Anda di halaman 1dari 25

BANK UMUM

Pengertian, Tujuan, Fungsi, kegiatan

Oleh: Suaidi Syafiie, S.Hi, M.Si


Pengertian Bank
(Bahasa): Banque (Prancis), banco (Italia) yang berarti peti,
lemari dan bangku. Menyiratkan bahwa berfungsi sebagai
tempat penyimpanan uang, emas, berlian dst.
(Istilah): Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat. (UU RI No 10 Tahun 1998 tgl 10 Nov Ttg
Perbankan)
Bank Umum: Bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah,
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Tujuan
Menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas ekonomi ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak. (Pasal 4
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992)
Fungsi BU
1. Penciptaan uang (Giral); alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan
(kliring).
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran; berkaitan dengan jasa
pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,
penerimaan setoran-setoran dan sistem pembayaran elektronik. Dll;
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat. Di Indonesia dana simpanan
terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu;
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional; memudahkan dan atau
memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun
transaksi modal.
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga; Menyimpan barang-barang berharga
yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang
sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box).
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya; Di Indonesia sudah dapat membayar listrik,
telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar
gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
Fungsi dalam UU
Sebagai penghimpun dan sebagai
penyalur dana masyarakat. (Pasal 3
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992)
Kegiatan Usaha BU
Menghimpun Dana (Funding): a. Simpanan Giro (Demand
Deposit), b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit),
c. Simpanan Deposito (Time Deposit)
Menyalurkan Dana (Lending): biasanya berbentuk kredit.
Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi : a.
Kredit Investasi, b. Kredit Modal Kerja, c. Kredit Perdagangan,
d. Kredit Produktif, e. Kredit Konsumtif, f. Kredit Profesi.
Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services): a. Kiriman
Uang (Transfer); b. Kliring (Clearing); c. Inkaso (Collection); d.
Safe Deposit Box; e. Bank Card (Kartu kredit); f. Bank Notes;
g. Bank Garansi; h. Bank Draft; i. Letter of Credit (L/C); j. Cek
Wisata (Travellers Cheque); k. Menerima setoran-setoran; l.
Melayani pembayaran-pembayaran; m. Bermain di dalam pasar
modal.
BANK DALAM
KEPEMILIKAN
BANK (MILIK)

PEMERINTAH SWASTA NASIONAL KOPERASI ASING CAMPURAN


1. BNI 1. BCA BUKOPIN 1. BANK OF TOKYO 1. PINDONESIA
2. BRI 2. MEGA BANK UMUM KOPERASI INDONESIA) 2. MERINCORP
PEM. DAERAH 3. DANMON 2. HONGKONG BANK 3. SAKURA
1. B. JATENG
2. B. DIY
B. NTB
BANK SYARIAH
DEFINISI
Bank yang kegiatannya penghimpun dan
penyalur dana masyarakat yang usahanya
berdasarkan prinsip-prisip syariah/hukum
islam dan dikenal dengan bank islam

Menurut Mannan (1994): Mekanisme


perbankan Islam yang berdasarkan prinsip
mitra adalah bebas bunga.
Fungsi Bank
P 4 UU No.10 1998:
1) meningkatkan pemerataan
2) pertumbuhan ekonomi
3) stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak
Prinsip Syariah:
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan
prinsip penyertaan modal (musyarakah)pinsip
jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah) atau pembiyaan
barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan
adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina).
Bank Syariah berdiri di atas Bank
Konvensiol
Sesuai dengan UU perbankan nomor 10
tahun 1998, bank umum pun dapat
menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syarih asal sesuai
dengan ketentuan yang diterapkan oleh
Bank Indonesia
Operasionalisasi BS

1. Penghimpun dan penyalur dana


2. Memperoleh laba atas jasa penyaluran
dana
3. Membagi laba dengan nasabah sesuai
kontrak yang disepakati
4. Menyelenggarakan berbagai jasa
keuangan dan memperoleh imbalan
berupa fee (fee based income)
Jasa bank syariah

1. Pendapatan fee based income (jasa-jasa


bank) dari bagi hasil bukan bunga
2. Pendapatan jasa-jasa bank sebagai ujrah
dan bertransaksi sesuai syariah
3. Pendapatan fee based adalah pendapatan
yang halal
Larangan BUS

1. Melakukan yang bertentangan dengan


prinsip syariah
2. Melakukan kegiatan jual beli saham
secara langsung di pasar modal
3. Melakukan kegiatan usaha asuransi
kecuali sebagai agen pemasaran produk
asuransi syariah
Kegiatan Usaha BUS
1. Menghimpun dana dalam bentuk
simpanan (giro, tabungan dll)
berdasarkan akad wadi’ah
2. Menghimpun dana berbentuk investas
berupa deposito dan tabungan
berdasarkan akad mudharbah dll
BUK-BUS (BE BEING)
1. Anggaran dasar sesuai dengan AD BS
2. Memenuhi persyaratan permodalan
3. Sesuai dengan persyaratan Direksi dan
DEKOM (Dewan Komesaris)
4. Membentuk DPS
5. Menyajikan laporan khusus BS
6. Wajib mencantumkan:
a. kata Syariah
b. Logi iB pada formulir, warkar, kantor dan
jaringan kantor bank syariah
7. Dilarang beroperasi secara konvensional kecuali
dalam rangka penyelesaian hak dan kewajiban
dari kegiatan secara konven
8. Wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah paling lambat 60 hari setelah
mendapatkan izin untuk berubah dari BK ke BS
9. Wajib melaksanakan hak dan kewajiban dari
kegiatan usaha secara konvensional paling lambat
1 tahun sejak tanggal izin perubahan dari BK ke
BS
Aspek Bank syariah Bank konvensional

Akad & Aspek Legalitas Hukum Islam dan Hukum Positif


Hukum Positif
Lembaga Penyelesaian BAMI dan BANI
Sengketa BASYARNAS
Struktur organisasi DSN dan DPS Tidak ada

Investasi Halal Halal dan haram

Prinsip organisasi Bagi hasil, jual beli dan Perangkat bunga


sewa
Tujuan Profit dan falah oriented Profit oriented

Hubungan nasabah Kemitraan Debitor-kreditor


Perbandingan BS & BK
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

1. Melakukan investasi2 yang halal Investasi yang halal dan haram


saja

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual Memakai perangkat bunga


beli, atau sewa

3. Profit dan falah oriented Profit oriented

4. Hubungan dengan nasabah dalam Hubungan dengan nasabah dalam


bentuk hubungan kemitraan bentuk hubungan debitor-kreditor

5. Penghimpunan dan penyaluran dana Tidak terdapat dewan sejenis


sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI
HASIL
No BUNGA BAGI HASIL

1 Penentuan bunga dibuat pada Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi


waktu akad dengan asumsi harus hasil dibuat pada waktu akad dengan
untung kemungkinan untung rugi

2 Besarnya persentase berdasarkan Besarnya rasio bagi hasil


jumlah uang (modal) yang berdasarkan pada jumlah keuntungan
dipinjam yang diperoleh

3 Pembayaran bunga tetap sesuai Bagi hasil. Bila merugi pada proyek
perjanjian meskipun proyek yang yang dijalankan maka ditanggung
dijalankan untung atau rugi kedua belah pihak
RUMUS
BUNGA: Modal x Hari (31/bulan) : 365
(Tahun) Hari x Persen = Rp
Modal : Total Modal x Pendapatan x
Nisbah = Rp
BAGI HASIL
Modal : Total Modal x Pendapatan x Nisbah = Rp

Contoh: Riky memiliki deposito Nominal 10.000.000 dalam


jangka waktu 1 bulan (1-Januari-1Februari 2015). Nisbah :
57% untuk deposan dan 43% bank. Jika pendapatan
deposito adalah 30.000.000, dan total modal masuk
950.000.000.
Berapa keuntungan yang didapat Rifky?

Jadi: 10.000.000 : 950.000.000 x 30.000.000 x 57% =Rp.


180.000.
BUNGA
Modal x Hari (31/bulan) : 365 (Tahun) Hari x Persen
= Rp

Contoh: Riky memiliki deposito Nominal


10.000.000 dalam jangka waktu 1 bulan (1-
Januari-1Februari 2015). Bunga 20%

Berapa keuntungan yang didapat Rifky?

Jadi: Rp. 10.000.000 x 31 : 365 x 20% = Rp.169.863


RUMUS BUNGA
Modal x Hari (31/bulan) : 365 (Tahun) Hari
x Persen = Rp

Contoh: Riky mengambil deposito 1 bulan (1-


Januari-1Februari 2014) dengan modal Rp 10
Juta. Hari X (dikali) 31 (Bulan). Hari : (dibagi)
365 (Tahun). X(dikali) 57/43% (persen di sini
sesuai dengan kebijakan bank, kemudian
dihitung dengan rumus sebagaimana di atas.

Anda mungkin juga menyukai