Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak,sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Mataram, Desember
2018
Penyusun
BAB I
C. TUJUAN
Mengetahui peranan penting ilmu agama dalam kehidupan
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish
Shaghiir no. 3913)
Keyakinan agama mengajarkan kepada manusia bahwa pengetahuan tak terbatas merupakan
sumber dari keteraturan alam yang berlaku di jagat raya ini (yang menjadi dasar dari teori ilmu
pengetahuan), yang diibaratkan sebagai sebuah buku mahabesar yang dikarang seorang sarjana
yang sangat cerdas. Setiap halamannya yang berisi serangkaian paragraf dan kalimat,
mengandungi cahaya kebenaran yang mendorong kita untuk mempelajari dan merenungkannya.
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan
memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
ِ ض َو َم ا ب َ يْ ن َ ُه َم ا ۖ َو إ ِ ل َ يْ ِه الْ َم
ص ي ُر ِ اْل َ ْر
ْ ت َو
ِ او ا ُ ْب َم ْن ي َ شَا ُء ۚ َو ِ هّلِل ِ ُم ل
َ ك ال سه َم ُ ِّ ي َ شَا ُء َو ي ُع َ ِذ
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) tentang urusan itu,
maka ikutilah dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu”. (QD Al Maidah :
18).Penjelasan dari firman Allah tersebut ialah, dalam kondisi apapun umat muslim hendaknya
mengambil sikap sesuai hukum islam, bukan mengambil keputusan berdasarkan hawa nafsu atau
keinginan pribadi agar urusan tersebut dapat mendatangkan manfaat atau hikmah baik di dunia
maupun di akhirat.
َولَنَ ْبلُ َونهكُ ْم َحتهى نَ ْعلَ َم ْال ُم َجا ِهدِينَ ِم ْنكُ ْم َوال ه
َ َصابِ ِرينَ َونَ ْبلُ َو أ َ ْخب
اركُ ْم
“Hai orang orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan kepada Rasul Nya dan janganlah
kamu merusakkan pahala amal amal mu”. (QS Muhammad : 31).
Agar jalan hidup tidak sia sia, Allah telah mengatur jalur kehidupan melalui berbagai syariat
islam dalam hubungannya dengan aktivitas manusia untuk menjaga agamanya, untuk
kemanfaatan bagi diri sendiri dan keluarga, juga untuk memberi manfaat pada orang lain.
Dengan mengikuti hukum islam, segala aktivitas tidak ada yang sia sia, mulai dari bekerja,
silaturahmi, bahkan istirahat pun bernilai ibadah.
5. Sanksi Hukum
Hukum islam ada berbagai macam diantaranya halal, haram, wajib, sunnah, dll. Hukum tersebut
memiliki kebaikan jika dilaksanakan dan sanksi jika tidak ditaati. Misalnya memberi sanksi
kepada orang yang melakukan zina, hukum islam dan sanksi nya memberikan manfaat bagi
kehidupan berupa kesadaran untuk mawas diri dalam melakukan berbagai aktivitas keseharian
sehingga seniantiasa berada di jalur hukum yang telah ditetapkan dan mengambil hikmah dari
contoh contoh orang orang terdahulu yang mendapat azab dari Allah karena melanggar perintah
Nya,
Kita berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki berbagai sifat dan kepentingan, tentu tidak
semuanya berpandangan sama, ada berbagai pendapat dan prinsip. Ketika terlibat suatu hal yang
melibatkan orang banyak, hukum islam menjadi jalan terbaik untuk segala urusan, kita dapat
menyatukan keputusan berdasarkan hukum islam, manakah yang lebih banyak manfaatnya
dibanding yang lain, seperti firman Allah berikut
الرسُو ِل ِإ ْن كُ ْنت ُ ْم ِ ش ْيء فَ ُردُّوهُ ِإلَى ه
َّللا َو ه َ الرسُو َل َوأُولِي ْاْل َ ْم ِر ِم ْنكُ ْم ۖ فَإ ِ ْن تَنَازَ ْعت ُ ْم فِي
َّللا َوأَطِ يعُوا ه
َ يَا أَيُّ َها الهذِينَ آ َمنُوا أَطِ يعُوا ه
يَلً سنُ ت َأ ْ ِوَ ْاّلِل َو ْاليَ ْو ِم ْاْلخِ ِر ۚ ذَلِكَ َخي ٌْر َوأَح
ِ تُؤْ ِمنُونَ بِ ه
“Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Al Qur’an dan
sunnah, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya”. (QS An Nisa : 59).
7. Sarana Dakwah
Dakwah bertujuan untuk mengubah perilaku manusia sesuai hukum yang benar. Hukum islam
dalam kehidupan sehari hari dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan pengetahuan atau
ilmu agar segala urusan dilaksanakan dengan tata cara yang sesuai. Disebutkan dalam hadits,
“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR. Muslim).
8. Pendidikan Akhlak
Akhlak artinya budi pekerti, perangai, atau tingkah laku. Pada jaman sekarang banyak informasi
masuk melalui berbagai media, baik lingkungan secara langsung atau tidak langsung seperti
media televisi dan internet. Pendidikan akhlak berdasar hukum islam penting untuk ditanamkan
sejak dini dalam kehidupan sehari hari agar generasi muda nantinya dapat menyaring serta
memiliki akhlak sholeh dan sholehah.
9. Menegakkan Keadilan
Allah berfirman;
ضعِيفًا ِ ْ َع ْنكُ ْم ۚ َو ُخلِق
َ اْل ْن
َ ُسان َ َِّّللاُ أ َ ْن يُ َخف
َ ِف ي ُِريد ُ ه
“Untuk setiap umat diantara kamu (umat Nabi Muhammad SAW dan umat umat sebelumnya)
Kami jadikan peraturan (syariat) dan jalan yang terang”. (QS Al Maidah : 48). Dari firman
Allah tersebut jelas bahwa dengan mengikuti syariat islam, kita akan mendapat petunjuk dalam
kehidupan dan jalan yang lurus.
Salsadilla Dara Rinjani (18051011)~ Baiq Sari Kembang (180510)~ Nihla Utami (18051016)