NIM 18051008 MATA KULIAH MIKROTEACHING SEMESTER VI PENGAMPU SAFNOWANDI, M.Pd. A. Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya merupakan salah satu keteramapilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh calon guru, karena dapat meningkatkan mutu dan kebermaknaan pembelajaran. Dapat di bayangkan jika dalam suatu pembelajaran guru hanya menjelaskan materi tanpa disertai pertanyaan, maka rasanya proses pembelajaran akan monoton, kurang bergairah, dan yang paling penting siswa kurang dirangsang untuk berpikir kritis. Dimana pertanyaan yang diajukan tidak selalu dalam rumusan kalimat tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atau pernyataan.
Keterampilan bertanya diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu: keterampilan
bertanya dasar dan, keterampilan bertanya lanjut. a. Keterampilan bertanya dasar Pertanyaan dasar adalah pertanyaan awal atau pembuka untuk meminta informasi atau keterangan terhadap sesuatu yang ditanyakan, jika informasi dari jawaban pertama masih belum lengkap maka disusul dengan pertanyaan lanjutan. b. Keterampilan bertanya lanjut Pertanyaan lanjutan yaitu pertanyaan tindak lanjut untuk meminta penjelasan lebih dalam, luas atau komprehensif atas permasalahan yang sama seperti yang ditanyakan pada pertanyaan pembuka (dasar). Setiap pertanyaan yang diajukan kepada siswa, tidak harus selalu ada pertanyaan dasar yang disertai pertanyaan lanjut. Tujuan mengajukan pertanyaan kepada siswa adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, namun kadang-kadang keterangan atau jawaban yang disampaikan siswa, masih kurang jelas atau kurang detail dan kurang komprehensif, sehingga dibutuhkan pertanyaan lanjut untuk melengkapi jawaban, informasi, atau keterangan yang dibutuhkan. Namun apabila dengan jawaban, informasi dan keterangan pertama sudah sesuai dengan kebutuhan, maka tidak perlu disusul dengan pertanyaan lanjutan. Setiap pertanyaan yang diajukan harus menghindari dari kebiasaan kurang baik antara lain seperti berikut ini: mengulangi pertanyaan sendiri, mengulangi jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, memancing jawaban serentak, pertanyaan ganda, menentukan siswa.
Jenis-jenis bertanya lanjut
Dalam mengembangkan keterampilan bertanya lanjut, dapat menggunakan klasifikasi tingkatan pengetahuan yang disampaikan oleh Bloom, dkk (taksonomi Bloom), yaitu:
1) Pertanyaan ingatan (knowledge)
Pertanyaan ingatan adalah jenis pertanyaan yang mengharapkan siswa dapat mengenal atau mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Misalnya, dengan menggunakan kata-kata siapa, apa, dimana, kapan. 2) Pertanyaan pemahaman (comprehension
Pertanyaan untuk membimbing siswa mengorganisasikan dan menyusun
materi-materi yang telah diketahui sebelumnya. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan pemahaman, misalnya: deskripsikan, uraikan, bandingkan, cari perbedaannya, sederhanakan, katakan dengan bahasamu sendiri, 3) Pertanyaan penerapan (aplication) Adapun kata-kata kunci yang sering digunakan dalam mengembangkan pertanyaan penerapan antara lain seperti: terapkan, klasifikasikan, gunakan, pilih, manfaatkan, 4) Pertanyaan analisis (analysis) Pertanyaan analisis, dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara lebih rinci, kritis dan mendalam. Adapun kata-kata kunci yang sering di pakai untuk pertanyaan analisis, antara lain: identifikasi sebab, membuat kesimpulan, analisis, mengapa, dll. 5) Pertanyaan sintesis (sintesis) Pertanyaan sintesis digolongkan kedalam pertanyaan tingkat tinggi yaitu untuk mendorong siswa menampilkan pikiran yang original dan kreatif. Adapun kata-kata kunci yang sering digunakan untuk pertanyaan sintesis antara lain: memperkirakan, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa yang akan terjadi jika ..., bagaimana kita bisa memecahkan, dan lain sebagainya 6) Pertanyaan evaluasi (evaluation)
Jenis pertanyaan evaluasi hampir sejenis dengan jenis pertanyaan analisis
dan sintesis, yaitu termasuk kedalam jenis pertanyaan tinggi bahkan merupakan puncaknya. Adapun kata-kata yang sering digunakan untuk mengembangkan jenis pertanyaan evaluasi seperti: beri pendapatmu, yang mana gambar yang paling balik, mana pemecahan yang paling baik, dan lain sebagainya.
B. Contoh Simulasi Keterampilan Bertanya
1. Membuka dan memulai pelajaran 2. Menyampaikan gambaran umum materi tentang ekosistem Menyampaikan materi komponn ekosistem Setelah itu, memberi pertanyaan dasar kepada siswa, untuk mengetahui sejauh mana siswa telah paham terhadap materi yang akan disampaikan. Contoh : Apakah kalian telah membaca materi tentang ekosistem, apa itu ekosistem ? Apa saja komponen ekosistem ? Siswa menjawab Kemudian ketika siswa telah menjawab pertanyaan, dan siswa menjawab dengan benar, maka guru melanjutkan dengan memberikan pertanyaan lanjutan yang lebih menuntut siswa berpikir kritis, namun masih dalam cakupan pembahasan yang ditanya dalam pertanyaan dasar. Contoh (Misalkan pertanyaan dasar sebelumnya tentang komponen ekosistem. Salah satu komponen biotic dalam ekosistem adalah rusa (individu), kemudian kumpulan rusa akan membentuk populasi, pertanyaannya, apakah dalam kumpulan rusa tersebut hanya ada jantan atau betinanya saja apakah termasuk populasi ? Jika iya kenapa, jika tidak kenapa ?
Pertanyaan Dasar Adalah Pertanyaan Yang Diajukan Oleh Guru Pada Awal Pembelajaran Yang Bertujuan Untuk Mengingat Informasi Yang Telah Diterima Sebelumnya