Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SYIRIK & BAHAYANYA BAGI


MANUSIA

Oleh
1. Anastasya fitria Rahmawati (2022306301061)
2. Chusnan Mustofa Ghufron (2022306301078)

KELAS REGULER B
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
(2022)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah,
taufik serta inayahnya kepada kita semua. Sehingga kami bias menjalani
kehidupan ini sesuai dengan ridho-Nya. Syukur alhamdullilah kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuiah Kemanusiaan Dan Keimanan.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan


kita Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat
yang mampu memberikan syafa’at kelak di hari kiamat. Selanjutnya kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Haryono,M.Ag. selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Kemanusiaan Dan Keimanan yang telah
membimbing kami.

Kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan


makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data
makalah ini. Oleh karena itu, Kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis umumnya dan


khususnya bagi pembaca.

Lampung, 8 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI .…………………………………………………………………………………………………….iii
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1. Latar Belakang.............................................................................................4
2. Rumusan Masalah.......................................................................................5
3. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................6
A. Pengertian Syirik...........................................................................................6
B. Macam Macam Syirik....................................................................................7
C. Penyebab Terjadinya Syirik...........................................................................8
D. Tindakan Rossul Dalam Menangkal Syirik……….………..……………………………11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
4. Kesimpulan................................................................................................12
5. Saran….…………………………………………………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah swt yang paling
sempurna dibanding dengan makhluk yang lain. Kelebihan manusia
yang paling urgen ( penting ) yaitu akal. Akal manusia mampu
memikirkan bahwa sekecil apapun sesuatu pasti ada yang
menciptakan. Akal mewajibkan manusia untuk beragama dan karena
fitrahnya manusia ingin beragama. Allah swt menciptakan manusia
untuk tunduk dan patuh kepada-Nya.1

Agama Islam diturunkan Allah swt kepada manusia sebagai


petunjuk dan pedoman untuk membimbing manusia menuju ke jalan
yang benar dan lurus, agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.2 Manusia pada hakekatnya merasa bahwa dirinya lemah
sehingga memerlukan kekuatan yang lebih besar untuk
melindunginya, itulah fitrah manusia. Manusia yang beriman akan
merasa serba cukup karena selalu bersyukur kepada Allah swt
sedangkan orang yang ingkar selalu merasa kurang karena menjadi
budak hawa nafsu.3

Rasul diutus untuk membawa misi tauhid juga untuk


mengoreksi kesalahan, kekeliruan, dan pelanggaran dalam tauhid,
perbuatan zalim dan maksiat. Salah satu bentuk kezaliman yang
terbesar adalah penyimpangan dalam bidang aqidah yakni
penyimpangan dari konsep ketuhanan.

Penyimpangan aqidah dianggap sebagai dosa terbesar karena


menyimpang dari fitrah manusia.4

1. Ali Murtopo, Filsafat Pendidikan Islam, Palembang, Noer Fikri, 2016, hlm, 42
2. Kaelany, Islam Iman dan Amal Saleh, Jakarta, Rineka Cipta, 2000, hlm, 11.
3. Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang, 2005, hlm, 4
4. Kaelany, Islam Iman dan Amal Saleh, hlm, 13
Penyimpangan aqidah sudah terjadi sejak zaman Nabi dan Rasul.
Allah swt mengutus Nabi dan Rasul untuk membawa misi yang sama yaitu
menyempurnakan aqidah, mengesakan Allah swt dengan mengajak untuk
beribadah hanya kepada Allah swt.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dinamakan syirik ?


2. Apa sajakah macam-macam syirik ?
3. Apakah yang menyebabkan syirik
4. Bagaimana tindakan Rassul dalam menangkal syirik, dan hal-hal
yang dapat menjauhkan dari perbuatan syirik ?

3. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan syirik ?


2. Mengetahui macam-macam syirik ?
3. Mengetahui sesuatu yang menyebabkan syirik ?
4. Mengetahui bagaimana tindakan Rassul dalam mencegah
kemusrikan, dan hal-hal yang dapat menghindari kemusrikan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Syirik
Syirik adalah mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk-
Nya, baik dalam dimensi rububiyah (mengesakan Allah dalam tiga
perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya.),
mulkiyah (mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya di akhirat.)
maupun ilahiyyah (mengesakan segala bentuk peribadatan bagi Allah,
seperti berdo'a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih,
bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang telah
diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam), secara
langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam KBBI, 1990:


984) syirik berarti penyekutuan Allah SWT dengan yang lain. Misalnya
pengakuan kemampuan ilmu daripada kemampuan dan kekuatan
Allah SWT, peribadatan selain kepada Allah SWT dengan menyembah
patung, tempat-tempat keramat dan kuburan, dan kepercayaan
terhadap keampuhan peninggalan-peninggalan nenek moyang, yang
diyakini menentukan dan mempengaruhi jalan kehidupan.

Perbuatan tersebut adalah dosa besar dan kezaliman terbesar.


Manusia yang melakukan syirik pada hakikatnya adalah menganiaya diri
sendiri, menyeleweng dari fitrah dan menyimpang dari logika yang sehat.

Seorang muslim tidak boleh percaya kepada dugaan dan sangkaan,


karena hukum Allah swt telah jelas. Ada yang menunjukkan wajib, sunah,
haram, halal dan mubah. Islam mengajarkan sikap optimis dalam berbuat,
sehingga pahala jelas akan diperoleh bagi orang yang berbuat baik
sedangkan dosa jelas diperoleh bagi orang yang berbuat buruk.
B. Macam Macam Syirik
Menurut Syaikh Abdul Qadir Jailani yang dikutip Shalih Ahmad Al-
Syamsi membagi syirik ada dua, yaitu syirik lahir dan syirik batin.

 Syirik lahir adalah menyembah berhala.


 syirik batin ialah berpegang kepada makhluk dan memandang
mereka dapat memberi kemudaratan dan manfaat. Menurut beliau,
tauhid tidak akan bermakna jika masih terdapat syirik di dalam hati.1

Terkait dengan hal ini, seorang ulama Indonesia K.H.M. Zen Syukri
menyatakan bahwa syirik terbagi menjadi dua, yaitu syirik jali dan syirik
khofi.

 Syirik Jali adalah seseorang yang menyekutukan Allah swt dengan


suatu benda dan menganggap bahwa benda mempunya isifat
ketuhanan.
 Syirik khofi adalah menyekutukan Allah swt dengan diri sendiri,
merasa dirinya mempunyai sifat ketuhanan.2

Kedua penjelasan di atas, antara syirik lahir dan syirik jali


mengandung pengertian yang sama yaitu menyekutukan Allah swt
dengan benda. Sedangkan dalam menjelaskan antara syirik batin, Syaikh
Abdul Qadir Jailani mengatakan bahwa seseorang berpegang kepada
makhluk. Maksudnya makhluk dianggap dapat mendatangkan manfaat
dan mudarat. K.H.M. Zen Syukri dalam menjelaskan syirik khofi
menjadikan bahwa seseorang menyekutukan Allah dengan diri sendiri.
Maksudnya adalah hak Allah yang telah dititipkan kepada seseorang
dijadikan tandingan untuk menyaingi Allah..

Sebagai umat manusia yang diciptakan secara sempurna, dimana


kita diciptakan dengan diberi anugerah akal dan pikiran oleh Allah SWT.
Pikiran yang kita emban ini senantiasa mendorong kita untuk terus
berpikir, dimana kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna harus
mempunyai pikiran bahwa alam semesta ini tidak secara mendadak ada
tanpa diciptakan, siapa lagi kalau bukan Allah SWT yang menciptakan
seluruh keajaiban di alam semesta ini.
1. Shalih Ahmad Al-Syami, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Kisah Hidup Sultan Para Wali
dan Rampai Pesan Yang Menghidupkan Hati, Cet. 4, Jakarta, Zaman, 2012, hlm, 82.
2. K.h.m. Zen Syukri, Cahaya Di Atas Cahaya, Jakarta, Azhar, 2012, hlm, 25

Akibat perbuatan syirik sangat besar. Dalam hal ini Syaikh Abdul
Qadir Jailani memberikan langkah-langkah taubat, yaitu: pertama, dengan
mempelajari ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung pernyataan kembali
dan taubat dari kesalahan. Kedua, melakukan taubat murni dan jangan
kembali melakukan kesalahan yang sama. Ketiga, kembali kepada Allah
swt dengan penuh penyesalan dan keikhlasan.3
Sedangkan K.H.M. Zen Syukri menawarkan metode pembersihan
diri dari syirik yaitu dengan cara tasdiq kepada kalimat LaaIlaahaIllallah
swt.4

Dapat dipahami bahwa kedua ulama di atasberusaha memberi


pengertian bahwa segala perbuatan harus dipelajari ilmunya. Tetapi
dalam menjelaskan tentang metode pembersihan diri, K.H.M. Zen Syukri
memberikan metode yang bersumber dari akarnya yaitu dengan
mempelajari tauhid. Tasdiq kepada kalimat Laa Ilaaha Illallah merupakan
sumber dari segala amal ibadah

C. Penyebab Terjadinya Syirik


Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al
jahlu (kebodohan), dha’iful iman (lemahnya iman) dan taqlid (ikut-ikutan
secara membabi buta). Salah satu contoh penyebab kesyirikan adalah
kebodohan dan ketidakmampuan manusia dalam mengatasi problem
kehidupannya, sehingga manusia mencari jalan (red memohon) kepada
sesuatu yang dianggap memiliki kekuatan ghaib luar biasa di luar dirinya.
Karena beragam problem, kondisi, situasi, zaman dan tempat, maka
beragam pula tata cara mereka mengatasi masalahnya, terutama dalam
mendekatkan diri kepada Tuhan.
Ada manusia yang menyembah kepada sesama manusia, ada
manusia yang menyembah kepada Malaikat, ada manusia yang
menyembah kepada alam, ada manusia yang menyembah kepada Jin.
Misalnya ada di masyarakat jawa yang datang memberikan persembahan
berupa sesaji kepada pohon tua, batu besar, kuburan angker, laut selatan
yang dikuasai Nyai Loro Kidul, hewan langka (red Kebo Kyai Slamet), keris
dan bentuk-bentuk peribadatan lainnya.
3. Abdul qadir al-jailani, al-ghunyah lil thalibi haqqi aza wajalla jilid i, beirut al-lubnan,
arul qutub ilmiah, 1997. hlm, 237
4. K.H.M. Zen Syukri, Melepaskan diri Dari Bahaya Syirik, Jakarta, Azhar, 2009. hlm,
2.hlm, 77.

Bentuk kesyirikan bisa juga menimpa para ilmuwan dengan


pemahaman-pemahaman modern menyesatkan seperti liberalisme,
sekulerisme, komunisme, pluralisme, hedonisme, dan isme-isme lainnya.
Atau manusia mempertuhankan teknologi, hatinya terpaut dengan HP,
TV, game, dan sebagainya.

Ketidak murnian penganut agama Islam tidak terjadi dizaman


sekarang saja, bahkan  sejak Nabi Nuh AS adalah awal mula percampuran
keyakinan yang murni. Umatnya Nabi Nuh as menyembah kepada berhala
karena ada orang-orang shaleh yang meninggal, kemudian mereka
berlebih-lebihan dalam memberikan bentuk penghormatan sehingga
sampai pada bentuk penyembahan patung-patung dengan diberi nama
orang-orang sholeh tersebut (Wadd, Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr).
Sebagaimana yang Allah firmankan:

Artinya : dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu


meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula
sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan
pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr. (Q.S Nuh: 23)
 
Demikianlah dari generasi ke generasi berikutnya selalu terjadi
penyelewengan-penyelewengan terhadap agama tauhid ini, sampai
kepada zaman modern sekarang dengan ragam bentuk yang berbeda dari
generasi sebelumnya. Atau masih ada juga bentuk kesyirikan ala
tradisionalis yang melekat dengan unsur-unsur adat dan budaya. Adapula
kesyirikan dikemas dengan kemasan modern, seolah-olah itu adalah
bagian dari perkembangan teknologi.

Dari pemaparan diatas kita bisa mengambil hikmah bahwa


penyebab dari manusia berbuat syirik adalah karena ketidakmampuan
manusia dalam mengandalkan akal dan indera saja, sehingga
menyimpulkan tuhan dengan berbagai macam bentuk. Akal dan indra
tidak mampu menjangkau hal-hal ghaib yang hanya diketahui oleh
Pencipta makhluk.  Oleh karena itu perlu adanya bimbingan wahyu yang
akan menuntun jalan hidupnya.
 Dha’iful iman (lemahnya iman)

Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat.


Lemahnya rasa takut kepada Allah Swt ini akan dimanfaatkan oleh
hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang
dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke
dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohon
besar karena ingin segera kaya, atau selalu merujuk kepada para
dukun agar penampilannya tetap memikat hati orang banyak.

 Al-Jahlu (kebodohan)

Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut


dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka telah diselimuti oleh
ego nafsu sehingga tidak mau mengikuti kebenaran atau memang
mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam
kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cenderung
berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa
dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat.

 Taqlid (Ikut-Ikutan Secara Membabi-Buta)

Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang


menyekutukan Allah Swt selalu memberi alasan mereka melakukan
itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka,
sebagaimana firman Allah;

Artinya; “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji,


mereka berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan
yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.’
Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan)
perbuatan yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui?”(QS.al-A’raf:28)
D. Tindakan Rossul Dalam Menangkal Syirik
Syirik itu menyekutukan Allah. Menyekutukan Allah adalah dosa
besar yang paling besar, setiap orang yang meninggal di atas
kesyirikan kekal di neraka selama-lamanya. Sementara, Rasulullah
shallallahu 'alaihi was sallam sangatlah menyayangui umatnya, sangat
ingin agar kita terhindar dari kesyirikan.Karena itulah Rasulullah
shallallahu 'alaihi was sallam berupaya menutup pintu-pintu
kesyirikan, dengan carasebagai berikut :

a) Beliau melarang kita dari melakukan perbuatan menjadikan kuburan


sebagai tempat ibadah.
b) Larangan menjadikan kubur beliau sebagai ‘ied (tempat yang
didatangi berulang-ulang).
c) Larangan bersafar menuju tempat yang dianggap berkah kecuali tiga
masjid.

Diantara prilaku atau hal – hal yang bias dilakukan agar


seseorang terhindar dari perbuatan syiri adalah sebagai berikut ;

1) Selalu menegakan shalat, karena dengan melakukan shalat yang


benar akan terhindar dari perbuatan keji dan munar.
2) Selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, karena
dengan begitu akan selalu diberikanjalan keluar terhadap segala
masalah yang dihadapi.
3) Selalu berusaha melatih diri untuk senantiasa ingat bahwa syirik itu
adalah dosa yang paling besar diantara dosa-dosa yang ada dan tidak
akan diampuni oleh Allah SWT. Jika kita selalu berada dalam
kesadaran bahwa syirik itu akan menyeret pelaku ke neraka, maka
kita akan berusaha menghindari perbuatan syirik tersebut.
4) Selalu mengingat Allah dimanapun berada. Dengan selalu mengingat
Allah hati akan tenang dan selalu berada dalam suasana kontak batin
dengan sang kholiq. Ibadah merupakan salah satu komponen paling
mendasar dalam membangun kedekatan kepada Tuha. Semakin
banyak melakukan ibadah semakin terbuka kesempatan untuk bisa
dekat dengan Tuhan.
BAB III
PENUTUP

4. Kesimpulan

Syirik merupakan refleksi jiwa, akal, dan fisik dalam menyekutukan


Allah yang mungkin dalam bentuk eksternal, yakni demonstratif yang
dapat disaksikan oleh orang lain, dan internal,. yakni yang hanya
dirasakan oleh yang bersangkutan. Bentuk eksternal dan internal syirik
dapat berupa paganislik (penyembahan berhala) dengan segala macam
isyarat Alqur'an (dan istilah ulama) disebut syirik akbar. Syirik tidak
diragukan sebagai perbuatan yang membawa implikasi kehidupan
keagamaan yang amat berbahaya sebab indikasi-indikasinya yang tak
terampuni, sebesar-besarnya dosa besar, sesesat-sesatnya kesesatan,
penyembahan syaitan, dan kezaliman yang besar.

5. Saran

Diakhir tulisan ini, kami menitipkan beberapa buah saran untuk


pembaca dan penelaah dengan harapan semoga Allah SWT memudahkan
hamba-Nya meraih berjuta pintu kebaikan. Jadikanlah kitab suci al-Qur’an
dan Hadits Nabi SAW sebagai kitab pembimbing bagi mencapai
maksudnya Nur al-Qur’an ke dalam jiwa kita, sehingga menjadi seorang
Muslim yang mencukupi arti kata dengan Nur al- Qur’an itu sendiri.
Setiap orang hendaknya bersabar dalam meniti jalan-jalan tauhid dan
senantiasa memelihara kewaspadaan diri agar tidak terjerumus dalam
perbuatan syirik.

Anda mungkin juga menyukai