(KONSEP AGAMA)
Dosen Pengampu :
M. Asroruddin Al Jumhuri, S.Pd.I.,M.Si.
Oleh :
Kelompok 3
Anggota :
1. B. Dinda Mayangsari (C1G02310003)
2. Baiq Najwa Fatiya Winanti (C1G02310005)
3. Bela Hartika Sari (C1G02310006)
4. Haliza Humayra (C1G02310009)
5. Nurfarahdilla (C1G02310025)
6. Nurmalikah Apriyani (C1G02310026)
7. Nurul Rohimah (C1G02310028)
8. Salsa Sasmita Mulyani (C1G02310034)
9. Tiara Helinda (C1G02310043)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan
rahmatNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Kami menydari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyakk kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dann saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
b. Fungsi Agama
Manfaat agama bagi kehidupan sangatlah banyak dan tidakbisa
dilepaskan. Karena sebagai manusia yang terbatas akalnya, agama
menjadi pedoman hidup untuk menuntun jalan kebenaran. Menuntun
setiap aktivitas kehidupan yang dijalani supaya lebih tertata serta
menemukan jawaban dari sumbr pertanyaan manusia.
c. Tujuan Agama
sebagai aturan yang dibuat agama tentulah bertujuann untuk
memberikan tuntunan agar manusia tidak bingung. Selainitu, agama
juga sebagai perantara interaksi manusia dengan Tuhan melalui ibadah
yang sudah ditentukan.
Memberikan gambaran tentang kehidupan akhir setelah
kehidupan. Dengan maksud ssupaya manusia lebih memilih melakukan
kebaikan sebagai bukti keimanan pada Tuhan.
ِّديُن ٱْلَقِّيُم َو َٰل ِكَّن َأْكَث َر ٱلَّن اِس اَلFَفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفاۚ ِفْطَر َت ٱِهَّلل ٱَّلِتى َفَط َر ٱلَّن اَس َع َلْيَه اۚ اَل َتْب ِد يَل ِلَخ ْل ِق ٱِهَّللۚ َٰذ ِل َك ٱل
َيْع َلُم وَن
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu ddengan lurus kepada Agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu
tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.
2. Kelemahan dan Kekurangan Manusia
Factor yang melatar belakangi manusia memerlukan agama karena disamping
memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan. Manusia
diciptakan dalam bentuk terbaik dan sempurna, sebagaimana firman Allah
SWT dalam surah At-Tiin ayat 4, َلَقۡد َخ َلۡق َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِفۤۡى َاۡح َس ِن َتۡق ِو ۡي ٍم, yang artinya :
sesungguhnya telah kami ciptakan manusia itu ats sebaik baik pendirian.
Penjelasan ayat ini merujuk ke tafsir al-Azhar menegaskan bahwa diantara
makhluk Allah SWT diatas permukaan bumi ini manusialah yang diciptakan
Allah SWT dalam sebaik-baiknya bentuk: bentuk lahir dan bentuk bathin,
bentuk tubuh dan bentuk nyawa. Walau bagaimanapun manusia merupakan
makhluk yang sempurna akan tetapi tetap memiliki kekurangan.
3. Tantangan Manusia
Manusia dalam kehidupannya senantiassa menghadapi serbagai tantangan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalan berupa
dorongan hawa nafsu dan tantangan dari luar berupa upaya yang dilakukan
manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalingkkan manusia dari
Tuhan. Quraish Shihab menjelaskan bahwa manusia lahir tanpa mengetahui
sesuatu, ketika itu yang diketahuinya hanya “saya tidak tahu” kemudian
dengan panca indera, akal dan jiwanya, sedikit demi sedikit pengetahuannya
bertambah. Dengan coba-coba, pengamatan, pemikiran yang logis, dan
pengalamannya, manusia menemukan pengetahuan. Namun, keterbatasan
panca indera dn aal menjadikan sekian banyak tanda tanya yang muncul dalam
benak manusia yang tidak terjawab. Hal ini dapat mengganggu perasaaan dan
jiwanya, dan semakin mendesak pertanyaan tersebut semakin gelisah bila
tidak terjawab karena manusia mempunyai naluri ingin tahu. Oleh karena itu,
manusiaa membutuhkan informasi tentang apa yang diketahuinyaa. Disinilah
informasi Tuhan datang, atau dengan kata lain yaitu agama.
Ringkas kata, agama merupakan organ vitall bagi maanusia. Keberadaan
masyarakat manusia tidak mungkin bisa dipisahkan dengan suaatu agaamaa,
dan oleh karenanya dapat dipastikan bahwa agama akan terus berrada dalam
lingkaran kehidupan manusiaa sepanjang keberadaan kehidupan manusia itu
sendiri. Di samping fitrah atau potensi beragama, manusia punya fitrah social,
sehingga dia diatributi sebagaii makhluk social. Fitrah social ini menuntut
adanya agama secara natural. Mengingat manusia dalam penciptaannya
dilengkapi beberapa potensi fisik dan psikis maka semua potensi itu menuntut
realisasinya secara actual. Tetapi kenyataannya manusia memiliki berbagai
keterbatasan, hingga sejumlah keinginan dan kebutuhannya tak terpenuhi,
kecuali melalui kerja sama dengan pihak lain. Namun dalam kerja sama itu,
manusia sering dihadapkan egoism masing-masing pihak, hingga timbul
benturan. Jika demikian maka manusia sebagai makhluk social membutuhkan
aturan hidup Bersama, hingga tercipta kehidupan Bersama yang baik. Tentu
saja aturan itu harus mutlak benar, terbebas dari kepentingan pribadi dan
kelompok, dan aturan hidup seperti ini yang disebut agama dari yang maha
mutlak. Dengan demikian secara social, agama merupakan kebutuhan mutlak
bagi manusia dan membeddakannya dengan binatang, dengan fungsi utama
menjaga keusilan dan tata tertib masyarakat.
2.3 ISLAM DAN RAHMATAN LIL ALAMIN
“Rahmatan Lil Alamin” adalah ungkapan Bahasa Arab yang diterjemahkan
menjadi “berkah bagi seluruh ciptaan atau “kebaikan bagi semua makhluk” ini
adalah prinsip dasar dalam islam, yang menekankan pentingnya kasih sayang,
kebaikan dan kemurahaan hati terhadap semua makhluk hidup. Ungkapan ini
mencerinkan aspirasi untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis
dimana setiap orang diperlakukan dengan hormat dan bermartabat. Secara
etimologis, islam berarti “damai”. Sedangkan Rahmatan lil Alamin berarti “kasih
sayng bagi semesta alam”. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan
lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat
mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
Rahmatan lil Alamin adlah istilah Qur’ani dan istilah itu sudah sudah terdapat
dalam Al-Qur’an, yaitu sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anbiya’ ayat
107 : “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam (rahmatan lil alamin)” dalam konteks Islam rahmatan lil alamin.
Islam telah mengatur tata hubungan menyangkut aspek teologis, ritual, social, dan
humanitas dalam segi teologis, Islam memberi rumusan tegas yang harus diyakini
oleh setiap pemeluknya, tetapi hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memaksa
non muslim memeluk agama Islam. Begitu halnya dalam tataran ritual yang
memang sudah ditentukan operasionalnya dalam Al-Qur’an dan As-Sunah.
a. Prinsip Rahmatan Lil Alamin Dalam Dakwah Islamiyah
Pada prinsipnya, Islam merupakan agama yang mengajarkan perdamaian dan
kasih sayaang, menjunjung tinggi sifat tolong menolong, saling menasehati
tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat),
tenggang rasa, kebersamaan, demokratis, kedilan, toleransi, dan seimbang
antara urusan dunia dan akhirat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam worldiew islam, dari konsep Tuhan, timbullah konsep-konsep lain
seperti konsep wahyu, penciptaan, hakikat penjiwaan manusia, ilmu, agama,
kebebasan, nilai dan kebajikan, kebaikan, kebahagiaan, dsb. Salah satunya adalah
konsep agama yang kami bahasdalam makalah ini, karna setiap konsep saling
memiliki tali penghubung dari satu ke yang lainnya, membentuk system yang
memiliki struktur yang pada gilirannya dapat berguna dalam kebenaran dan
realistisnya.
Dan prinsip-prinsip agama menjadi dasar bagi semua aktivitas seorang muslim
di semua sisi kehidupan, baik dalam levelindividu, masyarakat, maupun negara.
3Sehingga ajaran agama menjadi panduan bagi kehidupan umatnya.
3.2 SARAN
Penulis sangat menyadari kalau penelitian ini masih terlalu subyektif. Oleh
karena itu penulis memberikan saran kepada para mahasiswa jurusan
agribisnis agar pengetahuan kita tentang Agama lebih baik dan sempurna,
maka perlu mengaktifkan dalam mengadakan penelitian-penelitian lebih lanjut
dalam aspek yang berbeda.
Kepada umat Islam umumnya penulis berharap melalui tulisan ini dapat
menambah keimanan kita terhadap agama islam, untuk itu penulis
menyarankan supaya kita dapat meluangkan sedikit waktu untuk mebaca,
memahami dan mencoba untuk mengerti ajaran agama islam.
DAFTAR PUSTAKA
A, Choirul.(“tanpa tahun”). Konsep Agama Secara Etimologi dan Terminologis, Unsur
Agama Secara Umum, Pengertian Islam Etimologis dan Terminologis, Pengertian
Agama Islam.(Online).Tersedia:file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KONSEP
%20AGAMA.pdf.[Diakses pada tanggal 28 Agustus 2023]
Abdul Syukur., Khairul Izham., dan Iqram . ( 2021). CHANGES IN THE PATTERN OF
RELIGIOUS UNDERSTA BETWEEN ISLAMIC COMMUNITIES OF MODERATE
GROUPS AND RADICAL GROUPS .Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
M, Muniron. (2015). Makna dan Urgensi Agama Bagi Manusia. (Online). Tersedia:
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/URGENSI_AGAMA_BAGI_MANUSIA
%20(1).pdf. [Diakses pada tanggal 28 Agustus 2023]
M, Prawiro. (2019). Pengertian Agama: Arti, Unsur-Unsur, Tujuan, dan Fungsi Agama.
Tersedia: https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html. . [Diakses
pada tanggal 28 Agustus 2023]
Reza,Pahlevi.(2022).PengertianAgamaSecaraEtimologi,Terminologi,Unsur,Fungsi,Tujuan.
(Online).Tersedia:https://nibiobank.org/agama/#:~:text=Sedangkan%20arti%20agama
%20secara%20Terminologi,dengan%20semua%20makhluk%2C%20dan%20lainnya.
[Diakses pada tanggal 28 Agustus 2023]