Anda di halaman 1dari 31

AKAD AKAD KOPERASI SYARIAH

Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak., MA., CA., SAS., QGIA


LARANGAN RIBA
Mengapa Riba diharamkan ?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Riba adalah bunga uang, lintah darat, atau rente.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Bunga, riba adalah tambahan
(ziyadah) tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang
diperjajikan sebelumnya.

Dalam konteks bisnis, riba identik dengan bunga (interest). Riba adalah tambahan yang
disyaratkan dan diterima pemberi pinjaman sebagai imbalan dari peminjam uang.

Dalam pandangan agama Islam maupun Kristen, membebankan bunga pinjaman uang
adalah perbuatan yang dilarang. Bunga pinjaman menyebabkan eksploitasi pihak yang
memiliki uang terhadap yang meminjam. Seakan uang beranak ketika dipinjamkan.

Keuntungan seyogianya diambil dari transaksi jual beli, bagi hasil usaha, pengupahan atas
jasa atau sewa atas aset.
Alquran Surat Al Baqarah ayat 275 :
ْ َّ َّ َ
َ َ ُ ‫“ وأ َحل‬
.." ۚ‫الر َبا‬
ِّ ‫م‬َ ‫اَّلل الب ْي َع َوحَّر‬

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..".

Dalam kitab suci agama Yahudi, dalam Perjanjian Lama maupun undang-undang Talmud.
Kitab Exodus (Keluaran) pasal 22 ayat 25 menyatakan: Jika engkau meminjamkan uang kepada
salah seorang ummatku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai
penagih utang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya.
Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan: Janganlah engkau membungakan
kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan.

Namun, Kitab Perjanjian Baru terdapat dalam Lukas 6:34-5 : Dan jikalau kamu meminjamkan
sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah
jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa, supaya mereka
menerima kembali sama banyak. Tetapi, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka
dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan
menjadi anak-anak Tuhan Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
AKAD KELEMBAGAAN
KOPERASI SYARIAH
AKAD PENDIRIAN KOPERASI SYARIAH
6
Fatwa DSN-MUI NO: 114/DSN-MUI/IX/2017
Tentang Akad Syirkah

Akad Syirkah
Akad syirkah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu di mana setiap pihak memberikan
kontribusi dana/modal usaha (ra's al-mal) dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau secara
proporsional, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak secara
proporsional. Syirkah ini merupakan salah satu bentuk Syirkah amwal
dan dikenal dengan nama syirkah inan.
Fatwa DSN-MUI NO: 14 1/DSN-MUI/VIII/2021
Tentang Pedoman Pendirian dan Operasional Koperasi Syariah
Akad Wakalah Fatwa DSN-MUI NO: 10/DSN-MUI/IV/2000
Tentang Wakalah

Akad wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada


pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.
Ketentuan Wakalah
1. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para
pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam
mengadakan kontrak (akad).
2. Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak
boleh dibatalkan secara sepihak

Syarat-syarat Wakalah
1. Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan) 2. Syarat-syarat wakil (yang mewakili)
a. Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang a. Cakap hukum,
diwakilkan. b. Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya,
b. Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas c. Wakil adalah orang yang diberi amanat.
tertentu, yakni dalam hal-hal yang bermanfaat baginya
seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima 3. Hal-hal yang diwakilkan
sedekah dan sebagainya. a. Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili,
b. Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam,
c. Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam.
Skema Akad Wakalah pada Pendirian Kopsyah

Akad Wakalah
ANGGOTA Pengurus

Ketrampilan
Usaha, Ujrah/Tanpa
Manajemen ujrah
dan Waktu

USAHA
KOPSYAH
AKAD KOPERASI DENGAN ANGGOTA
SUMBER DAN PENYALURAN DANA KOPERASI SYARIAH

Akad Penyaluran
2
Simpanan Anggota 1. Jual beli (murabahah)
2. Bagi hasil
1. Simpanan Pokok
Koperasi (Mudharabah/Musyarakah)
2. Simpanan Wajib
3. Upah / Sewa
3. Simpana Suka rela
(Ijarah/Multijasa)

4 3
5

Keuntungan
Keuntungan Margin
(SHU) Bagi hasil
Upah/sewa
Fatwa DSN-MUI NO: 115/DSN-MUI/IX/2017
Tentang Akad Mudharabah

Akad Mudharabah
Akad Mudharabah adalah akad kerja sama suatu
usaha antara pemilik modal (malik/shahib al-mal) yang
menyediakan seluruh modal dengan pengelola
('amil/mudharib) dan keuntungan usaha dibagi di antara
mereka sesuai nisbah yang disepakati dalam akad.
Ketentuan Nisbah Bagi Hasil

1. Sistem/metode pembagian keuntungan harus disepakati dan


dinyatakan secara jelas dalam akad.
2. Nisbah bagi hasil harus disepakati pada saat akad.
3. Nisbah bagi hasil tidak boleh dalam bentuk nominal atau
angka persentase dari modal usaha.
4. Nisbah bagi hasil tidak boleh menggunakan angka
persentase yang mengakibatkan keuntungan hanya dapat
diterima oleh salah satu pihak; sementara pihak lainnya
tidak berhak mendapatkan hasil usaha mudharabah.
5. Nisbah bagi hasil boleh diubah sesuai kesepakatan.
6. Nisbah bagi hasil boleh dinyatakan dalam bentuk multi
nisbah
Skema Akad Mudharabah pada
Kelembagaan Kopsyah

Akad Mudharabah
ANGGOTA Pengurus

Modal

Porsi
Porsi
Keuntungan
Keuntungan
Ketrampilan
Usaha,
Manajemen
dan Waktu

USAHA
KOPSYAH
Contoh Penerapan akad Mudharabah

Koperasi “Amal Usaha Berkah” sepakat membiayai usaha Tukang Las Pak Ahmad dengan Akad
Mudharabah. Kesepakatan sebagai berikut:

a. Usaha yang dibiayai adalah Tukang Las memborong pembuatan gerobak berjualan Kopi
b. Jumlah pembiayaan mudharabah pengadaan bahan: Rp 10.000.000,- untuk satu buah gerobak.
c. Harga jual gerobak adalah Rp 12.000.000,- (keuntungan usaha diperkirakan Rp 2.000.000,-)
d. Masa pembuatan selama 2 minggu
e. Kesepakatan bagi hasil antara koperasi dengan Pak Ahmad adalah 10% untuk Koperasi dan 90% untuk
tuan Ahmad.

Setelah selesai pekerjaan selama 2 minggu dan Pak Ahmad mendapat pembayaran dari pemesan Rp
12.000.000,- dan dihitung Kembali biaya produksi ternyata ada kenaikan upah. Keuntungan tersisa Rp
1.500.000,-

Pertanyaan : Berapakah bagi hasil untuk Koperasi Syariah “Amal Usaha Berkah”
Jawab : Bagi hasil koperasi adalah 10% dari Rp 1.500.000,- = Rp 150.000,-
• AKAD MUSYARAKAH
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

Akad musyarakah, yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan
dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan;
Skema Akad Musyarakah

Akad Musyarakah
ANGGOTA
ANGGOTA

Modal, Modal,
Ketrampilan Ketrampilan Porsi Keuntungan
Porsi Keuntungan
Usaha, Usaha,
Manajemen dan Manajemen dan
Waktu Waktu

USAHA
KOPSYAH
Contoh penerapan akad Musyarakah
Koperasi “Amal Usaha Berkah” sepakat membiayai usaha Grosir Pak Ibrahim dengan Akad Musyarkah.
Kesepakatan sebagai berikut:

a. Usaha yang dibiayai adalah Usaha grosir keperluan rumah tangga


b. Jumlah Modal yang sudah dimiliki Pak Ibrahim Rp 20 juta, perlu penambahan modal Rp 10 juta,menjadi
Rp 30 juta.
c. Total keuntungan usaha jika ditambah modal diperkirakan mencapai Rp 6 juta perbulan.
d. Masa Kerjasama musyarakah 4 bulan.
e. Kesepakatan bagi hasil antara koperasi dengan tuan Ahmad sesuai porsi modal.

Laporan keuntungan usaha bulanan dari pak Ibrahim sbb:


Bulan I = Rp 3 juta
Bulan II = Rp 4.5 juta
Bulan III = Rp 6 juta
Bulan IV = Rp 4.5 juta

Pertanyaan : Berapakah bagi hasil untuk Koperasi Syariah “Amal Usaha Berkah”
Jawab : Bulan Pertama = 10/30 dari Rp 3 juta = Rp 1 juta
Bulan kedua = 10/30 dari Rp 4,5 juta = Rp 1.5 juta
Bulan ketiga = 10/30 dari Rp 6 juta = Rp 2 juta
Bulan ke empat = 10/30 dari Rp 4.5 juta = Rp 1.5 juta
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000
Tentang MURABAHAH

• AKAD Murabahah
Akad murabahah yaitu menjual suatu
barang dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga yang
lebih sebagai laba;
Ketentuan akad murabahah
Contoh Penerapan akad Murabahah

Koperasi “Amal Usaha Berkah” sepakat membiayai pembelian laptop kepada pak ILyas dengan akad
murabahah, Kesepakatan sebagai berikut:

a. Harga beli laptop Rp 10 juta


b. Keuntungan yang disepakati Rp 1 juta
c. Masa cicilan 10 bulan

Pertanyaan : Berapakah cicilan Ilyas per-bulan


Jawab : Harga beli plus harga jual = Rp 11 juta
cicilan perbulan selama 10 bulan = Rp 11 juta / 10 bulan = Rp 1.100.000,
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 09/DSN-MUI/IV/2000

• Akad ijarah

akad ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna (manfaat)


atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri;
KETENTUAN OBJEK IJARAH
KETENTUAN OBJEK IJARAH
Skema akad Ijarah
Pembiayaan Multijasa

FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO. 44/DSN-MUI/VIII/2004


Tentang PEMBIAYAAN MULTIJASA

pembiayaan multi jasa, adalah pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga


Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu
jasa;
PEMBIAYAAN MULTI JASA
Contoh Transaksi Multijasa

Bapak Ahmad mengajukan pembiayaan untuk penyewaan kios.


Keterangan sbb:

Harga sewa kepada pemilik kios = Rp 1.000.000,- pertahun


Keuntungan sewa oleh koperasi = Rp 200.000,- pertahun
Maka sewa dibayar bulanan = Rp 100.000,-

Contoh Transaksi Multijasa

Bapak Ahmad mengajukan pembiayaan untuk biaya pendaftara Pendidikan


masuk sekolah anak. Keterangan sbb:

Uang pendaftaran = Rp 10.000.000,-


Upah (ujrah) jasa Pendidikan oleh koperasi = Rp 200.000,- pertahun
Maka ujrah dicicil selama 12 bulan @ Rp 100.000,- per-bulan
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai