Anda di halaman 1dari 8

Nama : Anisatul Mufidah

NPM : 2011031040
Prodi : S1 Akuntansi

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


Link Laporan Keuangan:
https://emiten.kontan.co.id/perusahaan/238/Indofood-CBP-Sukses-Makmur-Tbk

Analisa LaporanKeuangan
Kelas A (Angkatan 2019 dan 2020)
KuisTambahan
Case Based Learning
Senin, 27 September 2021

Silahkan memilih dan mencari data keuangan salah satu perusahaan manufaktur yang
go public di BEI. Selanjutnya dari laporan keuangan dua tahun terakhir, tulis data
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan berikut ini. Diasumsikan weighted
average cost of capital sebesar 10%. Tuliskan nama perusahaan serta link untuk
mengkases laporan keuangan perusahaan yang dipilih.
1. Hitung current ratio dan quick ratio per tahun selama dua tahun. Jelaskan hasil
perhitungannya!
2. Hitung economic value added (EVA) per tahun selama dua tahun. Jelaskan hasil
perhitungannya!
3. Hitung market to book ratio (MBR) per tahun selama dua tahun. Jelaskan hasil
perhitungannya!
4. Hitung debt ratio per tahun selama dua tahun. Jelaskan hasil perhitungannya!
5. Hitung Z Altman-Score per tahun selama dua tahun. Jelaskan hasil
perhitungannya! Apakah perusahaan layak diberi kredit?(soal ini sifatnya
voluntary sebagi tambahan point)

Selamat Mengerjakan

1)
 Current Ratio
Aset Lancar
Current Ratio=
Liabilitas Lancar

16.624 .925
Current Ratio2019= =2,54
6.556 .359

20.716 .223
Current Ratio2020= =2,26
9.176 .164
Current Ratio atau rasio lancar digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar
yang tersedia. Semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio lancar diatas, mengindikasikan bahwa terjadi
penurunan nilai rasio lancar pada tahun 2019-2020. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa pada tahun 2019 nilai rasio lancar sebesar 2,54 yang artinya
bahwa asset lancar perusahaan 2,54 kali lebih banyak yang dibutuhkan untuk
menutupi utang lancar. Pada 2020 current ratio yang didapatkan sebesar 2,26
yyang artinya asset lancar perusahaan 2,54 kali lebih banyak yang dibutuhkan
untuk menutupi utang lancar.
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, dapat dikatakan bahwa PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. masih aman dengan keadaan keuangan yang baik.
Angka tersebut berarti perusahaan masih memiliki modal yang cukup untuk tetap
beroperasi serta membayar utang-utangnya.

 Quick Ratio:
Aset Lancar −Persediaan
Quick Ratio=
Liabilit as Lancar

16.624 .925−3.840 .690


Quick Ratio2019= =1,95
6.556 .359

20.716 .223−4.586 .940


Quick Ratio2020= =1,76
9.176 .164

Quick Ratio atau Rasio Cepat digunakan untuk menghitung kemampuan


perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva yang
lebih likuid. Dari perhitungan rasio diatas, diketahui bahwa nilai rasio cepat PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pada tahun 2019-2020 mengalami penurunan
dimana pada tahun 2019 nilai rasio cepat sebesar 1,95 dan pada tahun 2020
mengalami penurunan yaitu menjadi 1,76. Penurunan ini disebabkan oleh
meningkatnya nilai persediaan pada tahun 2020.

Nilai dari masing-masing rasio memiliki arti bahwa pada tahun 2019 setiap hutang
lancar Rp1 hanya dijamin dari aktiva lancar sebesar Rp1,95 dan pada tahun 2020
setiap hutang lancar Rp1 hanya diajamin dari aktiva lancar sebesar Rp 1,76.

Nilai quick ratio yang baik adalah bernilai 1, hal ini berarti PT Indofood memiliki
kemampuanyang cukup untuk menunaikan kewajibannya lancarnya yang segera
jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancarnya.

2) Economic Value Added (EVA)

EVA= NOPAT-Capital Charges


  2020 2019
Total utang jangka
panjang Rp 44,094,108 Rp 5,481,851
Total utang jangka
pendek Rp 9,176,164 Rp 6,556,359
Ekuitas Rp 50,318,053 Rp 26,671,104
Total Hutang Rp 53,270,272 Rp 12,038,210
Laba Rp 7,418,574 Rp 5,360,029
Beban Bunga Rp 629,934 Rp 153,810
Pajak Rp 2,540,073 Rp 2,076,943

Langkah-langkah menghitung EVA (2019)


 Menghitung Net Operating After Tax (NOPAT)
NOPAT = EBIT x (1-pajak)
NOPAT= (Laba+Beban Bunga)-Pajak
NOPAT= (5.3360.029+161.444)-2.076.943
NOPAT= Rp 3.436.896

 Menghitung WACC
WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)

D=(( Rp 12.038.210/( Rp 12.038.210+ Rp 26.671.104)) x100%


D=31,09%

Rd = (Rp 153.810 / Rp 5.481.851) x 100%


Rd = 2,8%

Re = ((Rp 5.360.029 – Rp 2.076.943) / Rp 26.671.104) x 100%


Re = 12,31%

Tax = (Rp 2.076.943 / Rp 5,.360.029) x 100%


Tax = 38,75%

E =( (Rp 153.810 /( Rp 12.038.210+ Rp 26.671.104)) x 100%


E = 0,39%

WACC = (31,09% x 2,8%) (1 – 38,75%) + (0,39% x 12,31%)


WACC = (0,0087052) (0,6125) + (0,00438009)
WACC = 0,009712025

 Menghitung IC
IC = (total utang + ekuitas) – utang jangka pendek
IC = (Rp 12.038.210 + Rp 26.671.104) – Rp 6.556.359
IC = Rp 32.152.955

 Menghitung CC
CC = WACC x IC
CC = 0,009712025 x Rp 32.152.955
CC = Rp 312.270,691

 Menghitung EVA
EVA = NOPAT – CC
EVA = Rp 3.436.896 - Rp 312.270,691
EVA = Rp3.124.625,309

Langkah-langkah menghitung EVA (2020)


 Menghitung Net Operating After Tax (NOPAT)
NOPAT = EBIT x (1-pajak)
NOPAT= (Laba+Beban Bunga)-Pajak
NOPAT= (Rp7.418.574 + Rp 629.934 )- Rp2/540,073
NOPAT= Rp 5,508,435

 Menghitung WACC
WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)

D=(( Rp 53.270.272 /( Rp 53.270.272 + Rp


50.318.053 )) x100%
D=51,42%

Rd = (Rp 629.934 / Rp 44.094.108 ) x 100%


Rd = 1,43%

Re = ((Rp 7.418.574 – Rp 2.540.073 ) / Rp 50.318.053 ) x 100%


Re = 9,69%

Tax = (Rp 2.540.073 / Rp 7.418.574 ) x 100%


Tax = 34, 24%

E =( (Rp 629.934 /( Rp 53.270.272 + Rp 50.318.053 )) x 100%


E = 0,61%

WACC = (51,42% x 1,43%) (1 – 34,24%) + (0,61% x 9,69%)


WACC = (0,00735306) (0,6576) + (0,00059109)
WACC = 0,0054264623

 Menghitung IC
IC = (total utang + ekuitas) – utang jangka pendek
IC = (Rp 53.270.272 + Rp 50.318.053 ) – Rp 9.176.164
IC = Rp 94.412.161

 Menghitung CC
CC = WACC x IC
CC = 0,0054264623 x Rp 94.412.161
CC = Rp 512.324,03

 Menghitung EVA
EVA = NOPAT – CC
EVA = Rp 5.508.435 - Rp 512.324,03
EVA = Rp 4.996.110,97

EVA ( Economic Value Added ) merupakan keuntungan ekonomis atas


operasional setelah pajak yang dinyatakan dalam informasi kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dan
untuk membantu tenaga keuangan memahami tujuan keuangan pada suatu
perusahaan. Jika EVA > 0, maka perusahaan telah mampu menciptakan nilai
tambah ekonomis setelah perusahaaan membayar semua kewajiban para
pemodalnya.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA diatas, didaptkan nilai EVA pada
tahun 2019 sebesar Rp3.124.625,309 yang artinya perusahaan dapat
meningkatkan nilai ekonomi perusahaannya sebesar Rp3.124.625,309. Pada
tahun 2020 nilai eva yang diperoleh mengalami peningkatan yaitu menjadi Rp
4.996.110,97 hal ini tentu baik bagi perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur


Tbk. dikatakan baik karena laba yang diperoleh memenuhi harapan pemodal
sehingga terjadi penambahan nilai ekonomis pada perusahaan.

3) Market To Book Ratio (MBR)


Market Price per Share
MBR=
BVPS

Total Aset−Total Hutang


BVPS=
Total Saham Beredar

Ket:
MBR: Market to Book Ratio
BVS: Book Value per Share

 Menghitung MBR tahun 2019

38.709 .314−12.038.210
BVPS 2019= =2.287,009
11.662

11.150
MBR 2019= =4,875
2.287,009

 Menghitung MBR tahun 2020

103,588,325−53,270,272
BVPS 2020= =4.314,702
11.662

9.575
MBR 2020= =2,219
4.314,702
Market book to ratio merupakan penilaian investor terhadap nilai buku sebuah
perusahaan melalui harga saham.
Rasio yang rendah (kurang dari 1) dapat menunjukkan bahwa saham tersebut
dinilai terlalu rendah (yaitu investasi yang buruk), dan rasio yang lebih tinggi
(lebih besar dari 1) dapat berarti saham tersebut dinilai terlalu tinggi (yaitu
kinerjanya baik). 
Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan nilai MBR tahun 2019 sebesar
4,875 mengindikasikan pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut pada
masa mendatang dan implikasinya adalah harga saham perusahaan akan naik.
Namun terjadi penurunan MBR tahun 2020 yaitu menjadi 2, 219.

4) Debt Ratio
Total Liabilitas
Debt Ratio=
Total Aset

12.038 . 210
Debt Ratio2019= =0,31 atau 31%
38.709 .314

53.270 .272
Debt Ratio2020= =0,51 atau 51%
103.588 .325

Debt ratio menunjukkan sejauh mana utang perusahaan dapat ditutupi oleh asset-
asset perusahaan (sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menjaminkan asset-
asetnya untu menutup atau membayar utang). Jika nilai debt ratio tinggi, maka
risiko keuangan perusahaan tersebut besar, begitupun sebaliknya.

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan nilai debt
ratio pada tahun 2020. Pada tahun 2019 , Debt Ratio adalah 21% artinya setiap
Rp100 aktiva dibiayai oleh utang sebesar Rp31. Pada tahun 2020 Debt ratio
adalah 51% artinya setiap Rp100 aktiva dibiayai oleh utang sebesar Rp51.
Peningkatan nilai rasio ini tentu tidak baik bagi perusahaan sehingga penting
untuk perusahaan melakukan efisiensi serta menyediakan asset likuid untuk
mengangsur hutang yang dimiliki..
Meskipun demikian, PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih dapat dikatakan
cukup baik sehingga PT Indofood Sukses Makmur Tbk tidak memerlukan
pembiayaan dari utang yang besar untuk mendanai operasionalnya.

5) Z Altman-Score

Z = 0,717 T1 + 0,847 T2 + 3,107 T3 + 0,420 T4 + 0,998 T5


Ket:
T1 = Modal kerja neto/total aset (mengukur likuiditas)
T2 = Laba ditahan/total aset (mengukur profitabilitas)
T3 = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)/total aset (mengukur produktivitas)
T4 = Nilai pasar ekuitas (market value of equity)/nilai buku terhadap total
liabilitas (total utang)
T5 = Penjualan/total aset (mengukur efektivitas)
 Z Altman-Score 2019
10.068,6
T 1= =0,0002601079
38.709 .314

18.450 .204
T 2= =0,47
38.709 .314

7.400 .117
T 3= =0,19
38.709 .314

11.662 x 11.150
T 4= =10,8
12,038,210

42.296 .703
T 5= =1,09
38.709.314

Z 2019 = 1,2 T1 + 1,4 T2 + 3,3 T3 + 0,6 T4 + 0,99T5


Z 2019= 1,2(0,0002601079)+1,4(0,47)+3,3(0,19)+0,6(10,8)+0,99(1,09)
Z 2019= 8,7463121295

 Z Altman-Score 2020

11.540,1
T 1= =0,0001114035
103.588 .325

22.526 .202
T 2= =0,22
103.588 .325

9.201.012
T 3= =0,089
103.588 .325

11.662 x 9.575
T 4= =2,096
53,270,272

46.641.048
T 5= =0,45
103.588 .325

Z 2020 = 1,2 T1 + 1,4 T2 + 3,3 T3 + 0,6 T4 + 0,99T5


Z 2020= 1,2(0,0001114035)+1,4(0,22)+3,3(0,089)+0,6(2,096)+0,99(0,45)
Z 2020= 4,9077336842

Z Altman Score digunakan sebagai alat untuk memprediksi kebangkrutan suatu


perusahaan. Berikut adalah klasifikasi zona menurut Altman:

Bila Z Score > 3.00 = Zona “aman” yang artinya perusahaan aman dan bagus serta
terhindar dari risiko kebangkrutan
Bila 70 ≤ Z Score < 2,99 = zona “abu-abu” yang mana ada kondisi perusahaan yang
membutuhkan perhatian khusus
Bila 1,80 ≤ Z Score < 2,70 = zona “abu-abu” yang menunjukkan kemungkinan
perusahaan mengalami financial distress dalam 2 tahun ke depan
Bila Z Score < 1.80 = zona “distress” yang artinya ada potensi kuat di mana
perusahaan mengalami kebangkrutan.

Berdasarkan hasil perhitungan Z Altman score pada tahun 2019 didapatkan sebesar
8,7463121295 yang berarti bahwa perusahaan beraa di zona aman, perusahaan aman
dan bagus serta terhindar dari risiko kebangkrutan. Namun pada tahun 2020 terjadi
penuruan nilai Z altman score yaitu menjadi 4,9077336842. Walaupun masih berada
di zona aman, perusahaan harus lebih meningkatkan kinerjanya sehingga terhindar
dari risiko kebangkrutan.

Perusahaan masih berada di zona aman, sehingga belum perlu untuk mendapatkan
kredit.

Anda mungkin juga menyukai