Mudharabah
Musyarakah
Hubungan atara
EBI dan Fikih
Muamalah
Aturan Syariah
yang terkait Tertuang dalam
Bisnis ushul fikih dan fikih
Etika Bisnis muamalah
Islam • Tertuang dalam
ushul fikih dan fikih
Etika Bisnis • Standar perilaku muamalah
yang lebih lengkap,
• Bersandar pada bersumber pada
moralitas,baik- aturan-aturan
buruk,benar-salah, Syariah yang
pantas-tidak pantas bermuara pada Al-
Qur’an & Hadits
Kaitan Etika Bisnis Islam dan Muamalah
(cont’d)
• Ushul Fikih : suatu disiplin ilmu yang membahas tentang metode
penggalian hukum praktis yang bersumber dari dalil-dalil Al-Qur’an dan
Hadits
• Ruang lingkup ushul fikih mencakup metodologi penetapan hukum-
hukum fikih dan fokus pada penjelasan tentang bagaimana dasar
penetapan hukum dalam Islam dengan bersumber pada dua hukum
utama yaitu Al-Qur’an dan Hadits beserta beberapa metode lain seperti
ijtihad,ijma’,qiyas,istislah,istuhsan,istihsah, maqasid al-Syariah,’urf, sad
al-dzariah,fath al-dzari.ah, madzhab al-shahaby, dan lain sebagainya.
• Kesamaan ushul fikih dan fikih : sama-sama membahas dalil-dalil syar’i
• Perbedaan ushul fikih dan fikih : ushul fikih lebih cenderung pada
metode penerapan hukum serta klasifikasi argumentasi dan analisis
situasi-kondisi yang melatarbelakangi; fikih lebih pada hukum syara’
yang bersifat amaliyah (yang berhubungan dengan perbuatan manusia)
(sumber: Fauzia,Ika Yunia, 2021,Etika Bisnis Islam Era
5.0,Rajagrafindo Perkasa)
Kaitan Etika Bisnis Islam dan Muamalah
(cont’d)
• Objek kajian dalam fikih :
• Rubu’ ibadah
• Rubu’ muamalat
• Rubu’munakahat
• Rubu’ al-jinayat
• Fikih muamalat berkaitan dengan
transaksi dan akad dalam muamalat
MUDHARABAH
• Bahasa adhdharby fil ardhi : bepergian
untuk urusan dagang
• Terminologi : akad kerjasama usaha antara
pemilik dana dan pengelola dana untuk
melakukan kegiatan usaha, laba dibagi
Pengertian atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
Mudharabah sedangkan bila terjadi kerugian akan
ditanggung oleh si pemilik dana kecuali
disebabkan oleh misconduct, negligence
atau violation oleh pengelola dana
Investasi mudharabah mempunyai
resiko tinggi karena:
Proyek usaha
Mudharabah
Jenis Mudharabah muqayyadah
Mudaharabah
musytarakah
Mudharabah
muthlaqah
• pengelola dana memiliki kewenangan untuk
melakukan apa saja dalam pelaksanan bisnis bagi
keberhasilan tujuan mudharabah itu.
• Namun, apabila ternyata pengelola dana melakukan
kelalaian atau kecurangan, maka pengelola dana
harus bertanggung jawab atas konsekuensi-
konsekuensi yang ditimbulkannya.
• Apabila terjadi kerugian atas usaha itu, yang bukan
karena kelalaian dan kecurangan pengelola dana
maka kerugian itu akan ditanggung oleh pemilik dana.
pemilik dana memberikan batasan kepada
pengelola dana mengenai lokasi, cara, dan
atau objek investasi/sektor usaha.
Mudharabah
muqayyadah
Contoh: tidak mencampurkan dana pemilik dana dengan
dana lainnya; tidak menginvestasikan dananya pada
transaksi penjualan cicilan, tanpa penjamin, atau
mengharuskan pengelola dana untuk melakukan
investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga .
Mudharabah musytarakah
• pengelola dana turut menyertakan modal atau dananya dalam
kerjasama investasi.
• Diawal kerjasama, akad yang disepakati adalah akad mudharabah
dengan modal 100% dari pemilik dana, setelah berjalannya operasi
usaha dengan pertimbangan tertentu dan kesepakatan dengan
pemilik dana, pengelola dana ikut menanamkan modalnya dalam
usaha tersebut dan akadnya disebut mudharabah musytarakah
(merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad
musyarakah).
Dasar Hukum Mudharabah
• Al-Qur’an
ض هل هم ْن َي ْبتَغُونَ ْاْل َ ْر ه
ۙ َض فهي َيض هْربُونَ َوآخ َُرون ْ َّللا ف
َه
”Dan mereka yang lain berjalan diatas bumi untuk menuntut karunia Allah SWT.” (QS. Al-Muzammil : 20)
َيرا لَ َعلَ ُك ْم ت ُ ْف هل ُحون َ َ ّللا َوا ْذ ُك ُروا
ً ّللا َكثه ص ََلة ُ فَا ْنتَ هش ُروا فهي ْاْل َ ْر ه
ْ َض َوا ْبتَغُوا هم ْن ف
ض هل َ ه َ ت ال فَإهذَا قُ ه
ضيَ ه
“Apabila telah ditunaikan sholat, bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT.”
(QS. Al-Jumu’ah : 10)
َ َربه ُك ْم هم ْن فَض ًَْل تَ ْبتَغُوا أَ ْن ُجنَاح َعلَ ْي ُك ْم لَي
(١٩٨) ْس
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu”
(QS. Al-Baqarah : 198)
ش َہا َدةَؕ َو َم ۡن ي َۡکت ُ ۡم َہاَ ّللا َرب َٗہؕ َو ََل ت َۡکت ُ ُموا ال
َق ہ ضا فَ ۡليُ َؤ هد الَذهی ۡاؤت ُ همنَ اَ َمانَت َٗہ َو ۡل َيتَ ه ُ ۡضۃؕ فَا ۡهن اَ همنَ َبع
ُ ض
ً ۡک ۡم َبع َ َو ا ۡهن ُک ۡنت ُ ۡم َع ٰلی
َ سفَ ٍر َو لَ ۡم ت هَجد ُۡوا کَا هت ًبا فَ هر ٰہن َم ۡقبُ ۡو
فَ هانَ ٗۤٗہ ٰاثهم قَ ۡلبُ ٗہؕ َو ہ
ّللاُ به َما تَعۡ َملُ ۡونَ َع هل ۡيم
‘… Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya….” (QS. Al-Baqarah :283)
Rukun Mudharabah
01 02 03
Dua pihak yang berakad Materi yang diperjanjikan Sighat, yakni
(pemilik modal/shahib al-mal atau objek yang diakadkan serah/ungkapan
dan pengelola terdiri dari atas modal penyerahan modal dari
dana/pengusaha/mudharib); (mal), usaha (berdagang pemilik modal (ijab) dan
Keduanya hendaklah orang
berakal dan sudah baligh dan lainnya yang terima/ungkapan menerima
(berumur 15 tahun) dan bukan berhubungan dengan modal dan persetujuan
orang yang dipaksa. Keduanya urusan perdagangan mengelola modal dari
dapat membedakan baik dan tersebut), keuntungan; pemilik modal (qabul).
buruk
Dalam mudharabah, harus ada minimal dua pelaku.
Pihak pertama bertindak sebagai pemilik dana,
sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pengelola
dana,
Materi
Akad
Dalam hal pemilik dana tidak melakukan kewajiban atau melakukan
pelanggaran terhadap kesepakatan, pengelola dana sudah menerima modal
dan sudah bekerja maka pengelola dana berhak mendapatkan imbalan/ganti
rugi/upah.
Ijab Kabul merupakan ekspresi kesepakatan antara pemilik dana
dan pengelola dana yang dilakukan sama-sama rela. Pemilik
dana setuju atas perannya dalam kontribusi dana, sementara
pengelola dana setuju atas perannya dalam kontribusi kerja.
Dalil
• 1.Q.S. Ash Shad ayat 28
Artinya: “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka
berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal
shaleh dan amat sedikitlah mereka ini.“
• 2. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: Aku adalah pihak
ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak berkhianat kepada yang lainnya.
Jika terjadi penghianatan, maka aku akan keluar dari mereka. (HR Abu Daud)”
MUSYARAKAH
• Definisi
• Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan yang kedua pihaknya ( bank dan nasabah)
memberikan kontribusi modal
• Feature
• Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang masing-masing
memberikan dana untuk usaha
• Ketentuan pembagian keuntungan/hasil atau kerugian sesuai dengan kaidah ushul: “Ar-ribhu
bimat tafaqa, wal khasaratu biqadri malihi”. (Keuntungan dibagi menurut kesepakatan,
sedangkan apabila terjadi kerugian dibagi menurut porsi modal masing-masing).
• Selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen, sesuai kaidah musyarakah
34
a.Pelanggaran terhadap akad
Misalnya, penyalahgunaan dana investasi,
manipulasi biaya, dan pendapatan operasional.
contoh
kesalahan
yang
disengaja b.Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prinsip
syariah
So…..
• Musyarakah permanen
jumlah modalnya tetap sampai akhir masa musyarakah.
• Musyarakah menurun
jumlah modalnya secara berangsur-angsur
menurun karena dibeli oleh mitra musyarakah
Keuntungan dan Kerugian
• Keuntungan atau pendapatan musyarakah dibagi di antara mitra
musyarakah berdasarkan kesepakatan awal sedangkan kerugian
musyarakah dibagi diantara mitra musyarakahsecara proporsional
berdasarkan modal yang disetorkan
Pembiayaan
• Pembiayaan musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara
kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak berwujud seperti
lisensi dan hak paten yang sesuai dengan Syariah
• Dalam pembiayaan musyarakah setiap mitra tidak dapat menjamin
modal mitra lainnya maka setiap mitra dapat meminta mitra lainnya
untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang
disengaja
MUSYARAKAH
• Feature
• Seperti dalam Mudharabah, modal musyarakah akan dikembalikan setelah jangka waktu
usaha berakhir.
• Dalam perbankan, untuk tidak menyusahkan nasabah, modal dapat dicicil atau ditabung
agar pada saat dikembalikan sudah tersedia.
• Mengikuti prinsip syariah, dalam Musyarakah tidak dapat dikenakan jaminan
• Musyarakah Mutanaqisah
• Apabila modal musyarakah yang dicicil dijadikan cicilan modal maka jenis musyarakah
seperti ini disebut dalam perbankan modern sebagai Musyarakah Mutanaqisah
• juga dapat digunakan dalam pembiayaan untuk pemilikan aset oleh nasabah yang pada
awalnya dibeli bersama bank.
41
Skema Musyarakah
Jenis-jenis Musyarakah
Akad musyarakah dibagi menjadi 2 jenis syirkah, yaitu syirkah uqud dan amlak.
Syirkah Uqud
• Syirkah Uqud merupakan akad antara 2 pihak atau lebih dalam hal dengan cara menggabungkan harta mereka untuk
suatu bisnis. Syirkah jenis ini dibagi lagi menjadi beberapa bentuk, meliputi:
Al In’an: Syirkah antara 2 pihak atau lebih yang bekerja sama dengan menyetor modal dalam jumlah berbeda-
beda, untuk kemudian membagi keuntungan yang ada berdasarkan besaran modal masing-masing.
Syirkah A’mal atau Syirkah Abdan: Kerjasama antara 2 orang yang biasanya berprofesi sama untuk mengerjakan
sebuah proyek pekerjaan. Masing-masing dari mereka memberikan kontribusi dalam bentuk skill, kemudian
keuntungan yang didapat akan dibagi rata.
Mufawadah: Akad musyarakah antara 2 pihak yang memberikan modal sama besar untuk kemudian tiap-tiap
keuntungan maupun kerugian dibagi menjadi 2 secara rata.
Syirkah Wujuh: Kolaborasi antara pemilik dana dengan pihak yang memiliki kredibilitas sehingga kerjasama ini
didasarkan atas wibawa para anggota. Keuntungan dan kerugian yang timbul akan dibagi berdasarkan negosiasi
para pihak.
Jenis-jenis Musyarakah (cont’d)
Syirkah Amlak
• Syirkah Amlak terjadi bukan karena akad, melainkan karena kehendak untuk memiliki harta bersama. Syirkah ini
dibagi menjadi 2 bentuk:
Syirkah Ijbariyah: terjadi secara otomatis karena keadaan tertentu, misalnya pembagian warisan yang menyebabkan
kepemilikan bersama sebuah aset.
Rukun Akad Musyarakah
1.Ijab Kabul/Shighat
Merupakan pernyataan para pihak yang secara jelas menunjukkan tujuan akad, penerimaan dan
penawaran langsung saat kontrak, dan menuangkan akad dalam bentuk tertulis.
2. Pihak-pihak yang Berakad/Aqidain
Ada beberapa kriteria pihak-pihak yang berakad, diantaranya yaitu,
O Cakap hukum
O Kompeten
O Memiliki dana dan pekerjaan
O Memiliki wewenang untuk mengelola aset mitranya
O Tidak diizinkan menginvestasikan dana untuk kepentingan pribadi
O Memiliki hak untuk mengatur aset musyarakah.
Rukun Akad Musyarakah
3. Objek Akad/Mauqud Alaih
Objek akad terdiri dari modal dan kerja. Modal harus berupa uang tunai dan aset yang dapat dinilai dengan uang.
Modal yang ada juga tidak boleh menjadi jaminan maupun dipinjamkan kepada pihak lain.
• Sedangkan, objek kerja harus dilakukan atas nama pribadi maupun mitra masing-masing. Pekerjaan yang dilakukan
tidak harus sama besar, namun pihak yang mengerjakan lebih banyak, berhak mendapat tambahan keuntungan.
4. Bagi Hasil/Nisbah
Keuntungan yang diperoleh wajib dibagi untuk para pihak, baik secara rata maupun sesuai kesepakatan. Misalnya, salah
satu pihak menyetorkan modal senilai Rp5 juta dan dalam kontraknya Ia memperoleh bagian keuntungan sebesar 10%.
Nantinya, keuntungan yang diperoleh bukanlah 10% dari Rp5 juta, melainkan 10% dari total keuntungan.
• Sedangkan kerugian yang terjadi akan dibagi sesuai dengan jumlah modal yang disetorkan. Misalnya, A menanamkan
modal sebesar 60% sedangkan B sebesar 40%. Maka kerugiannya akan ditanggung oleh masing-masing sebesar 60%
oleh A dan 40% oleh B.
Perbedaan Musyarakah dan Mudharabah
See you next week