif, nilai
kebenaran dan nilai ilahi yang abadi yang mengandung kebenaran mutlak dan
universal. Nilai mutlak dan universal yang terdapat didalamnya dapat menjadikan
misi agama ini sebagai rahmatan lil ‘alamin, agama yang membawa kedamaian,
keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia lahir dan batin.
Komitmen terhadap nilai-nilai universal Al-Quran menjadi syarat mutlak untuk
memperoleh kebahagiaan. Roh kebahagiaan adalah jiwa tauhid yang di atas jiwa
tauhid itu nilai-nilai universal dibangun. Komitmen terhadap nilai-nilai universal
itu merupakan metode dan strategi untuk menggapai kebahagiaan.
14
Sebaliknya, sesuatu yang menjadi hak orang lain, maka menjadi kewajiban
kita. Misal hal lain adalah hubungan keluarga, pertemanan, permusuhan,
kebencian atau penyuapan dan gratifikasi. Allah berfirman, “Hai orang-
orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenarankarena Allah menjadi saksi dengan asil. Janganlah
sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum mendorong kamu berlaku
tidak adil; berlaku adillah sebab berlaku adil itu lebih dekat kepada
ketakwaan; dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah/5:8).
3. Al-Hurriyyah. Kebebasan manusia dalam berkehendak dan mewujudkan
kehendak dengan perbuatann adalah hak asasi manusia. Manusia
mempunyai kebebsan untuk berpikir dan mengembangkan pemikirannya
lwat ilmu, filsafat atau pembaharuan pemahaman terhadap agama.
Kebebasan berpikir merupakan sarana untuk melahirkan gagasan-gagasan
besar untuk memajukan peradaban manusia. Peradaban yang maju tentu
berawal dari gagasan-gagasan besar yang diwujudkan dalam bingkai iptek.
Disamping mempunyai kebebasan berpikir, manusia juga mempunyai
kemerdekaan dalam berserikat, berpolitik dan menyampaikan aspirasinya
melaui saluran-saluran yang benar secara hukum. Kemerdekaan berserikat,
berpolitik, dan berpartisipasi dalam organisasi yang diikuti merupakan ciri
utama masyarakat madani. Masyarakat madani adalah system masyarakat
beradab yang menjadi misi reformasi di Indonesia. Tanpa kemerdekaan
dalam tiga aspek tadi, maka masyarakat madani tidak akan terwujud dalam
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, padahal bangsa
ini telah sepakat bahwa reformasi dalam segala bidang harus dilakukan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari yang telah teruraikan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tauhid
merupakan inti pokok agama islam sebagai pengakuan umat islam terhadap
pencipta yang mutlak dan tidak ada yang dituju selainya. Untuk itu dalam firman
Allah dan sabda Nabi Muhammad SAW dikatakan : “orang-orang yang beriman
dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman(syirik), mereka
itulah oarng yang mendapat keamanan. Mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-An-nam:82) Rosullullah bersabda, “Allah ta’ala
berfirman, “Wahai anak Adam, seandainya enkau datang kepada-Ku dengan
membawa dosa sepenuh jagad, lantas engkau menemuiku dalam keadaan tidak
menyekutukan-Ku dengan suatu apa pun, maka Aku akan memberimu ampunan
sepenuh jagad itu pula,” (HR. Tirmidzi 3540)
16
3.2 SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18