Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam

Dosen Pengampu : Rahmatillah M.Pd

Disusun oleh:

Muhammad Hafizh FZ (23101065)

Riska Rismayanti Nurmilah Assidik (23101040)

Tia Afiaturosidah (23101057)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Allah atas rahmat-Nya, saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Meski mendapatkan kendala, tapi saya bisa
melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul " Kebutuhan Manusia Terhadap
Agama" ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua, bapak dosen, dan
teman-teman. Mereka telah memberikan dukungan serta doa sehingga saya
memiliki kekuatan lebih untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai


penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya
jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan
baru dari laporan penelitian ini. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus,
saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian sepatah
dua patah kata dari saya. Terima kasih.

Tasikmalaya, 06 November 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………….……………………………………………... i

DAFTAR
ISI………………………………………………………………….. ii

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………….. iii

A.Latar belakang…………………………………………………..3

B.Rumusan masalah………………………………………………..4
C.Tujuan……………………………………………………………..4
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………….5

BAB III
PENUTUP…………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………9

BAB I

2
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Latar belakang kompleks kebutuhan manusia terhadap agama mencakup


berbagai aspek yang merentang dari dimensi psikologis hingga sosial dan
eksistensial. Pada tingkat psikologis, manusia cenderung mencari makna dan
tujuan dalam hidup. Agama memberikan kerangka kerja yang memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial, membantu mengatasi
ketidakpastian, dan memberikan rasa stabilitas emosional dalam menghadapi
tantangan kehidupan.

Aspek sosial kebutuhan terhadap agama tercermin dalam peran agama


sebagai perekat sosial. Keyakinan bersama dalam suatu agama dapat menciptakan
ikatan yang kuat antarindividu dalam suatu masyarakat. Ritual keagamaan dan
norma-norma moral yang berasal dari ajaran agama juga dapat membentuk dasar
bagi struktur sosial dan memberikan pedoman perilaku.

Dalam dimensi eksistensial, agama sering kali menjadi sumber harapan


dan ketenangan di tengah ketidakpastian kehidupan. Kepercayaan pada adanya
kekuatan transenden atau kehidupan setelah mati dapat memberikan ketenangan
pikiran dan meredakan kecemasan terkait kematian.

Namun, walaupun agama memiliki peran yang positif, perbedaan


keyakinan agama juga dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam
masyarakat. Toleransi antaragama menjadi sebuah tantangan, dan terkadang
kepercayaan agama dapat disalahgunakan untuk membenarkan tindakan
diskriminatif atau ekstremisme.

Dengan demikian, latar belakang masalah kebutuhan manusia terhadap


agama mencakup dinamika kompleks yang mencerminkan pencarian makna
hidup, pembentukan ikatan sosial, dan tanggapan terhadap ketidakpastian
eksistensial.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan


dirumuskan adalah apa kebutuhan manusia terhadap agama?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kebutuhan


manusia terhadap agama .

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah


swt. Oleh sebab itu manusia selalu membutuhkan panutan untuk menjalankan
kehidupannya masing-masing. Manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa
yang telah mereka miliki, oleh karena itu manusia harus memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan kebutuhan pokok seperti kebutuhan primer, skunder dan tersier.
Semua kebutuhan tersebut harus diiringi dengan keyakinan, manusia dapat
mengatur hidupnya dengan adanya keyakinan atau Agama yang mereka anut, oleh
sebab itu agama merupakan salah satu kebutuhan manusia yang juga tidak kalah
penting dibandingkan dengan kebutuhan pokok tersebut.

Dengan memiliki Agama, manusia dapat mengendalikan segala sesuatu


yang dihadapi dalam kehidupannya, manusia dapat mengendalikan hawa nafsu
mereka dengan aturan keyakinan mereka masing-masing, kebutuhan manusia
terhadap agama bukanlah kebutuhan yang dianggap mudah, karna agama dapat
membuat manusia meyakini apa yang mereka lakukan dalam kehidupan mereka
masing-masing, dalam Agama Islam manusia memiliki hak dan kewajiban sesuai
dengan kodratnya, maka dalam agama islam manusia dapat mengatur
kehidupannya dengan baik.

Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu yang pertama adalah kebutuhan alamiah dan kebutuhan non alamiah.
Kebutuhan alamiah yang juga disebut dengan kebutuhan fitrah ialah suatu
kebutuhan bagi setiap manusia yang bersifat azali. Dalam hal ini ada beberapa
yang termasuk dari kebutuhan fitrah ini, di antaranya seperti kebutuhan manusia
untuk mengetahui, ingin menjadi cantik dan tapan, ingin berkeluarga. Adapun

5
kebutuhan yang bersifat non fitrah adalah seperti adat istiadat atau kebiasaan yang
dilakukan oleh manusia

Sedangkan menurut Abudin Nata, setidaknya ada tiga yang menjadi latar
belakang perlunya atau butuhnya manusia terhadap agama, alasan itu adalah fitrah
manusia, kelemahan dan kekurangan manusia, dan tantangan manusia [Rosihon
Anwar, H. Badruzzaman m. Yunus, Saehudin,2017:112].

1. Fitrah Manusia

Alasan mengapa manusia perlunya manuisa terhadapa agama adalah


karena dalam diri manusa itu sendiri terdapat potensi atau kemampuan untuk
beragama. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Murtadha Muthahari,
beliau mengatakan bahwa pada saat berbicara tentang para nabi, imam Ali
menyebutkan bahwa mereka diutus untuk memberi peringatan kepada manusia
pada perjanjian yang diikat oleh fitrah mereka yang kelak akan dituntut dan akan
diminta pertanggung jawabannya. Perjanjian itu tidak ditulis diatas kertas, tidak
pula diucapkan dengan lidah melainkan telah terukir dengan pena ciptaan Allah di
permukaan qalbu dan lubuk fitrah manusia, dan diatas permukaan hati nurani serta
dikedalaman perasaan batiniah.

2. Kelebihan dan kekurangan

Kekurangan dan kelebihan manusia Sebab yang lain yang membuat


manusia membutuhkan agama adalah kekurangan dan kelebihan manusia.
Sebagaimana kata an-Nafs menurut Quraisy Sihab dalam pandangan al- qura’an,
nafs ialah diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang sempurna dan berfungsi
menampung serta mendorong manusia untu berbuat kebaikan dan keburukan, dan
pada sisi inilah al-quran memberikan penjelasan yang lebih rinci. Hal itu terdapat
dalam (QS. Asy-syam: 7-8). Kata ilham menurut Quraiys Syihab berarti
kemampuan agar manusia melalui nafs mampu untuk mengetahu makna baik dan
buruk serta mampu mendorong manusia untuk berbuat kebaikan dan keburukan.
Namun berbeda halnya dengan pendapat yang dikemukakan oleh terminology
kaum sufi, sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh al-Qusyairi dalam

6
risalahnya, beliau mengatakan bahwa nafs dalam pengertian sufi adalah sesuatu
yang melahirkan sifat tercela dan sifat buruk.

Meskipun al-quran menegaskan bahwa nafs berfotensi positi dan negative,


tetapi diperoleh juga isyarat bahwa pada hakikatnya, potensi positf pada manusia
lebih besar daripada potensi negatifnya, meskipun daya Tarik keburukan lebih
kuat dari kebaikan. Sifat buruk yang terdapat pada manusia diantaranya adalah
berlaku zalim, melampui batas, sombong dan sifat- sifat tercela lainnya. Oleh
karena itu manusia dituntut untuk menjaga kesucian jiwa, dan untuk menjaga
kesucian jiwa tersebut manusia harus selalu mendekatkan diri kepaada Tuhan.
Tentunya dengan bimbingan agama, dan disniilah letak kebutuhan manusa
terhadap agama itu, pernyataan ini adalah menurut pendapat Quraisy Syihab.

3. Tantangan Manusia

Sebab yang ketiga yang menjadikan manusia butuh dengan agama adalah
karena manusia yang dalam kehidupannya sering mengalami berbagai cobaan,
ujian, baik tantangan itu berasal dari Allah maupun berasal dari sesam manusia.
Cobaan yang berasal dalam diri manusia seperti godaan hawa nafsu, bisikan setan.
Dan adapun cobaan yang berasal dari luar diri manusia seperti timbulnya berbagai
macam fitnah, adanya tipu muslihat yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang
menjauhkan umat manusia (dalam hal ini adalah orang-orang Muslim) dengan
allah SWT. Bahkan mereka rela mengeluarkan harta, tenaga mereka demi berhasil
menjauhkan manusia dengan tuhannya.

Dengan adanya hal seperti itu, agar terhidar dari siasat dan tipu daya, maka
perlu dibentengi dengan memberikan pelajaran dan pengajaran terhadap umat
manusia, karena godaan dan tantangan dalam hidup itu tak kan Pernah berhenti
dan bahkan semakin tinggi godaan dan tantangannya. Karena itulah perlunya
manusia butuh terhadap agama [ Rosihon Anwar, H. Badruzzaman M. Yunus,
Saehudin, 2017:120].

7
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia terhadap agama
sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Agama memberikan
pegangan hidup, membentuk moral dan etika, menjadi sumber pendidikan,
memberikan penghiburan, menjadi pengendali sosial, dan membantu
manusia dalam pengembangan diri.

Kebutuhan terhadap manusia agama didasari oleh beberapa faktor


dominan, yaitu faktor fitrah, kekurangan dan kelemahan manusia, dan
faktor tantangan yang dihadapinya. Agama juga dapat membantu manusia
dalam mengatasi berbagai kesulitan yang disebabkan oleh jarak dekat,
ketidakberdayaan, dan keterbatasan. Oleh karena itu, agama adalah paket
yang sangat dan sangat dibutuhkan oleh manusia.

B. Saran

Semoga setelah kami menyampaikan materinya, pendengar bisa lebih


memahami bagaimana kebutuhan manusia terhadap agama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azzahra, Marthalina. Kebutuhan manusia terhadap agama. ( Kompasiana.com,


21 Januari 2021) diakses pada tanggal 13 November 2023, pukul 20.09
wib.

Maryam, siti. Kebutuhan manusia terhadap agama. ( aliflam.staidk.ac.id, 13


November 2023) diakses pada tanggal 13 November 2023, pukul 20.30
wib.

Sudirman, Universitas Jenderal. Kebutuhan manusia pada agama. ( studocu.com,


2019) diakses pada tanggal 13 November 2023, pukul 20.45 wib

Dyati, Puput. Kebutuhan manusia terhadap agama. ( acadeni.edu, 2023 ) diakses


pada tanggal 13 November 2023, pukul 21.00 wib.
https://www.academia.edu/6883451/Kebutuhan_Manusia_Terhadap_Aga
ma

Anda mungkin juga menyukai