Anda di halaman 1dari 13

Edgar Rekitana

2261141
A3 Manajemen 2022

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT


MOUNTAIN DAIRY


PENDAHULUAN

PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di


bidang industri susu dan produk susu. Mereka fokus pada produksi, pengolahan,
dan distribusi produk susu seperti susu segar, susu steril, yoghurt, keju, dan
produk turunannya. PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk. (Perseroan) didirikan pada
tahun 2004 dengan pabrik pertama berlokasi di Bogor dengan target market
wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia,
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik
pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan
pangsa pasarnya ke negara negara di Asia.
TINJAUA PUSTAKA
N
Menurut Kasmir (2016:66), mengemukakan analisis laporan keuangan
bahwa agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan
dimengerti oleh berbagai pihak, maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan.
Hasil analisis laporan keuangan juga akan
memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja
manajemen selama ini. Analisis rasio keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam
lima aspek rasio keuangan perusahaan (Kasmir:2016) ,yaitu:

1. Rasio likuiditas

Rasio Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan


perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek,
umumnya kurang dari satu tahun yang mencerminkan ukuran-
ukuran kinerja manajemen ditinjau dari sejauh mana manajemen
mampu mengelola modal kerja yang didanai dari hutang lancar dan
saldo kas perusahaan. Beberapa rasio yang digunakan :

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi
(dibubarkan) (Kasmir, 2016:151). Rasio solvabilitas dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Rasio Hutang Terhadap Aset (Debt to Assets Ratio)

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity


Ratio)
c. LTDtER (Long Term Debt to Equity Ratio)

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk


mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang
dimilikinya (Kasmir, 2016:172). Rasio aktivitas yang digunakan
adalah:

a. Rasio Perputaran Piutang (Receivabel Turn Over)

b. Rasio Perputaran Persediaan (Investory Turn


Over)

c. Rasio Modal Kerja (Working Capital Turnover)

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai


kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan (Kasmir, 2016:196). Rasio profitabilitas dibagi menjadi
4 jenis, yaitu:

a. Rasio Pengembalian Atas Aset (Return On


Assets)

b. Rasio Pengembalian Atas Modal (Return On


Equity)

c. Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

HASIL PENELITIAN
Dari informasi laporan posisi keuangan konsolidasi interim yang
diberikan, saya dapat melihat data terkait liabilitas dan ekuitas sebagai
berikut:
Total Liabilitas per 31 Maret 2022: Rp1.591.729 triliun Total Liabilitas per
31 Desember 2021: Rp995.494 juta
Sementara untuk informasi ekuitas, gambar tidak memberikan rincian
jumlah ekuitas pada periode tersebut.
Dengan data liabilitas di atas, saya dapat menganalisis perubahan leverage
sebagai berikut:
1. Total liabilitas mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari
Rp995.494 juta pada akhir 2021 menjadi Rp1.591.729 juta per 31
Maret 2022, atau naik sekitar 59,8%.
2. Peningkatan liabilitas ini kemungkinan disebabkan oleh
peningkatan liabilitas jangka pendek, terutama utang usaha dan
pinjaman jangka pendek yang meningkat dari Rp326.675 juta
menjadi Rp414.919 juta.
3. Kenaikan liabilitas yang cukup besar ini mengindikasikan bahwa
rasio leverage perusahaan seperti rasio utang terhadap aset dan rasio
utang terhadap ekuitas juga mengalami peningkatan pada periode 31
Maret 2022 dibandingkan akhir 2021.

Berdasarkan informasi laporan posisi keuangan konsolidasi interim yang


diberikan, saya dapat menganalisis leverage faktor PT Cisarua Mountain
Dairy Tbk sebagai berikut:
Total Liabilitas per 31 Maret 2022: Rp1.591.729 juta Total Ekuitas per 31
Maret 2022: Rp4.966.782 triliun
Total Liabilitas per 31 Desember 2021: Rp995.494 juta Total Ekuitas per 31
Desember 2021: Rp4.696.939 triliun
1. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) 31 Maret 2022 =
1.591.729 / (1.591.729 + 4.966.782) = 0,24 atau 24% 31 Des 2021 =
995.494 / (995.494 + 4.696.939) = 0,17 atau 17% Rasio meningkat
dari 17% menjadi 24%, menunjukkan leverage yang lebih tinggi.
2. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) 31 Maret 2022
= 1.591.729 / 4.966.782 = 0,32 atau 32% 31 Des 2021 = 995.494 /
4.696.939 = 0,21 atau 21% Rasio meningkat dari 21% menjadi 32%,
menunjukkan leverage yang lebih tinggi.
Peningkatan rasio leverage ini disebabkan oleh kenaikan total liabilitas
yang cukup signifikan sebesar 59,8% dari Rp995.494 juta pada akhir 2021
menjadi Rp1.591.729 juta per 31 Maret 2022. Kenaikan ini terutama
didorong oleh peningkatan liabilitas jangka pendek seperti utang usaha
dan pinjaman jangka pendek.
Sementara itu, total ekuitas meningkat tipis 5,7% dari Rp4.696.939 juta
menjadi Rp4.966.782 juta pada periode yang sama. Kenaikan ekuitas yang
lebih rendah dibandingkan kenaikan liabilitas menyebabkan rasio leverage
meningkat.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas yang analisis mencakup perhitungan rasio lancar, rasio


kas, rasio cepat dan rasio Workingcapitaltototalasset. Adapun nilai hasil
perhitungan tiap-tiap rasio likuiditas bisa dilihat pada perhitungan berikut:

Tabel 1. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Likuiditas

Tahun 2021-2022

Tahun
No Keterangan
2021 2022
1 CurrentRatio 3,439% 3,694%
2 CashRatio 0,803% 1,087%
3 QuickRatio 2,689% 2,887%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Nilai currentratioPT Cisarua


Mountain Dairy Tbk pada tahun 2021 sebesar 3,439% tahun 2022 sebesar 3,694%
. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berarti pada tahun 2021ke 2022
sebesar 0,255%
Nilai cashratioPT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar 0,803%, dan
tahun 2022 sebesar 1,087%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
berarti pada tahun 2021 ke 2022 sebesar 0,284%

Nilai quickratioPT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar 2,689%, dan
tahun 2022 sebesar 2,887%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
berarti pada tahun 2021 ke 2022 sebesar 0,181%

Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang analisis mencakup perhitungan rasio total asset
terhadap utang, rasiodebttoequity,rasiolongtermdebttoequity danrasiotimefointerestearned. Adapun
nilai hasil perhitungan tiap-tiap rasio solvabilitas bisa dilihat pada tabel
2. Sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio

Solvabilitas Tahun 2021-2022

Tahun
No Keterangan
2021 2022
1 DebttoAssetRatio 2,09% 2,32%
2 DebttoEquityRatio 0,92% 0,75%
3 Longtermdebtto
0,54% 0,44%
equityratio

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Nilai total assetratio PT


Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar 2,09%, dan tahun 2022 sebesar
2,32%.

Nilai debttoequityratioPT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar


0,92% dan tahun 2022 sebesar 0,75%.

Nilai longtermtermdebttoequityratioPT Cisarua Mountain Dairy Tbk


tahun 2021 sebesar 0,54%, tahun dan tahun 2022 sebesar 0,44%.

Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang analisis mencakup perhitungan rasio Perputaran
piutang, rasio Perputaran total aset, dan rasio Perputaran Modal Kerja
(workingcapitalturnover). Adapun nilai hasil perhitungan tiap
-tiap rasio aktifitas bisa dilihat pada perhitungan berikut: Tabel 3.

Hasil Perhitungan Keseleruhan Rasio

Aktivitas Tahun 2021-2022

Tahun
No Keterangan
2021 2022
1 ReceivableTurnOver 3,91% 4,34%
2 TotalAssetsTurn
1,31% 1,24%
Over
3 WorkingCapitalT
4,04% 3,14%
urn
Over

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai ReceivableTurn OverPT


Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar 3,91%, dan 2022 sebesar 4,34% .

Nilai Total AssetsTurnOver PT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021


sebesar 1,31%, tahun dan tahun 2022 sebesar 1,24 %.

Nilai Working Capital Turn Over PT Cisarua Mountain Dairy Tbk


tahun 2021sebesar 4,04%, dan tahun 2022 sebesar 3,14%.

Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yang analisis mencakup perhitungan rasio margin laba
kotor, rasio margin laba operasi, rasio margin laba bersih, rasio tingkat
pengembalian aset dan tingkat pengembalian ekuitas. Adapun nilai hasil
perhitungan tiap-tiap rasio profitahilitas bisa dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Profitabilitas

Tahun 2021-2022

Tahun
No Keterangan
2021 2022
1 ReturnonAsset 0,11% 0,11%
2 ReturnonEquity 0,21% 0,19%
3 NetProfitMargin 0,08% 0,08%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai ReturnonAssets
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar 0,11%, dan tahun 2022 sebesar
0,11%.

Nilai Returnon Equity PT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar
0,21%, dan tahun 2022 sebesar 0,19%.

Nilai NetProfitMargin PT Cisarua Mountain Dairy Tbk tahun 2021 sebesar


0,08%, dan tahun 2022 sebesar 0,08%.

PEMBAHASAN
Hasil analisis rasio Likuditas dapat diketahui bahwa pada tahun 2021-2022
PT Cisarua Mountain Dairy mempunyai kinerja yang termasuk kategori baik
berdasarkan current ratio, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu
mengembalikan seluruh hutang jangka pendek dengan melalui aktiva lancar. Dan
untuk kinerja likuiditas berdasarkan quick ratio yang baik karena mengalami
kenaikan dan perusahaan tidak harus menjual persediaan jika akan melunasi
hutang lancarnya.Untuk kinerja likuiditas berdasarkan cashratio angka minimal 1 dan
pada tahun 2021 masih dibawah angka minimal artinya pada tahun 2021
perusahaan kurang baik dalam mengelola kewajiban lancar dan kas yang tersedia,
sedangkan tahun 2022 sudah baik

Hasil analisis rasio Solvabilitas berdasarkan Nilai Debt to Equity Ratio


pada tahun 2021 sebesar 0,92 dan 2022 sebesar 0,75, Artinya, keadaan
perusahaan sudah baik, perusahaan bisa nmenjamin keseluruhan kewajiban dengan
modal perusahaan karena angka rasio perusahaan dibawah angka maksimal 1.
Rasio ini dikatakan semakin baik apabila semakin rendah angka rasio sebab total
uatang perusahaan dijamin dengan modal sendiri.

Berdasarkan nilai DebttoAssetRatiotahun 2021 sebesar 2,09 dan tahun 2022


sebesar 2,32. Hal ini berarti pada tahun 2022 terjadi kenaikan sebesar 0,23
dibandingkan tahun 2021. Perusahaan dikatakan kurang baik, karena rasio
perusahaan masih diatas angka maksimal 1 dan rasio dikatakan baik apabila
semakin rendah angka rasio maka perusahaan akan bisa menjamin total utang
perusahaan.

Berdasarkan nilai Longtermdebttoequityratio pada tahun 2021 sebesar


0,54 dan pada tahun 2022 sebesar 0,44, terjadi penurunan sebesar 0,10% pada
tahun 2022. Artinya, keadaan perusahaan sudah baik
karena mampu membayar kewajiban jangka panjang peruahaan. Semakin rendah
rasio maka akan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjang perusahaan

Hasil analisis rasio Aktivitas Nilai receivable turn over ratio tahun
2021 sebesar 3,91 dan tahun 2022 sebesar 4,34 artinya terjadi kenaikan pada
tahun 2022. Semakin tinggi perputaran dalam suatu periode maka kondisi
perusahaan semakin efisien karena bisa mampu mengelola piutangnya.

Nilai workingcapitalturnoverratio pada tahun 2021 sebesar 4,04 dan


tahun 2022 sebesar 3,14. Pada tahun 2021 rasio perusahaan 4,04 kali, yang berarti
perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Akan tetapi pada tahun 2022
mengalami penurunan menjadi 3,14. Semakin besar rasio ini semakin baik bagi
perusahaan, hal ini menunjukkan perusahaan tersebut sudah memanfaatkan modal
kerja dengan efisien.

Hasil analisis rasio Profitabilitas Berdasarkan nilai ReturnonAsset pada


tahun 2021 sebesar 0,11 dan tahun 2022 sebesar 0,11 sama. Artinya cenderung
sama antar kedua tahun tersebut tidak terjadi kenaikan. Semakin besar Return on
Asset semakin baik bagi perusahaan, yang berarti perusahaan mampu mengelola
keseluruhan aktiva untuk nmenghasilkan laba

Berdasarkan nilai Return on Equity tahun 2021 sebesar 0,21 dan tahun
2022 sebesar 0,19, artinya terjadi penurunan pada tahun 2022 sebesar 0,1. Artinya
pada tahun 2021 sudah baik dan tahun 2022 kurang baik. Semakin besar angka
rasio ini berarti peusahaan semakin baik dalam mengelola modal sendiri untuk
menghasilkan laba

Berdasarkan nilai NetProfitMargin/Laba pada tahun 2021 sebesar 0,08 dan


tahun 2022 sebesar 0,08 berarti sama tidak terjadi kenaikan maupun penurunan.
Jadi tidak ada keuntungan dan kerugian juga. Semakin besar rasio ini berarti
semakin baik bagi perusahaan, karena semakin besar keuntungan perusahaan yang
didapatkan dari penjualan

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi terhadap laporan keuangan PT Cisarua
Mountain Dairy Tbk dapat ditarik beberapa kesimpulan :

1. Bila ditinjau dari segi Likuiditas, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk


memiliki keadaan keuangan yang cukup baik sebab memiliki rasio
likuiditas yang tinggi untuk membayar kewajiban yang segera jatuh tempo
dengan menggunakan aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan.

2. Bila ditinjau dari segi Solvabilitas (leverage), PT Cisarua Mountain Dairy


Tbk memiliki kondisi keuangan cukup baik sebab berhasil mengurangi
pembiayaan aset oleh hutang (modal asing) dan sepenuhnya menggunakan
modal sendiri dalam kegiatan operasional perusahaan.

3. Bila ditinjau dari segi Aktivitas, selama periode akuntansi tahunn- tahun
sebelumnya bisa dikatakan memiliki kondisi keuangan cukup dinamis dan
tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dari kemampuan PT Cisarua Mountain
Dairy Tbk mengelola piutang dengan rasio perputaran piutang yang cepat
sehingga menguntungkan bagi PT Cisarua Mountain Dairy Tbk

4. Bila ditinjau dari segi Profitabilitas, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk


mampu mempertahankan tingkat keuntungan perusahaan bahkan
meningkatkan persentase keuntungan meskipun tidak terlalu besar.
Kondisi keuangan perusahaan dinilai cukup baik sebab konsisten
menghasilkan laba.

5. Dengan demikian, faktor utama yang mendorong peningkatan


rasio leverage adalah peningkatan liabilitas jangka pendek
yang cukup signifikan, terutama utang usaha dan pinjaman
jangka pendek. Hal ini didukung oleh penurunan profitabilitas
dan kenaikan ekuitas yang terbatas, sehingga mengurangi
kemampuan pendanaan internal dan mendorong pendanaan
eksternal melalui utang.

Anda mungkin juga menyukai