Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BENTUK-BENTUK PADA MASA MODERN

DISUSUN OLEH :

1. Widya Fitriyani (2162201091)


2. Vrisca yusniar

DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl. Perintis Kemerdekaan I Babakan No. 33, RT.007/003, Cikokol, Kec. Tangerang, Kota
Tangerang, Banten 15118
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Bentuk-bentuk syirik pada masa modern” dengan
tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aika kemanusian dan keimanan.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang bentuk-bentuk syirik dimasa
modern bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak M.SYAHLANI .,MA selaku dosen mata
kuliah Aika kemanusiaan dan keimanan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap berikan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini.

Tangerang 29 November 2021

Widya &vrisca
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Maksud dan Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1. Pengertian Ruang Lingkup Makro Ekonomi 6
2.2. Dasar Filsafat Teori Keynes 6
2.3. Pelaku Makro Ekonomi 8
2.4. Jenis-Jenis Pasar Makro Ekonomi 8
2.5. Tujuan dan Instrument Ekonomi Makro 9
2.6. Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi 10
2.7. Permasalahan Pada Makro Ekonomi 10
BAB III PENUTUP 13
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Syirik adalah parasit keimanan yang paling berbahaya. Nabi SAW bersabda,


“Inginkah aku beritahu tentang dosa besar yang paling besar? Yaitu memperserkutukan
Allah” (HR. Muslim). “Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan sesuatu
dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun” (QS. Al-Maidah
[5] : 72).

1.2        Rumusan Masalah

Ø  Apa yang menyebabkan sebagian manusia melakukan perbuatan  Syirik ?

Ø  Bagaimana cara untuk menjauhi perbuatan Syirik ?

1.3        Maksud dan Tujuan

Ø  Mahasiswa/i dapat memahami syirik  pada masa modern.

Ø  Mahasiswa/i dapat memahami bentuk syirik pada masa modern.

Ø  Mahasiswa/i dapat memahami bahaya dan cara menanggulangi syirik pada masa modern.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1        Pengertian Syirik pada Masa Modern

Syirik adalah dosa yang paling besar dan tidak terampuni


kecuali dengan taubat kepada Allah ta’ala. Syirik adalah engkau menjadikan adanya
sekutu bagi Allah ta’ala  padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu. Engkau beribadah
kepada-Nya dan juga beribadah kepada selain-Nya, seperti beribadah (menyembah)
kepada batu, manusia, matahari, bulan, nabi, syaikh, jin, bintang, malaikat, dan lain
seba-gainya.

Ø  Arti Syirik

Secara bahasa, syirik artinya menyekutukan atau menjadikan sesuatu memiliki


syarik (sekutu).

Sedangkan secara istilah, syirik artinya menyekutukan Allah ta’ala  dengan sesuatu.

Ø Syirik bisa terjadi dalam tiga hal:

1.       Dalam Rububiyah.

Contoh syirik dalam rububiyah:

·       Berpendapat bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, tanpa ciptaan al-Kholiq.

·       Meyakini ada dzat selain Allah ta’ala  yang mampu memberikan manfaat atau
mendatangkan mudhorot.

·       Meyakini ada dzat selain Allah ta’ala  yang mampu melindungi manusia dari
marabahaya atau mengeluarkan mereka dari kesulitan.
2.       Dalam Uluhiyah.

Contoh syirik dalam uluhiyah:

·       Berdoa atau memohon kepada selain Allah ta’ala.

·       Sujud kepada selain Allah  ta’ala.

·       Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak bencana.

3.       Dalam Asma wa Shifat.

Contoh syirik dalam asma wa shifat:

·       Meyakini ada seorang makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah ta’ala.

·       Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-nama Allah ta’ala.

Secara substansial yang ingin ditekankan oleh konsep syirik berdasarkan contoh-
contoh di atas adalah adanya kepercayaan akan tuhan-tuhan palsu yang hidup dan
bersemayam dalam diri manusia, yaitu ketamakan, kerakusan, dan kesombongan yang
berpotensi masif merusak seluruh tatanan social.

Tak dipungkiri, bahwa seiring perkembangan zaman, masalah yang terjadi


sangatlah kompleks. Maka kita dituntut untuk peka membaca tanda-tanda zaman dan
juga turut andil dalam memberikan solusi akan tantangan zaman yang semakin hari
semakin ruwet.

Salah satu masalah yang sangat pelik yang telah meracuni dan merusak sendi-sendi
kehidupan di bumi Nusantara adalah Korupsi, khususnya pada penyalahgunaan jabatan
dan uang rakyat. Kita bisa melihat, bagaimana korupsi telah menghancurkan segala
sektor kehidupan di negara kita, sebagai contoh dalam sektor pendidikan yang
merupakan sektor vital kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan kita terpaksa harus
berjalan tertatih-tatih karena banyaknya anggaran yang seharusnya digunakan dalam
peningkatkan mutu pendidikan telah disulap dan hilang tak jelas kemana. Hal ini juga
didukung oleh lemahnya penegakan hukum yang cenderung tebang pilih. Contoh yang
paling nyata adalah bagaimana seorang Gayus Tambunan dengan mudahnya
meninggalkan penjara untuk berlibur ke Bali bersama keluarganya.

Selain itu, dampak dari korupsi yang telah merajalela adalah semakin
meningkatnya kemiskinan sehingga dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara si
kaya dan si miskin yang apabila dibiarkan akan menciptakan sebuah efek buruk yang
mana kerusakannya akan melebihi dahsyatnya bom molotov.

2.2        Bentuk-Bentuk Syirik pada Masa Modern

Betapa besar dosa syirik tergambar dari ancaman Allah kepada para pelakunya.
“Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti
Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Az-Zumar [39] : 65). Perbuatan syirik
memiliki bentuk yang sangat beragam, diantaranya :

Ø  Sihir

Allah SWT telah menyuruh kita berlindung dari sihir dan tukang sihir dalam firman-
Nya, “Katakanlah, (Aku berlindung) …. dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembuskan pada buhul-buhul” (QS. Al-Falaq [113] : 1 dan 4). Zaman dahulu,
profesi sihir banyak digeluti wanita. Tidak heran kalau dalam cerita anak-anak, lebih
terkenal nenek sihir ketimbang kakek sihir. Karenanya, pada ayat ini pun yang disebut
adalah wanita-wanita tukang sihir.
Kalau ingin memutuskan ikatan pernikahan, tali persaudaraan, hubungan bisnis,
dan lain-lain, salah satu cara yang popular pada zaman itu adalah dengan membuat
ikatan-ikatan (buhul) lalu meniup-niupnya, kemudian membukanya. Dengan cara
demikian, objeknya menjadi saling bermusuhan, rumah tangga jadi berantakan,
persahabatan jadi permusuhan, hubungan bisnis pun bisa porak poranda. Zaman
berkembang. Kini sihir bukan hanya didominasi kaum hawa, tapi juga digeluti kaum
adam. Cara sihir pun sudah dipoles dengan alat-alat modern. Gelar penyihir pun sudah
berkembang. Dahulu disebut tukang sihir, sekarang digelari dukun, paranormal, orang
pintar, magician, dll.

Islam mengharamkan segala sesuatu yang terlibat dalam perbuatan sihir. Semua
yang berhubungan dengan sihir dikategorikan ke dalam perbuatan syirik. Jadi, yang
masuk kategori orang musyrik (orang yang berbuat syirik, menyekutukan Allah) bukan
hanya dukun, paranormal, atau orang pintar saja, tetapi para pengguna atau pasien
yang mempercayainyapun digolongkan ke dalam golongan orang-orang musyrik. “Siapa
yang datang kepada paranormal, kemudian bertanya tentang sesuatu dan
membenarkan/meyakini apa yang dikatakannya, maka tidak akan diterima shalatnya
selama 40 hari” (HR. Bukhari).

Allah SWT mengklasifikasikan syirik sebagai dosa besar dan Dia tidak akan
mengampuni dosa syirik kalau terbawa mati. Karena itu, bergegaslah tobat apabila kita
pernah meminta bantuan dukun, paranormal, atau orang pintar untuk melakukan
santet, pellet, nyegik, meramal nasib, perbaikan nasib, kesembuhan, dll.“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik
bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-Nisa [4] : 48).
Ø Nusyrah

Nusyrah menurut Ibnul Atsir adalah pengobatan yang dilakukan terhadap orang
yang diduga kemasukan jin. Nusyrah juga bermakna mengeluarkan sihir dari seseorang
yang terkena sihir. Ada dua jenis nusyrah. Pertama, menyembuhkan orang yang terkena
sihir dengan do’a yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunah. Ini hukumnya mubah atau
boleh. Kedua, menyembuhkan orang yang terkena sihir dengan sihir lagi. Ini hukumnya
haram. Rasulullah SAW ditanya tentang nusyrah, lalu Beliau menjawab, “Hal itu adalah
pekerjaan setan” (HR. Ahmad dan Abu Daud), maksudnya nusyrah dengan cara
mengeluarkan jin dengan bantuan jin adalah haram karena masuk kategori perbuatan
syirik.

Ø Tanjim (Perbintangan)

Kata tanjim dalam terminologi syariat diartikan sebagai upaya mengetahui sesuatu
dengan mengikuti isyarat bintang-bintang. Tanjim terbagi menjadi dua bagian. Pertama,
Ilmu Tasy’ir yaitu menjadikan bintang dan benda-benda angkasa sebagai petunjuk
penentuan arah mata angin, cuaca, dan letak geografis suatu Negara dan semacamnya.
Jenis ini dibolehkan dalam Islam. Kedua, Ilmu Ta’tsir yaitu upaya mengetahui sesuatu
dengan mengikuti isyarat bintang-bintang dan biasa disebut ramalan bintang, misalnya
Leo, Scorpio, dst. Ilmu Ta’tsir dalam terminology sekarang adalah astrologi. Jenis
ramalan bintang seperti ini hukumnya jelas haram sebagaimana disabdakan Rasulullah
SAW, “Barangsiapa yang mengambil pancaran sinar dari sekumpulan bintang dan
menjadikannya sebagai dasar ramalan peristiwa gaib di bumi, maka sungguh ia telah
mengambil pancaran sinar dari sekumpulan sihir” (HR. Abu Daud). Itu menggambarkan
bahwa kalau bintang-bintang itu dijadikan isyarat untuk meramal hal-hal gaib seperti
kematian, jodoh, rezeki, dll maka hukumnya haram.

Ø  Thiyarah
Pada masyarakat kita ada keyakinan kalau di rumah ada kupu-kupu, itu pertanda
akan kedatangan tamu, kalau mata berdenyut tandanya ada yang mengangeni, dll.
Keyakinan seperti ini disebut thiyarah. Thiyarah hukumnya syirik sebagaimana
disabdakan Rasulullah Saw, “Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik”
(HR. Abu Daud dari Abdullah bin Mas’ud). Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah
SAW, apa kifaratnya (penebusnya) bagi orang yang melakukan thiyarah?” Beliau
menjawab, “Hendaklah salah seorang dari mereka berkata, ‘Ya Allah, tidak ada kebaikan
kecuali kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan-Mu, tidak ada Tuhan selain diri-
Mu’” (HR. Ahmad).

Ø Tama’im (Jimat)

Tama’im adalah bentuk jamak dari tamimah, yaitu sesuatu yang dikalungkan ke
leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan mendatangkan manfaat atau
menolak bala (bahaya). Bentuk jimat bisa berupa cincin, keris, tongkat, bahkan ada juga
lembaran yang bertuliskan sejumlah ayat Al-Qur’an. Bagaimana kalau jimat itu berisi
ayat Al-Qur’an? Ibrahim al-Nakha’I berkata, “Jimat itu haram, baik yang berasal dari Al-
Qur’an maupun yang bukan dari Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan bukan untuk jimat tapi
sebagai petunjuk ke jalan yang benar.”

Zaman jahiliyah, orang-orang Arab biasa menggunakan jimat bagi anak-anak


mereka sebagai perlindungan dari sihir atau guna-guna dan semacamnya. Hukum
memakai jimat adalah syirik sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya jampi,
jimat, dan mantra-mantra adalah syirik” (HR. Ibnu Majah). Jimat diharamkan oleh
syariat Islam karena ia mengandung makna keterkaitan hati dan tawakal kepada selain
Allah dan membuka pintu bagi masuknya kepercayaan-kepercayaan yang dapat
mengantarkan seseorang pada syirik besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
yang bergantung kepada sesuatu, maka Allah akan menyerahkan urusannya kepada
sesuatu itu” (HR. Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Itulah sejumlah fenomena kemusyrikan yang cukup merebak di masyarakat.


Semoga kita dilindungi dari perbuatan-perbuatan syirik, baik yang dilakukan dengan
sengaja ataupun karena ketidaktahuan. Rasulullah Saw mengajarkan do’a agar terhindar
dari berbagai bentuk kemusyrikan.

Allahumma inna na’uudzubika min annusyrika bika syaian na’lamuhu wa


nastaghfiruka limaa laa na’lamuhu. “Ya Allah, aku berlindung kepada–Mu dari dosa
syirik yang aku sadari, dan aku memohon ampunan kepada-Mu dari perbuatan syirik
yang tidak aku sadari.” (HR. Ahmad dan Thabrani). Amin.

2.3        Cara Menanggulangi Syirik pada Masa Modern

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari syirik, antara lainnya:
a. Dengan Memperdalam keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya  

    serta ajaran Agama Allah Yaitu Islam.
b. Terbiasa dengan kerja keras & Berdoa pada Allah dalam setiap

     Pekerjaan yang kita lakukan dan mengharapkan hasil yang terbaik   

     hanya kepada Allah.


c. Meyakini bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar

    dibandingkan dengan kekuasaan dan kekuatan Allah.


d. Tindakan preventif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sirik

sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan
melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan
tuntunan Rasulullah ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya seperti di
bawah ini :
          1. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu.
          2. Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-

              Naas pada setiap selesai shalat lima waktu.


          3. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah yaitu

                   ayat 285-286 pada permulaan malam,


e. Dan terakhir Membaca Doanya yaitu:
َ ‫ اَللَّهُ َّم إِنِّ ْي أَ ُعوْ ُذ بِكَ أَ ْن أُ ْش ِر‬
                ‫ َوأَ ْستَ ْغفِرُكَ لِ َما الَ أَ ْعلَ ُم‬،‫ك بِكَ َوأَنَا أَ ْعلَ ُم‬

2.4        Bahaya Syirik Bagi Kehidupan Manusia

Ø Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).

a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar. Dari Abu Hurairah radiallahu anhu
marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari
kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya
selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-
Zuhud 2985, 46).

b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil
yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar.

c. Termasuk dosa besar yang terbesar.

Ø Syirik Akbar

a. Kezhaliman terbesar.
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang
besar". (QS. Luqman: 13).

b. Menghancurkan seluruh amal.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya jika engkau berbuat


syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi".
(QS. Az-Zumar: 65).

c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu
wa Ta'ala.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): Sesungguhnya, Allah tidak akan


mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa
yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).

d. Pelakunya diharamkan masuk surga.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya barang siapa


menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya
adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun". (QS.
Al-Maidah: 72).

e. Kekal di dalam neraka.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli
kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (QS. Al-Bayyinah: 6).

f. Syirik adalah dosa paling besar.


Mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni
dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116).

g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku


hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi,
dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu
dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".
(QS. Al-Araaf: 33).

h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. (Lihat Quran surah Al-
An’am: 151)

i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.

Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): "Hai orang-orang yang beriman,


sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis". (QS. At-Taubah: 28).

BAB 3

PENUTUP

3.1             KESIMPULAN

Pada masa modern ini perbuatan syirik semakin berkembang dengan


mengikuti perkembangan zaman. Dengan banyaknya kemajuan teknologi modern yang
semestinya digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat, ada saja sebagian manusia yang
menggunakannya sebagi alat untuk melakukan perbuatan syirik. Dan beberapa faktor
penyebab mengapa perbuatan syirik di zaman modern ini semakin marak dilakukan,
seperti untuk mendapatkan jabatan dengan instan dan mendapatkan kekayaan dari cara
yang diharamkan Allah SWT dengan melupakan akibatnya.

Menjauhi perbuatan syirik bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti
tidak bisa untuk menjauhinya. Beberapa cara untuk menjauhi syirik di zaman modern ini
yaitu dengan lebih memilih lingkungan yang agamis dan berhati-hati dalam menjalani
hubungan bermasyarakat

3.2             SARAN

Masih banyak hal yang perlu dipelajari untuk lebih memahami Syirik pada
Zaman Modern ini. Dengan memperbanyak mencari materi dan memahaminya akan
menambah pemahaman kita dalam mengantisipasi dan menjauhi perbuatan syirik di
masa ini. Sebagai seorang mahasiswa/i sudah seharusnya kita memahami bagaimana
syirik di zaman modern ini yang semakin hari semakin berkembang. Sehingga
kedepannya kita paham bagaimana untuk tidak terjerumus dalam syirik di zaman
modern ini

Anda mungkin juga menyukai