BADAN
PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN BADAN
Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti
1. saham atau sebagai pengganti penyertaan modal
Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai WP
2. dalam Negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD dari pernyataan modal pada badan usaha
yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia
Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendirinya telah
3. disahkan oleh menteri keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja
maupun pegawai
PENGHASILAN YANG TIDAK
TERMASUK OBJEK PAJAK
Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-
4. bidang tertentu yang ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan
Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
5. yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,
firma dan kongsi
Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak penambangan selain penambangan minyak dan gas bumi
diantaranya hak pengusahaan hutan, dan hak pengusahaan sumber alam serta hasil lam lainnya yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi paling tinggi
20% (dua puluh persen) setahun.
Contoh Soal Amortisasi
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak
badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah 28% (dua puluh
delapan persen).
28% x Rp1.250.000.000,00
= Rp350.000.000,00
DEWI 526
Ketentuan Tarif Pajak
Add title Penghasilan Badan
1. Tarif Badan menjadi 25% (dua puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun pajak
2010. Wajib Pajak Badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling
sedikit 40% (empat puluh peren) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya
dapat memperoleh sebesar 5% (lima persen) lebih rendah daripada tarif umum yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah
2. Tarif PPh Badan Pasal 31E berlaku pada WP Badan Dalam Negeri dengan peredaran bruto
sampai dengan Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) mendapatkan fasilitas berupa
pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif Pasal 17 ayat (1) yang
dikenakan Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran sampai dengan Rp4.800.000.000
(empat miliar delapan ratus juta rupiah)
Ketentuan Tarif Pajak
Add title Penghasilan Badan
Setelah menghitung PhKP yang mendapat Bila omzet atau peredaran bruto > 50 Miliar
fasilitas dan yang tidak mendapat fasilitas, maka Wajib pajak menghitung PPh Badan
PPh Badan dapat dihitung sebagai berikut: berdasarkan tarif Pasal 17 dikalikan dengan
PPh Badan untuk PhKP yang mendapat fasilitas Penghasilan Kena Pajak (PhKP).
25% x 50% x Rp100.000.000 = Rp12.500.000 Contoh:
Omzet PT ABC = Rp100.000.000.000
PPh Badan untuk PhKP yang tidak mendapat Penghasilan Kena Pajak (PhKP) Rp500.000.000
1. PPh pasal 22
f. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha
Kredil Pajak PPh Pasal 22 adalah jumlah PPh yang telah industri;
dipungut dalam tahun pajak yang bersangkutan oleh: g. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen
a. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Pemegang Merek (APM), dan importir umum
Cukai atas: kendaraan bermotor, atas penjualan kendaraan
b. Bendahara pengeluaran pengeluaran berkenaan bermotor di dalam negeri;
dengan pembayaran atas pembelian barang yang h. Produsen atatı importir bahan bakar minyak,
dilakukan dengan mekanisme uang persediaan bahan bakar gası dan pelumas, atas penjualan
(UP); bahan bakar minyak/ bahan bakar gas, dan
PPh Pasal 23). Pemotong Plili Pasal 23 meliputi. permohonan kredit pajak luar negeri kepada Direktur
b. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri disampaikan di luar negeri; dan
Setelah memperhitungkan kredit pajak terhadap pajak penghasilan terutang, akan dihasilkan PPh
Kurang atau Lebih Bayar.
1. PPh Kurang Bayar
Apabila jumlah pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih besar daripada jumlah
kredit pajaknya, kekurangan pajak yang terutang tersebut harus dilunasi selambat-lambatnya
tanggal 25 bulan kctiga setelah tahun pajak berakhir sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan (Surat
Setoran Pajaknya dilampirkan dalam SPT tersebut)
2. PPh Lebih Bayar
Apabila jumlah pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih kecil daripada jumlah
krodit pajaknya, setclah dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran tersebut dikembalikan
setelah diperhitungkan dengan utang pajak berikut sanksi-sanksinya (Pasal 28A ULJ No.36 Tahun
2008)
Hubungan istimewa
Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak badan dapat terjadi karena ketergantungan atau
keterikatan satu dengan yang Iain yang disebabkan karena:
a. Kepemilikan dan penyertaan modal
b. adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi,
hubungan istimewah apabila :
1. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atatt tidak langsung paling rendah 25% (dua
puluh lima persen) pada Wajib Pajak Iain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan
paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atatl lebih, demikian pula hubungan
antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir.
2. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak Iainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah
penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau Hubungan istimewa antara Wajib
Pajak dapat juga terjadi karena penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi, walaupun
tidak terdapat hubungan kepemilikan, Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih
perusahaan berada di bawah penguasaan yang sama. Demikian juga hubungan antara bebcrapa
perusahaan yang berada dalam penguasaan yang sama tersebut.
Contoh Soal
Add title
Berikut adalah laporan laba rugi komersial PT Ahsan Tahun 2016
1. Didalam rekening Gaji, THR dan Bonus a. Bangunan permanen yang dibeli pada tanggal 5 januari
terdapat biaya natura dan kenikmatan 2013 dengan harga perolehan Rp4.000.000.000. Masa
2. Dalam rekening Perjalanan Dinas terdapat tahun dan digunakan metode garis lurus.
biaya yang tidak terdapat bukti dan daftar b. Kendaraan sedan yang dibeli pada tanggal 22 Desember
3. Dalam pembebanan biaya bunga pinjaman manfaat akuntansi dan fiscal ditetapkan sama yaitu 8
tidak terdapat rata-rata Deposito. tahun dan metode garis lurus. Kendaraan dinas ini
4. Rekening biaya reparasi berkaitan dengan diperuntukkan oleh Direktur Keuangan karena
5. Nilai beban penyusunan PT Ahsan pada dicatat secara neto (bersih) secara akuntansi setelah
1. Pada rekening Gaji, THR dan Bonus dilkaukan koreksi positif Beban penyusutan (komersial dan fiscal) =
sebesar Rp100.000.000 atas pengeluaran dalam bentuk natura /
1/20 x Rp4.000.00.000 = Rp200.000.000
kenikmatan sebagaimana diatur dalam PMK Noomor
83/PMK.03/2009. b. Beban penyusutan kendaraan
2. Pada rekening Biaya Perjalanan Dinas dilakukan koreksi positif Harga perolehan Rp300.000.000
sebesrt Rp.10.000.000 atas pengeluaran yang tidak terdapat bukti Kelompok II
atau dokumen pendukungnya. Masa Manfaat 8 tahun
3. Pada rekening Biaya Reparasi tersebut berkaita dengan kendaraan Penyusutan secara fiskal dihitung selama 1 (satu) bulan pada tahun 2016 karena aset
sedan yang dimiliki dan dipergunakan untuk pegawai tertentu tersebut diperoleh tanggal 22 Desember 2016. Oleh karena kendaraan sedan tersebut
secara full time. diperuntukkan untuk pegawai tertentu maka beban penyusutan yang boleh
4. Beban penyusutan fiskal dihitung sebagai berikut: dibayarkan sebesar 50%. Hal ini sesuai dengan KEP-220/PJ./2002 dan
a. Beban penyusutan bangunan SE-09/PJ.42/2002. Adapun beban penyusutan secara komersial adalah nol tanggal
Harga Perolehan Rp30.000.000 perolehan Kendaraan Sedan lebih dari tanggal 15 yaitu tanggal 22 Desember
Bangunan Permanen sehingga tahun 2016 tidak menerima alokasi beban penyusutan Kendaraan.
Masa Manfaat 20 tahun Kendaraan baru disusutkan secara komersial (akuntansi) pada tahun 2017.
Beban penyusutan kendaraan (fiscal) :
Beban penyusutan secara komersial dan fiscal nilainya sama
1/8 x 1/12 x 50% x Rp300.000.000 = Rp1.562.500
karena masa manfaat sama dan digunakan metode
Beban penyusutan kendaraan (komersial) =0
penyusutan yang sama yaitu metode garis lurus.
Berdasarkan Kertas Kerja Rekonsiliasi Fiskal, penyesuaian dilakukan pada beberapa pos :
Rp100.000.000. maka perhitungan PPh Badan mengacu pada tarif Pasal 17 UU PPPh karena PT
6. Penghasilan dividen yang diterima PT Waseda (25%) bukan merupakan Ahsan memiliki omzet (peredaran usaha) diatas 50 Miliar. PPh terutangnya
objek pajak (NTI) sehingga seluruhnya dilakukan koreksi fiskal negatif sebesar Rp10.381.218.750 dihitung dari 25% x Rp41.524.875.000.
sebesar Rp150.000.000.
Thank you