Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS AKAD MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH

Vatien Nabila1, Muammar Khaddafi2

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Malikussaleh

Lhokseumawe

vatien.200420218@mhs.unimal.ac.id

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis akad Mudharabah pada Perbankan Syariah. Tujuan lain
dari artikel ini adalah untuk mengetahui apa itu Mudharabah, Landasan Hukum Mudhrabah,
Jenis-Jenis Mudharabah, Karakteristik, Rukun dan Syarat, Berakhirnya Mudharabah, serta
bagaimana Implementasi Mudharabah pada Perbankan Syariah.

Hasil artikel ini menunjukkan bahwa Mudharabah memiliki landasan hukum yaitu Al-Qur’an,
Hadist dan Ijma’ Ulama. Dalam perbankan syari’ah akad mudharabah diterapkan pada kegiatan
pembayaran dan pendanaan. Pada kegiatan pembayaran bank menggunakan akad mudharabah
pada produk produk pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi. Sedangkan pada
kegiatan penghimpunan dana akad Mudharabah diterapkan dalam produk – produk seperti
tabungan dan deposito.

Kata Kunci : Mudharabah, Landasan Hukum, Karakteristik, Jenis – Jenis, Rukun dan
Syarat, Pembagian Mudharabah, Perbankan Syariah

PENDAHULUAN dapat saling melengkapi satu sama lain


dalam memenuhi kebutuhan hidup ini.
Islam merupakan agama yang mengatur Untuk itulah Islam memperbolehkan
umatnya mengenai urusan dunia dan akhirat syarikat dalam usaha diantaranya adalah
agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Mudharabah.
Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk sosial yang saling membutuhkan Dari dua golongan masyarakat ini yang
satu sama memenuhi kebutuhan hidupnya. melakukan transaksi Mudharabah, maka
Sebagai makhluk sosial ciptaan Allah, kita dibutuhkannya sebuah lembaga untuk
tidak hanya diperintahkan untuk beribadah, menaungi dua golongan masyarakat ini agar
tetapi juga diperintahkan untuk berbaur dapat merasakan keadilan yang didapat dari
sesama manusia agar dapat memenuhi transaksi Mudharabah ini. Lembaga tersebut
kebutuhan hidup. Didalam kehidupan ini, merupakan Lembaga Keuangan Syariah.
ada golongan masyarakat yang memiliki Lembaga keuangan syariah adalah suatu
kelebihan dana dan masyarakat yang badan usaha yang kegiatannya di bidang
kekurangan dana. Dengan adanya dua keuangan syariah dan asetnya berupa
golongan masyarakat ini diharapkan untuk keuangan maupun non keuangan
berdasarkan prinsip syariah Islam. Dalam akad Mudharabah dengan tujuan
kegiatan operasional perbankan syariah di masyarakat bisa sedikit memahami
dalamnya tidak boleh mengandung unsur mengenai konsep dari akad Mudharabah ini
riba maupun unsur-unsur yang dilarang sendiri.
dalam Islam.
PEMBAHASAN
Dewasa ini seiring dengan berjalannya
waktu, semakin banyak lembaga-lembaga Mudharabah
keuangan syariah seperti bank syariah yang Mudharabah berasal dari bahasa arab dharb,
memberikan pelayanan kepada masyarakat berarti memukul atau berjalan. Pengertian
yang melalukan perbankan syariah guna memukul atau berjalan ini lebih tepatnya
bertujuan untuk memenuhi pasar adalah proses seseorang memukulkan
permintaan, contohnya adalah produk kakinya dalam menjalankan usaha.
keuangan yang dikeluarkan oleh bank
syariah yaitu Mudharabah. Secara teknis, al-mudharabah adalah akad
kerja sama usaha antar dua pihak dimana
Mudharabah berasal dari kata dharb, yang pihak pertama (shahibul mal) menyediakan
memiliki arti memukul atau pergi. Lebih seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
tepatnya lagi, memukul atau pergi adalah lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
proses seseorang melakukan perjalanan usaha secara Mudharabah dibagi menurut
bisnis. Mudharabah adalah kontrak antara kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,
dua pihak dimana satu pihak disebut rab al- sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
mal (investor) mempercayakan uang kepada pemilik modal selama kerugian itu bukan
pihak kedua yang disebut mudharib, untuk akibat kelalaian si pengelola, seandainya
tujuan menjalankan usaha dagang. (Saeed, kerugian itu diakibatkan karena kecurangan
2004 : 77) atau kelalaian si pengelola, si pengelola
harus bertanggungjawab atas kerugian
Dewasa ini Mudharabah menjadi wahana
utama bagi lembaga keuangan syari’ah tersebut.
untuk menghimpun dana dari masyarakat, Jadi, Mudharabah adalah akad kerja sama
menyalurkan dana kepada masyarakat dan antara dua pihak dimana pihak pertama
juga untuk memberikan pelayanan kepada (pemilik dana, bank syariah) menyediakan
masyarakat dalam bentuk jasa perbankan seluruh dana, sedangkan pihak kedua
syariah. Adanya akad Mudharabah ni (pengelola dana) bertindak selaku pengelola,
menujukkah bahwa jasa perbankan syariah dan keuntungan dibagi diantara mereka
penting bagi pengusaha-pengusaha untuk sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
menunjang keberlangsungan bisnisnya. finansialnya hanya ditanggung oleh pemilik
dana.
Dilain sisi ada masyarakat-masyarakat yang
belum mengetahui tentang akad
Mudharabah ini. Oleh karena itu, dengan
adanya artikel ini akan membahas mengenai
Landasan Hukum dananya tidak dibawa mengarungi
lautan, menuruni lembah yang
Mudharabah berlandaskan hukum yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika
terdapat dalam Al-Qur’an, Hadist, dan Ijma’ menyalahi aturan tersebut, yang
ulama. Diantara dalil yang memperbolehkan bersangkutan bertanggung jawab atas
praktik akad Mudharabah adalah sebagai dana tersebut. Disampaikanlah syarat
berikut : tersebut pada Rasulullah SAW dan
Al-Qur’an : beliau membolehkannya.” (H.R.
Thabrani) Dari hadist tersebut
“…dan dari orang-orang yang merujuk kepada kebenaran transaksi
berjalan di muka bumi mencari Mudharabah.
sebagian karunia Allah SWT…”
(QS. Al-Muzammil : 20), dari ayat Ijma’ Ulama :
tersebut menjelaskan bahwa sebagai
Diriwayatkan bahwa sejumlah
manusia yang hidup dimana, maka sahabat melakukan Mudharabah
kiranya senantiasa mencari rizki dengan menggunakan harta anak
(karunia Allah) dengan yatim sebagai modal dan tak seorang
bermuamalah, salah satunya yaitu pun dari mereka untuk menyanggah
dengan kerjasama antar sesame ataupun menolak. Jika praktik teman
manusia. Didalam Al-Qur’an, pada suatu amalan yang disaksikan
termasuk ayat ini tidak ada secara sang sahabat yang lain lalu tidak
tegas menerangkan tentang seorang pun menyanggahnya, maka
pelaksanaan mudharabah, tetapi ini merupakan ijma’. Berdasarkan
dapat diambil kesimpulan bahwa Ijma’ diatas dapat disimpulkan
untuk bekerjasama Mudharabah bahwa memperbolehkan adanya
diperbolehkan. traksaksi dari Mudharabah.
“Apabila telah ditunaikan shalat Karakteristik Mudharabah
maka bertebaranlah kamu di muka
bumi dan carilah karunia Allah Karakteristik Mudharabah adalah sebagai
SWT…” (QS Al-Jumuah : 10) berikut :

“Tidak ada dosa (halangan) bagi 1. Mudharabah adalah akad kerjasama


kamu untuk mencari karunia usaha antara shahibul maal (pemilik
Tuhanmu…” (QS Al-Baqarah : 198) dana) dan mudharib (pengelola dana)
dengan nisbah bagi hasil menurut
Hadist : kesepakan di muka.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Bin 2. Jika usaha mengalami kerugian,
Abdul Muthalib jika memberikan maka seluruh kerugian ditanggung
dana ke mitra usahanya secara oleh pemilik dana, kecuali jika
Mudharabah ia mensyaratkan agar ditemukan adanya kelalaian atau
kesalahan oleh pengelola dana, 8. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan
seperti penyelewengan, kecurangan mudharabah tidak ada jaminan,
dan penyalahgunaan dana. namun agar pengelola dana tidak
3. Mudharabah terdiri dari dua jenis, melakukan penyimpangan, pemilik
yaitu Mudharabah Muthlaqah dana dapat meminta jaminan dari
(investasi tidak terikat) dan pengelola dana atau pihak ketiga.
Mudharabah Muqayyadah (investasi Jaminan ini hanya dapat dicairkan
terikat). apabila pengelola dana terbukti
4. Mudharabah Muthlaqah adalah melakukan pelanggaran terhadap hal-
Mudharabah dimana pemilik dana hal yang telah disepakati bersama
memberikan kebebasan kepada dalam akad.
pengelola dana dalam pengelolaan
investasinya. Jenis-Jenis Mudharabah
5. Mudharabah Muqayyadah adalah 1. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah dimana pemilik dana Mudharabah Muqayyadah adalah
memberikan batasan kepada bentuk kerjasama antara pemilik
pengelola dana mengenai tempat, dana dan pengelola, dengan kondisi
cara, dan obyek investasi. pengelola dikenakan pembatasan
6. Bank dapat bertindak baik sebagai oleh pemilik dana dalam hal tempat,
pemilik dana maupun pengelola cara atau obyek investasi. Dalam
dana. Apabila bank bertindak sebagai transaksi mudharabah muqayyadah
pemilik dana, maka dana yang bank syariah bersifat sebagai agen
disalurkan disebut pembiayaan yang menghubungkan shahibul maal
mudharabah. Apabila bank sebagai dengan mudharib.
pengelola dana, maka dana yang 2. Mudharabah Muthlaqah
diterima : Mudharabah Muthlaqah adalah
a. Dalam mudharabah muqayyadah bentuk kerjasama antara pemilik
disajikan dalam laporan dana dan pengelola dana tanpa
perubahan investasi terikat adanya pembatasan dana oleh
sebagai investasi terikat dari pemilik dana dalam hal tempat, cara
nasabah; ataupun obyek investasi. Dalam hal
b. Dalam mudharabah muthlaqah ini pemilik dana memberikan
disajikan dalam neraca sebagai kewenangan yang sangat luas kepada
investasi tidak terikat. mudharib untuk menggunakan dana
7. Pengembalian pembiayaan yang diinvestasikan.
mudharabah dapat dilakukan 3. Mudharabah Musytarakah
bersamaan dengan distribusi bagi Mudharabah Musytarakah adalah
hasil atau pada saat diakhirinya akad perpaduan antara akad
mudharabah. Mudharabah dan Musyarakah.
Konsepnya adalah disaat awal kerja
sama akad yang digunakan adalah b. Modal yang diberikan berbentuk
akad Mudharabah, dimana modal uang atau barang yang ada
diberikan oleh si pemilik dana nilainya (asset)
(shahibul maal, bank syariah) kepada c. Modal yang diberikan tidak
si pengelola dana (mudharib). dalam berbentuk piutang
Seiring dengan berjalannya waktu 4. Keuntungan mudharabah, ialah
usaha tersebut, jika si pengelola juga jumlah yang didapat sebagai
tertarik untuk menanamkan kelebihan dari modal. Syarat
modalnya dalam usaha tersebut, keuntungan yang harus dipenuhi
maka si pengelola juga boleh untuk yaitu :
menanamkan modalnya agar usaha a. Diperuntukkan bagi kedua pihak
tersebut bisa berkembang. dan tidak hanya menguntungkan
satu pihak saja
Rukun dan Syarat b. Bagian keuntungan proposional
Menurut fatwa DSN MUI No.07/DSN- untuk setiap pihak harus
MUI/IV/2000, rukun dan syarat pembiayaan diketahui dan dinyatakan pada
mudharabah adalah : waktu kontrak disepakati dan
wajib dalam bentuk persentase
1. Penyedia dana (shahibul maal) dan (nisbah) dari keuntungan yang
pengelola (mudharib) harus cakap telah disepakati
hukum. c. Penyedia dana menanggung
2. Pernyataan ijab kabul harus semua kerugian dan apabila
dinyatakan oleh para pihak untuk pengelola dana melakukan
menunjukkan kehendak mereka kelalaian maka pengelola dana
dalam mengadakan kontrak, dengan juga akan menanggung kerugian
memperhatikan : 5. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh
a. Penawaran dan penerimaan harus pengelola, sebagai perimbangan
secara eksplisit menunjukkan modal yang telah disediakan oleh
tujuan dari kontrak penyedia dana harus memperhatikan
b. Penerimaan dari penawaran harus hal-hal :
dilakukan saat kontrak a. Kegiatan usaha adalah hak
c. Dituangkan secara tertulis khusus mudharib tanpa adanya
melalui korespondensi atau campur tangan dari penyedia
dengan menggunakan cara-cara dana, tetapi penyedia dana
komunikasi modern memiliki hak untuk melakukan
3. Modal, yaitu sejumlah uang/asset pengawasan
yang berikan oleh penyedia dana b. Penyedia dana tidak boleh
kepada pengelola dana untuk tujuan mengatur-atur tindakan pengelola
usaha dengan syarat : dana yang dapat menghalangi
a. Harus diketahui jumlah tercapainya keuntungan
modalnya
c. Pengelola dana tidak boleh 1. Tabungan Mudharabah, adalah suatu
menyalahi hokum syari’ah Islam kegiatan menyimpan dana yang
dalam tindakannya dilakukan oleh nasabah dan dikelola
oleh bank dengan tujuan
Berakhirnya Akad Mudharabah mendapatkan laba menggunakan
Akad Mudharabah akan berakhir jika : mekanisme nisbah.
2. Deposito Mudharabah, adalah dana
1. Salah satu mengentikan akad. simpanan nasabah yang bisa ditarik
2. Mudharib meninggal atau hilang berdasarkan jangka waktu yang telah
akal. ditetapkan dengan bagi hasil
3. Shahibul Maal murtad keuntungan sesuai dengan nisbah.
4. Modal sudah dihabiskan oleh
penyedia dana sebelum diberikan Dengan adanya akad Mudharabah pada
kepada pengelola dana. perbankan syari’ah ini diharapkan dapat
menuntas ketidakadilan didalam dunia
Implementasi Mudharabah pada perbankan bagi masyarakat – masyarakat.
Perbankan Syariah
METODE PENELITIAN
Implementasi Mudharabah pada perbankan
syariah dibagi menjadi dua yaitu Metode penelitian yang digunakan untuk
pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi mengumpulkan data adalah studi literatur.
pembiayaan akad mudharabah biasanya Studi literatur adalah suatu kegiatan untuk
diterapkan dalam produk – produk seperti : mengumpulkan data melalui membaca dan
mencatat informasi yang diambil pada buku,
1. Pembiayaan modal kerja jurnal ilmiah dan internet, lalu mengelolanya
Mudharabah, adalah pihak bank untuk menjadi sebuah bahan penelitian.
memberikan modal kerja kepada
nasabah untuk melakukan proyek KESIMPULAN
atau usaha dengan tujuan Dari uraian di atas, maka penulis dapat
mendapatkan keuntungan. menyimpulkan :
2. Investasi Mudharabah, adalah pihak
bank memberikan dana investasi 1. Mudharabah adalah akad kerjasama
kepada nasabah yang ingin antara dua pihak dimana pihak
mengeinvestasikan dana ke suatu pertama (pemilik dana, bank syariah)
proyek dengan menggunakan akad menyediakan seluruh dana,
Mudharabah. sedangkan pihak kedua (pengelola
dana) bertindak selaku pengelola,
Sedangkan pada sisi penghimpunan dana dan keuntungan dibagi diantara
akad Mudharabah diterapkan dalam produk mereka sesuai kesepakatan
– produk seperti : sedangkan kerugian finansialnya
hanya ditanggung oleh pemilik dana.
2. Mudharabah memiliki landasan Khaddafi, Muammar., Siregar,
hukum yaitu Al-Qur’an, Hadist dan Saparuddin.,dkk. 2016. Akuntansi
Ijma’ Ulama. Memang didalam Al- Syariah : Meletakkan Nilai – Nilai
Qur’an tidak ditegaskan secara Syariah Islam dalam Ilmu Akuntansi.
langsung mengenai akad Medan : Madenatera, Cetakan
mudharabah ini, akan tetapi dapat Pertama.
diambil kesimpulan bahwa akad
Anugrah, YDY., Nandaningsih, Nadia.
mudharabah ini diperbolehkan
dalam Islam. 2021. Konsep Pembiayaan
3. Pada perbankan syari’ah akad Mudharabah dalam Perbankan
mudharabah dibagi menjadi dua Syariah. Muhasabatuna : Jurnal
kegiatan yaitu pembayaran dan Akuntansi Syariah Vol. 3 No.1, pp.
pendanaan. Pada kegiatan 61-66
pembayaran ini bank menggunakan Sa’diyah, Mahmudatus., Arifin, MA. 2013.
akad mudharabah pada produk Mudharabah dalam Fiqih dan
produk pembiayaan modal kerja dan Perbankan Syariah. Jurnal
pembiayaan investasi. Sedangkan Ekuilibrium Vol.1 No. 2, pp. 302-
pada kegiatan penghimpunan dana 323
akad mudharabah diterapkan dalam
produk – produk seperti tabungan Santoso, Harun., Anik. 2015. Analisis
dan deposito. Pembiayaan Ijarah pada Perbankan
Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi
REFERENSI Islam Vol. 1 No.2

Fatwa DSN-MUI No. 07/DSN- PSAK No.59 tentang Akuntansi Perbankan


MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Syariah
Mudharabah

Anda mungkin juga menyukai