Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muhammad Hadi

Nomor Induk Mahasiswa : 043902745

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4213/Manajemen Keuangan

Kode/Nama UPBJJ : 23/UPBJJ-UT Bogor

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. PT. Dirgantara memiliki obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp20 jt dengan
jangka waktu 5 tahun dan mempunyai coupon rate sebesar 15% per tahun.
Pemodal menginginkan keuntungan sebesar 20%, berapakah harga obligasi
tersebut pada saat ini?
Jawab:
Harga obligasi = (Coupon x (1 - 1/(1+r)^n))/r + (Nilai nominal obligasi / (1+r)^n)
di mana:
Coupon = Jumlah pembayaran bunga tahunan = 15% x Rp20 juta = Rp3 juta
r = Tingkat diskonto = 20% (sesuai dengan keinginan pemodal untuk keuntungan)
n = Jumlah tahun sampai jatuh tempo = 5 tahun
Nilai nominal obligasi = Rp20 juta
Harga obligasi = (Rp3 juta x (1 - 1/(1+0.20)^5))/0.20 + (Rp20 juta / (1+0.20)^5)
Harga obligasi = (Rp3 juta x 3.791)/(0.20) + (Rp20 juta / 1.488)
Harga obligasi = Rp11.373.000 + Rp13.431.426
Harga obligasi = Rp24.804.426
Jadi, harga obligasi pada saat ini adalah sebesar Rp24.804.426.

2. Untuk menghindari seorang manajer yang sengaja mencoba untuk melalaikan


tugasnya sebagai salah satu pimpinan perusahaan atau melakukan penipuan
terhadap pemilik perusahaan, usaha apa yang harus dilakukan oleh pemilik
modal?
Jawab:
Untuk menghindari tindakan penipuan atau kelalaian dari manajer, ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan oleh pemilik modal, antara lain:
1. Menerapkan Sistem Pengawasan yang Efektif: Pemilik modal harus memastikan bahwa
perusahaan memiliki sistem pengawasan yang ketat dan efektif. Hal ini dapat dilakukan
dengan memperkenalkan audit internal dan eksternal, mempekerjakan auditor
independen, dan memperkenalkan kebijakan dan prosedur yang jelas dan terperinci.

2. Memperkenalkan Sistem Pengendalian Intern: Pemilik modal juga harus memastikan


bahwa perusahaan memiliki sistem pengendalian intern yang efektif. Sistem
pengendalian intern dapat membantu memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab
manajer dipantau dan diawasi dengan baik.
3. Menetapkan Kebijakan dan Prosedur yang Tegas: Pemilik modal harus menetapkan
kebijakan dan prosedur yang tegas dan jelas yang mengatur tindakan dan perilaku
manajer. Kebijakan dan prosedur ini harus mencakup persyaratan dan batasan mengenai
pengelolaan keuangan, tata kelola perusahaan, dan peraturan hukum dan etika yang harus
diikuti oleh manajer.
4. Memastikan Transparansi dan Akuntabilitas: Pemilik modal harus memastikan bahwa
manajer bertanggung jawab dan akuntabel atas tindakan mereka. Hal ini dapat dilakukan
dengan memperkenalkan laporan keuangan yang transparan dan jelas, audit independen,
dan pelaporan berkala mengenai kinerja perusahaan.
5. Memperkuat Komunikasi dan Hubungan dengan Manajer: Pemilik modal harus
memperkuat komunikasi dan hubungan dengan manajer. Ini akan membantu membangun
hubungan yang baik antara pemilik modal dan manajer, dan memastikan bahwa manajer
memahami harapan dan kebutuhan pemilik modal.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pemilik modal dapat menghindari tindakan


penipuan atau kelalaian dari manajer, dan memastikan bahwa perusahaan berjalan dengan
baik dan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pemilik modal.

3. Berikut ini disajikan neraca PT. Tunggal tahun 2020 :


Neraca PT. Tunggal pada 31 Desember 2020 (Dalam jutaan Rupiah)

Dari data diatas, berapakah rasio perbandingan antara utang dengan modal
sendiri?
Jawab:
Untuk menghitung rasio perbandingan antara utang dengan modal sendiri, kita perlu menggunakan
rumus rasio utang-modal sendiri (debt-to-equity ratio):
Total Kewajiban
Debt-to-equity ratio =
Ekuitas
Dalam kasus ini, total kewajiban adalah 260 juta Rupiah dan ekuitas adalah 385 juta Rupiah,
sehingga:
260
Debt-to-equity ratio =
385
Debt-to-equity ratio = 0.675
Jadi, rasio perbandingan antara utang dengan modal sendiri (debt-to-equity ratio) pada PT.
Tunggal pada akhir tahun 2020 adalah 0,675 atau sekitar 0,68 jika dibulatkan ke dua angka
desimal.

4. Berikut ini disajikan neraca PT. Abadi tahun 2020 :


Neraca PT. Abadi pada 31 Desember 2020 (Dalam jutaan Rupiah)
2020 2020
Kas 150 Hutang dagang 120
Piutang 180 Hutang pajak 110
Persediaan 100 Hutang Bank 180
Total Aset Lancar 430 Total Kewajiban 410
Aset tetap (net) 120 Ekuitas:
Modal disetor 115
Laba yang ditahan 25
Total Ekuitas 140
Total Aset 550 Kewajiban & Ekuitas 550

Dari data diatas, hitunglah Quick Ratio ?


Jawab:
Untuk menghitung Quick Ratio atau rasio lancar cepat, kita perlu menggunakan rumus:
Quick Ratio = (Kas + Piutang) / Total Kewajiban
Dalam kasus ini, kas adalah 150 juta Rupiah dan piutang adalah 180 juta Rupiah. Total
kewajiban adalah 140 juta Rupiah. Sehingga:
Quick Ratio = (150 + 180) / 140
Quick Ratio = 1,61
Jadi, Quick Ratio pada PT. Abadi pada akhir tahun 2020 adalah sebesar 1,61. Ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban
jangka pendek dengan cepat menggunakan aset lancar yang paling likuid seperti kas
dan piutang. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik posisi likuiditas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai