Anda di halaman 1dari 58

BUSINESS PLAN, MANAJEMEN KEUANGAN

DAN TEKNIS PEMENUHAN MODAL USAHA

Disampaikan kepada peserta Calon Wirausaha Baru


WUB -Tahun 2022
Bio Data
• Nama : RUSTANTO
• Tempat/Tgl Lahir : Ciamis, 11 Mei 1972
• Alamat : Kp. Ciherang Wetan 02/02
Ciakar Kec. Cibeureum Kota
Tasikmalaya
• No HP : 082-1188-76197
• Pekerjaan : Pegawai PT. Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-
Madinah Tasikmalaya
• Jabatan : Pejabat Eksekutif Kepatuhan
& Manajemen Risiko
• Moto Hidup : ‘Man Jada Wa Jadda’
Profil Bank Pelaksana
1. PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Al-Madinah Tasikmalaya adalah
badan usaha milik pemerintah daerah
(BUMD/Perseroda) Kota Tasikmalaya yang
didirikan berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun
2009 serta mendapatkan izin usaha dari Bank
Indonesia nomor : 12/85/KEP.GBI/DpG/2010
tanggal 20 Desember 2010.
2. PT. BPRS Al-Madinah Tasikmalaya di
resmikan tanggal 28 Desember 2010
3. PT. BPRS Al-Madinah Tasikmalaya
beralamat di Jln Sutisna Senjaya No.99
Tasikmalaya
4. PT. BPRS Al-Madinah Tasikmalaya
beroperasi dengan system Perbankan
Syariah
RENCANA BISNIS
(Business Plan)
Pengertian Rencana Bisnis

Dokumen tertulis yang menggambarkan rencana


kegiatan usaha jangka pendek dan menengah,
termasuk strategi untuk merealisasikan rencana
tersebut, rencana untuk memperbaiki kinerja
usaha, rencana untuk memperluas jaringan, dan
rencana pemenuhan kehati-hatian sesuai dengan
target dan waktu yang di tetapkan
PIRAMIDA PERENCANAAN BISNIS

VISI DAN MISI

SASARAN STRATEGIS

TUJUAN OPERASIONAL

TUGAS
Manajemen Keuangan
Pengertian
1. Manajemen Keuangan merupakan ilmu dan seni
dalam mengelola uang
2. Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau
aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana cara
memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan
atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang
dimiliki untuk mencapai tujuan.
What does risk really
mean ….?

Otoritas Jasa Keuangan Tasikmalaya © 2020


Merubah ‘mindset’ tentang keuangan

Literasi Keungan dapat ditingkatkan, jika anda memiliki mindset yang benar
yaitu jangan terpikir bahwa UANG = TUJUAN.
Tujuan akhir anda adalah mewujudkan mimpi-mimpi dan bahagia
RASIO KESEHATAN KEUANGAN

Penjelasan untuk masing-masing rasio tersebut adalah sebagai


berikut :
1. Rasio Likuiditas, untuk mengukur aset lancar yang dimiliki
untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak atau keadaan
darurat. Oleh karenanya sering rasio ini disebut juga sebagai
dana darurat
2. Rasio Lancar, digunakan untuk mengukur kecukupan aset
lancar yang dimiliki untuk melunasi hutang jangka pendek.
Jika rasio ini kurang dari 1 berarti secara teknis orang
tersebut tidak mampu melunasi hutang jangka pendeknya.
3. Rasio Tabungan, untuk mengukur kemampuan menabung
disisihkan dari penghasilan. Semakin besar rasio ini, maka
diharapkan semakin besar kemungkinan untuk mencapai
tujuan keuangan. Langkah selanjutnya menempatkan dalam
investasi yang lebih produktif menghasilkan keuntungan
4. Rasio Utang, untuk mengukut besarnya harta yang diperoleh
dari utang. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar
bebabn keuangan untuk mencicil dan semakin besar risiko
keuangan jika karena suatu hal terjadi gagal membayar.
Sikapi Uang Dengan Bijak

1. Pengelolaan uang yang cerdas adalah kunci


keberhasilan keuangan kita
2. Masalah keuangan bukan terletak pada
penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang
salah
3. Pastikan selalu menyisihkan sebagian
penghasilan kita untuk kebutuhan masa depan
MEMBUAT CACATAAN
KEUANGAN SEDERHANA
Contoh Laporan Neraca
RUSTANTO
LAPORAN NERACA KEUANGAN
31 DESEMBER 2019

ASET Rp.   HUTANG DAN KEKAYAAN BERSIH Rp.

ASSE LIKUID HUTANG JANGKA PENDEK


Tabungan Al-Madinah 7,500,000 Hutang Kopkar Al-Madinah 2,000,000
Tabungan Sinarmas Syariah 7,500,000 Hutang MBK 1,000,000
Tabungan Lain-lain 2,000,000 Lainnya 1,200,000
Total Kas/Setara Kas 17,000,000 Total Hutang Jangka Pendek 4,200,000

ASET INVESTASI
Reksadana Saham - HUTANG JANGKA PANJANG
Reksadana Fixed Income - BPRS Al-Madinah-1 32,000,000
Obligasi Ritel - BPRS Al-Madinah-2 8,000,000
Jaminan Hari Tua (JHT) 17,500,000 Pinjaman KPR BTN 65,000,000
Jaminan Pensiun (JP) 8,500,000
Asuransi Bumiputera Syariah 10,000,000
DPLK Muamalat 7,000,000    
Total Aset Investasi 43,000,000 Total Hutang Jangka Panjang 105,000,000

ASET PERSONAL TOTAL HUTANG 109,200,000


RUMAH TINGGAL 160,000,000
PERUM RANCAGEUNENG 140,000,000 NILAI KEKAYAAN BERSIH 365,800,000
TANAH DAN KOLAM 80,000,000    
KENDARAAN 12,500,000
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 5,000,000
PERABOTAN 17,500,000
Total Aset Personal 415,000,000

TOTAL ASET 475,000,000 TOTAL HUTANG & KEKAYAAN BERSIH 475,000,000


Menghitung Harga Pokok
Penjualan (HPP)
Contoh : Menghitung Harga Pokok
Penjualan (HPP) Produksi : Kue Kering
untuk 20 biji
Contoh : Menghitung Harga Pokok
Penjualan (HPP) Produksi : Kue Kering
untuk 20 biji
TEKNIS PEMENUHAN KEBUTUHAN
MODAL USAHA
Mengapa harus pembiayaan?

 Jika dengan menabung akan


membutuhkan waktu cukup lama,
ditambah situasi ekonomi yang
membuat harga barang kadang tidak
pasti
Pembiayaan Wirausaha Baru
1. Program Wirausaha Baru (WUB) adalah
program Pemerintah Kota Tasikmalaya yang
dikerjasamakan dengan PT. BPRS Al-Madinah
Tasikmalaya (Perseroda) yaitu dalam rangka
pencetakan 5.000 (lima ribu) wirausaha baru di
Kota Tasikmalaya.

2. Pembiayaan Wirausaha Baru yang selanjutnya


disebut Pembiayaan WUB adalah pembiayaan
jangka pendek untuk kebutuhan modal kerja
atau investasi kepada orang yang telah
terseleksi dari program Pencetakan Wirausaha
Baru.
TUJUAN
1. Penciptaan peluang usaha, kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan masyarakat dengan cara
memberikan stimulan modal usaha.
2. Meningkatkan semangat dan kapasitas
kewirausahaan masyarakat yang berdaya saing
melalui pendampingan & pembinaan wirausaha
dengan pendekatan pembiayaan bank.
3. Memberikan edukasi, literasi dan inklusi
keuangan syariah kepada masyarakat;
4. Mempersempit tingkat kesenjangan sosial;
5. Mempersempit ruang gerak para pelepas
uang/rentenir serta mendorong, memberdayakan
dan mencetak 5000 (lima ribu) pelaku usaha
mikro (wirausaha).
SASARAN PROGRAM
Pembiayaan Wirausaha Baru (WUB) diberikan secara
perorangan yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Kota Tasikmalaya dengan pola pendampingan
dan mitigasi risiko sbb :
1. Individu
Adalah proses pembiayaan dengan
pendampingan dan mitigasi risikonya dilakukan
bank secara mandiri
2. Kelompok
Adalah pembiayaan perorangan yang karena
epektifitas proses dikelompokan berdasarkan
kesamaan jenis usaha, keterikatan lokasi tempat
tinggal atau lingkungan tempat usaha.
Akad Pembiayaan
1. Pembiayaan Wirausaha Baru (WUB)
menggunakan akad Pembiayaan
Murabahah atau akad lain sesuai prinsip
syariah.
2. Akad Murabahah adalah akad perjanjian
jual-beli pada harga asal (harga
perolehan) antara bank dengan
nasabah. Bank membeli barang yang
diperlukan nasabah kemudian
menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan
ditambah dengan margin keuntungan
yang disepakati.
PROGRAM WUB BUKAN DANA HIBAH

Program Wirausaha Baru tidak


menggunakan dana hibah dari
pemerintah namun dananya
bersumber dari :
1. Modal BPRS (Dana Pihak kesatu);
2. Dana yang berasal dari bank lain
(Dana Pihak Kedua)
Adalah dana-dana pinjaman yang
berasal dari pihak luar yang
memberikan pinjaman pada BPRS.
3. Sumber Dana Masyarakat (Dana
Pihak Ketiga)
Pembiayaan bersubsidi bunga/margin
dan biaya-biaya
1. Setiap nasabah Pembiayaan WUB
dibebaskan dari bunga/margin

2. Setiap nasabah Pembiayaan WUB


dibebaskan dari biaya-biaya yang timbul,
yaitu diantaranya :
a. Biaya administrasi
b. Biaya asuransi
c. Biaya materai, dll

3. Margin dan biaya-biaya nasabah


Pembiayaan WUB menjadi
beban/ditanggung/disubsidi oleh Pemerintah
Kota Tasikmalaya
PROSES PEMBIAYAAN WUB
1 Pengembalian Berkas ke
Permohonan Nasabah
Pembiayaan dari
8 Koordinator Dinas
Evaluasi & Action
Plan 7.1 2
Pengajuan Registrasi Data Oleh
Kembali/Top Up Customer Service/AO

7.3 7.2

Tidak memenuhi
Pembiayaan Pelunasan

kriteria
Bermasalah
7 3
Compliance & IDeb Checking
Pengawasan

4
6 Survey / OTS & Analisa
Akad & Realisasi Pembiayaan
Pembiayaan

5
Komite Pembiayaan
& Compliance
PERSYARATAN PEMBIAYAAN

1. Mengisi dan menanda tangani formulir


permohonan pembiayaan yang ditandatangani
oleh suami/istri.
2. Fotokopi E-KTP suami istri (2 lembar).
3. Foto suami + istri terbaru, ukuran 3 x 4 (1
lembar).
4. Fotokopi Kartu Keluarga (1 lembar).
5. Fotokopi Surat Nikah atau Akta Cerai/Suket
Kematian (jika sudah/pernah menikah).
6. Mengisi / membuat Rencana Anggaran Belanja.
7. Menyerahkan ijazah terakhir dan atau akta nikah
untuk plafond s/d Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah)
dan Kepemilikian agunan untuk plafon > Rp.
2.000.000.
8. Memiliki rekening tabungan (dapat dibuat
setelah ada keputusan persetujuan
pembiayaan).
9. Melampirkan sertifikat Pelatihan WUB.
KELAYAKAN PEMBIAYAAN
1. Memiliki skill usaha dan atau telah mengikuti magang
usaha dan atau dan atau telah memiliki pengalaman
usaha.
2. Usahanya milik sendiri, lokasinya aman dan tidak
berada pada daerah yang dilarang oleh pemerintah.
3. Memiliki proyeksi keuangan (cash flow) dengan
kemampuan mengembalikan angsuran pembiayaan
secara harian atau maksimal mingguan.
4. Memerlukan tambahan modal kerja atau investasi.
5. Tidak termasuk daftar nasabah bermasalah oleh
bank/lembaga jasa keuangan atau lainnya
6. Tidak termasuk usaha yang dilarang sesuai dengan
SK Direksi Nomor :
010/01.BPRS.AT/SK-DIR/VIII/2017 tentang Pedoman
Umum Kebijakan Pembiayaan (PUKP).
JANGKA WAKTU DAN CARA PEMBAYARAN

1. Jangka waktu pembiayaan paling lama


selama 12 (dua belas) bulan
2. Pembayaran angsuran dilakukan secara
harian atau dapat dilakukan secara
mingguan yaitu tergantung kapasitas dan
lokasi tempat usaha.
3. Pembayaran angsuran dilakukan penagihan
oleh petugas kolektor secara konsisten dan
masif sebagaimana disebut pada ayat (2).
4. Petugas kolektor dalam menjalankan
tugasnya wajib menggunakan ‘system
mobile collection’ disertai dengan
pemberian bukti/slip/struktur pembayaran
kepada nasabah.
PLAFON PEMBIAYAAN
1. Plafon pembiayaan minimal Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) dan
maksimal Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah) untuk 1 (satu) orang
nasabah (suami istri)
2. Tidak diperbolehkan memiliki
pembiayaan lebih dari 1 (satu)
fasilitas
TABUNGAN
1. Nasabah pembiayaan diwajibkan memiliki tabungan di
BPRS sebagai rekening penampungan angsuran dan dana
saving nasabah;
2. Jenis tabungan yang digunakan sebagaimana angka (1)
adalah simpanan mudharabah dengan produk Tabungan
KotaKu;
3. Setoran Setoran awal tabungan minimum Rp. 50.000,-
(lima puluh ribu rupiah)
4. Setoran tabungan selanjutnya minimum sebesar 10%
(sepuluh per seratus) dari jumlah angsuran pembiayaan
yang dibayarkan.
5. Setoran tabungan dibayarkan secara bersamaan dengan
angsuran pembiayaan yang seharusnya dibayarkan.
6. Saldo tabungan hanya dapat digunakan/ditarik setelah
pembiayaan dinyatakan lunas oleh BPRS.
7. Bilamana nasabah melakukan wanprestasi atau tidak
dapat memenuhi angsuran pembiayaan dari kewajiban
yang seharusnya dibayarkan, maka BPRS dapat
melakukan debet otomatis terhadap sisa saldo
tabungan.
Simulasi Angsuran Pembiayaan
dan Tabungan
Jumlah Bulan Angsuran/Bulan Tabungan/bulan Setoran/Bulan Setoran/Minggu Setoran/Harian

1.000.000 12 83.333 8.333 91.667 22.917 4.583

2.000.000 12 166.667 16.667 183.333 45.833 9.167

3.000.000 12 250.000 25.000 275.000 68.750 13.750

4.000.000 12 333.333 33.333 366.667 91.667 18.333

5.000.000 12 416.667 41.667 458.333 114.583 22.917


Simulasi Jadwal Angsuran
dan Tabungan
Setoran
Bulan Plafon Angsuran Tabungan Sisa/Saldo
Bulanan Mingguan
Bulan ke-1 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 1.816.667
Bulan ke-2 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 1.633.333
Bulan ke-3 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 1.450.000
Bulan ke-4 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 1.266.667
Bulan ke-5 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 1.083.333
Bulan ke-6 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 900.000
Bulan ke-7 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 716.667
Bulan ke-8 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 533.333
Bulan ke-9 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 350.000
Bulan ke-10 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 166.667
Bulan ke-11 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 (16.667)
Bulan ke-12 2.000.000 166.667 16.667 183.333 45.833 (200.000)
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

Bank dalam menyelesaikan Pembiayaan bermasalah


melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Inventarisasi nasabah Pembiayaan bermasalah
2. Analisis terhadap nasabah Pembiayaan bermasalah
3. Melakukan analisa penyebab timbulnya Pembiayaan
bermasalah
4. Melakukan analisi usaha
5. Melakukan analisis yuridis
6. Menilai kembali jaminan
7. Melakukan tindakan pembinaan
– Melakukan tindakan administrasi berupa syarat
peringatan
– Melakukan kunjungan
– Melakukan pembinaan administrasi manajemen
8. Restruktursasi
9. Monitoring atas pelaksanaan pembinaan dengan cara On
desk monitoring dan On site monitoring
10. Ekseskusi jaminan secara sukarela (parate eksecutie)
11. Eksekusi hukum
12. Penyelesaian secara hukum
13. Tata cara penghapusan (write off)
Selesai...

Anda mungkin juga menyukai