Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erna pitria sari

Npm : 213403416064

UTS : Analisa Laporan Keuangan

Jawab

1. a. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi dan pemahaman
lebih dalam mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis.
tujuan utama dari analisis laporan keuangan:
1. Evaluasi Kinerja Keuangan:Menilai kinerja keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Ini mencakup pertumbuhan penjualan, profitabilitas, likuiditas, dan efisiensi penggunaan aset.
2. Pengambilan Keputusan Investasi:Memberikan informasi kepada investor potensial untuk
membantu mereka mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Analisis laporan keuangan
dapat memberikan gambaran tentang kesehatan finansial perusahaan dan potensi
pengembalian investasi.
3. Pengambilan Keputusan Kredit:Bank dan kreditur lainnya menggunakan analisis laporan
keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan membayar hutangnya. Ini membantu
dalam proses pengambilan keputusan kredit dan penetapan tingkat suku bunga.
4. Perencanaan dan Pengendalian:Menyediakan informasi kepada manajemen untuk
merencanakan kegiatan operasional dan mengendalikan kinerja perusahaan. Analisis laporan
keuangan membantu dalam identifikasi area yang memerlukan perhatian lebih lanjut atau
perbaikan.
5. Pembandingan dengan Pesaing:Memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerjanya
dengan pesaing di industri yang sama. Ini membantu dalam mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan relatif Perusahaan.
6. Evaluasi Struktur Modal:
Menganalisis struktur modal perusahaan, yaitu rasio antara utang dan ekuitas. Ini dapat
memberikan wawasan tentang risiko keuangan dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
7. Pemenuhan Persyaratan Hukum dan Regulasi:Laporan keuangan juga diperlukan untuk
memenuhi persyaratan hukum dan regulasi. Analisis dapat membantu memastikan bahwa
perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku.
8. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan:Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada
semua pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karyawan, dan pihak eksternal,
mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan

b. konsep akuntansi yang penting dalam menyusun laporan keuangan:


1. Prinsip Entitas:
• Mengakui bahwa entitas bisnis dianggap sebagai entitas terpisah dari pemiliknya dan
dari entitas bisnis lainnya. Akuntansi harus dilakukan untuk entitas tersebut secara
independen.
2. Prinsip Biaya Historis:
• Menyatakan bahwa aset dan kewajiban harus dicatat dengan biaya historis saat
diperoleh atau diakuisisi. Ini memberikan dasar objektif untuk mengukur nilai aset dan
kewajiban.
3. Prinsip Kepastian (Prinsip Konservatisme):
• Menyarankan agar dalam situasi ketidakpastian, akuntan harus lebih cenderung
memilih estimasi yang konservatif. Ini berarti mengakui kerugian potensial lebih awal
daripada mengakui keuntungan potensial.
4. Prinsip Kecocokan (Matching):
• Menyatakan bahwa biaya harus dicocokkan dengan pendapatan yang dihasilkan
dalam periode waktu yang sama. Hal ini menciptakan hubungan sebab-akibat antara
biaya dan pendapatan.
5. Prinsip Realisasi Pendapatan:
• Menentukan bahwa pendapatan harus diakui ketika telah dihasilkan dan dapat diukur
dengan andal, tidak peduli kapan uang tunai diterima.
6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure):
• Mengharuskan entitas untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan dan
material dalam laporan keuangannya agar pengguna dapat membuat keputusan yang
informasional.
7. Prinsip Ketergantungan (Materialitas):
• Menekankan bahwa informasi yang diungkapkan harus materi atau signifikan
sehingga dapat memengaruhi keputusan pengguna laporan.
8. Prinsip Konsistensi:
• Menyatakan bahwa metode akuntansi yang digunakan harus konsisten dari satu
periode ke periode berikutnya, kecuali jika ada alasan yang baik untuk mengubahnya.
9. Prinsip Keterbukaan (Prinsip Transparency):
• Menekankan pentingnya transparansi dalam presentasi informasi keuangan sehingga
pengguna laporan dapat dengan mudah memahami dan menganalisisnya.
2. Analisis rasio likuiditas
(Dalam jutaan rupiah)
TOTAL AKTIVA LANCAR, TOTAL UTANG LANCAR TAHUN

2020-2022
TAHUN AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR

2020 Rp 8.364.356,00 Rp 3.872.457,00

2021 Rp18.211.500,00 Rp 7.500.647,00

2022 Rp24.432.148,00 Rp 10.701.780,00

Current Ratio
Tahun 2020-2022(Dalam presentase)
Tahun Rasio %
2020 216,00%
2021 243,00%
2022 228,00%

Meskipun terdapat fluktuasi, Current Ratio (Rasio Lancar) perusahaan menunjukkan stabilitas pada
rentang 2020-2022, dengan nilai tertinggi pada 2021 (243%) dan terendah pada 2020 (216%).
Meskipun terjadi penurunan, nilai tetap relatif tinggi, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek. Penurunan pada 2020 mungkin mengindikasikan perubahan
kebijakan keuangan atau fluktuasi dalam aset dan utang lancar. Peningkatan pada 2021 menunjukkan
langkah perusahaan untuk memperkuat posisi keuangan. Dengan Current Ratio tetap di atas 200%
pada 2022, perusahaan tetap memiliki kemampuan yang baik untuk membayar utang jangka pendek.
Penting untuk melibatkan analisis lebih lanjut dan mempertimbangkan rasio keuangan lainnya untuk
evaluasi yang lebih holistik terkait kesehatan keuangan perusahaan.

TOTAL AKTIVA LANCAR,TOTAL PERSEDIAAN, TOTAL UTANG LANCAR TAHUN

2020-2022
TAHUN AKTIVA LANCAR PERSEDIAAN UTANG LANCAR

2020 Rp 1.543.597 Rp 311.193 Rp 368.380

2021 Rp 18.211.500 Rp 1.207.585 Rp 7.500.647

2022 Rp 24.432.148 Rp 3.837.187 Rp 10.701.780

Quick Rasio
Tahun 2020-2022(Dalam presentase)

Tahun Rasio %
2020 335%
2021 227%
2022 192%
Pada tahun 2022, Current Ratio perusahaan mencapai 192%, menunjukkan kemampuan untuk
membayar utang jangka pendek. Tren kenaikan terlihat pada tahun 2021 (227%), menunjukkan
perusahaan tetap mempertahankan posisi keuangan yang kuat. Terjadi kenaikan signifikan pada
tahun 2020 (335%), mengindikasikan potensi peningkatan utang lancar atau penurunan aset
lancar.Ini mungkin disebabkan oleh perubahan kebijakan keuangan atau kondisi ekonomi yang
mempengaruhi likuiditas.

Rasio solvabilitas
Dar
DAR
Tahun Total Utang Total Aset
30%
2020 Rp 7.117.559 Rp 24.056.755
33%
2021 Rp 11.869.979 Rp 36.123.703
36%
2022 Rp 16.443.161 Rp 45.359.207

DER
DER
Tahun Total Utang Total Ekuitas
42%
2020 Rp 7.117.559 Rp 16.939.196
49%
2021 Rp 11.869.979 Rp 24.253.724
57%
2022 Rp 16.443.161 Rp 28.916.046

Berdasarkan hasil penelitian analisis rasio solvabilitas menggunakan Debt to Total Asset Ratio dan
Debt to Equity Ratio perusahaan PT Bukit asam Persero periode 2020-2022 untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya dapat disimpulkan hasil analisis rasio
solvabilitas untuk Debt to Total Asset Ratio menunjukan kinerja keuangan perusahaan yang baik,
karena selama periode 2020-2022 nilai rasio selalu berada di bawah standar pengukuran <90%,
Yang dimana DAR =36% dan DER= 57 %

Rasio Profitabilitas
GPM
Total
GPM
Tahun Laba Kotor Penjualan
26%
2020 4.566.260 17.325.192
46%
2021 13.484.223 29.261.468
42%
2022 17.966.286 42.648.590

Pada tahun 2020 – 2022 mengalami kenaikan 20% yang dimana menandakan suatu perusahaan
mengalami peningkatan
b. Hasil Kinerja PT. Bukit Asam, Tbk bila dilihat dari rasio solvabilitas kemampuan membayar liabilitas
jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan terlihat dari rasio solvabilitas yang terdiri dari
rasio liabilitas terhadap ekuitas, atau Debt to Equity Ratio (DER), serta rasio Liabilitas terhadap Aset,
atau Debt to Asset Ratio (DAR). Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan tahun 2022 sebesar 36%,
mengalami Kenaikan dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 33%. Kenaikan DER hingga 8%
menunjukkan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar sebagai sumber keuangan
semakin menurun dan kemampuan perusahaan dalam mengelola pinjaman semakin meningkat.
Sedangkan rasio utang terhadap aset perusahaan tahun 2022 sebesar 29%, mengalami Kenaikan
dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 33%. Berdasarkan hasil analisis profitabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Berdasarkan perhitungan yang didapat,
terlihat bahwa kondisi ini sangat profitabel bagi kinerja manajemen dikarenakan bisa menghasilkan
laba yang optimal.Nilai tersebut menunjukkan ditengah pertumbuhan ekonomi yang belum sesuai
target pemerintah dalam lima tahun terakhir PT. Bukit Asam berhasil dalam menekan liabilitas serta
mengoptimalkan aset yang dimiliki dalam kegiatan operasioalnya.

c. kesimpulan
Analisis rasio likuiditas menggunakan rasio lancar dan rasio cepat pada tahun 2020 sampai 2022
mengalami penurunan, maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tahun 2020-2022 mengalami
penurunan.

Saran
1. Perusahaan harus lebih memperhatikan lagi aktivitas keuangan yang akan dilakukan di masa yang
akan datang, agar keuangan perusahaan lebih stabil.
2. Jika keuangan perusahaan dinilai sudah cukup baik dan telah mencapai target, maka pihak
manajemen perusahaan harus mempertahankan beberapa aspek yang mampu meningkatkan
keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai