Anda di halaman 1dari 2

BAB QIRADH

Qiradh adalah pemberian modal kepada orang lain untuk dijalankan, sedangkan keuntungannya
dibagi dua menurut perjanjian. Qiradh dinamakan juga dengan Mudharabah.
Syaikh Abu Syuja’ Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Ashfahani rahimahullah berkata:

‫َّص ُرف ُمطلَقَ ا أو فيم ا ال يَنقَ ِط ع‬


َّ ‫ وأن ي أذن َر ُّب الم ال للعام ل في الت‬،‫اض من ال دراهم وال دنانير‬ ٍّ َ‫ أن يكون على ن‬:‫وللقِ َراض أربعة شرائط‬
.‫ وأن ال يُقَد ََّر ب ُمدَّة‬،‫ وأن يشترط له جزءا معلوما من الربح‬،‫ُو ُج وده غالبا‬
.‫ض َمان على العامل إال بِ ُعدوان‬
َ ‫وال‬
ُ
.‫وإذا حصل ِربح وخسران ِجبَر الخسران بال ِّربح‬

1. Ada harta pokok yang berupa dinar atau dirham


2. Pemilik modal memberi izin kepada pelaksana untuk mengelola harta secara mutlak atau mengelola
harta yang biasanya wujudnya tidak akan terputus
3. Ada perjanjian bagi untung atara pemilik modal dan pelaksana
4. Tidak ditentukan jangaka waktunya
Pelaksana tidak bertanggungjawab atas kerugian perdagangan kecuali disebabkan oleh kecerobohannya.
Jika ada keuntungan dan kerugian, maka kerugian tersebut dapat ditutup dengan keuntungan.

Dalam perekonomian Islam terdapat istilah qiradh. Istilah tersebut merupakan istilah untuk kerja
sama dalam bentuk peminjaman modal tanpa menggunakan sistem bunga dengan perjanjian bagi hasil.
Modal tersebut diberikan oleh pemilik modal baik perorangan ataupun lembaga ke orang lain yang
membutuhkan bantuan modal. besar kecilnya bagi hasil ditentukan sesuai dengan persetujuan kedua belah
pihak sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Contoh qiradh dalam bentuk perekonomian
modern diterapkan oleh lembaga keuangan syariah misalnya bank syariah yang menggunakan perjanjian
tertulis dengan saksi atau melakukan akad yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Qiradh yang memiliki hukum mubah ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap
masyarakat miskin atau yang kekurangan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Modal yang diterima dari
pemberi qiradh dapat digunakan untuk modal usaha. Dalam melakukan qiradh, terdapat syarat dan rukun
yang harus dipatuhi. Rukun qiradh adalah adanya yang meminjami dan di pinjami, objek pinjaman baik
barang ataupun uang, manfaat dari penggunaannya, keuntungan.

Sedangkan syarat qiradh yaitu:


 Meminjam dan dipinjami: Dewasa, rela, sehat akal dan peminjam dari orang atau lembaga yang
sah memberikan pinjaman.
 Objek pinjaman harus diketahui jelas jumlahnya atau kadar ukurannya baik oleh pemilik atau
penerima. Apabila barang yang dipinjamkan berupa binatang, maka harus tahu sifat dan umurnya.
 Manfaat bagi peminjam dan pemberi pinjaman harus diketahui dengan jelas misalnya untuk
modal kerja maka pemberi pinjaman harus mengetahui jenis dari pekerjaan atau usaha tersebut.
 Keuntungan terkait dengan besar kecilnya bagian yang akan diperoleh baik oleh pemberi ataupun
penerima pinjaman.

1
Hikmah Dari Qiradh

Ada yang mengemukakan jika qiradh dan mudharabah adalah sama dan ada yang mengemukakan
keduanya berbeda walaupun memiliki prinsip yang sama. Qiradh menekankan ke aspek peminjaman
modal serta penyerahan sebagian keuntungan yang diperuntukkan untuk peminjam sedangkan
mudharobah lebih menekankan ke pembagian keuntungan bagi pihak yang memberi pinjaman modal.
Contoh qiradh dalam bentuk perekonomian modern tersebut dapat Anda temui di bank syariah dengan
prinsip kerja berdasarkan pada syariah Islam.

Hikmah dari qiradh sendiri diantaranya adalah:

 Saling bantu membantu ataupun bekerja sama untuk membangun sebuah usaha. Misalnya Anda
tidak punya kemampuan berusaha namun memiliki modal maka Anda dapat bekerja sama dengan
orang lain atau pihak lain untuk membangun usaha.
 Perilaku ibadah yang mendekatkan diri ke Allah SWT karena membantu untuk melepaskan
kesulitan orang lain yang butuh pertolongan seperti dana untuk pembiayaan usaha.
 Terbinanya pribadi yang taaluf atau rasa dekat diantara keduanya.

Cara pelaksanaan dari qiradh harus memperhatikan hal berikut.


Pertama adalah pinjaman tersebut harus melalui ijab qobul atau penerimaan dari pihak pemberi pinjaman
ke pihak yang menerima pinjaman. Dalam perjanjian tersebut, pemberi pinjaman boleh untuk
menentukan batas waktu pinjaman namun tidak boleh atau tidak berhak untuk menagih sebelum masa
pinjaman tersebut berakhir.

Hal lainnya yang harus diperhatikan dalam tata cara qiradh, yaitu:
 Barang yang dikembalikan harus serupa atau sesuai dengan yang dipinjamkan dan jika berubah
maka harus dikembalikan dengan barang serupa atau seharga barang yang dipinjamkan.
 Apabila pengangkutan objek pinjaman untuk pembayaran uang tidak terjamin keamanannya,
pembayaran boleh dilakukan di luar ketentuan awal sesuai dengan kehendak dari pihak yang
meminjamkan.
 Pihak yang meminjamkan diharamkan atau tidak boleh untuk mengambil riba pinjaman tersebut.

Anda mungkin juga menyukai