Anda di halaman 1dari 42

MANAGEMEN KEUANGAN II

SUMBER DANA
JANGKA PENDEK

UNIVERSITAS PAMULANG

By.Gatut D Purwoko
LAPORAN KEUANGAN

1 LAPORAN NERACA

2 LAPORAN RUGI/LABA

3 LAPORAN PERUBAHAN
MODAL

4 LAPORAN ARUS KAS

CATATAN ATAS
5 LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN NERACA

Laporan Neraca Adalah suatu laporan


keuangan yang didalamnya terdapat beberapa
informasi mengenai akun-akun aktiva, serta hal-
hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam
satu periode.
AKTIVA (Harta)
NERACA
PASIVA
(Hutang+Modal)
RUMUS :
AKTIVA = HUTANG + MODAL
LAPORAN NERACA

AKTIVA PASSIVA
A AKTIVA LANCAR Rp. C HUTANG LANCAR  
  KAS 440,000   HUTANG DAGANG 330,000
  PIUTANG 550,000   HUTANG WESEL 440,000
  PERSEDIAAN 1,650,000   HUTANG LAINNYA 220,000

  TOTAL A.LANCAR 2,640,000   TOTAL HUTANG LANCAR 990,000


           
B AKTIVA TETAP 1,210,000 D HUTANG JK PANJANG 440,000
      E MODAL SENDIRI 2,420,000
  TOTAL AKTIVA 3,850,000   TOTAL PASSIVA 3,850,000
           
LAPORAN NERACA

 KAS  KENDARAAN
 PIUTANG  MESIN
 PERSEDIAAN  TANAH
 BANGUNAN
PENGERTIAN MANAGEMEN KEUANGAN

Hutang
Dagang

Hutang
Pajak

Hutang Bank
Jangka
Pendek
PENGERTIAN MANAGEMEN KEUANGAN
PENGERTIAN MANAGEMEN KEUANGAN
PENGERTIAN MANAGEMEN KEUANGAN

DEFINISI

Laporan Laba Rugi adalah laporan


keuangan suatu perusahaan yang
mengukur keuntungan atau kerugian
suatu perusahaan dalam periode
waktu tertentu. Laporan laba rugi
biasanya dibuat setiap bulan, kuartal,
dan tahun. Laporan ini berguna
untuk mengukur kemajuan atau
kemunduran keuangan sebuah
perusahaan dengan hasil akhir yang
menunjukkan laba atau rugi yang
dihasilkannya.

RUMUS :
PENJUALAN – BIAYA = LABA /RUGI
LAPORAN RUGI/LABA

KETERANGAN JUMLAH

SALES PENJUALAN 5.500.000

  HPP 4.060.000

GROSS PROFIT LABA KOTOR 1.440.000

  BIAYA OPERASI 1.184.000

EBIT LABA OPERASI 256.000

  BIAYA BUNGA 26.000

EBT LABA SEBELUM PAJAK 230.000

  PAJAK 115.000

EAT LABA BERSIH SETELAH PAJAK 115.000


SUMBER DANA JANGKA PENDEK

DEFINISI
adalah Sumber dana yang
digunakan untuk pembiayaan
suatu aset atau barang yang
jangka waktunya dibawah 1
tahun.
SUMBER DANA JANGKA PENDEK

Dibagi dalam 2 tipe, yaitu :

1. Pendanaan Spontan, dan


2. Pendanaan yang memerlukan
Negoisasi.
PENDANAAN SPONTAN
Contoh Pendanaan Spontan yang paling banyak
dipergunakan oleh perusahaan adalah : Hutang
Dagang.
Disini Perusahaan mendapatkan Sumber dana
Jangka Pendek dari pendanaan Hutang jangka
Pendek ini.
Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan Jangka
Waktu Pembayaran 1 Bulan, Disisi lain
Perusahaan bisa memanfaatkan hal ini dengan
menjual barang dengan tempo pembayaran paling
lama 15 hari. Jadi Perusahaan bisa menjual
barang tanpa Modal Sendiri.
PENDANAAN SPONTAN

Daya tarik dari Pendanaan Spontan adalah


1.Bahwa perusahaan tidak perlu melakukan
negosiasi atau perundingan formal untuk
menambah atau mengurangi dana yang
diperlukan.
2.Pengunduran sedikit dari waktu yang
dijanjikan tidak segera mendapatkan teguran
dari Supllier.
PENDANAAN SPONTAN

Secara umum terdapat 3 tipe


hutang dagang, yaitu :
1.Open Account,
2.Notes Payable, dan
3.Trade Acceptance
PENDANAAN SPONTAN

1.Open Account,
Adalah tipe yang paling populer, dan tipe ini
menunjukkan bahwa penjual mengirimkan
barang kepada pembeli dilengkapi dengan
Faktur yang menyebutkan barang yang
dikirim, harga per satuan, harga
keseluruhan, dan syarat2 pembayaran.
Setelah pembeli menandatangani tanda
penerimaan barang, pembeli berarti
menyatakan berhutang kepada penjual.
PENDANAAN SPONTAN

2.Notes Payable,
Disini Pembeli membuat surat pernyataan
berhutang secara resmi kepada penjual,
disertai kapan akan dilunasi hutang
tersebut.
Cara ini sering dilakukan setelah pembeli
tidak melunasi Open account.
PENDANAAN SPONTAN

3. Trade Acceptance,
a. Disini Penjual menarik Draft
kepada pembeli yang menyatakan
kapan draft tersebut akan dibayar.
b. Draft ini kemudian “dijamin” oleh
Bank yang akan membayar draft
tersebut. Setelah itu barulah
penjual mengirim barang tersebut.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Pendanaan Yang memerlukan Negosiasi,


terdiri dari:
1.Money Market Credit
Bankers Acceptance (BA)
2.Kredit Jangka Pendek.
a. Unsecured Loans
b. Secured Loans
3. Pembiayaan dgn Piutang
4. Pembiayaan dengan Persediaan
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Banker’s Acceptance (BA)


Untuk perusahaan yang berbinis pada perniagaan
internasional atau domestik, BA dapat menjadi
sumber penting untuk pendanaan.
Misalnya :
Perusahaan di Ind akan meng Impor barang dari
suatu perusahaan di AS. Ke 2 perusahaan setuju
untuk menggunakan Time draft berjangka 90 hari
untuk pembayarannya.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI
 Perusahaan di Indonesia akan mengatur Letter
of Credit dengan Banknya di Indonesia,
dimana Bank tersebut akan setuju untuk
membayar draft atas perusahaan tersebut
apabila ditunjukkan oleh bank di AS.
 Perusahaan di AS akan mengirimkan barang
yang dipesan dan pada saat yang sama
meminta perusahaan di Indonesia untuk
membayar dengan draft tersebut.
 Perusahaan di AS akan membawa draft
tersebut ke Bank di AS.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Bank di AS akan meminta Bank


di indonesia untuk membayar
draft tersebut bila telah jatuh
tempo atau dengan kata lain
Bank di Indonesia menjamin
bahwa pembelian barang tersebut
akan dibayar.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI
2. Kredit Jangka Pendek
Dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
a. Unsecured Loans,
 Adalah kredit yang diberikan oleh suatu bank
kepada perusahaan tanpa suatu agunan fisik
tertentu.
 Jaminannya adalah kelayakan usaha yang
dibiayai dari kredit tersebut.
 Unsecured Loans, biasanya diberikan dalam
bentuk suatu “Line of credit” dengan
perjanjian “Revolving Credit” atau
“Berdasarkan Atas Transaksi”.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

 Kredit tersebut secara formal ditunjukkan oleh


suatu Promisory Note yang di TTD oleh
debitur yang menjelaskan kapan hutang
tersebut akan dilunasi beserta bunganya.

Macam-macam Unsecured Loans, adalah:


a) Line Of Credit.
Merupakan kesepakatan antara Bank dan
debitur yang menyertakan jumlah maksimal
kredit yang dapat dinikmati oleh debitur pada
suatu waktu. (Jangka Waktu 1 tahun & dapat
diperpanjang)
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

b) Revolving Credit Agreement


Adalah merupakan komitmen legal yang
diberikan oleh bank untuk menambah
jumlah kredit sampai dengan jumlah
tertentu. Misal :
Batasan kredit yang diberikan adalah
sebesar Rp.5.000.000,- Debitur baru
menggunakan Rp.3.000.000,-Bank tetap
menyediakan dananya s/d
Rp.5.000.000,-
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Maka untuk itu, debitur dikenakan biaya :


Biaya Bunga
Commitment Fee atas dana yang tidak
digunakan.

c)Kredit Berdasarkan Transaksi


Contoh :
Line Credit yang digunakan untuk
kontraktor sebagai modal kerja usahanya
sambil menunggu turunnya termin
pembayaran.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

b. Secured Loans,
 Adalah kredit yang diberikan oleh suatu
bank kepada perusahaan dengan
memberikan suatu agunan fisik tertentu
sesuai dengan Undang-Undang Perbankan
tahun 1992.
 Agunan yang diminta kreditur pada dasarnya
dimaksudkan untuk dijual apabila debitur
tidak mampu membayar kreditnya.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI
 Dalam pemberian kredit, kita mengenal
yang namanya 5 C, yaitu :
 Capacity --> Kemampuan  Laba
 Charakter --> Apakah pernah masuk
Daftar Hitam perbankan
 Capital  Neraca / Resiko Leverage
 Collateral (agunan Fisik atau Kontrak)
 Condition of economic (Persaingan)
 Kesulitan Evaluasi berasal dari variable :
 Bersifat kualitatif (Watak peminjam)
 Masa depan yang tidak pasti.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

3. Pendanaan Dengan Memanfaatkan


Piutang Dagang.
Pemanfaatan Piutang dagang untuk
memperoleh dana jangka pendek dapat
dilakukan dengan :
a. Menjaminkan (Pledging) piutang
tersebut kepada kreditur, atau
b. Menjualnya (Factoring) ke perusahaan
anjak piutang (atau Bank)
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

a. Pledging (Menjaminkan Piutang)


 Piutang digunakan sebagai agunan
untuk memperoleh kredit jangka
pendek.
 Jumlah kredit akan dinyatakan dalam
bentuk % dari piutang yang
dijaminkan. Umumnya Debitur akan
membayar “Processing Fee” , besarnya
biasanya 1% dari piutang yang
dijaminkan.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

 Jumlah kredit yang diberikan


sebesar 60% - 70% dari Piutang.
 Biasanya suku bunga kredit yang
diberikan sebesar 2% - 4% diatas “
Prime Lending Rate”.
 Misalnya : PT ABC mempunyai
Omzet penjualan kredit/hari rata2
sebesar Rp.20 juta. Umur rata2
piutang adalah selama 60 hari.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

 Dengan demikian maka Rata2


piutang dagang mencapai Rp.1,200
juta. Semua Piutang yang
dijaminkan ke bank akan
memberikan kredit sebesar 75% dari
Rata2 Piutang dengan Suku Bunga
2,5% diatas Prime Lending rate
sebesar 16,5%. Kredit yang akan
diberikan sebesar Rp.900 Juta (75%
dari 1,200 Juta) selama 60 hari.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

 Disamping itu debitur dibebani biaya


Processing Fee sebesar 0,75%, untuk piutang
yang dijaminkan. Dengan demikian maka
perhitungan biaya kredit tersebut adalah :
 Menentukan Bunga yang dan biaya
lain :
 Processing Fee = (0,75% x 20 jt x 60
hari = Rp.9 Juta
 Bunga = 19% x 900 jt x 60/365 =
= 28,11 Juta
Total Biaya = 9 + 28,11 =37,11 Juta.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

b. Factoring (Menjual Piutang)


 Perusahaan menjual Piutang
dagang mereka kepada mereka
kepada perusahaan/bank yang
akan mengambil alih resiko
penagihan piutang tersebut
seandainya tidak tertagih.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Factoring dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


1. Maturity Factory
adalah Perusahaan anjak piutang yang
membeli semua piutang perusahaan
dan setiap bulan membayar ke
perusahaan sebanyak piutang yang
jatuh tempo saja.
Fee yang diterima biasanya 1-2% dari
piutang yang dijual.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Contoh :
PT ABC ingin menghindari proses
pengumpulan piutang, untuk itu semua
piutangnya dijual (factoring).
Pada akhir bulan perusahaan anjak
piutang menyediakan dana sebanyak
“Piutang” yang jatuh tempo pada bulan
tersebut. Apabila rata2 setiap bulan
terdapat piutang jatuh tempo sebanyak
Rp.500.000.000,- dan komisi factoring
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Adalah sebesar 1,5%/bln, maka PT


ABC akan membayar (1,5% x
Rp.500 Juta=7,5 juta) atau 90 juta
(12 x Rp.7,5 juta)
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

4. Pendanaan dengan Persediaan


Ada beberapa cara untuk menggunakan
persediaan :
a. Floating
Debitur memberikan hak kepada kreditur
atas barang-barang (persediaan) yang
dijadikan agunan.
Cara ini merupakan cara yang paling
sederhana tetapi paling tidak aman bagi
kreditur.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

 Debitur tetap mempunyai kontrol


sepenuhnya atas persediaan tersebut.
Ia bisa menjual dan mengganti
persediaan tersebut sesuai dengan
keinginannya.
 Pada umumnya jumlah kredit yang
diberikan hanyalah merupakan %
yang cukup kecil dibandingkan
dengan nilai persediaan yang
dijaminkan.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

b. Chattel Mortgage Agreement


Bank/kreditur melakukan identifikasi
atas barang2 tertentu. Debitur tetap
mengelola persediaan tersebut, tetapi
baru bisa menjual dengan persetujuan
kreditur.
Cara ini cukup mahal, karena diperlukan
identifikasi terhadap barang2 tertentu.
Karena itu umumnya hanya dilakukan
untuk barang2 seperti Mesin atau barang
modal.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI
Dengan cara ini debitur tidak diijinkan
untuk menjual atau menggunakan
persediaan tersebut tanpa persetujuan
kreditur. Perusahaan pengelola akan
menerima Fee dari kegiatan tersebut.
Contoh :
PT ABC akan menggunakan FWA. Kredit
yang diinginkan adalah untuk 90 hari,
dengan nilai persediaan sebesar
Rp.1.000.000, dan bank akan memberikan
kredit sebesar 70% dari nilai persediaan tsb.
PENDANAAN YANG MEMERLUKAN
NEGOSIASI

Dengan demikian maka jumlah kredit yang


diperoleh adalah Rp.700 Juta (70% x
1.000.000.000,0). FWH fee sebesar
Rp.110.000,-/hari dan tingkat bunga sebesar
17% per tahun, maka :
FWH Fee= (110.000)(90)
= 9,90 jt
Bunga = (17%)(700 jt)(90/365)=29,34 jt
Total Biaya
=39,24jt

Anda mungkin juga menyukai