Anda di halaman 1dari 55

··.

\o\,Gn
c\i 9cw c(Gf-0 v1
ric;.t~11~ \(0l1al.
(-<?j\J'rll o \,'\
Vtl'l.ecs
10 <'~PC}- ~Clj Cl
-
V.:~X'fl il,_
/
I 11-il::' '"" PA \\µP.. ;-t

BAB XII

ANALISIS KASUS
PERENCANAAN BISNIS

A. Kasus Bisnis]angkrik Komputer

Penulisan perencanaan bisnis minimal memuat informasi


berikut ini:

• Ringkasan eksekutif (Executive Summary).


• Ringkasan perusahaan.
• Produk.
• Analisis pasar.
• Analisis manajemen.
• Analisis keuangan.
• Strategi dan implementasi.

1. Ringkasan Eksekutif

Berdasarkan seluruh kekuatan yang dimiliki, karakteristik


pelanggan, dan kesesuaian produk yang dihasilkan dengan
harapan konsumen, perusahaan menargetkan umuk me-
ningkatkan penjualan lebih dari Rp 10 milyar dalam tiga
tahun yang akan datang. Selain irn, perusahaan ingin
meningkatkan gross margin penjualan Jan modal kerja.
296 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis clan Analisis K.asUJ

Perencanaan bisnis ini menjelaskan secara detail cara


mencapai sasaran yang telah ditargetkan, yaitu dengan
memperbarui misi serta strategi, clan meningkatkan nilai
tambah yang diberikan kepada target market. Selain itu
'
perencanaan bisnis juga men1elaskan secara bertahap rencana
peningkatan penjualan, gross margin, danprofitaL:.iy. Rencana
ini meliputi ringkasan eksekutif, analisis perusahaan, analisis
produk clan jasa, analisis pasar clan strategi pemasaran,
rencana tindak lanjut, tim manajemen, dan rencana
keuangan.

2. Tujuan

(1) Meningkatkan penjualan lebih dari Rp 5 milyar pada


akhir tahun ketiga.
(2) Meningkatkan gross margin minimal 30%.
(3) Menjual lebih dari Rp 3 milyar untuk 1asa, support, dan
pelatihan pada tahun depan.
(4) Meningkatkan turn over inventory menjadi 5 kali setiap
tahun untuk tahun pertama, 6 kali pada tahun kedua,
dan 7 kali pada tahun ketiga.

3. Misi
Perusahaan dibangun berdasarkan asumsi bahwa informasi
teknologi di bidang bisnis, seperti akuntansi, iklan,
pemasaran, merupakan bidang yang sangat prospektif di
masa yang akan datang. Pelaku bisnis yang tidak akrab
dengan teknologi komputer memerlukan produsen yang
dapat membimbing clan menyediakan hzgh quality hard-
ware, software, jasa pelatihan, dan jasa pendukung lainnya.
AnaliJis Kasus Perencanaan Bisnis 297

Jangkrik Komputer merupakan vendor yang melayani


pelanggan berdasarkan prinsip kepercayaan. Ia mengguna-
kan seluruh kemampuannya agar konsumen menjadi loyal
dan parner kerja sama. Perusahaan berusaha mendukung
bisnis yang dilakukan oleh konsumen, karena perusahaan
ini merupakan supporting business agar bisnis konsumen
berjalan dengan lancar. U ntuk itu perusahaan berusaha
keras dalam memberikan jaminan bahwa ia selalu siap
membantu kapan saja ia dibutuhkan.

4. Faktor Kunci Sukses

(1) Perusahaan lebih berorientasi pada harga dengan cara


menawarkan dan memberikan jasa pelayanan, termasuk
dukungan, kepada kebutuhan bisnis yang dilakukan
oleh konsumen secara optimal. Karena itu, perusahan
akan mengenakan biaya untuk itu.
(2) Meningkatkan gross margin lebih dari 25%.
(3) Meningkatkan penjualan sampingan, yaitu ~i bidang
jasa minimum 20% dari total penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan sampai dengan akhir tahun ketiga.

5. Ringkasan Perusahaan

Jangkrik Komputer merupakan computer reseller yang


berlokasi di tengah kota Jakarta. Perusahaan ini bermula
dari perusahaan jasa konsultan di bidang teknologi informasi.
Selanjurnya, dalam perkembangannya perusahaan ini
rnenjadi reseller karena terdapat peluang pasar yang cukup
besar dalarn bi dang bisnis ini. Perusahaan terse but juga
298 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

menekankan kegiatan jasa pelayanan dan mendukung


kegiatan teknologi informasi dengan biaya relatif murah.

6. Struktur Kepemilikan

J angkrik Komputer adalah pc. ~isahaan swasta yang dimiliki


oleh Tn. A sebagai pemegang saham mayoritas (60%),
sedangkan sisanya dimiliki oleh empat orang lainnya, yaitu
Tn. B, Tn. C, Tn. D dan Tn. E. Namun tidak satu pun dari
keempat pemegang saham ini memiliki saham lebih dari
20%. Semua pemegang saham ini aktif di dalam
pengambilan keputusan manajemen.

7. Sejarah Perusahaan

Jangkrik Komputer memiliki proses penjualan yang sangat


baik. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya
nilai penjualan sejak ia didirikan sampai saat ini. Namun
meskipun nilai penjualan terus mengalami peningkatan,
nilai gross margin terus menunjukkan penurunan dan profit
cenderung mengalami penurunan.
Semua faktor tersebut merupakan kecenderungan secara
nasional akibat terjadinya krisis ekonomi.
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 299

Tabel 12.1 Kinerja Perusahaan


KO'OSI T~TAH..N SEEE.LM'JYA

1997 199& 1999


Perjualan 3,600,526 4,80024':\ 5,4:?ll,972
Goss l\tayin 1,400,321 1,640,323 1,385,970
Goss% 39.41% 33.54% 25.52%
Biaya Cperasioral 7EIJ,3fi3 800,792 1,240,765
O:ll ledion period (hari) 45 54 75
Inventory Turrover 8 6 5

N:R.ocA 1997 1998 1999


Short Tenn k;sels
Gash 55,432
Ax:ourrts ReceivctJle 395,107
Perse:liaan (Inventory) 251,012
Oher Shat Term~ 25,CXXl
Total Shat Term~ 726,551
Long Tenn k;sels
Capital~ 3EIJ,CXXl
Akurulasi Penyusutan EIJ,CXXl
Total l.rog TermA&!ets 300,CXXl
Total k;sels 1,026,551

Capital and Liabilities

Ax:ourrts Payable 223,897


Shat Term ~es 90,CXXl
Oher Shat Term Liabilities 15,CXXl
Slbtatal Shat Term Liabilities 328,897
Lrog Term Liabilities 284,002
Total Liabilities 613,759

Paid in Capital EIJO,CXXl


Retaired Eanings (161,800)
E.amings 74,652
Total Capital 412,792
Total Capital and Liabilities 1,026,551

Oherlrputs 1997 1998 1999


Payrrent l:Eys 30
Sales on Qedit 3,445,688
ReceivcDles TurncNef 872
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 299

Tabel 12 .1 Kinerja Perusahaan


KCNJSI TAl-lN-TNW SEBELLMNA

1997 199& 1999


Perjl0ian 3,600,526 4,80024".\ 5.~.972
Qossr.tayin 1,400,321 1,640,323 1,385,970
Goss% 39.41% 33.54% 25.52%
Bioya Qierasiooal 7flJ,3fJ3 800,792 1,240,765
c.ollection p:lricx:l (hari) 45 54 75
lnventay Turnover 8 6 5

t-ERPCA 1997 1998 1999


Short Tenn Assets
Gash 55,432
JlroJunts Receivctlle 395,107
~iaan (lnventay) 251,012
aher Short Term~ 25,000
Total Short Term f'8<::13.s 726,551
Long Tenn Assets
~tal~
3f/J,OOO
AAUTulasi Penyusutan f/J,000
Total Lorg Term~ 300,000
Total Assets 1,026,551

Capital and Liabilities

JlroJunts Payable 223,897


Short Term l'btes 90,000
aher Short Term Liabilities 15,000
Slbtotal Short Term Lict>ilities 328,897
Lorg Term Liabilities 284,002
Total Liabilities 613,759

Paidin~tal f/J0,000
Retained Eamings (161,000)
Earnings 74,652
Total Capital 412,792
Total Capital and Liabilities 1,026,551

aherlrputs 1997 1998 1999


Payrrent cays 30
Sales on Q-edit 3,445,6e8
Receivctlles Tl.JfT1CNff 872
300 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

8. Lokasi Perusahaan clan Fasilitas

Perusahaan ini berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kav. 123


Jakarta Selatan, dengan luas bangunan sebesar 8.000 meter
persegi clan meliputi tempat pelatihan, tempat pelayanan
clan perbaih'l, kantor, clan showroom. Lokasi perusahaan
cukup representatif karena terletak di pusat kota (lokasi
"segi tiga emas") clan dikelilingi oleh akses jalan yang
cukup padat clan ramai.

9. Produk

J angkrik Komputer yang menghasilkan produk-produk


komputer clan memberikan jasa pelayanan, terutama sangat
berguna bagi pengusaha kecil yang lebih menyukai konsep
SOHO (small office home office). Perusahaan lebih berfokus
pada pemberian jasa pembuatan sistem jaringan (network
systems). Sistem jaringan yang ditawarkan kepada konsumen
adalah sistem Local Area Network (LAN) clan minikomputer
server based system. Pelayanan yang diberikan meliputi desain,
instalasi sistem jaringan, pelatihan, clan fasilitas pendukung·
lainnya.

1O: Deskripsi Produk

Perusahaan memiliki tiga jalur utama pada sistem jaringan


PC (personal computer), yaitu:

(l)Super Home

J alur ini merupakan jalur pemasaran PC untuk rumah


Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 301

tangga. Harganya relatif murah clan lebih banyak fasilitas


yang cliberikan untuk kegiatan hiburan, seperti CD Rom,
speaker, serta games unruk PC keluarga.

(2)Power Use
Procluk ini merupakan procluk anclalan perusahaan karena
dilengkapi clengan fasilitas teknologi mutakhir yang paling
canggih dan dapat dipergunakan sebagai work station unruk
small business serta jaringan intranet.

(3)Business Special
Prociuk yang dihasilkan berupa sistem jaringan yang didesain
khusus untuk memenuhi permintaan bisnis yang lebih
spesifik, misalnya unruk bisnis retail dan bisnis restoran
berikut fasilitas penggunaan software yang relevan.

11. Persaingan

Hal yang membedakan produk yang clihasilkan oleh per-


usahaan ini dari produk perusahaan lain adalah pengguna-
an teknologi informasi yang sangat mutakhir. Kelebihan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan ini adalah ia
membina kerja sama aliansi strategis dengan para klien
atau pengguna jasa J.iroduknya secara berkelanjutan. Ke-
untungan yang diberikan oleh produk ini lebih banyak
bersifat intangible; ia dapat menjawab semua persoalan
dengan cepat selama 24 jam. Dibandingkan dengan per-
usahaan pesaing, perusahaan ini tidak hanya menawarkan
produk, tetapi juga menawarkan pengc:tahuan clan peng-

-·.I
302 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

alaman kepada pelanggan serta seluruh pelayanannya dapat


diakses setiap saat..

12. Dukungan Pelayanan

Strategi perusahaan adalah memberikan dukungan pelayanan


yang sempurna dan lengkap. Kegiatannya meliputi:

a. Pelatihan: memberikan pelatihan kepada para pengguna


produk ini dengan perencanaan pelatihan yang sangat
sistematik umuk kasus bisnis yang benar-benar nyata.
b. Memberikan pelayanan upgrade baik JOftware maupun
hardware yang digunakan oleh konsumen.
c. Pelayanan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
pelanggan (custom software services).
d. Memberikan pelayanan berupa jasa konfigurasi jaringan
(network configuration services).

13. Prospek Produk di Masa yang Akan Datang

Perusahaan selalu berpedoman pada teknologi informasi


yang mutakhir karena teknologi informasi yang mutakhir
merupakan nafas dan jiwa dari perusahaan ini. U ntuk
membina jaringan kerja sama dengan para pelang.san,
perusahaan memanfaatkan teknologi internet, termasuk
memberi fasilitas pelayanan nonstop 24 jam sehari. Kualitas
produk yang tinggi selalu diintegrasikan dengan kemajuan
teknologi, seperti fax, mesin fotocopy, printer, voice mail
dalam satu bagian sisrem jaringan komputer.
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 303

14. Analisis Pasar

Perusahaan ini lebih berfokus pada pasar domestik, small


bisnis clan home office, dengan penekanan kepada teknologi
informasi yang sangat canggih untuk 5 sampai 15 unit
small business office.

(l)Segmentasi Pasar
Perusahaan berfokus pada bisnis skala menengah dan kecil
tetapi ingin menggunakan teknologi tinggi dalam sistem
informasinya. Perusahaan yang diharapkan dapat menggu-
nakan produk ini adalah perusahaan yang memiliki 10
sampai dengan 50 orang karyawan dan membutuhkan 5
sampai 20 workstation dengan jaringan local area network
(LAN). Perusahaan yang menjadi sasaran adalah perusahaan
yang banyak menggunakan reknologi informasi, peng-
hitungan, telekomunikasi, clan video.

Tabel 12.2 Potential Customer

Analisis Pasar

3. Pemerintah 3%
4. Lain-lain 2%
.......~-.,.,.,....,,..~~..............,.,..-~...................--.
6%~--.,,.....,.
Total

(2)Strategi Segmentasi
Straregi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain adalah
dengan melakukan penjualan kembali (reselling) melalui:
304 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

• Computer dealers. Selain rnenawarkan kornputer bekas


pakai, perusahaan juga rnernberikan jasa perbaikan, up-
grading, serta rnelakukan penjualan kornponen.
• Chain stores clan co,12puter superstore. Menjual kornputer-
kornputer bertek110logi rnutakhir dengan dukungan
fasilitas software dan teknologi inforrnasi.
• Mail Order. Pelayanan door to aoor dengan rnenggunakan
jningan sistern inforrnasi, media TV, atau internet.

(3) Kebutuhan Pasar

Karena target market perusahaan ini adalah pelanggan yang


rnernerlukan fasilitas pelayanan, rnaka kegiatan yang pa-
ling penting adalah memberikan dukungan pelayanan,
pelatihan, pernasangan, dan perbaikan. Karena itu,
perusahaan berfokus pada segmen yang mengetahui
kebutuhannya dan bersedia rnernbayar untuk itu. Sernua
pengguna personal computer memerlukan dukungan pelayanan
perbaikan dan pelatihan sesuai dengan perkernbangan
teknologi inforrnasi dalam bisnis yang rnereka lakukan.

(4) Kecenderungan Pasar


Kecenderungan yang paling penting untuk disikapi adalah
penurunan harga jual. Hal ini disebabkan karena teknologi
komputer cepat sekali berubah dan harganya pun cenderung
rnurah.

(S)Perturnbuhan Pasar
Apabila harga cenderung turun, permintaan akan cenderung
meningkat. Dengan demikian pasar memiliki potensi yang
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 305

sangat besar. Berdasarkan data yang ada, penjualan PC


rerus-menerus mengalami peningkatan. Peningkatan yang
paling besar terjadi akibat penjualan langsung, yaitu sebesar
25% setiap tahun.

(6) Persaingan dan Pola Pembelian


Pada umumnya, pelanggan tidak keberatan membayar
lebih mahal untuk produk dan pelayanan yang diberikan
apabila mereka memperoleh pro~uk dan pelayanan yang
lebih baik daripada yang mereka harapkan. Produk dan
pelayanan yang jelas memiliki kelebihan akan memberikan
tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Berdasarkan
pengamatan, pelanggan bersedia membayar 10-20% lebih
mahal dengan catatan penjual memberikan kualitas produk
yang baik, pelayanan yang baik, pelatihan serta jaringan
kerja sama yang saling menguntungkan serta reaksi yang
cepat terhadap masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

(7) Pesaing U tama

a. Chain Store

Perusahaan saat ini memiliki 2 buah outlet pemasaran


komputer yang terletak di pusat perbelanjaan. Dalam waktu
dekat, perusahaan akan membuka satu outlet lagi di wilayah
Kelapa Gading, Jakarta Utara.

• Kekuatan:

Perusahaan telah mcmiliki citra merek yang kuat secara


306 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

nasional, volume penjualan yang tinggi, serta harga jual


yang sangat kompetitif.

• Kdemahan:

Perusahaan sering kekurangan komponen, pelayanan kurang


baik clan pengetahuan karyawan terhadap produk juga
kurang baik.

b. Perusahaan Pesaing

Perusahaan pesaing memiliki lebih banyak outlet. Semuanya


menjual dengan harga yang lebih murah. Namun demikian,
perusahaan pesaing pada umumnya hanya menjual produk.
Mereka tidak mementingkan pelayanan kepada pelanggan.

(8)Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran ditekankan kepada tiga aspek, yaitu:

a. Aspek pelayanan dan dukungan komponen.


b. Aspek pembinaan hubungan jaringan kerja antarbisnis.
c. Aspek pembinaan small business dengan pemanfaatan
teknologi tinggi.

(9)Positioning

Positioning yang diharapkan ditujukan khusus kepada pelaku


bisnis yang lebih mengandalkan teknologi informasi
komputer secara tepat guna dan cepat menjawab seluruh
Analisis Kasus Perencanaan BisniJ 307

kebumhan. Perusahaan memberikan jaminan kecepatan,


keandalan, dan ketepatan. U ntuk itu para pelanggan akan
diberi sistem pelatihan yang efektif dan efisien sesuai dengan
kebumhan mereka harapkan. Karena itu, perusahan akan
Jebih proaktif dalam mer:dukung pelayanan, pelatihan,
instalasi, serta pemecahan semua masalah yang dihadapi
oleh pelanggan dalam mengelola bisnisnya.

( 10) Strategi Harga (Pricing Strategy)

Karena perusahaan memberikan jaminan teknologi dan


pelayanan dengan kualitas yang sangat baik, maka harga
yang ditetapkan adalah sesuai dengan harapan pelanggan.
Artinya, biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan sebanding
dengan nilai yang diperoleh pelanggan. Bahkan manfaat
yang akan diperoleh pelanggan jauh lebih besar dibanding-
kan biaya yang dikeluarkannya. Karena itu, perusahaan
memberikan tarif tertentu untuk masing-masing jasa yang
diberikan kepada pelanggan, seperti pelayanan, dukungan
komponen, instalasi, dukungan jaringan bisnis, serta hard-
ware dan software mutakhir.

(11) Strategi Promosi

Promosi yang akan diterapkan adalah melalui multimedia


internet dan iklan di surat kabar untuk mencari pelanggan
baru.

a. Iklan
Iklan yang akan dikembangkan adalah "Memberikan
308 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis KasllJ

jaminan pelayanan selama 24 jam seriap hari clan dukungan


jaringan kerja sama bisnis". U nruk membedakan produk
yang dihasilkan perusahaan ini dari produk perusahaan
pesaing adalah perusahaan ini lebih banyak menaruh
perhatian secara individual pada setiap pelanggan.

o. Brosur
Perusahaan menempatkan brosus-brosur di kawasan
perrokoan, pameran, serta roko buku.

c. Direct mail

Pengiriman langsung kepada pelanggan potensial juga


dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada pelanggan
secara langsung.

d. Seminar, Pelatihan, dan Pameran


Perusahaan juga mengadakan promosi melalui p imeran
dan penyelenggaraan seminar serta pelatihan.

e. Surat kabar
Bekerja sama dengan surat kabar menyelenggarakan
talkshow khusus masalah penggunaan reknologi tinggi dan
teknologi informasi untuk pengelolaan small busine,5.

(12) Strategi Penjualan

Perusahaan lebih berusaha menjual nama besar perusahaan


(bukan menjual nama produk), karena nama produk terkenal
Ana/isis Kasus Perencanaan Bisnzs 309

sudah banyak merajai bidang ini, seperti IBM, Compaq,


atau Microsoft.
Penekanannya adalah pada penjualan jasa pelayanan dan
fasilitas pendukung kepada pelanggan, seperti dukungan
puma ju?.l, komponen, pelatihan, pelayanan, software,
pengelolaan bisnis, dan jaringan kerja sama. Intinya adalah
memberikan semua kebutuhan yang diinginkan oleh
konsumen.
Berdasarkan proyeksi penjualan, penjualan diharapkan
dapat ditingkatkan dari Rp 5.3 milyar menjadi Rp 7 milyar
rahun depan.

15. Rencana Keuangan (Financial Plan)

Faktor yang sangat penting dalam menyusun rencana


keuangan adalah mengendalikan variabel-variabel yang
dapat mempengaruhi cash flow, yaitu:

( 1) Mengendalikan inventory turn.over secara lebih baik, mini-


mum menjadi 8 kali setiap tahun.
(2) Memperoleh gross margin minimal 25% (diperoleh dari
gabungan antara penjualan komputer dan pelayanan).
U ntuk masa yang akan datang perusahaan perlu
memikirkan proporsi margin keunti.mgan yang lebih
besar yang diperoleh dari pc.mberian pelayanan.

16. Asumsi Penting yang Digunakan

Analisis keuangan sangat dipengaruhi oleh asums1 yang


digunakan, yaitu:
310 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kas14

a. Pertumbuhan ekonomi tumbuh secara perlahan-lahan,


tanpa diikuti oleh resesi yang cukup berarti.
b. Dalam jangka pendek, tidak akan ada teknologi yang
berubah secara drastis yang menyebabkan teknologi
yang ada menjadi ketinggalan jaman.
c. Asumsi yang paling optimistik adalah tingkat turnover
persediaan diharapkan lebih tinggi sehingga dapat
menyehatkan cashflow.

Asumsi yang digunakan:

Tabel 12.3 Asumsi yang Digunakan

sums1
Interest rate jangka pendek 15% 15% 15%
Interest rate jangka panjang 17% 17% 17%
Waktu pembayaran 45 45 45
Collection days 45 45 45
Inventory turnover 7 7 7
Pajak 20% 20% 20%
Penjualan melalui kredit 70% 70% 70%

17. Analisis Break Even

Perhitungan analisis break even menggunakan asumsi biaya


operasional sebesar Rp 96 juta per bulan. Biaya ini sudah
termasuk biaya gaji, sewa tempat, clan utilities. Berdasarkan
perhitungan analisis break even, perusahaan harus menjual
A,nalisis Kasus Perencanaan Bisnis. 311

· . minimal senilai Rp 352 juta setiap bulannya. Nilai penjualan


~;~sebesar ini merupakan setengah dari rencana penjualan
~:·~pada tahun 1999. Dengan demikian, perusahaan yakin
" :dapat mencapai minimal penjualan sebesar break even.
t

Tabel 12.4 Perhitungan Break Even

4
Rp 352,336

Rata-rata revenues per unit Rp 428


Rata-rata biaya variabel per unit Rp 311
Biaya tetap setiap bulan Rp 95,792

18. Proyeksi Cash Flow

Asumsi yang paling penting dalam menyusun proyeksi cash


flow adalah margin keuntungan yang ingin diperoleh (gross
margin). diasumsikan terus meningkat. Peningkatan gross
margin minimal sama dengan peningkatan tahun
sebdumnya, yaitu sebesar 20%.
312 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Ka.r1ts

1999 2000
Penjualan 6,468,434 7,478,240
20o1
9.183,384
Biaya penjualan langsung 4,708,513 5,315,054 6.221,70()
Biaya produksi 139,000 202,500 261,SOQ
Biaya lain-lain 6,000 6,600 7,26Q
Total biaya penjualan 4,853,513 5,524, 154 6.4~

Gross margin 1,614,921 1,954,086 2,692,924


Persentase gross margin 24.97% 26.13% 2932%

Biaya promosi
Gaji +Bonus 344000 422000 486000
lklan 125000 140000 1750()0
Kata log 25000 19039 19991
Mailing 113300 120000 150000
Pameran 36000 45000 55000
Seminar 49250 68250 88000
Pelalihan 5400 7000 15000
Total biaya promosi
Persentase biaya promosi 10.79% 10.98%
10 77%1
Biaya Administrasi dan Umum
Gaji 155000 179000 234000
Up ah 107840 139760 169360
Penyusutan 12681 13315 13981
Sewa Alat 30000 31500 33075
Utiliti 9000 9450 9923
Asuransi 6000 6300 6615\
Sewa kendaraan 84000 88200 92610
Lain-lain 6331 6648 6980·
Total biaya administrasi dan umum 410852 474173 5665441
Persentase biaya administrasi dan umum 6.35% 6.34% 617%[
i
.Lain-lain pengeluaran
i
komisi 36000 70000 77000'
konsullan 1500 5000 300001
lain-lain 0 0 0
Total biaya lain-lain 37500 75000 107000
Persentase biaya lain-lain 0.58% 1.00% 1.17%

3iaya operasional 1146302 1370462 16625351


'.:BIT (earning before interest & Tax) 468,619 583,624 1,030,389 i
3unga jangka pendek 7867 8000 8000 1

3unga jangka panjang 29628 26833 211621


'ajak 85585 10912'l 199384
Jet Profit 345,539 439,66:1 801.843 I
let ProfiUPenjualan 5.34% 5.88°/,· 8.73%:
-·------~
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 313

19. Proyeksi Neraca


Assets
ta ing
Short-term Assets Balances 1999 2000 2001
cash 55,432 59,178 70,952 144,891
Piutang Dagang 395,107 844,878 976,775 1, 199,493
persediaan 251,012 997,886 1, 135,770 ~ ,334,443
Other Short-term asset 25,000 25,000 25,000 25,000
Total Short-term asset 726, 1 1,926,942 2,208,49 2, 03,8 7
Long term asset
Capital asset 350,000 640,000 1,040,000
Akumulasi penyusutan 50,000 75,996 89,977
Total Long-term asset 0 4,
Total Assets 1,026,551 2.772,501 3,653,850

Liabilities & Equity


Hutang dagang 223,897 760,976 857,655 1,009,953
Short-term notes 90,000 100,000 100,000 100,000
Other short-term liabilities 15,000 15,000 15,000 15,000
Sub total short-term liabilities 9
Long-term liabilities 284,862 283,202 214,716
Total Liabilities 1 1,

Paid in Capital 500,000 825,000 825,000 825,000


Laba Di tahan (161,860) (87,208) 255,131 691,645
Earnings 74,652 342,339 436,513 797,536
Total Equity 412,792 1,080, 131 1,516,644 2,314,181
Total Liabilities & Equity 1,026,551 2,304,261 2,772,501 3,653,850

20. Rasio Bisnis

Berikut ini adalah · ras10 bisnis dengan harapan dapat


rneningkatkan rasio gross margin, collection days, dan turnover
persediaan (inventory turnover).
314 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kas 11s

IAnallSIS Ras10

Rasio Profitabilitas : 1999 2000 2001


Gross Margin 24.97% 26.13% 2932%
Net Profit Margin 5.29 5.84 868
Return on Asset 14.86 15.74 21.83
qeturn on Equity 31.69 28.78 3446

Rasio Aktivitas :
AR turnover 5.36 5.36 5.36
Collection days 50 64 62
Inventory turnover 7.77 5.18 5.25
Total asset turnover 2.81 2.7 2.51

Debt ratio:
Debt to Net Worth 1.13 0.83 0.58

Rasio Likuiditas :
Current ratio 2.2 2.27 2.4
Quick ratio 1.06 1.1 1.22
Interest Coverage 12.41 16.66 35.19

Rasio Lainnya :
Asset to sales 0.36 0.37 0.4
Debt/sales 53.0 45.0 37.0
Current debt/total asset 38.0 35.0 31.0
Acid test 0.1 0.1 0.15
Asset turnover 2.81 2.7 2.51
Sales/Net worth 5.99 4.93 3.97

B. Kasus Bisnis Minyak Ni/am

Pemasaran minyak nilam secara internasional sangat


dipengaruhi oleh peranan broker atau agen imernasional
yang turut menentukan harga pasaran minyak atsiri dunia.
Hal ini berlangsung karena kebiasaaan beberapa negara
tertentu mengimpor minyak atsiri secara teramr dalam
jurnlah yang sangat besar.
Ekspor rninyak nilarn Indonesia mengalami fluktuasi

••
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 315

sesuai dengan permintaan pasaran internasional. Angka


tertioggi ekspor minyak nilam pada dekade 80-an terjadi
pada tahun 1986, yaitu sebesar 876 ton.
Peluang pasar di masa yang akan datang, menurut
laporan studi Essential Oil and Oleoresin (ITC), cukup
cerah. Hal ini terlihat dari angka permintaan negara-
negara barat, terutama Amerika Serikat, dan negara-negara
Eropa yang tergabung dalam MEE. Konsumsi masmg-
masing negara ini adalah di atas 200 ton.

1. Profil Perusahaan

Industri pengolahan minyak nilam PT. Wangi akan dibangun


di satuan pemukiman daerah transmigrasi Sumatra U tara
dengan jenis utama minyak nilam (patchouli oil). Lokasi
industri terletak di tepi jalan utama, yaitu jalan penghubuog
trans Sumatra. Jaraknya dari lokasi bahan baku rata-rata
sekitar 5 km, sedao.._;kan jarak dari ibukota kabupaten
sekitar 100 km dan dz.:-i ibukota propinsi sekitar 200 km.
Luas tanah yang akan digunakan sebagai lokasi industri
adalah seluas 10.000 m2. Luas bangunannya aclalah 3.000
m 2 . Tan~h ini dibeli dengan harga Rp 30 juta.
Sarana clan prasarana yang clibutuhkan adalah saraoa
transportasi, sarana komunikasi, instalasi listrik dan air,
peralatan kantor, serta sarana penunjang lainnya, seperti
unit kesehatan dan sarana mushola.
Industri pengolahan ini dipimpio oleh seorang direktur
dan dibantu oleh seorang manajer yang membawahi tiga
kepala bagian, yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian
pemasaran, clan kepala bagian keuangan clan admirnsaasi .

,
.
.,..,. -

316 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

2. Profil Proyek

Produksi minyak nilam PT. Wangi diperkirakan sebesar


21.600 kg pada tahun pertam~ dan kedua, dengan
kebutuhan bahan baku sebesar 1.080 ton per tahun.
Selanjutnya, produksi dapat ditingkatkan men 1a.di 28.800
kg pada tahun ketiga dan seterusnya, dengan kebutuhan
bahan baku sebesar 1.440 ton per tahun. Perincian lebih
detail dapat dilihat oada tabel di bawah ini.

Tabel 12.5 Rencana Produksi dan Kebutuhan Bahan Baku

Pernbelia:n ba:han bakt.i diatur melalui Koperasi Unit Desa


dengan harga Rp 140.000/Kg daun nilam kering. Sedangkan
bahan baku ini diperoleh dari pernasok utama daun nilam
di sekitar loka~i. Karena lokasi berada didekat lokasi
pernasok, maka transportasi pengadaan bahan baku relatif
tidak rnengalami kesulitan sebab jarak rata-rata dengan
produsen daun nilam adalah sekitar 5 km.

3. Kondisi Keuangan clan Ekonomi

Sumber dana dan struktur pengadaan dalam peinbangunan


industri ini adalah sebagai berikut:
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 317

Tabel 12.6 Sumber Dana Modal Tetap clan Modal Kerja

Bunga kredit sebesar 24% per tahun. Bunga ini dibayar


sejak awal tahun proyek sampai dengan tahun keenam,
terhitung sejak tahun pertama industri ini didirikan.
Pengembalian kredit diproyeksikan mulai tahun ketiga
sampai tahun ketujuh. Pengembalian ini berlangsung selama
5 tahun. Nilai pengembalian per tahunnya adalah sebesar
Rp 124.892.064. Seluruh pinjaman akan lunas pada tahun
kedelapan.
Keadaan saldo awal (tahun pertama) adalah sebesar Rp
63.791.300 dan saldo akhir (tahun sepuluh) sebesar Rp
1.862.876.517 ,500.
Berdasarkan perhitungan break evm point (BEP), terlihat
bahwa jumlah produksi yang memenuhi syarat unruk
mencapai tingkat keuotungan minimal adalah 4.25'1 kg/
rahun. Berdasarkan standar ini, perhitungan BEP terjadi
antara tahun kedua dan ketiga.
Berdirinya industri pengolahan minyak nilam secara
kcseluruhan memberikan dampak negatif yang sangat kecil.
Bahkan perluasan pekerjaan dan alih teknologi dapat
meningkarkan pendapatan daerah.
318 Teknzk Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kas11.r

4. Profil Produk
Daun nilam merupakan bahan baku minyak atsiri yang se-
lanjutnya diproses m.::njadi bahan baku bagi industri parfum,
kosmetik, farmasi, ~an sebagainya. Minyak nilam juga sering
disebut dengan minyak dilem, yang berasal dari tanaman
nila1n (Pogostemon cab/in Benth) melalui penyulingan uap. Ta-
naman nilam termasuk famili Labietea, yaitu kelompok ta-
naman yang mempunyai aroma yang mirip satu dengan
lair.nya. Selain varietas Pogostemon Cab/in Benth, ada juga
varietas Pogostemon Hortensis. Varietas ini pernah disuling,
tetapi mutunya sangat rendah sehingga tidak pernah di-
kembangkan lagi. Selain itu, terdapat varietas Pogostemon
Heyneanus atau sering disebut Nilam Hutan. Nilam hutan
ini termasuk nilam yang tidak berharga jika dibuat minyak
nil am.
Nilam yang banyak disuling di Indonesia adalah berasal
dari varietas Pogostemon Cab/in Benth. Daerah-daerah peng-
hasil minyak nilam terutama adalah Sumatra Utara, Aceh
Barat dan Selatan, Sumatra Barat, Pulai Nias, Lampung,
dan Bengkulu. Minyak nilam diproduksi dengan cara eks-
traksi atau penyulingan daun nilam. Dalam perdagangan
internasional, minyak nilam dikenal dengan nama Patcholi
Oil. Sifat min yak nilam adalah sukar tercuci walaupun dengan
air sabun, dapat dicampur dengan est..;ris lainnya, larut dalam
alkohol, dan sukar rnenguap. Karena sifat-sifatnya tersebut,
rninyak nilam digunakan sebagai bahan baku yang penting
dalam industri wangi-wangian ifarmumery), kosrnetik, dan
sebagainya.
Selain itu, min yak nilam dapat digunakan sebagai fiksatif
terhadap liahan pewangi lain, sehingga dicarnpurkan dalam

----- --- ------


Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 319

pembuatan suatu senyawa. Pemakaian minyak nilam seba-


gai unsur pengikat wangi-wangian belum bisa digantikan
dengan minyak apa pun, sehingga minyak ini !'lerupakan
salar satu minyak atsiri yang sangat penting da!am industri
. .
wang1-wang1an.
Pemasaran minyak nilam me1npunyai potensi yang akan
berkembang terus. Pemasarannya yang utama adalah ke
luar negeri. Berkembangnya ekspor ini disebabkan karena
perkembangan industri wangi-\/angian di luar negeri.
Potensi ekspor minyak nilam diperkirakan akan terus
meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian produksi
dalam negeri harus terus ditingkatkan. Hampir seluruh hasil
produksi minyak nilam Indonesia diekspor ke luar negeri.
Tingkat pertumbuhan ekspor minyak nilam per tahunnya
diperkirakan sebesar 0,24%. Penggantian dengan sintetis
hingga saat ini dianggap belum membahayakan kedudukan
minyak nilam sebagai bahan alami. Minyak nilam ini
merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang menduduki
urutan ketiga dalam deretan kebutuhan minyak atsiri dunia.
Karena permintaan dari luar negeri semakin meningkat,
maka adalah sangat memungkinkan untuk mengembangkan
pabrik-pabrik minyak nilam di daerah-daerah potensial,
terutama daerah yang banyak menghasilkan daun nilam.
5. Analisis Pasar
Selain minyaknya, tanaman nilam juga diperdagangkan
daunnya dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Biasanya
dijual oleh petani ke penyuling, karena petani belurn
mempunyai alat penyulingan daun nilam sendiri. Daun
nilam yang kering ini dapat dipakai sebagai pcngharum
;)akaian arau permadani.
320 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

Pemasaran minyak nilam secara internasional sangat


dipengaruhi oleh broker atau agen internasional yang turut
m.,nentukan harga pasaran minyak atsiri dunia. Negara
vodusen (eksportir nasional) sulit berhubungan langsung
dengan pabrik pengguna minyak atsiri (industri hilir). Hal
ini disebabkau karena kebiasaan beberapa negara tertentu
mengimpor minyak atsiri secara teratur dalam jumlah
melebihi kebutuhannya, karena negara tersebut mengkha-
watirkan ketidaklancaran suplai dari negara produsen, di
samping faktor-faktor lain, seperti tidak stabilnya mutu
kemurnian minyak clan pengemasan. Dengan adanya kele-
mahan ini, peran broker atau dealer menjadi sangat besar
dalam memasok kebutuhan dunia.
Memperpendek rantai pemasaran dan menetapkan harga
dasar merupakan langkah pertama untuk memecahkan
masalah kendala dalam tata niaga dan merupakan proteksi
bagi penurunan produksi oleh petani.

6. Sistem Perdagangan Minyak Nilam


Diagram 12 .1 Saluran Distribusi Pemasaran

Produsen
~------' Petani/penyuling

Tengkulak/
Pedagang kecamatan

Pedagang Menetap
seternpat

Pedagang be><ir I
Eksportir
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 321

7. Peluang Ekspor

Berdasarkan data ekspor yang ada, kita dapat melihat


bahwa ekspor minyak nilam Indonesia baik dalam volume
maupun nilai mengalami fluktuasi. Volume ekspor
mengalami per:urunan, seperti yang terjac; <li tahun 1981
hingga 1983. Setelah itu ekspor mengalami peningkatan
mulai tahun 1984 dan mengalami puncaknya pada tahun
1987, yaitu se~esar 87 6 ton. Konsumen yang paling besar
adalah Amerika Serikat: mencapai 250 sampai dengan 300
ton per tahun. Masyarakat Ekonomi Eropa dan Swiss
mengkonsumsi 200 sampai dengan 250 ton per tahun.
Kemudian menyusul Singapura 50 ton per tahun, Jepang
30 ton per tahun. Sedangkan India hanya 25 ton per tahun.
Sisanya dikonsumsi oleh negara-negara Asia sebesar 15 ton
per tahun.

8. Perkembangan Harga

Perkembangan harga minyak nilam di dalam negeri terus


mengalami perkembangan sesuai dengan fluktuasi harga
minyak nilam di pasar internasional. Harga di sini sangat
berpengaruh bagi para petani sebab tingginya harga akan
membuat semakin banyak petani yang bertanam nilam.
322 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

Tabel 12.7 Perkembangan Harga Rata-rata Minyak Nilam

1981 11.000
1982 17.000
1983 19.000
1984 23.000
1985 23.000
1986 19.000
1989 25.000
1990 26.000
um er: anw1 eperm ag ce

9. Kebutuhan Tenaga Kerja

Tenaga kerja perusahaan ini terutama berasal dari daerah


sekitar lokasi pabrik yang akan dibangun, sehingga
masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat secara langsung
dari pembangunan industri minyak nilam tersebuc.
Kebutuhan tenaga kerja induscri pengolahan min~'ak nilam
ini direncanakan sebanyak 35 orang. Perincian k~butuhan
tenaga kerja tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12.8 Kebutuhan Tenaga Kerja

a atan e utu an
Tenaga Kerja (org)
ire ur
Manajer I
Kabag Keuangan I
Kabag Produksi I
Kabag Pemasaran I
Kepala Seksi 3
Staf 6
Keamanan 3
Pengemudi 3
Operator, mekanik /1 15
~ruh 1

L:: ~
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 323

10. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan dibentuk untuk menciptakan


suatu tata kerja yang efektif dan efisien. U ntuk mencapai
rujuan tersebut, perusahaan perlu menyusun pembagian
tugas, wewenang, dan t"nggung jawab yang jelas antarke-
giatan. Setiap pimpinan bertanggung jawab penuh atas
bawahannya, sehingga tumpang tindih kewenangan antar-
bagian dapat dihindari. Hal ini diharapkan dapat mening-
katkan produktivitas perusahaan.
Industri pengolahan minyak nilam ini dipimpin oleh
seorang direktur yang bertanggung jawab kepada dewan
komisaris. Direktur mempunyai wewenang membuat ke-
putusan tentang jalannya perusahaan secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan proses produksi, direktur memberikan
wewenang kepacla seorang manajer untuk mengoperasikan
seluruh kegiatan procluksi dengan dibantu oleh 3 orang
kepala bagian (kabag), yaitu: Kabag Keuangan dan
aclministrasi, Kabag Produksi, clan Kabag Pemasaran. Kabag
Procluksi clibantu oleh 3 orang kepala seksi, yaitu: Kasie
Laboratorium, Kasie Bahan Baku, dan Kasie Gudang clan
kemasan.

11. Manajemen dan Pengawasan

Setiap unit kegiatan clalam proses pengolahan minyak


nilam ini dipimpin oleh seorang ahli yang benar-benar
profesional dan berpengalaman di biclangnya. Tenaga ope-
rasional dan teknis yang dipekerjakan merupakan orang-
orang yang terlatih clan relah berpengalaman. Setiap kegiatan
324 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

disertai dengan penuntun dan pedornan kerja agar rnasing-


rnasing personal rnerasa bertanggung jawab atas pekerjaan
yang sesuai dengan wewenangnya. Industri pengolahan
rninyak nilarn ini terdiri dari beberapa proses produksi yang
bersifat terpadu, sehingga rnasing-rnasing kegiatan
rnernerlukan sinkronisasi untuk rnencapai sasaran program.
Tenaga kerja yang berpotensi dan berprestasi diberi
kesernpatan untuk rnengikuti latihan dan rnereka berhak:
rnendapatkan kedudukan dan jarninan hidup yang layak.
Untuk rnenjarnin rnutu produk yang dihasilkan, perusahaan
rnenerapkan sistern pengendalian mum seara terpadu, mulai
dari proses awal (persiapan bahan baku) sarnpai proses
akhir (pengernasan produk). Unit-unit pengendalian mum
ada pada setiap tahap proses produksi dan rnelibatkan
seluruh tanaga kerja/operator produksi serta dipirnpin oleh
seorang rnandor pengawas.

12. Mekanisrne Pengadaan Bahan Baku

U ntuk rnernenuhi kebutuhan bahan baku, perusahaan ini


akan rnernbeli daun nilarn dari petani. Pembelian bahan
baku didasarkan atas kontrak pernbelian/pesanan dengan
ukuran dan kualitas yang ditentukan oleh perusahaan.
Dengan dernikian, kualitas dan kontinuitas bahan bairn
dapat terjarnin.
Pengangkutan bahan baku dapat dilakukan sendiri, atau
dilakukan oleh pihak penjual-dalarn hal ini perusahaan
menerirna bahan baku di pabrik. Harga rata-rata daun
nilarn kering sampai di lokasi pabrik adalah Rp 140/kg
Sistem pengadaan bahan baku aclalah sebaga1 berikLt:
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 325

Diagram 12.2 Mekanisme Pengadaan Bahan Baku Nilam

KUD
Petani ...-
j ~

-... Penampung I

J Pabrik 1_
.. I I...

13. Proses Produksi dan Operasional

Industri pengelolaan minyak nilam yang akan didirikan ini


memiliki beberapa sistem, yaitu: sistem pengadaan bahan
baku, sistem penyulingan minyak nilam, dan sistem pema-
saran.
Fasilitas-fasilitas lain yang akan dibangun untuk me-
nunjang proyek adalah kantor, mushola, unit kesehatan,
bangunan-bangunan processing, gudang, bengkel, instalasi
listrik, dan instalasi air.
Tahap dan jadwal pembangunan dari sistem produksi,
sarana, chn prasarana disajikan secara terperinci dalarr
tabel jadwal kegiatan.

13. Sis tern Pengadaan Bahan Baku

Kebutuhan bahan baku disuplai dari wilayah sekitar dengan


luas efektif 10.000 ha. Bahan baku ini tersedia secara
326 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis KizJllS

kontinyu, karena nilam merupakan tanaman yang clinilai


paling menguntungkan oleh masyarakat clengan pertim-
bangan sebagai berikut:

a. Perawatannya muclah.
b. Biaya input produksi relatif rendah.
c. Termasuk tanaman tahan penyakit.
d. Tidak memerlukan pascapanen yang rumit.
e. Tahan di musim kemarau.

14. Bahan Pembantu

Bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proses produksi


minyak nilam antara lain: bahan bakar, listrik, dan air.
Bahan bakar dapat berupa minyak solar dan bensin.
Jumlah bahan pembantu yang clibutuhkan dalam proses
procluksi dan harga masing-masing per satuan adalah:

a. Bahan bab.r solar yang dibutuhkan adalah 5 5 liter


untuk setiap 1 ton pengolahan daun nilam. Pada tahun
pertama clan tahun keclua proyek, solar yang dibutuhkan
adalah sebanyak 686 liter per bulan. Sedangkan pada
tahun ketiga, berhubung kapasitas produksi ditingkatkan
menjadi 4 ton proses produksi daun nilam per hari,
kebutuhan solar aclalah sebesar 780 liter per bulan,
dengan harga Rp 300 per liter.
b. Air yang digunakan diperkirakan sekitar 2.000 liter
untuk setiap 1 ton pengolahan daun nilam, sehingga
untuk tahun pertama clan kedua, air yang diburuhkan
adalah sebanyak 6.000 liter per hari. Tahun keempat
menjadi 8.000 liter per hari.
~naltsiJ Kasus Perencanaan Bisnzs 327

Listrik dari generator digunakan untuk penerangan.


Biaya yang dianggarkan untuk listrik adalah sebesar Rp
9.000 per hari atau sama dengan kebutuhan minyak
solar sebesar 30 liter per hari.

Secara terperinci, besarnya biaya untulr keperluan bahan


pembamu pada proses pengolahan minyak nilam dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12.9 Biaya Keperluan Bahan Pembantu

Tahun 1 dan 2
Jenis Kegiatan unit harga/unit N1la1
(Rp/unit) (Rp)
1. Kebutuhan Minyak Solar 585 300 175,500
2. Kebutuhan Minyak Pelumas 10 10000 100,000
3. Perawatan Kendaraan dan bensin
a. Perawatan kendaraan 2 400000 800,000
b. Bahan bakar/bensin 800 1000 800,000
Total 1,875,500
Catalan:
Tahun ke 3 dst mengalami kenaikan 10 %

15. Pabrik Pengolahan Minyak Nilam

a. Kapasitas Pabrik dan Jenis Produksi

Kapasitas terpasang pabrik industri pengolahan minyak


nilam ini adalah sebesar 6 ton pengolahan daun nilam
kering untuk 2 shift kerja. Namun pada produksi tahun
pertama clan tahun ketiga, realisasinya adalah 3 ton
pengolahan daun nilam kering yang menghasilkan minyak
nilam scbanyak 60 kg per hari atau 1.080 kg/bulan.
328 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

Sedangkan pada tahun ketiga, produksi ditingkatkan


menjadi 4 ton proses pengolahan daun nilam kering yang
menghasilkan minyak nilam sebesar 80 kg per hari atau
2.800 per bulan.
Jenis produksi yang dihasilkan adalah minyak nilam
yang sesuai dengan standar perdagangan sebagaimana
terlihat dalam lampiran standar kualitas minyak nilam.

b. Sistem Produksi

Pengolahan daun nilam adalah suatu proses untuk


memperoleh minyak nilam yang terkandung dalam daun
nilam. Minyak hasil olahan itu disebut minyak nilam yang
terdiri dari komponen-komponen antara lain: Seskuipenten,
Patchouli Alkohol, Patchoulena, Eugenol Benzoat.
Sebelum diolah dengan cara destilasi (penyulingan), daun
nilam yang telah dipanen dikeringkan terlebih dulu di
bawah sinar matahari selama lebih kurang 4 jam sampai
mencapai kadar air 12-24%. Hal ini dilakukan dengan
tujuan mengurangi kandungan air dan menghasilkan
rendemen minyak yang tinggi serta mutu minyak nilam
yang baik. Setelah kering, daun dirnasukkan ke dalam ketel
penyulingan yang bagian bawahnya diisi dengan air clan
dibatasi dengan saringan.
Uap yang terbentuk akan naik dan disalurkan melalui
pipa pendingin yang dibuat melingkar (seperti spiral) clan
direndam di dalam tempat yang berisi air. Uap yang
mengembun (mengalami kondensasi) dalam pipa pendingin
ditampung pada suatu wadah yang berkapasitas 10-20
liter. Dalam alat ini minyak nilam (bagian atas) dan air
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 329

dipisahkan karena adanya perbedaan berat jenis. Skema


teknis pengolahan minyak nilam ini dapat dilihat pada
diagram berikut.

Diagram 12.3 Proses Pengolahan Minyak Nilam

Pengeringan

Perajangan

Penyulingan

Pending in

Kondensasi

Air +Minyak Nilam

Pemisahan

Air
Minyak Nilam

:. Mesin clan Peralatan

Industri pengolahan minyak nilam ini pada dasarnya terdiri


dari alat perajangan, penyulingan (ketel uap, cooler), dan
alat pengepakan. Penyusunan tata letak mesin sesuai dengan
aliran proses produksi serta memperhirungkan ukuran bahan
yang masuk dan keluar dari masing-masing mesin atau
330 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

peralatan. Hal ini penting untuk menjamin kelancaran


aliran proses dari satu alat ke alat pengolahan yang lain
selama proses produksi berlangsung. Di samping itu, tata
letak mesin clan tata ruangnya memperhitungkan
kenyamanan clan keselamatan kerja para karyawan.

d. Ruang Pengolahan Bahan Baku

Ruang pengolahan bahan baku akan dibangun di sebelah


belakang dari bagian paling depan lokasi pabrik dengan
ukuran 5 50 m persegi clan dengan konstruksi baja. Lantainya
ad al ah beton cor clan atapnya terbuat dari seng. Seki tar
25% dari dinding bangunan ini berupa kisi-kisi angin,
sebagai alat sirkulasi udara. Bangunan ini terdiri dari:
ruang perajangan clan ruang drying.

e. Ruang Processing atau Produksi Utama

Ruang produksi utama beru1<:uran 315 m persegi, clan


dibangun di sisi selatan lokasi bangunan. Konstruksi
bangunan ini sama persis dengan konstruksi ruang
pengolahan bahan baku. Ruangan ini terdiri dari ruang
penyulingan clan ruang laboratorium

f Ruang Gudang Kemasan

Bangunan gudang kemasan akan dibangun di sebelah


tengah lokasi pabrik. Bangunan ini berukuran 100 m
persegi, dengan pintu menghadap ke jalan untuk memper-
mudah pengeluaran barang-barang hasil produksi yang
siap dipasarkan.
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 331

g. Jadwal Pelaksanaan Proyek

Realisasi pembangunan fisik proyek industri pengolahan


minyak nilam diperkirakan selama 8 bulan pada tahun
pertama, dan pada akhir tahi.ln pertama industri pengolah·an
minyak nilarn ini sud.ah dapat berproduksi:'Jadwal lengkap
pel~ksanaan proyek ini dap~t dilihat pada diagram ber1kut ..
Diagram 12.4 Jadwal Pelaksanaan Proyek
Jems 1<..eg1atan Hulan
I 4 I

Perencanaan
Sosial iasi dengan petani
Pengukuran tanah
Rekrutmen karyawan
Pembangunan pabrik
Pemasangan mesin

Uji coba produksi

16. Analisis Keuangan

Proyek industri pengolahan minyak nilam yang meliputi


pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, mesin
penyulingan, sarana dan prasarana, mi:;aliiya bangunan
kantor, gudang, instalasi listrik, instalasi air ini direncanakan
selesai dalam tahun pertama. Dasar perhitungan harga
diambil dari harga yang berlaku sekarang (nilai terakhir)
dan analisis keuangan yang dilakukan per tahun selama 10
tahun. Pelaksanaan pembangunan industri pengolahan
minyak nilam serta sarana pendukungnya memerlukan
investasi sebesar Rp 628.860.000 yang terdiri dari biaya
pra-investasi dan biaya investasi.
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 333

Tabel 12.10 Biaya Per Jenis Bangunan


Industri Pengolahan Minyak Nilam
ems uang uas
(m2)
antor
Perajangan 150 300.000
Penyulingan 300 150.000
Gudang Pengering 200 150.000
Gudarig Packing 100 150.000
Laboratorium 15 250.000
Bengkel 35 250.000 8.750.000;\>:.lf,,,.,Jar !f'I·
Pos Keamanan 15 200.000 3.000.000
Unit Kesehatan 15 250.000 3.750.000
Mushola 20 200.000 4.000.000
Lapangan pengering 200 20.000 4.000.000
Pagar 2000 5.000 10.000.000
ota

d. Biaya Sarana dan Prasarana Pabrik

Biaya ini meliputi pembangunan instalasi listrik dan instalasi


air yang membutuhkan biaya sebesar Rp 13.000.000.
Perincian biaya tersebut dapat dilihat paua tabel di bawah
101.

Tabel 12.11 Biaya Sarana clan Prasarana Pabrik


ems pem angunan

nsta as1 1stn


lnstalasi air

ota

e. Sarana Transportasi
Jenis sarana rransportasi yang dibumhkan dalam menunjant,:
kegiatan industri pcngolahan minyak nilam adalah 1 unit
334 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus

Kijang dan 2 unit Kijang box. Biaya yang dibutuhkan


untuk pengadaan sarana transportasi tersebut adalah
sebesar Rp 90.000.000. Rincian kebutuhan sarana
transportasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12.12 Biaya untuk Sarana Transportasi

ems en araan

!Jang ox
Jeep (Taft) 25.000.000 25.000.000

ota

f Biaya Peralatan dan Fasilitas Lain

Kelancaran mekanisme kerja dalam proses pengolahan


minyak nilam membutuhkan beberapa perangkat mesin
dan perangkat penunjang lainnya, seperti mesin pengolah,
mesin pembantu, peralatan bengkel, dan inventaris kantor.
Biaya yang diburuhkan untuk pengadaan peralatan/mesin
adalah sebesar Rp 207.200.000. Agar lebih jelas, kita dapat
melihat tabel di bawah ini:

Tab el 12 .13 Biaya Peralatan dan Fasilitas untuk


Industri Pengolahan Minyak Nilam
ems era atan an as1 1tas 1mt

----~0r,·--------t,.,,-.,,-_..,..)~"""',------1
,_I
esm engo a11-
Alat-Alat bantu \ 2
~,v 38.700.000
-~-I~n_ve_n_ta_n_·s_k_an_t_or_ _ _ _~(!s _ _ _ _ _ _-r.3mo,.,..o.,,.o,,..o.,..oo"'o"'"'_ ____,
1 Total
------- --------~-------~
Analisis Kasus Perencanaan Bisnis 335

g. Biaya Operasional

Biaya operasional rnerupakan biaya yang harus dikeluarkan


dalam rangka memenuhi input produksi agar kegiatan
produksi pengolahan minyak nilam dapat berjalan dengan
lancar. Biaya-biaya ini rerdiri clari biaya recap yang meliputi
keperluan untuk biaya aclministrasi clan umum, biaya
perawatan aktiva, biaya upah clan gaji, biaya pajak bumi
dan bangunan, biaya asuransi dan biaya variabel yang
meliputi biaya pengaclaan bahan baku clan bahan pembanru,
biaya packaging, biaya pemasaran. Perincian biaya operasional
dapat dilihat pacla Tabel Biaya Operasional.

• Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan pengeluaran rutin yang seriap tahun


hams dikeluarkan sehubungan clengan pengoperasian
indusrri pengolahan minyak nilam. Biaya tersebut meliputi
biaya perawatan aktiva, biaya asuransi, biaya pajak bumi
clan bangunan, biaya gaji clan upaQ..&en,aga kerja. Sedangkan
biaya administrasi clan umum diperinci sebagai berikut:
biaya listrik dan air Rp 270.000 per bulan, biaya
administrasi, biaya komunikasi, dan biaya umum lainnya
Rp 600.000 per bulan.

• Biaya Variabel

Biaya variabel yang climaksucl adalah biaya-biaya yang


timbul clari proses procluksi sejak clari bahan baku sampai
menjacli barang jadi berupa minyak nilam. Biaya variabel
..

336 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis KasllS

tersebut meliputi: biaya pengadaan bahan baku, biaya


.. bahan pembantu, biaya packaging, dan biaya pemasaran.

<(i) Biaya Pengadaan Bahan Baku

-
~ ...
-~ ._. . Rencaqa pei:igadaan bahan baku industri minyak nilam adalah
..........._., · membeli daun·nilam kering dari petani, dengan harga beli
,_ ~-~•bahan.~u Rp 140 per kg, yang diterima di pabrik.
Kebutuhan bahan baku pabrik pengolahan minyak nilam
ini adalah 90 ton per bulan atau 1.080 ton p~r tahun, pada
tahun pertama dan kedua .. Pada tahun ketiga kebutuhan
itu menjadi 120 ton per bulan atau 1.440 per bulan.
Perincian biaya kebutuhan bahan baku dari tahun ke tahun
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabe1 12.14 Perincian Biaya Kebutuhan Bahan Baku

un

2 1.080 140.000 151.200.000


3 1.440 161.000 231.840.000
4 1.440 161.000 231.840.000
5 1.440 161.000 231.840.000
6 1.440 161.000 231.840.000
7 1.440 161.000 231.840.000
8 1.440 161.000 231.840.000
9 1.440 161.000 231.840.000
10 1.440 161.000 231.840.000

(ii) Biaya Bahan Pernbantu

Bia ya pengadaan bahan pernbantu dalam proses pengolahan


rninyak nihrn rnclipuri: biaya pembelian bahan bakar (bensin
nalisis Kasus Perencanaan Bisnis 337

Han solar) serta servis transportasi (oli). Harga beli dari


bahan baku masing-masing adalah: bensin Rp 550 per liter,
solar Rp 300 per liter, pelumas Rp 10.000 per liter. Perincian
biaya bahan penolong dari tahun ke tahun dapat dilihat
pada tabel berikuc.

Tabel 12.15 Biaya Bahan Pembantu

ems 1aya st

100.000 200.000
Bensin dan 1.165.900 1.165.900
perawatan

ota

(iii) Biaya Packaging

Biaya packaging merupakan biaya yang diperlukan untuk


pengepakan minyak nilam, yaitu dengan menggunakan
jerigen (volume 40 liter). Harga beli jerigen adalah Rp
5.000 per unit. Setiap bulan diperlukan jerigen sebanyak
90 buah dengan biaya sebesar Rp 450.000 per bulan. Biaya
pengerakan per tahun menjadi Rp 6.400.000 (pada tahun
pertama dan kedua). Sedangkan pada tahun ketiga dan
seterusnya, sesuai dengan peningkatan produksi, biaya itu
meningkat menjadi Rp 7.200.000.

(iv) Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya yang diperhitungkan dengan


biaya pengangkutan dari pabrik ke lokasi pemasaran. Biaya
338 Teknzk Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis ~

angkur sampai ke eksporrir di Jakarta, unruk saru Unit


kendaraan kijang pick up box, adalah sebesar Rp 172/km.
Seriap tahun diperlukan biaya pemasaran sebesar Rp
1.185.900.

h. Biaya Depresiasi

Perhirungan biaya penyusutan (depresiasi) dihitung


berdasarkan asumsi umur ekonomis dari masing-masing
akriva yang digunakan dan berdasarkan aktivirasnya dalam
industri pengolahan minyak nilam. Besarnya tingkat clan
nilai depresiasi dari masing-masing aktiva dapat dilihat
pada tabel di bawah ini, sedangkan nilai depresiasi dari
rahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel Nilai Depresiasi.

Tabel 12.16 lingkat Depresiasi Kelompok Aktiva

ems tiva epres1as1 per


tahun (%)
angunan
Mesin dan alat uantu 10
Kendaraan 18
Sarana lain 10

Total

17. Analisis Ke•.iangan

Pengertian keuangan dalam proyek ini adalah sirkulasi


penerimaan dan pengeluaran dana selama proyek
berlangsung. Dalam hal ini, analisis keuangan bisnis minyak
nilam akan dibuat selama 10 tahun.
• 1111/isis Kasus Perencanaan Bisnis 339

a. Struktur Permodalan dan Alokasi Dana

· Dana yang diperlukan agar proyek industri pengolahan


roinyak nilam ini berhasil adalah sebesar Rp 892.085. lOO,
yang terdiri dari biaya investasi dan modal kerja. Sumber
dana diperoleh dari pinjaman bank ber 1pa kredit investasi
1

~{ dan kredit modal kerja, dengan tingkat bunga sebesar 24%

I
PY.
r
setiap tahun serta dari modal sendiri.

Tabel 12.17 Struktur clan Sumber Permodalan

189.000 000 78.625.830 267.625.830

Struktur dan pembiayaan pembangunan pabrik tersebut


terdiri dari: 70% dari pinjaman kredit bank dan 30 %
modal sendiri. Pemenuhan biaya proyek berasal dari biaya
investasi sebesar Rp 630.000.000 clan modal kerja sebesar
Rp 262.086.100. Modal yang diharapkan dari bank adalah
sebesar Rp 624.460.270. Sedangkan modal yang disediakan
sendiri adalah sebesar Rp 267 .625.830, yang terdiri dari
modal tetap sebesar Rp 189.000.000 serta modal kerja
scbesar Rp 78.625.830. Penjelasan secara terperinci mengenai
dana proyek selama 10 tahun dapat dilihat pad a Tabel
Anggara11 Proyek selama 10 tahun.
!,,).)
~
0

Tahel 12.18 Tabel Anggaran Proyek

PROYEKSI CASH FLOW


Blsnis Mnyak llllam
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun6 Tahun 7 Tahuna Tahun9 Tahun 10
0ll1 llbec Lana ~
a. Laba ber.;ih
b Penyusutan aktiva
121,532,342 121,532,342 137,678,377 164,655,000 191,631,744 218,608,428 245,585,111 357,987,960 357,987,960
73,695,000 73,695,000 73,695,000 73,695,000 73,695,000 73,695,000 73,695,000 73,695,000
357,987,960
73,695,000
""'
;:i
;;;.:
c. Pajak tern.tang 13,SCXl,594 13,SCXl,594 15,297,597 18,295,007 21,292,416 24,2ffi,825 27,287,235 39,776,440 39,776,440 39,776,440
d. Kredt investasi 441,00J,OOO :S::
e. Kredt rrodal kerja 183,460,270 ~
<:>-
f MxlaJ sendirt 267,625,830
~
...
Total Surrber Dana 1,027,122,Cffi 208,730,935 226,670,974 256,645,067 286,619,160 316,593,253 346,567,346 471,459,400 471,459,400 471,459,400
~
Pengg.naan Cana : ~
a. lnvestas1 proyek 630,00J, 000 ;:i
b MxlaJ Ketja 183,460,270 ~
;:i
c: Pelunasan pajak 13,SCXl,594 13,SCXl,594 15,297,597 18,295,007 21,292,416 24,289,825 27,287,235 39,776,440 39,776,440 39,776,440
d. Pelunasan tuiga Kl dan KM< 149,870,465 149,870,465 119,896,372 89,922,279 59,948, 186 29,974,093 - ~
;:i
e. Nlgsuran pokok Kl dan KM< 124,892,054 124,892,054 124,892,054 124,892,054 124,892,054
tXl
Total Penggunaan Dana 976,834,328 163,374,058 260,086,023 233,109,340 206,132,656 179,155,972 152,179,289 39,776,440 39,776,440 39,776,440
t:.
;:i
t:.
Surplus (minus) kas .
Kas awal ~.287,707 45,356,877 (33,415,049) 23,535,727 80,400.~ 137,437,281 194,388,057 431,682,960 431,682,960 431,682,960 ~
;:i
Kas akhlr ~.287,707 95,644,584 62,229,535 85,765,262 166,251,766 303,689,047 498,077,105 929,760,065 1,361,443,025
Kas 1<umu1a1n I ~.287,101 95,644,584 62,229,535 85,766,262-~166 303,689,047400,077,105 929,760,065 1,36(443.0251,~ ~
E:
:::-
~:

f
iris Kasus Perencanaan Bisnis 341

investasi terdiri dari biaya


rsiapan, prasarana pabrik, bangunan pabrik, mesin dan
ralatan, bahan pembantu, sarana transportasi, inventaris
Jiantor, dan pembangunan sarana pabrik. Sedangkan alokasi
dana dari modal kerja berupa biaya tetap, biaya variabel,
: dan biaya overhead. Besarnya alokasi dana adalah sebagai
berikut:

Tabel 12.19 Biaya Investasi clan Modal Kerja

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat melihat bahwa


pemakaian modal terbesar terdapat pada biaya bangunan
pabrik sebesar Rp 199.750.000 atau sebesar 21,50%, dan
biaya untuk mesin pengolah sebesar Rp 138.500.000 atau
14,91 %. Sedangkan alokasi terbesar untuk modal kerja
terdapat pada biaya variabel, yaitu sebesar Rp 180.638.800
atau 19,44% dari keseluruhan biaya proyek.

(i) Jangka waktu pengembalian kredit


342 Teknik Membuat Perencanaan Bi.mis dan Ana/isis~.

Perhitungan jangka waktu pengembalian kreclit didasarkan


pacla beberapa asumsi, yaitu: ...
harga jual procluk, bunga kreclit, clan pajak yang ak.an
dikenakan pacla perusahaan. Harga jual produk minyak
nilam adalah Rp 28.000 per kg, pajak penclapatan dikenak.an
sebesar 10%, sedangkan bunga pinjaman sebesar 24% per
tahun.
Pembayaran bunga pinjaman dilakukan mulai tahun
pertama sampai tahun keenam. Sedangkan pembayaran
angsuran kredit investasi clan kredit modal kerja dimulai
pacla tahun ke-3 proyek sampai clengan tahun ke-7.
Besamya pembayaran bunga clan angsuran pokok dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12.20 Pembayaran Bunga clan Angsuran Pokok

unga
1 149,870,476.80
2 149,870,476.80
3 119,896,381.44 124,892,064.00
4 89,922,286.08 124,892,064.00
5 59,948, 190.72 124,892,064.00
6 29,974,095.36 124,892,064.00
7 124,892,064.00 I
599,481,907 .20 624,460,320.00

(ii) Biaya Produksi

Besarnya biaya produksi sangat erat hubungannya dengan


besarnya tingkat rendemen bahan baku, bahan pembantu,
profitabilitas serta mrern manajemen yang digunakan. Biaya
nalisis Kasus Perencanaan Bisnis 343

produksi secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:


biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung,
.· dan biaya bunga. Perincian biaya produksi dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 12.21 Biaya Produksi

(iii) Break even point (BEP)

Untuk mengetahui jumlah produksi minimal yang harus


diproduksi untuk memperoleh titik impas, kita perlu
melakukan oerhitungan break even point sebagai berikut:

Biaya Tetap
BEP
HargaJual- Biaya Variabel per unit

Rp 81.447.300

Rp 27.500 - Rp 8.362,90

BEP = 4.256 kg/tahun


344 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis ~

Biaya tetap umuk memproduksi 21.600 kg/tahun


minyak nilam adalah sebesar Rp 81.447.300 dan biaya
variabel adalsah sebesar Rp 8.362,90 per kg. Harga juaI
minyak nilam yang dipergunakan dalam perhitupgan adalah
Rp 27.500.
Berdasarkan nilai BEP di at2-s, kita dapat mengetahui
bahwa jumlah produksi yang harus dihasilkan minimal
sebesar 4.256 kg per tahun.

(iv) Penggunaan Dana

Perencanaan penggunaan dana dibuat berdasarkan


perencanaan produksi clan dihitung mulai dari tahun pertama
sejak pabrik berproduksi. Rekapitulasi penggunaan dana
selama 10 tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 12.22 Rekapitulasi Proyeksi Penggunaan Dana

2 163.374.058,90
3 258.292.019,40
4 230.111.930,30
5 203.135.246,60
6 146.184.470,00
7 149.181.879,30
8 27.287 .234,60
9 39. 776.440,00
IO 39.776.440,00
"\Analisis Kasus Perencanaan Bisnrs 345
~'

.• Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa tahun pertama


~·• memerl~an d_ana ya~g ~ukup besar. Hal ini dis~babk~n
~ karena biaya mvestas1 d1perlukan untuk membeh mesm
i . .
f! dan peralatan serta untuk membangun pabnk. Selan1utnya,
~ pada tahun ketiga sampai tahun Keempat, dana yang
· diperlukan meningkat karena terjadinya kenaikan kapasitas
produksi dan dimulainya pembayaran angsuran kredit
investasi dan kredit modal kerja. Pada tahun kedelapan,
penggunaan dana merosot drastis karena angsuran kredit
berikut bunganya sudah lunas.

(v)Analisis Proyeksi Laba-Rugi

Proyeksi pendapatan didasarkan pada besarnya volume


penjualan dan harga jual produk, serta selisihnya terhadap
biaya produksi setiap tahun. Beberapa asumsi yang
digunakan dalam menganalisis proyeksi laba rugi industri
pengolahan minyak nilam ini adalah harga jual produk dan
pajak yang dikenakan pada perusahan.
Jumlah produksi ditargetkan 1800 kg (1,8 ton) per
bulan atau 21.600 kg (21,6 ton) per tahun.
Harga jual min yak nil am ke eksportir ad al ah Rp 27. 500
per kg. Sedangkan pajak yang dikenakan sebesar rata-rata
10% setiap tahunnya.
Rekapitulasi proy~ksi pendapatan selama 10 tahun
berturut-turut dari tahun pertama sampai tahun ke 10
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
\.>.)
,j:>..

°'
Tabel 12.:ll Rekapitul..O Pendapatan lndmtri Peneolahan Minyak Nilam

PROYEKSI LABAIRUGI

Bisnis Minyak Nilam


Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10 ;;1
Produksi yang d1 jual (Kg)
M1nyak Nilam 21,600 21,600 28,800 28,800 28,800 28,800 28,800 28,800 28,800 28,800 ""'"
;:s
;;.;.:
Penerimaan ;s::
594,000,000 594,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000
~
Minyak Nilam
Total Penerimaan 594,000,000 594,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 792,000,000 <::!--

Pengeluaran ~
...
a. B1aya Tetap 81,447,300 81,447,300 92,247,300 92,247,300 92,247,300 92,247,300 92,247,300 92,247,300 92,247,300 92,247,300
b. 81aya Variabel 180,638,800 180,638,800 254,980,800 254,980,800 254,980,800 254,980,800 254,980,800 254,980,800 2: l,980,800 254,980.800 ~
c. Biaya Penyusutan AAtiva 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 47,007,500 ~
;:s
Total Pengeluaran 309,093,600 309,093,800 394,235,800 394,235,600 394,235,600 394,235,600 394,235,800 394,235,800 394,235,600 394,235,600
~
;:s
~;:s
Laba Rugi sebelum bunga 284,906,400 284,906,400 397,764,400 397,764,400 397,764,400 397,764,400 397,764,400 397,764,400 397,764,400 397,764,400

a. Bunga kredrt lnvestasi dan KMK 149,870,465 149,870,465 119,896,372 89,922,279 59,948,186 29,974,093
b. Angsuran pokok Kl dan KMK 0 0 124,892,C64 124,892,054 124,892,054 124,892,054 124,892,054 tJ:I

;:s
Laba Rugi sebelum pajak 135,035,935 135,035,935 152,975,974 182,950,067 212,924,160 242,898,253 272,872,346 397,7• 4,400 397,784,400 397,764,400 ~·

Pajak 13,503,594 13,503,594 15,297,597 18,295,007 21,292,416 24,289,825 27,287,235 39,776,440 39,776,440 39,776,440 ~
;:s
Laba (Rugi) Bersih C121 1532,342 121,532,342 131,618,377 164,655,060 191,631.144 218,608,428 245.sa5. 111 357,987,960 357,987,960 357,987,9601 ::i..
;:s
!:.
S"7

r
f!·
347

Laba bersih adalah laba perusahaan setelah dikurangi


r pajak penghasilan. Nilai laba perusahaan, baik laba kotor
~ rnaupun laba bersih pada tahun pertama dan kedua, adalah
sama, meskipun pada tahun ketiga perusahaan mulai
rnengangsur pembayaran kredit investasi dan kredit modal
kerja. Tetapi pendapatan kotor dan pendapatan bersih
rnengalami kenaikan yang sangat berarti karena dibarengi
dengan peningkatan produksi. Peningkatan cukup tajam
terjadi mulai tahun kedelapan karena seluruh angsuran
relah lunas.

(vi) Proyeksi cash flow

Cash flow menggambarkan kemampuan posisi keuangan


perusahaan. Proyeksi cash flow digambarkan dalam 10 tahun.
Dalam proyeksi cash flow ini kita juga dapat mengetahui
kemampuan perusahaan dalam mengembalikan kredimya.
Sejak industri ini mulai berproduksi, perhitungan proyeksi
cash flow proyek ini sudah menunjukkan nilai posirif hingga
akhir masa proyek. N amun demikian pembayaran angsuran
kredit investasi dan kredit modal kerja mulai dibayarkan
pada tahun ketiga sampai tahun ketujuh proyek.

(vii) Internal Rate of Return (IRR)

Hasil perhitungan Net Cash Flow menunjukkan bahwa Net


Present Value (NPV) pada discount factor 28% menunjukkan
angka positif. Demikian pula pada discount factor 26%,
sehingga diperoleh nilai IRR sebesar 26,9%.
Nilai IRR tersebut memperlihatkan bahwa pembangunan
348 Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis KasliJ

pabrik yang menggunakan pinjaman modal dengan tingkar


bunga 24% masih layak dilaksanakan.

(viii) Net Present Value (NPV) clan Benefit Cost Ratio


(B/C Ratio)

Kriteria keuangan dalam menentukan layak tidaknva suatu


usaha (investasi) adalah nilai NPV yang positip. Nilai NPV
pada discount factor 24% adalah Rp 419.510.736,90 dengan
nilai B/C ratio ~ebesar 2,2. Artinya keuntungan yang
dihasilkan dari proyek ini, nilainya jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan,
sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan.

18. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dalam usaha industri pengolahan minyak


nilam ini diarahkan pada peningkatan harga bahan baku.
Dalam hal ini diasumsikan bahwa harga bahan baku dari
Rp 140 per kg akan meningkat rata-rata sebesar 10%
menjadi Rp 154 per kg. Sedangkan nilai-nilai yang lain
diasumsikan tetap.
Berdasarkan analisis sensitivitas, proyeksi cash flow,
sebagian besar kas proyek sudah menunjukkan nilai positif.
Pelunasan kredit investasi dimulai sejak tahun ketiga dan
berakhir pada tahun ketujuh. Besarnya angsuran yang
dibayarkan tiap tahun adalah sama.

19. Kriteria Investasi

IRR: Berdasarkan perhitungan Net Cash Flow, kita dapat


mengetahui bahwa NPV dengan DF sebesar 26%
iJ /(.rJJus Perencanaan Bisnis 349

unjukkan angka positif, yaitu sebesar Rp


.350.903,70. Begitu juga pacla DF 28%, kita memper-
Rp 134.178.027,80, sehingga IRR yang kita peroleh
ah sebesar 28%. Hal ini berarti bahwa usaha bisnis
inyak nilam tersebut clalam kriteria sens:!ivitas layak
· aksanakan.
NPV clan B/C ratio: Niiai NPV pacla tingkat D.:
sebesar 24% selama masa pro~ 1 ek aclalah Rp 218.111.217 ,80
dan B/C ratio yang cliperoleh sebesar 1,6. Nilai ini
111enunjukkan bahwa usaha inclustri pengolahan minyak
nilam ini layak dilaksanakan, meskipun acla asumsi kenaikan
harga bahan baku sebesar 10%.
BEP: Keseimbangan amara penerimaan clan pengeluaran
selama proyek terjadi amara tahun kedua clan tahun ketiga.

Tabel 12.24 Kebutuhan Biaya Operasional PT. Wangi

Jenis Biaya Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 dst


t:llaya Tetap
1. Biaya Administrasi dan Umum 7,200,000 7,200,000 7,200,000
2 Biaya Perawatan Aktiva 7,621,250 7,621,250 7,621,250
3. Gaji dan Upah tenaga kerja 62,640,000 62,640,000 73,440,000
4. PBS 294,300 294,300 294,300
5 Asuransi 3,691,750 3,691,750 3,691,750
I otal t:l1aya I etap 81,447,300 81,447,300 92,247,300

B1aya Variabel
1 Biaya Bahan Baku ,151,200,000 151,200,000 231,840,000
2 Bahan penolong 3,306,000 3,306,000 5,208,C00
3 Biaya packaging 5,400,000 5,400,000 7,200,000
4 B1aya ekspedisi 10,732,800 10,732,800 10,732,800
5. Biaya penyuluhan 10,000,000 10,000,000
Total Biaya Variabel 180,638,800 180,638,800 254,980,800

Total Biaya Seluruhnya 262,086,100 262,086,100 347,228, 100

Anda mungkin juga menyukai